(Minghui.org) "Terima
kasih kepada Shen Yun Performing Arts atas pertunjukan mereka di
Yunlin!" ungkap Anggota Dewan Kabupaten Yunlin, Lan Wenxin setelah
menonton Shen Yun pada sore hari, 21 April 2010. Dia tampak
tersentuh dan berkata, "Saat menonton Shen Yun, saya bisa merasakan
keharmonisan dan kedamaian. Saya bukan satu-satunya orang yang
merasa seperti ini. Banyak orang lain menceritakan perasaan yang
sama."
Anggota Dewan Kabupaten Yunlin, Lan Wenxin
setelah menonton Shen Yun untuk kedua kalinya pada sore hari, 21
April 2010
Meskipun hari biasa, orang-orang memadati Aula
Konser Biro Kebudayaan milik Pemerintahan Kabupaten Yunlin. Lan
Wenxin, yang menonton Shen Yun untuk kedua kalinya, memberi
apresiasi kepada Shen Yun yang mengadakan pertunjukan di Yunlin, di
mana ia rasa memajukan budaya dan seni setempat. Dia berkata, "Shen
Yun adalah perusahaan pertunjukan seni terbaik dunia. Setiap
acaranya sangat bagus, sangat luar biasa! Memikat! Pembawa acaranya
juga sangat mengharukan! Melihat pertunjukan dapat membantu
meningkatkan alam pikiran kita."
Sebagai ahli kaligrafi, Lan Wenxin juga menyukai budaya China kuno.
Dia mengagumi acara “Wu Song Melawan Harimau” untuk
mengintegrasikan budaya China kuno ke dalam seni. Sangat
mengharukan, "Saya pikir saya bukan satu-satunya yang merasa
seperti ini. Melihat tepuk tangan yang antusias, saya tahu hati
para penonton, karena kami sangat tersentuh."
Dia menyatakan apresiasinya atas pertunjukan solo oleh artis vokal.
Lan Wenxin mendengar [Falun Dafa] pada liriknya dan ia mengatakan
bahwa pemerintah Kabupaten Yunlin menyatakan keprihatinan serius
atas penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa.
Presiden Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Sangat Tersentuh
Wu Chi-Chao (wanita), presiden Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan
Zheng Fengxi, juga hadir dan berseru, "Saya suka melihat acara yang
sama lagi karena saya sangat terharu dan tercerahkan!"
Tersentuh oleh Shen Yun, Wu berkata dengan emosi, "Shen Yun
menggambarkan [budaya] tradisional dan klasik China, yang tampaknya
jauh dari kita. Pertunjukan ini adalah pesta besar kesenian yang
membuka kenangan yang sudah lama hilang, dan menyentuh hati kita."
Mengenai dampak pada pendidikan, ia menjelaskan, "Sangat bagus.
Akan lebih bagus lagi jika kita mengajak anak-anak melihat
pertunjukan ini, karena bisa mengkultivasi moralitas mereka, dan
menghidupkan kembali nilai-nilai kuno tentang kesederhanaan dan
menghargai apa yang kita miliki sekarang."
"Saya sering berpartisipasi pada berbagai kegiatan di dalam
masyarakat; saya menemukan ada banyak perubahan di dalam
masyarakat. Saya pikir kita memerlukan beberapa pertunjukan seni
budaya yang baik untuk memperbaiki moralitas manusia dan fenomena
kacau balau di dalam masyarakat. Jadi, saya berharap Shen Yun bisa
lebih sering tampil di sini," kata Wu.
Wu Chi-Chao adalah istri dari Zheng Fengxi, penulis buku terlaris,
Sebuah Perahu Di Samudera Tak Terbatas, yang menggambarkan
perjuangan Zheng untuk bertahan hidup dari penderitaan dan cinta
yang luar biasa dari istrinya . Novel ini kemudian diadaptasi
menjadi film terkenal dengan judul “Dia Tidak Pernah Menyerah.”
Zheng Fengxi dilahirkan dengan cacat bawaan, dan sakit parah dengan
kanker hati ketika film dirilis. Dia meninggalkan istri dan dua
anak. Wu melaksanakan keinginan suaminya dan mendedikasikan dirinya
untuk melayani masyarakat dan orang cacat.
Sumber:
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/34005/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/33997/
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/4/25/116332.html