(Minghui.org) Pameran Seni
Internasional Sejati-Baik-Sabar diadakan di Stanford University
dari tanggal 1 - 3 Mei dan 8 - 10 Mei 2010, oleh undangan oleh
organisasi mahasiswa, Students Confronting the Persecution of Falun
Gong.
Ha SeogOne, seorang mahasiswa pascasarjana dari Korea dan
wakil presiden dari Students Confronting the Persecution of Falun
Gong, mengatakan organisasinya ingin menarik perhatian yang lebih
luas terhadap penganiayaan Falun Gong di China. Ia telah menikmati
peningkatan kesehatan dan energi sejak mulai berlatih Falun Dafa
(juga disebut Falun Gong) pada tahun 2006 dan menilai tragis di
mana para praktisi Falun Gong di China tidak memiliki kebebasan
berkeyakinan. Ha SeogOne berharap para praktisi di China akan
segera mendapatkan kembali kebebasan mereka.
Mahasiswa Korea pascasarjana, Ha SeogOne bersama dengan
lukisan favoritnya “Seruan Tak Bersalah”
Lebih dari 100 juta orang telah berlatih Falun Gong di China
sejak diperkenalkan ke publik pada tahun 1992. Namun, rezim Jiang
melancarkan penganiayaan brutal terhadap latihan ini pada tahun
1999. Kasus penganiayaan telah didokumentasikan pada laporan hak
asasi manusia PBB. Kongres Amerika Serikat melalui Resolusi 605
bulan lalu mendesak pemerintah China untuk menghentikan
penganiayaan terhadap Falun Gong.
Ha Seog mengatakan bahwa ketika ia datang ke Stanford Unviersity,
ia melihat banyak orang tidak tahu apa Falun Gong itu. Beberapa
bahkan salah paham. Banyak yang belum pernah mendengar tentang
penganiayaan tersebut. Tujuan dari pameran ini adalah untuk
memperkenalkan Falun Gong dan menghilangkan kesalahpahaman
tersebut. Karya seni yang mengekspos penganiayaan brutal di China
dan disajikan dengan kedamaian hati dari mereka yang berlatih Falun
Gong.
Para pengunjung pameran sangat tersentuh. Mereka mempelajari
lukisan-lukisan tersebut dengan seksama dan takjub oleh karya seni
ini. Beberapa profesor dari San Mateo mengucapkan terima kasih
kepada penyelenggara sambil meneteskan air mata. Mereka sedih
karena penganiayaan yang tidak menguntungkan ini. Seorang suami
meninggalkan kartu namanya dan meminta untuk diberitahu tentang
kegiatan mendatang. Seorang wanita paruh baya mengucapkan terima
kasih kepada penyelenggara karena membawakan seni yang indah
tersebut ke Stanford dan menyebarkan pesan nan menyentuh seperti
itu. Dia berkata sambil berlinang air mata, "Terima kasih
pemberitahuannya kepada saya atas apa yang sedang terjadi!"
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/5/14/223553.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/5/16/117045.html