(Minghui.org) Menjaga
wanita, khususnya wanita hamil, adalah norma sosial dasar dan
indikasi tingkat kemanusiaan dari masyarakat. Undang-undang China
menyatakan bahwa perempuan hamil tidak boleh ditangkap atau
ditahan, namun, sebaliknya, diberikan pembebasan bersyarat,
penundaan sidang atau di bawah pengawasan. Selama PKC (Partai
Komunis China) menganiaya Falun Gong, partai ini telah mengabaikan
standar moral dasar dan semua peraturan hukum. Wanita hamil
praktisi Falun Gong telah disiksa secara kejam.
Wu Junfen tinggal di Kota Handan, Provinsi
Hebei. Ketika ia mengunjungi ayahnya yang meninggal bulan Juli
2008, polisi setempat membawanya ke pusat penahanan. Pusat
penahanan menolaknya karena dia hamil empat bulan. Polisi lokal dan
kantor Keluarga Berencana, membawanya ke rumah sakit dan memaksanya
melakukan aborsi. Mereka memborgol tangan dan kakinya, ia diberi
makan secara paksa dan disuntik dengan obat-obatan. Empat hari
setelah aborsi, dia ditahan selama sepuluh hari, kemudian dibawa ke
Kamp Kerja Paksa Wanita Provinsi Hebei untuk menjalani tahanan
selama dua tahun.
Zhang Liqin adalah guru yang dipekerjakan oleh Sekolah Menengah
Yangtuanbao di Kota Qian'an, Provinsi Hebei. Dia ditangkap di
kelasnya oleh petugas dari Divisi Keamanan Domestik. Suatu hari
saat dalam tahanan, ia hendak minum air ketika ia dipanggil oleh
kepala Kantor 610, Yang Yulin untuk naik ke atas. Setelah
kembali ke selnya, dia minum air dalam cangkirnya. Yang Yulin
bertanya padanya sambil tertawa keji, "Apa ada sesuatu yang lain di
dalam air?" Zhang berkata, "Tidak." Yang berkata galak, "Kamu pikir
aku akan membebaskanmu hanya karena kamu sedang hamil? Tidak, kamu
tidak bisa lari dari strategi saya!" Zhang merasakan sakit di
perutnya pada hari berikutnya dan mengalami pendarahan selama
beberapa hari. Para sipir memaksanya untuk berjalan sambil membawa
karung pasir, lalu memaksanya mencuci pakaian mereka dengan air
dingin. Akhirnya dia keguguran.
Wang Jinju, 62 tahun, mantan pemain basket terkenal di China,
sekarang tinggal di Kanada. Dia menyatakan, "Saya tahu seorang
praktisi di Beijing yang sedang hamil tujuh bulan. Empat petugas
polisi meletakkan pintu di atasnya lalu berdiri di atasnya untuk
memaksanya menerima cuci otak."
Kebrutalan terhadap para praktisi Falun Gong yang sedang hamil
sering disertai dengan pelecehan. Geng Juying tinggal di Kota
Mengzhou, Provinsi Henan. Polisi ingin membawanya ke dalam tahanan,
sehingga pertama-tama mereka menyuntiknya dengan obat aborsi,
menyebabkan rasa sakit yang hebat. Beberapa petugas laki-laki
mengamati apa yang sedang terjadi sambil tertawa mesum, "Kami
sedang mengawasimu!" Mereka mengamati bagaimana Geng mendapat
keguguran. Dia dipenjara di Pusat Pencucian Otak Kota Jiaozuo
segera setelah itu.
Gao Yumin tinggal di Komunitas Beijiangyan, Kota Fujin, Provinsi
Heilongjiang. Dia mengunjungi ibunya di rumah kakaknya pada tanggal
19 September 2007. Polisi menahan mereka tanpa alasan apa pun. Gao
tengah hamil tiga bulan. Setelah ditahan dan dipukuli selama 28
hari, kesehatannya memburuk dengan cepat, dia kehilangan
penglihatan pada kedua matanya, dan dia sangat kekurangan darah.
Dia dilarikan ke Rumah Sakit Railroad Kota Fujin setelah pingsan.
Jantungnya tidak berdenyut dan hatinya sudah berhenti. Dalam
operasi darurat, dokter menemukan janin mati dan banyak darah di
perutnya. Mereka menyelamatkan nyawanya setelah delapan hari
perawatan, dan keluarganya harus membayar 10.000 yuan.
Para praktisi Falun Gong yang hamil belum dibebaskan bahkan ketika
mereka akan melahirkan atau ketika bayi mereka lahir.
Zhang Hanyun tinggal di Distrik Hantai, Kota Hanzhong, Provinsi
Shaanxi. Pada bulan Maret 2001, Kepala Kantor Keamanan Politik PKC
(dari departemen kepolisian distrik), Ma Ping'an dan yang lainnya
mencoba menangkap Zhang, tetapi mereka gagal. Mereka memblokir
tempat konstruksi yang dimiliki oleh ayah Zhang di Kabupaten
Lueyang dan suaminya diborgol ke Jembatan Sungai Jialing, memaksa
keluarganya untuk melepaskannya. Zhang sedang hamil delapan bulan
dengan "Izin Lahir," tapi dia masih dibawa ke rumah sakit di
pinggiran kota untuk diaborsi. Bayinya begitu besar sehingga dokter
harus melakukan pembedahan.
Guo Wenyan adalah karyawan pabrik peralatan listrik yang
berafiliasi dengan Perusahaan Listrik Kota Yinchuan di Daerah
Otonomi Hui Ningxia. Polisi menahan dan hendak memaksanya melakukan
aborsi. Mereka membuat pihak keluarganya menandatangani surat
persetujuan karena bayi sudah terbentuk. Bayi perempuan itu hidup
dan menangis. Ibu mertua Guo berkata, "Dia masih hidup, kami ingin
membawanya pulang!" Tapi dokter mencubit leher si bayi seketika ia
menangis dan membunuhnya!
Ada banyak contoh serupa selama 11 tahun terakhir dari penganiayaan
terhadap Falun Gong. Praktek ini merupakan penghinaan terhadap
martabat perempuan. Penderitaan tragis praktisi Falun Gong yang
sedang hamil telah membuktikan betapa buruknya rasa
kemanusiaan PKC. Siapa yang tidak lahir dari dan diasuh oleh
seorang ibu? Menjaga wanita hamil adalah sama dengan merawat dan
berterima kasih kepada ibu sendiri. Orang-orang yang punya hati
nurani tidak boleh diam berkaitan dengan kekejaman PKC terhadap
para praktisi Falun Gong yang sedang hamil!
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2010/6/29/226188.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/6/30/118258.html