Pada 24 dan 25 Juli, Festival tahunan Das Fest, dirayakan di Karlsruhe, sebuah kota di Jerman bagian selatan. Praktisi Falun Gong ikut memeriahkannya sekaligus membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai Falun Gong dan penindasan terhadapnya. Banyak orang yang memperlihatkan dukungan mereka setelah mengetahui praktisi Falun Gong dianiaya oleh Partai Komunis China (PKC).
(Minghui.org)
Monica pernah mendengar propaganda PKC yang
memfitnah Falun Gong, tetapi dia tidak mempercayai semua itu. 11
tahun kemudian, akhirnya dia mengetahui kebenaran di kampung
halamannya.
“Apakah Falun Gong itu?” Monica sering
mendengar nama itu ketika ia berobat di China pada tahun 1999,
ketika penindasan baru saja dimulai. Ketika berada di sebuah
klinik, seorang dokter China berbicara kepadanya dengan suara
rendah dalam bahasa Jerman, mencoba untuk memberitahukan fakta
mengenai Falun Gong kepadanya, dua hari kemudian dokter tersebut
menghilang. Dia tidak lagi melihat dokter itu hingga sesi perawatan
berakhir. Ini membuatnya percaya bahwa aturan PKC sangat menakutkan
sama seperti Jerman Timur ketika dia masih muda. “Saya tidak
percaya apa yang dikatakan PKC mengenai Falun Gong,” katanya, “tapi
saya masih tidak tahu, apakah Falun Gong itu?” Sebelas tahun
kemudian, di kampung halamannya, akhirnya dia mengetahui kisah
sebenarnya dibalik penindasan latihan meditasi yang damai ini.
Setelah itu, ia menandatangani petisi mendukung Falun
Gong.
Para praktisi sedang memperagakan meditasi Falun Gong di festival
kota Karlsruhe
Para praktisi sedang berbicara dengan turis mengenai Falun Gong di
festival kota Karlsruhe
Peter memperlihatkan dukungannya terhadap Falun Gong
Begitu mendengar tentang penindasan, Peter langsung menjadi heboh.
Dia tidak hanya mendatangani petisi, tetapi juga menceritakan
kepada teman-temannya mengenai hal itu. Katanya: “Benar-benar
mengerikan! Ini seperti kamp konsentrasi Nazi!” Peter kembali ke
Stand mengajak teman-temannya untuk mencari tahu apa yang
terjadi.
Seorang wanita menandatangani dukungan ketika seorang anak muda
mencari bantuan untuk anggota keluarganya yang dianiaya di
China.
Xiao Sung, seorang praktisi Falun Gong muda, dia agak pemalu ketika
berbicara dengan orang asing, tetapi dia memiliki motivasi yang
kuat untuk mengatasi rasa malunya. Banyak keluarganya di China yang
diculik dan dipukuli karena berlatih Falun Gong dan dia sendiri
tidak dapat pulang kembali ke China untuk menjenguk orangtuanya.
Dia berharap usahanya dapat membantu menghentikan penindasan
itu.
Sambil menggendong putri kecilnya, Mr. Hermann mengajarinya
mengucapkan “Terima Kasih” dalam bahasa China kepada praktisi Falun
Gong. Mr. Hermann pernah mendengar Falun Gong karena dia memiliki
hubungan usaha dengan beberapa perusahaan di China. Setelah
mengetahui lebih banyak mengenai Falun Gong dan penindasan, dia
menyerahkan putrinya kepada istri dan menandatatangani petisi
menentang penganiayaan.
Seorang wanita duduk di stand untuk membaca beberapa ajaran Falun
Gong
Seorang wanita Jerman yang datang ke festival untuk melihat-lihat
berhenti untuk mencari tahu lebih banyak mengenai Falun Gong, dia
duduk di dekat meja dan membaca buku Falun Gong dalam hati. Setelah
mengajukan beberapa pertanyaan, dia mulai belajar latihan tersebut.
Dia duduk di stand Falun Gong selama beberapa jam. Ketika pergi,
dia mengatakan bahwa dia akan terus mempelajari Falu Gong dan akan
mencari tahu lebih banyak di situs Falun Dafa.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/7/27/227584.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/8/5/119062.html