Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Melepas Keterikatan Hati Saat Kehilangan Pekerjaan

22 Agu 2010 |   Oleh: praktisi Jakarta


(minghui.org) Saya telah mendapat Fa sejak Agustus 2005. Sebelum berkultivasi, saya pernah menderita syaraf terjepit di tulang belakang  sekitar pinggang, dan harus bolak-balik ke akupuntur untuk diobati, namun setelah berkultivasi dan berlatih Falun Dafa, penyakit tersebut lenyap.

Dalam kesempatan ini, saya bukan ingin menceritakan pengalaman mengenai kesembuhan penyakit seperti yang dialami oleh praktisi Dafa pada umumnya, namun ingin menceritakan pengalaman saya dalam hal kehilangan dan memperoleh pekerjaan.

Saya bekerja sebagai seorang programmer komputer di suatu perusahaan swasta. Dalam dunia komputer ada banyak bahasa program. Seperti halnya bahasa manusia, seorang programmer umumnya hanya menguasai beberapa bahasa komputer saja, diantara seluruh bahasa program yang ada di dunia.

Suatu ketika seorang rekan praktisi berkata pada saya “Sebenarnya dalam hal pekerjaan, kamu sudah dibantu oleh Shifu”. Ingatan saya jadi menerawang pada peristiwa beberapa bulan lalu, dimana saya dan beberapa teman di tempat kerja, terkena PHK. Kami di PHK bukan karena kami melakukan kesalahan, namun memang karena kondisi ekonomi sedang mengalami krisis dan perusahaan perlu melakukan efisiensi.

Sebenarnya pengurangan karyawan sudah pernah diutarakan oleh pimpinan kira-kira setahun sebelum PHK tersebut terjadi, namun saat itu, perusahaan masih dapat bertahan. Selama setahun, diwaktu senggang, saya berusaha untuk mencari lowongan pekerjaan, Namun lowongan pekerjaan yang ada adalah untuk yang berusia 30 tahun atau kurang. Saat itu saya sudah berusia 38 tahun yang berarti tidak memenuhi syarat dalam hal umur. Disamping itu keahlian yang mereka minta, banyak yang tidak saya kuasai. Jadi dapat dikatakan, mustahil bagi saya untuk mendapat pekerjaan baru.

Akhirnya setahun berlalu dengan cepat dan suatu hari pimpinan mengumumkan PHK dan hanya segelintir karyawan yang dipertahankan. Sayapun termasuk yang terkena PHK. Kemudian pimpinan memberi uang pesangon kepada karyawan yang terkena PHK, dimana hanya ½ (setengah) dari uang pesangon yang seharusnya diberikan. Teman-teman yang terkena PHK ingin menuntut agar pemilik perusahaan memberikan uang pesangon penuh, sesuai dengan peraturan. Jadi saya harus bagaimana? Apakah ikut menuntut atau bagaimana? Bagaimana jika uang pesangon habis terpakai dan saya belum mendapat pekerjaan baru? Lalu anak istri harus makan apa? Dalam Fa, Shifu berkata: “Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah.“ Jadi saya berpikir pimpinan pasti juga dalam keadaan sulit, karena dalam kondisi krisis ekonomi harus mengeluarkan uang pesangon bagi banyak karyawan. Akhirnya saya pamit tanpa ikut menuntut sambil mengucapkan terima kasih kepada pimpinan atas kesempatan kerja yang selama ini diberikan.

Tiba di rumah, istri mengatakan saya bodoh karena tidak ikut menuntut uang pesangon penuh, sesuai peraturan. Menjadi pengangguran di rumah selama beberapa hari, hati sungguh terasa tidak enak. Istri tidak bekerja dan sepenuhnya tergantung pada penghasilan saya. Dalam pikiran terngiang-ngiang lagi perkataan “Jika uang pesangon habis, anak dan istri mau makan apa?”.  Sebagai seorang praktisi saya harus rela melepas keterikatan ini, yaitu keterikatan akan rasa takut dan khawatir, dan percaya pada pengaturan Shifu.

Suatu ketika saat belajar Fa bersama, saya bertemu dengan seorang rekan praktisi yang biasanya jarang hadir pada kegiatan belajar bersama. Namun entah mengapa hari itu, dia timbul keinginan kuat untuk datang belajar bersama. (di kemudian hari baru disadari, bahwa dia datang memang adalah karena pengaturan Shifu). Dia sudah tahu bahwa saya sekarang menganggur, dan saat di sela-sela istirahat sewaktu selesai belajar bersama, dia tiba-tiba teringat ada sebuah lowongan pekerjaan. Yaitu sebuah lowongan pekerjaan dengan menggunakan bahasa komputer yang cukup langka, yang tidak semua orang dapat menguasainya, dan setelah ditanyakan, kebetulan saya menguasainya walaupun sudah lama tidak menggunakannya.

Keesokan harinya dia menghubungi saya lagi untuk memberikan lowongan pekerjaan lainnya yang juga dengan menggunakan bahasa program langka lainnya dan setelah dia tanyakan juga ke saya, ternyata juga cocok dengan kemampuan saya.  Jadi dalam waktu singkat muncul 2 lowongan yang sesuai dengan kemampuan saya dan umur bagi mereka tidak masalah.

Tidak lama kemudian saya dipanggil untuk menjalani tes IQ dan tes pembuatan program, dan hasilnya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Di sela-sela menganggur ini, kebetulan Falun Dafa ikut serta pada acara pameran buku selama beberapa hari. Di waktu yang lalu, saya hanya dapat ikut serta dalam kegiatan Dafa pada hari Sabtu dan Minggu, karena pada hari lain saya bekerja, kini saat menganggur, saya pun bisa ikut serta menjaga stan pameran pada hari kerja.

Akhirnya saya dipanggil untuk melihat hasil tes masuk. Hasil tes pembuatan program tidak begitu menggembirakan. Banyak yang salah, kata si pemberi kerja, dan program yang saya buat, tidak dapat dijalankan. Saya pun terdiam. Namun herannya, dia tetap berkeinginan untuk menerima saya sebagai karyawan. Akhirnya saya diterima bekerja ditempatnya, setelah menganggur hanya dalam waktu 2 minggu, dimana kondisinya jauh lebih baik daripada di tempat kerja sebelumnya.

Ditinjau dari sudut pandang manusia biasa, sepertinya mustahil bisa mendapatkan pekerjaan tersebut mengingat usia saya, dan terbatasnya kemampuan saya. Manusia biasa mungkin mengatakan saya beruntung, semuanya seperti kebetulan, namun dari sudut pandang praktisi xiulian, semuanya saya yakini adalah karena pengaturan Shifu. Shifu akan memberikan pengaturan yang terbaik bagi kita disaat kita melepas keterikatan hati serta memiliki hati untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.

Walaupun masih banyak keterikatan dan kebocoran pada diri saya, namun Shifu secara belas kasih masih berkenan mengurus diri saya. Terima kasih Shifu atas pengaturannya.