(Minghui.org) Selama
proses mengklarifikasi fakta, saya sering mengutip bagian-bagian
dan contoh-contoh dari Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis.
Saya lihat banyak orang yang cukup dapat menerima hal tersebut.
Karena itulah, lebih mudah bagi saya untuk membujuk mereka keluar
dari Partai Komunis China (PKC). Meskipun demikian, ketika saya
bertemu orang-orang yang telah sangat teracuni oleh propaganda PKC,
saya sering larut dalam perdebatan dengan mereka. Ketika ini
terjadi, hati saya biasanya tergerak dan intonasi saya menjadi
tidak seimbang. Meskipun saya telah berusaha mencari ke dalam untuk
menghindari terjadinya hal-hal seperti itu di kemudian hari,
nampaknya saya tidak menemukan apa pun. Akhirnya saya malah mencari
keluar.
Ada satu kejadian di mana saya mendapatkan
sebuah pelajaran yang sangat berharga. Awal bulan Juli 2009, saya
bertemu dengan seorang kerabat jauh yang adalah seorang anggota
PKC. Sebelum bertemu dengannya, sekitar setahun yang lalu, kami
telah berbincang tentang PKC. Ketika bertemu dengannya sekarang,
saya berkata pada diri sendiri: "Kali ini saya akan mengklarifikasi
fakta kepadanya, berharap ia akan mengundurkan diri dari partai
jahat dan memilih masa depan yang cerah bagi dirinya sendiri." Pada
awalnya, percakapan kami berjalan cukup lancar, tapi kemudian ia
tiba-tiba mengatakan kepada saya bahwa awal tahun itu, tempat
kerjanya mengadakan tur ke Taiwan. Ketika di sana, ia didekati oleh
beberapa orang praktisi Falun Gong yang ingin memberinya buku
Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Dia mengatakan, dia
tidak hanya tidak menerima buku tersebut, tetapi juga mengutuk
mereka. Setelah dia menceritakan kisah ini, saya merasa kasihan
padanya, berpikir bahwa praktisi-praktisi yang baik hati itu
mendekatinya karena mereka ingin menyelamatkannya. Dia tidak hanya
diracuni oleh partai jahat, tetapi juga telah membawa racun
tersebut ke Taiwan. Dia mengatakan bahkan teman-temannya berusaha
untuk menghentikan sikap kasarnya kepada orang lain. Saya berpikir:
"Saya harus buru-buru mengklarifikasi kebenaran kepadanya." Mungkin
karena saya agak terburu-buru, akhirnya masuk ke dalam perdebatan
dengannya. Saya terpengaruh oleh sikapnya. Saya menyadari bahwa
kita tidak akan mendapatkan hasil apapun kalau kita terus menerus
saling berdebat, jadi saya mengakhiri perbincangan tersebut.
Saya merenungkan kejadian tersebut setelahnya dan mencoba mencari
tahu mengapa saya begitu tergerak olehnya. Saya menyadari
penyebabnya adalah pikiran egois saya yang telah terbentuk sejak
ribuan tahun, keterikatan saya untuk membuktikan diri sendiri, dan
sesungguhnya tanpa disadari saya telah diracuni oleh budaya partai
jahat selama beberapa dekade. Tumbuh di lingkungan seperti itu,
saya telah terpengaruh di hampir setiap aspek pikiran saya.
Walaupun sudah ada beberapa perbaikan dalam proses berpikir karena
berkultivasi Dafa, tetap saja beberapa unsur budaya PKC masih
termanifestasi di dalam subkesadaran saya melalui kata-kata dan
tindakan saya. Saya menyadari, ketika saya sedang membaca Sembilan
Komentar, saya sangat bias karena cara saya dibesarkan. Tidak ada
salahnya memahami Sembilan Komentar lebih dalam agar dapat lebih
baik dalam mengekspos PKC. Kuncinya adalah saya tidak mempunyai
pikiran lurus yang kuat untuk memusnahkan racun dari PKC yang
mempengaruhi diri saya. Bayangkan jika pikiran seseorang yang telah
diracuni oleh PKC digunakan untuk mengekspos hal itu, apakah
efeknya akan menjadi baik? Dari sini, saya bisa melihat tidaklah
sulit untuk memahami mengapa saya terlibat perdebatan dengan
saudara saya ini. Efek negatif yang ditimbulkan selama proses ini
merupakan sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi saya.
Perdebatan sering muncul di kalangan praktisi juga. Kita sering
menggunakan prinsip-prinsip manusia biasa, bukannya Fa untuk
menilai siapa yang benar atau salah. Meskipun saya telah mencari ke
dalam dan menemukan beberapa keterikatan, peningkatan diri saya
lamban, karena hal ini berkaitan dengan faktor-faktor lain yang
diatur oleh kekuatan lama. Pada akhirnya, untuk memecahkan masalah,
belajar Fa dengan baik adalah kuncinya. Di masa lalu, meskipun saya
menghabiskan banyak waktu belajar Fa, namun tidak serius. Oleh
karena itu belajar Fa dengan pikiran tenang merupakan solusi yang
paling fundamental.
Tiga tahun yang lalu, Guru berkata dalam "Ceramah Fa di Los
Angeles":
“Jika selalu tidak menerima celaan dan kritikan, selalu mencela
pihak luar, selalu menangkis pendapat dan kritikan orang lain,
apakah itu Xiulian? Bagaimana kultivasi itu dijalani? Sudah
terbiasa selalu melihat kekurangan orang lain, tidak pernah
memperhatikan untuk melihat diri sendiri, orang lain telah
berkultivasi dengan baik lalu anda bagaimana? Bukankah Shifu sedang
berharap anda berkultivasi dengan baik? Mengapa anda tidak menerima
pendapat berbeda malah selalu melihat pada orang lain? Bahkan tidak
berkultivasi ke dalam dan mengintrospeksi diri sendiri? Saat diri
sendiri begitu disinggung mengapa anda jadi tidak senang? “
Bukankah prinsip-prinsip Fa ini ditujukan pada saya? Seiring waktu,
saya menjadi kendur dan tidak melakukan segala sesuatunya dengan
serius. Walaupun saya telah membaca bagian ini berkali-kali dalam
tiga tahun terakhir, kebiasaan tidak membiarkan orang lain
mengkritik diri saya belum lepas secara mendasar. Perubahan hanya
terjadi di permukaan saja. Jadi, terhadap orang-orang yang memberi
komentar, saya menerimanya jika saya menyukaimya. Jika tidak, saya
akan mengabaikannya. Saya sangat jarang menerima kritikan orang
lain dengan terbuka dan ketulusan. Sebagai contoh, suatu hari,
seorang praktisi mengatakan, cara saya berbicara seperti seorang
sekretaris PKC. Saya segera merasa terguncang dan berpikir:
"Mengapa dia bisa membuat perbandingan seperti itu?" Namun, karena
Fa mengajarkan untuk bertoleransi, saya memendamnya di dalam
hati.
Baru-baru ini saya membaca "Ceramah Fa di Manhattan". Guru
berkata:
"Sekalipun itu adalah sebuah hal kecil, satu pemikiran dari
seseorang, beraneka ragam manusia dan hal berbeda yang anda jumpai
saat mengklarifikasi fakta, semuanya bukanlah sederhana, namun
kalian hanya dengan menaruh hati yang belas kasih melakukannya, itu
baru dapat berhasil. Terhadap sikap manusia biasa yang salah paham
jangan diperhitungkan, hanya demi menolong manusia, demi menolong
makhluk hidup, saya pikir efeknya dapat mengubah segalanya. Dalam
klarifikasi fakta jika hati anda terbawa oleh hati manusia biasa,
maka tiada apa pun yang dapat dilakukan."
Ketika tindakan saya diukur dengan Fa, saya merasa terkejut. Saya
mudah tergerak oleh manusia biasa dan memiliki kebiasaan tidak
membiarkan orang lain menunjukkan kekurangan saya. Semua kejelekan
ini seharusnya sudah sejak lama dibuang oleh seorang praktisi di
masa Pelurusan Fa. Telah begitu lama saya terbelenggu oleh
keterikatan ini. Saya merasa tidak pantas bagi penyelamatan yang
belas kasih dan karunia yang tak terbatas dari Guru.
Tidak peduli berapa banyak kesusahan yang kita hadapi, kita harus
menghadapinya dengan kejujuran dan selalu memiliki hati yang penuh
belas kasih untuk menyelamatkan makhluk hidup yang menunggu
Kita.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2010/2/28/218965.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/3/14/115329.html