(Minghui.org) Sebagai respon terhadap
tuduhan palsu baru-baru ini terhadap beberapa praktisi Falun Gong
dan penolakan izin kerja serta izin masuk di Singapura, para
praktisi Falun Gong di Malaysia menyampaikan surat keprihatinan
kepada Komisi Tinggi Singapura di Kuala Lumpur pada tanggal 10 Juni
2010, meminta pemerintah Singapura untuk berhenti membantu partai
komunis China (PKC) dalam penganiayaannya terhadap Falun
Gong.
Wu Wenqiang (kedua dari kanan)
menyatakan harapan para praktisi Falun Gong Malaysia kepada Walter
Chia, Sekretaris Pertama Komisi Tinggi Singapura di Kuala Lumpur
(kedua dari kiri)
Para wartawan media setempat
meliput penyerahan surat
Para praktisi Falun Gong
mendatangi Komisi Tinggi Singapura pada pukul 10:30. Juru bicara
Falun Gong Wu Wenqiang mewakili praktisi lainnya menyerahkan surat
itu. Walter Chia, Sekretaris Pertama Komisi Tinggi Singapura di
Kuala Lumpur, datang menemui para praktisi.
Wu menyatakan harapan praktisi Falun Gong Malaysia. Mereka berharap
Singapura, sebagai pusat perdagangan internasional, tidak tunduk
terhadap tekanan PKC atau mengikuti PKC menindas Falun Gong. Dunia
tengah mengamati. Mereka berharap Singapura tidak akan
menghancurkan reputasinya dengan membantu PKC.
Chia menerima surat itu dan materi klarifikasi tentang Falun Gong.
Dia mengatakan dia akan mengirim informasi tersebut ke Singapura.
Wartawan-wartawan media setempat menghadiri penyerahan surat
tersebut.
Para praktisi Falun Gong mengungkapkan dalam surat
tersebut bahwa komunitas internasional telah meningkatkan
perhatiannya, menyerukan agar PKC mengakhiri penganiayaannya yang
telah berlangsung sebelas tahun terhadap Falun Gong. Mereka
memberikan contoh seperti; dakwaan pengadilan Spanyol atas Jiang
Zemin dan beberapa pejabat tinggi PKC lainnya atas kejahatan
genosida dan penyiksaan, dan Resolusi 605 di AS yang menyerukan
rezim China "untuk segera menghentikan kampanye untuk menganiaya,
mengintimidasi, memenjarakan, dan menyiksa para praktisi Falun
Gong."
Para praktisi Falun Gong Malaysia sangat prihatin atas serangkaian
insiden di Singapura dan merasa menyesal atas apa yang telah
dilakukan pemerintah Singapura. Mereka dengan tegas meminta
pemerintah Singapura segera membatalkan semua tuduhan yang tidak
berdasar terhadap para praktisi Falun Gong dan melindungi hak-hak
praktisi Falun Gong. Mereka berharap pemerintah Singapura akan
memilih masa depan yang cerah bagi rakyatnya dengan berdiri bersama
negara-negara dan orang-orang yang memiliki rasa keadilan di
berbagai penjuru dunia untuk mengakhiri penganiayaan PKC.
Latar belakang
Polisi Singapura menahan lima praktisi Falun Gong di Taman
Esplanade pada pagi hari 5 Oktober 2009, memborgol para praktisi
dan membawa mereka ke Kantor Polisi Pusat, di mana mereka ditahan
dan diinterogasi. Paspor mereka disita dan belum dikembalikan. Pada
tanggal 6 Mei 2010, polisi menuntut para praktisi yang
mendistribusikan informasi tentang penganiayaan di jalan-jalan dan
pusat wisata dengan tuduhan "merusak milik umum," dll. Selain itu,
dua praktisi Falun Gong China yang tinggal di Singapura tidak
diberi perpanjangan ijin kerja maupun izin masuk tanpa alasan yang
jelas.
Pemerintah Singapura telah melakukan enam gugatan yang tidak
beralasan terhadap para praktisi Falun Gong dari 2001-2006.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/6/11/225245.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/6/12/117800.html