(Minghui.org) Baru-baru ini, saya menghubungi seorang rekan praktisi yang berasal dari Beijing, karena dalam waktu dekat ia akan mengikuti persidangan bagi permohonan suakanya sebagai pengungsi. Kami saling tidak mengenal kondisi kultivasi masing-masing, saya secara khusus mengiriminya beberapa artikel berbagi pengalaman tentang bagaimana saya melakukannya selama proses aplikasi. Melalui komunikasi ini, rekan praktisi berkata dengan tenang: "Sangat mudah bagi kita untuk melihat kekurangan kita atau teman praktisi. Namun, kita sulit melihat keterikatan terhadap kemampuan kita. Jadi, kita terjebak menjadi puas diri dengan kondisi kita saat ini, dan sangat sulit untuk menerobosnya karena keterikatan ini bersifat ilusi. Apa yang kita anggap baik atau buruk semua dinilai dengan kriteria kita sendiri, bukan kriteria yang ditetapkan oleh Dafa. Kita terikat pada aspek yang kita anggap sangat baik dan senang jika kita bisa melakukan sesuatu untuk Dafa. Kemampuan kita sangatlah terbatas, sedangkan Dafa adalah tanpa batas." Kata-katanya menjadi peringatan bagi saya.
Proyek-proyek klarifikasi dimana saya
berpartisipasi terutama terkait media dan menulis artikel. Semua
yang terkait dengan menulis. Ketika saya melihat kembali apa yang
telah terjadi pada bulan-bulan terakhir, saya menyadari bahwa
saya cukup senang dan menikmati segala macam perasaan manusia biasa
setiap kali artikel saya diterima rekan-rekan praktisi atau dipuji
manusia biasa. Tampaknya saya bangga atas artikel-artikel ini, dan
menemukan saya sering membicarakannya dengan praktisi lain. Juga
terlihat bahwa artikel-artikel ini dapat digunakan bagi "keuntungan
saya" untuk mempersolek dan menutupi keterikatan hati saya yang
belum disingkirkan. Hal itu membuat saya merasa bahwa saya memiliki
beberapa hal khusus dan tidak memperlakukan kultivasi secara
serius. Sejak saya mulai membuktikan Dafa dengan pena, saya selalu
merasa puas dengan kemampuan diri sendiri. Bahkan saya diam-diam
merasa sangat gembira. Jadi tanpa menyadarinya, saya cenderung
mengabaikan dan tidak menghormati rekan praktisi lainnya. Demikian
pula, saya tanpa sadar melenyapkan sisi yang telah "menyadari" di
satu sisi, dan di lain sisi, menambah sisi yang "belum
menyadari." Mungkin itulah sebabnya mengapa setelah beberapa
saat saya merasa bahwa keterampilan menulis saya telah mencapai apa
yang disebut tingkat "puncak" dan sangat sulit untuk meningkat
lebih lanjut.
Setelah berpikir tentang masalah ini, saya bertanya pada diri
sendiri bagaimana seseorang bisa mencapai "puncak " ketika
praktisi xiulian membuktikan Dafa? Bukankah makna Dafa tak
terbatas? Faktor-faktor yang membuat diri ‘mengembang’
membingungkan saya dan menghambat munculnya kebijaksanaan saya.
Kalau bukan untuk kultivasi, berapa besar pengaruh kemampuan kecil
yang telah diperoleh dalam masyarakat manusia? Jika bukan karena
kekuatan dan kebijaksanaan yang telah diberikan oleh Guru,
bagaimana mungkin kemampuan kecil kita mampu berbuat banyak dalam
menyelamatkan makhluk hidup? Kalau bukan demi mengedit,
menerjemahkan dan mempresentasikan artikel-artikel rekan praktisi
kepada para pembaca, kemampuan kecil saya tidak akan dapat
ditampilkan dengan baik. Jika bukan karena gaya penulisan yang
beragam, yang majemuk dan upaya menyajikan yang terbaik dari setiap
praktisi, bagaimana saya bisa membuktikan Dafa sendirian? Namun,
saya secara tidak sadar menikmati bakat kecil diri ini hingga ke
tahap yang tidak dapat diterima.
Dalam kultivasi, saya bisa melihat kekurangan diri ini dan
mengatasinya secara terus-menerus. Semua ini merupakan faktor dari
keseluruhan kelompok yang telah mengubah saya dan membantu
kultivasi saya meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Saya harus
ingat untuk mencari ke dalam atas apa yang saya pikirkan dan
melenyapkan keterikatan saya. Saya ingin mengungkap kekurangan
tersebut untuk memperingatkan diri sendiri dan berharap dapat
berbuat lebih baik di masa depan.