(Minghui.org) Saya dibawa ke pusat cuci
otak selama Olympiade Beijing 2008 berlangsung. Sementara di dalam
fasilitas cuci otak saya bertemu seorang profesor ilmu hukum.
Wanita ini mengatakan dia dari Universitas Ilmu Hukum dan Politik
China, berada di tempat itu untuk melakukan penelitian hukum dan
agama, serta untuk melakukan survey. Ada orang mengatakan dia
mungkin mata-mata dari Kantor 610 tingkat provinsi. Saya
mendiskusikan hal ini dengan praktisi yang ditahan. Kami semua
setuju apapun peranan yang dia mainkan kami akan memperlakukannya
sebagai mahkluk hidup yang harus diselamatkan.
Kami bekerja sama sebagai satu
tubuh. Sewaktu saya mengklarifikasi fakta kepada dia dari sudut
pandang hukum, yang lain memancarkan pikiran lurus membantu saya.
Sekarang saya mendokumentasikan apa yang terjadi selama percakapan,
dengan harapan bisa membantu praktisi yang menempuh jalur hukum
dalam melawan pelaku kejahatan.
Ketika saya duduk dengan profesor saya langsung saja ke pokok
masalahnya: “Pasal 300 Hukum Kriminal China tentang penggunaan
organisasi agama sesat untuk mensabotase pelaksanaan hukum negara.
Jika mereka ingin melaksanakan hukum ini dengan benar, pelaksana
hukum apapun seperti hakim, jaksa umum, pengacara harus mengerti
konsep dasar tentang ajaran sesat, apa itu organisasi agama sesat,
dan apa sebenarnya makna pelaksanaan hukum Negara tersebut.
Kurangnya pemahaman mengenai hal tersebut, dapat membuat praktisi
hukum tidak akan bisa mendefinisikan prilaku individu atau
organisasi sipil, dan menentukan apakah tindakan mereka merupakan
tindak pidana sabotase pelaksanaan hukum negara.
"Partai Komunis China (PKC) sudah lama meracuni pikiran orang
dengan pengertian hukum negara yang tidak benar - bahwa hukum
mencerminkan kemauan penguasa. Sederhananya itu berarti bahwa siapa
yang kuat dia yang kerkuasa, dan apa yang mereka katakan adalah
kebenaran, adalah hukum. Anggapan ini tidak lebih dari sebuah
kekeliruan yang dominan bahwa kekuasaan adalah kebenaran. Dengan
interpertasi hukum yang sudah diputarbalikan seperti itu, bagaimana
mungkin setiap orang bisa sama di depan hukum?"
"Sedang untuk ‘ajaran sesat,' saya ingin menawarkan definisi ini:
Setiap ajaran yang mendorong orang untuk secara terbuka dan tanpa
mengindahkan moral melakukan kejahatan adalah ajaran sesat, dan
setiap ajaran yang mendorong orang melakukan kejahatan dengan
mentalitas menghindari hukuman mengandalkan keberuntungan belaka
adalah ajaran sesat. Selain itu setiap ajaran yang merubah orang
menjadi binatang dan berandal politik yang tidak bermoral dan tidak
berprikemanusiaan, yang tidak mengakui saudara mereka serta
menghianati hati nurani demi kepentingan pribadi adalah ajaran
sesat."
Saya tanya profesor apakah dia setuju dengan apa yang saya katakan.
Dia mengatakan ya, tetapi meminta saya untuk menjelaskan definisi
yang saya katakan dengan sederhana dan lebih spesifik. Saya
setuju.
Pertama, masalah mendorong orang melakukan kejahatan secara terbuka
dan tanpa mengindahkan moral, saya sering menggunakan perumpamaan
ini: Seseorang mendapatkan warisan tanah yang diturunkan selama
tiga generasi. Ia juga bekerja keras selama hidupnya dan
mengumpulkan banyak uang untuk generasi berikutnya, termasuk tanah
seluas 100 mu (kira-kira 16 are) dan sebuah toko besar di kota.
Sudah kaya, keluarganya juga melakukan kerja sosial. Ia membangun
sekolah, menyediakan mendidik untuk anak-anak setempat, berdasarkan
pada prinsip kebaikan, ketulusan, etika, kebijaksanaan dan
kredibilitas. Hasilnya, orang ini mendapatkan kehormatan dan
martabat di daerahnya.
Namun, di tahun 1949, kedatangan suatu organisasi membuat orang
menjadi miskin. Peminpin organisasi menunjuk jarinya pada pria baik
dan kaya ini dan mengatakan kepada orang-orang miskin, "Apakah Anda
tahu kenapa kita sangat miskin? Sebabnya adalah karena ada
orang-orang kaya, dan karena orang-orang kaya telah mengeksploitasi
kita, orang-orang miskin! Jika kita, orang-orang miskin ingin
menjadi kaya, kita harus mempersenjatai diri dan menggulingkan
orang-orang kaya, memukul mereka sampai mati lalu membagi-bagikan
kekayaan mereka."
Seseorang di kelompok orang-orang miskin mengatakan, orang-orang
kaya telah bekerja keras, dan jika mereka menggulingkan, memukul
mereka sampai mati dan membagi-bagikan kekayaan mereka, bukankah
akan sama seperti membunuh dan merampas? Pemimpinnya berkata,
"Bagaimana bisa dikatakan pembunuhan dan perampasan? Kita adalah
revolusi keadilan! Siapapun yang mengatakan tindakan kita sebagai
pembunuhan dan perampasan adalah kontra revolusi."
Lantas, pembunuhan dan perampasan menjadi tindakan yang sah bagi
revolusi organisasi ini.
Kedua, sehubungan dengan mendorong orang berbuat jahat dengan
mentalitas menghindari hukuman mengandalkan keberuntungan belaka:
masyarakat China punya sejarah yang berhubungan dengan Ajaran
Konghucu, Agama Buddha, dan Ajaran Tao serta percaya adanya Tuhan,
Buddha dan prinsip langit. Mereka percaya bahwa kebaikan tidak
dibalas dengan kebaikan dan kejahatan tidak dibalas dengan
kejahatan, pasti di sana ada keegoisan. Orang jaman kuno mengerti
pentingnya merenungkan diri tiga kali sehari, dan jika dua orang
melakukan kesalahan, tidak hanya kedua orang itu saja yang
mengetahui hal itu, bumi dan langit juga akan mengetahuinya. Mereka
percaya prinsip pembayaran karma dan hukuman tampak jelas
dimana-mana. Oleh karena itu orang jaman dulu tidak berani berbuat
jahat sementara berpikir bahwa mereka dapat lolos dari hukuman jika
beruntung, orang-orang menghormati prinsip langit dan mengkultivasi
diri mereka, dengan demikian tentu ada kedamaian sebagai
gantinya.
Sesudah 1949, organisasi yang sama mendukung ateisme di seluruh
China, dan melarang orang mempercayai Tuhan, Buddha dan prinsip
langit - kebaikan akan mendapat balasan kebaikan dan kejahatan akan
mendapat balasan kejahatan. Siapapun yang mengatakan kebaikan
mendapat kebaikan dan kejahatan mendapat balasan kejahatan akan
dikritik menyebarkan tahayul feodal.
Kenapa di China sekarang korupsi terjadi dimana-mana? Alasan utama
adalah ateisme sudah membuyarkan kekuatan mengikat alam, hukum kuno
yang mencegah orang berbuat jahat. Akibatnya banyak orang jahat
dengan pola pikir mereka mungkin bisa beruntung dan lolos dari
hukuman.
Ketiga tentang merubah orang menjadi binatang dan berandal politik
yang tidak bermoral dan tidak berprikemanusiaan, yang tidak
mengakui saudara mereka serta menghianati hati nurani demi
kepentingan pribadi. Organisasi yang sama yang disebutkan di atas
mewujudkan seluruh teori gerakan politiknya, untuk "menyerang dan
menghukum" orang. Motif dan gerakan politik ini membuat banyak
orang menarik batas yang jelas antara faksi dan orang tua mereka,
agar mendapatkan apa yang disebut kemasyhuran politik, dan menjadi
"revolusioner, teladan, aktif, dan progresif." Mereka melawan orang
tua, menentang guru, berkelahi dengan pasangannya, dan melaporkan
teman. Mereka sungguh menurunkan derajat orang menjadi binatang dan
berandal politik yang tidak bermoral dan tidak mengakui keluarga
mereka!
Pikirkanlah, ketika teori organisasi merubah orang menjadi makhluk
yang tidak bermoral dan berandal politik, bukankah itu kejahatan?
Bukankah benar jika teori demikian disebut teori palsu? Bukankah
teori semacam ini adalah organisasi kejahatan? Saya pikir sangatlah
jelas yang manakah organisasi kejahatan itu.
Dari sana, saya bicara singkat tentang tindakan sabotase terhadap
hukum negara: Pertama, mari kita bicarakan hukum negara itu apa.
Seperti sudah saya katakan sebelumnya, karakter hukum paling
fundamental adalah menghukum kejahatan dan membela kebenaran.
Dengan kata lain, sabotase terhadap pelaksanaan undang-undang hukum
negara berarti menyabot proses penghukuman pelaku kejahatan dan
pembelaan yang baik, dan itu adalah proses berkomplot dan
melindungi tindakan kejahatan. Dengan demikian sangatlah jelas apa
yang menyabot pelaksanaan hukum negara.
Lantas siapakah dia itu, selama bertahun-tahun telah menggunakan
organisasi kejahatan untuk berbuat jahat merusak negara dan moral
manusia? Para sejarawan menganggap sepuluh tahun Revolusi Besar
Kebudayaan sebagai perbuatan yang paling tidak waras dan paling
jahat dalam sejarah umat manusia. Berapa banyak orang China
kehilangan nyawa mereka selama sepuluh tahun tersebut! Siapa biang
kerok yang mencetuskan Revolusi Kebudayaan tersebut? Ia adalah
peminpin PKC Mao Zedong yang memakai organisasi kejahatan Partai
Komunis mensabotase pelaksanaan hukum negara.
Selama dekade terakhir, sejak Juli 1999 kelompok berandal politik
yang dipimpin oleh Jiang Zemin dan kaki tangannya, pertama-tama
mencampurbaurkan benar dan salah serta menodai Falun Dafa yang
mengajarkan orang untuk menjadi orang baik, mengatakannya sebagai
aliran sesat. Para berandal selanjutnya mulai menganiaya praktisi
dengan brutal, ditambah lagi dengan menangkap, memenjarakan,
menahan, dan mengadili dengan sewenang-wenang. Banyak sekali
praktisi, dituduh menyabotase pelaksanaan hukum negara, sehingga
dikirim ke kamp kerja Paksa dan dipenjarakan dan banyak yang
kehilangan jiwanya karena penyiksaan ini.!
Siapa sebenarnya pelaku kejahatan sesungguhnya yang memakai
organisasi jahat untuk mensabotase pelaksanaan hukum negara? Tidak
ada rejim atau individu yang boleh memutuskan suatu teori itu
merupakan agama sesat atau bukan. Kunci utamanya adalah apakah
teori tersebut mengajarkan orang menjadi baik atau mendorong orang
berbuat jahat.
Falun Dafa adalah Fa lurus yang mengajarkan orang menjadi orang
baik, jutaan praktisi Falun Dafa memperlihatkan kepada dunia
tingkah laku mereka yang mulia. Karena Falun Dafa bukan organisasi
agama sesat, bagaimana mungkin kepercayaan teguh pengikut Dafa
terhadap Dafa dianggap suatu kejahatan yang disebut sebagai
"menggunakan organisasi agama sesat"? Watak dasar hukum adalah
untuk menghukum kejahatan dan membela kebenaran. Bukankah
kepercayaan teguh praktisi Dafa pada prinsip Sejati-Baik-Sabar
adalah tindakan melindungi hukum negara - untuk menghukum kejahatan
dan membela kebenaran? Bagaimana bisa dituduh menyabotase
pelaksanaan hukum negara?
Sebaliknya, PKC sesungguhnya adalah organisasi kejahatan terbesar
di dunia saat ini, dan penganiayaan Falun Gong oleh kelompok
berandal politik Jiang Zemin adalah penjahat yang sesungguhnya -
yang memakai organisasi kejahatan, PKC, menyabotase pelaksanaan
hukum negara. Mereka adalah penjahat yang sesungguhnya.
Pasal 300 undang-undang pidana China khusus dibuat untuk kelompok
berandal politik Jiang dan PKC. Tapi disayangkan hukum ini tidak
hanya gagal diterapkan untuk membantu membersihkan iblis PKC, yang
telah merugikan bangsa China hampir 100 tahun sejak pembentukkannya
di China, tapi juga telah dipakai untuk menindas Falun Dafa dan
orang-orang yang menjunjung tinggi kepercayaan besar ini. Tak
satupun undang-undang China yang ada melarang berlatih Falun Gong.
Menghukum praktisi yang melatih kepercayaan mereka, tidak hanya
membuktikan bahwa PKC tidak memerintah sesuai dengan aturan hukum,
tapi juga memberikan bukti yang paling dapat diterima bahwa PKC
tidak menerapkan hukum apapun dalam penganiayaan Falun Gong, tetapi
hanya menggunakan cara-cara berandal.
Saya katakan pada profesor. "Saya dulu bekerja di bagian editing
berita hukum. Anda adalah seorang profesor ilmu hukum. Tragedi
seperti ini sedang terjadi pada waktu kehidupan kita. Ini adalah
ejekan bagi semua orang di antara kita yang melakukan penelitian
hukum, dan bagi semua orang yang bekerja pada bidang penegakkan
hukum!"
Setelah mengatakan hal ini, saya tidak lagi bisa meneruskan dan
menatap langsung kepadanya karena air mata berlinang. Dia
mengatakan kepada saya, "Inilah pertama kali saya mendengar
seseorang menjelaskan apa sebenarnya agama sesat itu dengan cara
seperti ini." Saya katakan kepadanya, "Ketika seseorang telah
mengetahui siapa sebenarnya organisasi kejahatan yang sesungguhnya
itu, dia tidak akan dikelabui lagi dan tidak akan mau berbuat jahat
lagi, bahkan dia akan keluar dari organisasi jahat - PKC."
Terakhir dia menyatakan, "Saya mengerti sekarang dan saya tahu apa
yang harus dilakukan."
Saya sangat senang untuknya, dia telah mengerti fakta sebenarnya.
Pada akhir pembicaraan dia berbicara dengan ramah kepada saya,
"Pada waktu bicara janganlah terlalu langsung. Anda harus belajar
melindungi diri sendiri"
Saya tahu dia berbaik hati kepada saya, dan saya berterima kasih
kepadanya.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/7/12/226891.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/7/20/118716.html