(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Xu Dawei
dari Kabupaten Qingyuan, Kota Fushun, Provinsi Liaoning, mengalami
penganiayaan berat di penjara. Akibat penyiksaan kejam, ia
menderita kegagalan organ, tubuhnya dipenuhi dengan luka dan memar,
dan ia menderita depresi mental. Akhirnya dia dibebaskan setelah
delapan tahun dipenjara. Namun, ia meninggal 13 hari setelah
dibebaskan, pada 16 Februari 2009. Para warga desa menyampaikan
ketidakpuasan dengan kenyataan bahwa pria yang demikian baik
dianiaya hingga meninggal. Puluhan orang pergi ke Penjara Dongling,
menuntut penjelasan atas kematiannya. Pihak keluarga tetap bertahan
untuk meminta keadilan setelah kematian Xu secara tidak wajar.
Namun, pihak berwenang semua saling melempar tanggung jawab.
Xu beberapa bulan sebelum dianiaya
Xu setelah mengalami penganiayaan berat. Dia kurus kering dan
tubuhnya dipenuhi dengan tanda-tanda sengatan listrik
Atas saran keluarga Xu, 376 warga
dari lima desa menandatangani petisi untuk menghimbau kepada
pemerintah daerah. Mereka mengatakan bahwa orang yang baik
seharusnya tidak dipenjara dan dianiaya hingga meninggal. Mereka
berharap bahwa pemerintah akan menindak orang-orang yang
bertanggung jawab atas kematian Xu.
Petisi yang ditandatangani oleh 376 warga
Seorang pria lanjut usia berkata,
"Dawei tidak membahayakan kepentingan orang lain. Hanya karena
keyakinannya, dia dianiaya dan mati. Ini tidak adil, dan
keluarganya harus mengajukan banding." Setelah mengetahui bahwa Xu
Dawei dianiaya sampai mati di penjara, seorang wanita lanjut usia
menjadi sangat marah dan berkata, "Orang-orang jahat yang melakukan
penganiayaan harus dihukum mati."
Seorang pria lanjut usia yang merupakan tetangga Xu membantu
mengumpulkan tanda tangan para warga desa.
Pemerintah daerah dan polisi mengabaikan seluruh tuntutan dalam
petisi, dan mereka bahkan mengancam keluarga korban agar tidak
memublikasikan petisi tersebut ke internet.
Isi dari petisi adalah sebagai berikut:
Mohon Beri Perhatian pada Permohonan Rakyat
Kepada departemen kehakiman di semua tingkatan:
Kami adalah warga dari Desa Yuanzigou, Kota Ying'emen, Kabupaten
Qingyuan, Kota Fushun, Provinsi Liaoning. Kami akan menyampaikan
sebuah kisah nyata dalam permohonan ini yang akan mengguncang semua
orang-orang China yang memiliki nurani. Seorang pria dianiaya
hingga meninggal, tetapi keluarganya tidak bisa mendapatkan
keadilan. Warga desa kami, Xu Dawei dijatuhi hukuman delapan tahun
penjara karena keyakinannya pada Falun Dafa. Dari akhir 2007 sampai
3 Februari 2009, dia ditahan di Penjara Dongling, di mana ia
menderita penyiksaan yang tidak manusiawi. Dia dianiaya secara
fisik maupun mental. Selama dipenjara, keluarganya tidak diizinkan
untuk menjenguknya. Kesehatannya dalam bahaya besar ketika ia
dibebaskan. Dia meninggal 13 hari setelah pembebasannya. Penjara
Dongling adalah penyebab kematiannya.
Setelah delapan tahun menunggu, akhirnya pihak keluarga melihatnya
pada tanggal 3 Februari 2009. Apa yang mereka lihat adalah tubuh
kurus kering yang dipenuhi dengan luka dan memar. Xu telah
mengalami depresi mental dan yang tersisa hanya tatapan mata yang
kosong. Bahkan ketika ia berada di rumah, ia tidak berani bergerak
sama sekali, tetapi tetap diam di sudut kamarnya. Keluarganya
mencoba meyakinkan dirinya dengan mengatakan kepadanya, "Ia berada
di rumah sekarang." Mereka butuh waktu lama untuk membujuknya agar
tenang. Dia meninggal 13 hari setelah pembebasannya. Menurut
dokter, jantung, paru-paru, limpa, dan ginjalnya tidak berfungsi,
yang menunjukkan bahwa Xu telah mengalami penyiksaan kejam di
Penjara Dongling.
Polisi di Penjara Dongling mengabaikan kehidupan orang dan tidak
memberikan perawatan medis bagi orang-orang yang berada dalam
kondisi sekarat. Mereka tidak mengikuti hukum yang memungkinkan
penghuni untuk meninggalkan penjara dan mendapatkan perawatan
medis. Mereka melarang pihak keluarga Xu menjenguknya, dengan
demikian pihak keluarga tidak tahu apa yang terjadi padanya. Polisi
telah merengut hak warga untuk mengetahui fakta kebenaran. Banyak
di antara penduduk desa marah dengan apa yang penjara itu telah
lakukan kepada Xu. Kami pergi untuk berbicara dengan pihak penjara.
Namun tak satu pun dari departemen terkait, telah memberikan kami
jawaban.
Kami semua telah membaca surat dakwaan bagi kompensasi
administratif yang ditulis oleh seorang pengacara. Kami di sini
hendak mengekspresikan diri kami dari perspektif hukum. Kami di
sini mewakili sesama penduduk desa. Kami semua tahu bahwa istri Xu
dan anggota keluarga lainnya telah mendatangi banyak kantor
pemerintah agar menyelidiki Penjara Dongling atas penganiayaan
terhadap Xu. Namun sampai hari ini, belum ada tanggapan dari kantor
pemerintah mana pun. Setelah berkonsultasi dengan pengacara, mereka
pergi ke departemen kehakiman untuk menuntut penjara. Namun,
permintaan mereka lagi lagi ditolak.
Sebagai praktisi Falun Gong, Xu Dawei adalah orang baik di desa
kami. Dia baik hati kepada orang lain. Dia adalah seorang pria muda
dengan integritas dan semua orang menyukainya. Ia dipenjara hanya
karena keyakinannya pada Falun Dafa. Dia telah menderita penyiksaan
kejam di penjara dan kehilangan hidupnya. Kejadian ini tidak hanya
membawa kesedihan besar pada keluarganya, tetapi juga mencerminkan
kesedihan besar pada masyarakat modern. Jika kasus ini tidak
ditangani secara adil, pemerintah akan kehilangan kepercayaan
rakyat. Kami sangat berharap bahwa pemerintah dapat mendengarkan
suara rakyat dan menuntaskan kasus ini secara adil. Hanya dengan
demikian kami dapat diyakinkan.
Kami benar-benar percaya bahwa pemerintah dan departemen kehakiman
yang terkait akan melakukan tugas mereka dan menegakkan hukum
secara adil. Kami mendesak polisi dan cabang yudisial untuk
menempatkan kasus Xu bagi penyidikan dan penuntutan lebih lanjut,
menanyakan Penjara Dongling yang bertanggung jawab, dan memberi
kompensasi kepada keluarga Xu. Kami sangat berharap bahwa keadilan
akan ditegakkan. Terima kasih banyak!
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/3/12/219663.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2010/3/22/115505.html