(Minghui.org) Penganiayaan sebelas tahun
terhadap Falun Gong telah dikutuk di seluruh dunia, sedangkan aksi
damai praktisi telah mendapat pujian dari berbagai lapisan
masyarakat. Falun Gong kini dilatih di lebih dari 100 negara, namun
otoritas di Singapura masih memilih untuk mengalah pada tekanan
Partai Komunis China (PKC) dan menekan praktisi Falun Gong setempat
dengan alasan yang tidak masuk akal.
Pada pukul 11:00, 16 Agustus
2010, sekelompok praktisi yang tinggal di bagian timur laut
mengirimkan surat kepada Pemerintah Singapura untuk meminta
pemerintah dan polisi lebih serius menaruh perhatian atas
penganiayaan brutal PKC terhadap Falun Gong.
Surat tersebut ditujukan kepada Pengadilan Tingkat Rendah Singapura
yang dijadwalkan untuk mengadakan pra-persidanan terhadap tujuh
praktisi pada 23 Agustus 2010. Para praktisi ini dituduh melakukan
latihan dan berbicara dengan turis dan orang lain tentang
penganiayaan di Esplanade Park dan di jalan-jalan. Para praktisi
menyatakan harapan mereka di dalam permohonannya agar pemerintah
menghormati hak rakyat untuk berekspresi yang dilindungi oleh
Konstitusi Singapura, dan memperlakukan praktisi dengan adil dan
wajar.
Praktisi menyampaikan surat kepada Wakil Pertama Perdana Menteri
dan Menteri Dalam Negeri, Wong Kan Seng dan Tan Hung Hooi, pejabat
yang bertanggung jawab atas kasus di divisi kepolisian pusat.
Banyak praktisi Falun Gong yang asli dari Singapura telah berlatih
lebih dari sepuluh tahun dan menyaksikan penindasan brutalĀ
selama sebelas tahun oleh PKC.
Fu (wanita) mulai berlatih Falun Gong pada 1996. Dia berkata, "Kami
berada di sini pada hari ini terutama berharap bahwa polisi akan
menarik tuntutan terhadap praktisi Falun Gong. Baik di China
daratan maupun di luar negeri, praktisi Falun Gong telah
menggunakan berbagai macam cara, dan saluran untuk menjelaskan
kepada masyarakat tentang kebaikan Falun Gong dan mengungkap
penganiayaan PKC, sehingga orang-orang di dunia tidak tertipu oleh
kebohongan PKC. Pada saat yang sama, kami juga berharap bahwa
pemerintah Singapura akan menunjukkan keprihatinannya atas
penganiayaan Falun Gong di China, dan menawarkan bantuan untuk
menghentikannya. Kami juga mengajak semua orang yang baik hati
untuk bekerja sama untuk mengakhiri penganiayaan ini. Kami sangat
berharap Singapura akan memiliki masa depan yang indah."
Chen dan istrinya telah berlatih Falun Gong sejak 1995. Mereka
berharap direktur divisi akan memperlakukan Falun Gong dengan adil
setelah membaca surat permohonan mereka. Chen berkata, "Saya
percaya bahwa pemerintah Singapura telah mengetahui fakta, setelah
semua penganiayaan berlangsung selama sebelas tahun. Sejak PKC
memulai penganiayaan, banyak praktisi Falun Gong China tinggal di
Singapura harus mencari bantuan kepada UNHCR, dan menjadi pengungsi
di negara-negara lain. Hal ini karena mereka tidak mendapatkan
persetujuan atas aplikasi mereka atau memperpanjang izin tinggal
mereka di Singapura. Beberapa ibu mendampingi anak-anak mereka
untuk belajar di Singapura tidak mendapatkan perpanjangan izin dan
harus meninggalkan Singapura. Satu-satunya alasan adalah bahwa
mereka adalah praktisi Falun Gong."
Para praktisi mendesak pemerintah Singapura untuk berusaha
mengakhiri penindasan, dan membawakan masa depan yang benar-benar
indah kepada Singapura serta rakyatnya.
Latar Belakang
Beberapa bulan yang lalu, Divisi Kepolisian Pusat Singapura
menuntut tujuh praktisi Falun Gong yang melakukan latihan dan
membagikan materi informasi tentang Falun Gong dan penganiayaan di
tempat wisata dan di jalan-jalan. Selain itu, dua praktisi
berkebangsaan China ditolak perpanjangan izin kerja dan izin masuk
kembali.
Pada 5 Oktober 2009, polisi Singapura menangkap lima praktisi di
Esplanade Park ketika mereka melakukan latihan dan menjelaskan
fakta kepada para wisatawan tentang Falun Gong dan penganiayaan.
Polisi memborgol dan membawa mereka ke divisi kepolisian pusat, dan
paspor mereka disita. Pada 6 Mei 2010, lima praktisi dibawa ke
pengadilan, dituduh "merusak barang-barang publik" dan
"bersekongkol dengan orang lain."
Dari 2001 hingga 2006, pemerintah Singapura telah enam kali membawa
praktisi Falun Gong ke pengadilan dengan berbagai tuduhan. Para
praktisi ini tidak melakukan apa-apa hanya menjelaskan kepada
masyarakat umum tentang Falun Gong dan penganiayaan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/8/17/228452.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/8/19/119358.html