Disampaikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman
Falun Dafa di Washington, DC 2010
(Minghui.org) Selama bertahun-tahun
saya mencoba mencari tahu mengapa proyek-proyek kami tidak
begitu sukses. Sudah terlalu lama saya berfokus pada perencanaan
dan penyelesaian proyek berdasarkan bagaimana itu terlihat bagi
orang lain di permukaan. Hal-hal tersebut harus sempurna di mata
saya.
Saya masih akan berbagi dengan
orang lain dalam proyek, mencoba meyakinkan mereka untuk mengikuti
jalan saya karena saya masih merasa berdasarkan pengalaman hidup,
saya yang paling tahu dan masih penting bagaimana semua berjalan
pada tingkat permukaan.
Saya ingin segala sesuatu dikerjakan menurut cara saya. Saya akan
menulis ulang pernyataan yang sudah ditulis seseorang karena saya
merasa cara saya akan paling baik dalam menyentuh hati orang. Saya
akan memindahkan kembali spanduk-spanduk atau grup tari dalam pawai
karena saya pikir cara saya akan memiliki efek yang terbaik.
Ketika Guru mengajarkan agar tidak mengedepankan ide sendiri untuk
mengharmoniskan dan bekerja sama, saya telah mendengar Guru, tapi
saya tidak sepenuhnya menyadari mengapa Guru mengajarkan prinsip
ini.
Keterikatan ini dan kurangnya pemahaman atas Fa termanifestasi
dalam kondisi berbahaya, yang membuat saya bahkan mulai meragukan
Guru.
Saya memiliki rasa takut yang besar tentang satu proyek tertentu
dan bagaimana saya merasa orang-orang akan salah memahami isi dari
pesan kami.
Saya menanganinya sendiri untuk kemudian mengangkat masalah
ini kepada praktisi lain. Saya berdiskusi dengan mereka, mungkin
akan lebih baik dalam menyelamatkan orang-orang jika pesan itu
diedit kembali.
Saya mulai menulis email ke kantor proyek untuk mengutarakan
kekhawatiran saya. Ketika saya tidak mendapatkan jawaban, saya
ingin mendesak lebih keras untuk mengangkat kekhawatiran saya pada
Guru, karena saya merasa betapa mendesaknya hal tersebut, ini
adalah masalah serius dan saya bertanggung jawab untuk melindungi
proyek tersebut. Saya mulai marah karena saya merasa mereka yang
saya email tidak menganggap masalah ini cukup serius dan tidak
bertanggung jawab terhadap Dafa.
Lalu suatu hari saya membaca Ceramah Fa pada Konferensi Fa di
Amerika Barat Saat Hari Yuan Siao tahun 2003, Guru berkata: "... di
dalam pelurusan Fa alam ini, di dalam pemilihan saya, seluruh
kehidupan semestinya turut menyempurnakan dan mengharmoniskan
menurut pemilihan saya, kemukakan cara kalian yang paling baik,
bukan untuk merubah apa yang saya inginkan, melainkan adalah
menurut apa yang saya katakan ikut menyempurnakan dan
mengharmoniskannya, ini adalah pikiran baik paling besar dari
kehidupan alam semesta."
Hal ini seperti pukulan palu di kepala. Apa yang Guru telah
ciptakan, saya sudah berusaha mengubahnya sesuai dengan ide manusia
saya - bagaimana segala sesuatunya harus berdasarkan pada
pemahaman manusia dan ketakutan diri saya. Sekarang sudah lebih
jelas bagi saya bahwa pesan itu dibuat untuk menyelamatkan orang
berdasarkan permintaan Guru dan standar Fa. Adalah diri dan
pemahaman saya yang tidak memenuhi kriteria dan inilah mengapa saya
takut.
Masalah ini juga menyadarkan saya ke pencerahan yang lebih
besar, bahwa saya tidak tahu apa yang Guru maksud ketika
beliau menyatakan: "Menurut apa yang saya katakan ikut
menyempurnakan dan mengharmoniskannya, ini adalah pikiran baik
paling besar dari kehidupan alam semesta."
Saya tidak tahu bagaimana mengharmoniskan dan menyempurnakan
berbagai hal menurut apa yang telah dikatakan Guru. Saya tidak bisa
mengingat Fa Guru dalam proses ini.
Kemudian saya membaca kembali Ceramah Fa di Florida tahun 2001, di
mana Guru berkata:
"Saya beritahu anda semua, sekarang yang masih tersisa, yang dapat
menganiaya Dafa dan pengikut Dafa, adalah disebabkan praktisi kita
sendiri. Praktisi-praktisi yang tidak mementingkan Zhen Nian,
kejahatan yang ada dalam ruang dimensi dimana kalian sendiri yang
harus memikul dan bertanggung jawab, masih belum diberantas, jadi
begitulah sebabnya, maka harus mementingkan perihal memancarkan
Zhen Nian ini.”
Guru juga berkata: "...karena setiap orang berada dalam xiulian,
dalam peningkatan, dalam pemahaman terhadap pekerjaan yang
dilakukan dalam pelurusan Fa apakah baik atau buruk, mempunyai
hubungan langsung dengan taraf yang berhasil ditingkatkan diri
sendiri."
Saat itu sangat jelas bagi saya ketika Guru mengatakan, "Untuk
mengharmoniskan dan menyempurnakan hal menurut apa yang saya
katakan," jika kita ingin mengharmoniskan dan menyempurnakan
proyek-proyek kita maka kita harus memahami pentingnya kultivasi
diri dan bagaimana keberhasilan atau kegagalan kita dalam
proyek-proyek kita adalah karena kurangnya kultivasi, dan ini
adalah alasan yang sesungguhnya mengapa penganiayaan tersebut belum
berakhir.
Seperti yang saya pahami, jika setiap murid dengan jelas dapat
menyadari apa tanggung jawabnya ketika memancarkan pikian lurus dan
dapat benar-benar menenangkan pikiran dan benar-benar menghasilkan
pengaruh pikiran lurus secara bersama-sama, maka dalam 5 menit
kejahatan di triloka tidak akan pernah ada lagi.
Saya tahu konsep bahwa kekurangan dan keterikatan saya dapat secara
keseluruhan memengaruhi keberhasilan hal-hal tertentu, tapi saya
tidak tahu keseriusan kenyataan ini pada tingkat yang lebih
dalam.
Dalam ceramah kepada para murid se-Asia Pasifik pada 2004, Guru
mengatakan: "Ada banyak hal jika anda sekalian lakukan dengan tidak
menganut pemikiran manusia biasa, maka tidak ada keterikatan
pribadi. Selain harus bertanggung jawab terhadap Fa, kalian tidak
memiliki keterikatan manusia apa pun, tidak terdapat hal-hal diri
sendiri dan unsur-unsur pribadi dari diri sendiri di dalamnya, hal
tersebut pasti dapat dilakukan dengan baik."
"Kewajiban pengikut Dafa adalah membuktikan kebenaran Fa,
pembuktian kebenaran Fa juga adalah xiulian, di dalam xiulian
justru harus menyingkirkan keterikatan diri sendiri terhadap aku
pribadi."
Guru melanjutkan:
"Disaat semakin menitikberatkan pada diri sendiri dan membawa aku
pribadi, akan semakin tidak memiliki kewibawaan, maka hal yang
dilakukan tidak mudah berhasil, tidak mudah dilakukan dengan baik.
Karena pekerjaan Dafa tentu haruslah yang paling sakral, maka
dengan semakin tidak membawa konsep diri sendiri, tidak membawa
unsur-unsur diri sendiri, saat dilakukan akan semakin baik, semakin
mudah berhasil."
Bagi saya hal ini secara langsung mengarah pada masalah yang tengah
saya hadapi.
Ketika Guru memberi tahu saya untuk bekerja sama dengan baik, untuk
menerima kritik secara lebih baik, untuk mencari ke dalam, dan saya
tidak melakukannya dengan rajin pada setiap kesempatan, maka saya
tidak menyingkirkan keterikatan mendalam pada diri sendiri. Jadi,
ketika saya melakukan sesuatu, keterikatan pada diri dan
unsur-unsur dalam keterikatan terhadap diri sendiri akan
menghalangi dan pikiran lurus saya lemah.
Hal ini sepenuhnya masuk akal karena kegagalan kami tidak dapat
dijelaskan dengan cara lain.
Melihat kembali proyek-proyek yang saya pernah lakukan, saya begitu
gembira setiap kali kami mendapat kemenangan besar di mata publik
hanya untuk menyadari kemudian bahwa efek sebenarnya dari
kemenangan di permukaan sangat singkat dan mudah terlupakan, dan
kemenangan itu tidak terus terulang.
Saya menyadari setelah bertahun-tahun saya masih terkungkung
karena kurangnya kultivasi diri. Kekhawatiran manusia saya yang
bodoh terus mengganggu diri. Saya menahan kemarahan dalam hati
terhadap rekan-rekan praktisi lainnya atas segala macam alasan yang
egois.
Meskipun kemarahan dan frustrasi saya di permukaan tampak seperti
kepedulian terhadap lingkungan, tindakan saya tidak mencerminkan
saya sedang bertanggung jawab terhadap Dafa atau lingkungan.
Keterikatan saya menjadi sasaran yang dimanfaatkan oleh
kekuatan lama untuk menambah gangguan.
Guru juga mengatakan kepada kita bahwa kekuatan lama tidak berani
merusak pelurusan Fa. Sebaliknya, mereka berani mengganggu para
praktisi yang memiliki keterikatan hati. Mereka kemudian
memanfaatkan keterikatan tersebut, membuat para praktisi merusak
sendiri berbagai hal.
Kekuatan lama sangat licik. Saya menyadari sasaran mereka adalah
masing-masing dari kita dengan kebiasaan membuat berbagai hal
muncul agar secara sempurna menyentuh keterikatan pribadi dan
individu kita.
Seseorang yang terikat pada nafsu akan melihat berbagai hal di
mana-mana yang mencoba menyeretnya jatuh.
Seseorang yang terikat pada kemarahan akan bertemu orang-orang yang
akan menekan tombol kemarahannya.
Seseorang yang terikat pada kesombongan akan melihat hal-hal di
mana-mana yang mengatakan kepadanya bahwa dialah yang
terbaik.
Seseorang yang terikat pada kecemburuan akan iri hati pada orang
lain karena benih berada dalam dirinya.
Seseorang yang terikat pada persaingan akan bertarung dengan orang
lain jika sesuatu tidak berjalan sesuai caranya.
Situasi ini diciptakan oleh kekuatan lama terutama untuk kita
karena kita masih memiliki bibit dalam diri kita yang akan memicu
emosi dan mereka tersembunyi begitu dalam sehingga kita bahkan
tidak menyadari mereka ada di sana.
Dalam semua ceramahnya, Guru tidak pernah memberi tahu kita
bagaimana melaksanakan secara spesifik berbagai proyek kita. Guru
hanya memberi tahu kita bagaimana meningkatkan tingkat kita
dan bagaimana berkultivasi agar kita dapat semakin berpikir seperti
dewa.
Melalui Zhuan Falun dan ceramah Guru lainnya, Guru terus-menerus
mengoreksi kita untuk membantu kita menerobos pemikiran manusia
kita yang telah membatu. Namun, saya tidak berusaha untuk bekerja
sama dengan baik sepanjang waktu. Saya masih tidak dapat menerima
kritik secara lebih baik di setiap kesempatan. Saya masih
kadang-kadang menangani kesulitan seperti manusia biasa. Dan lebih
buruk lagi saya masih tidak tahu bahwa hal-hal ini merupakan alasan
pikiran lurus saya lemah dan mengapa saya tidak sukses dalam
proyek-proyek saya.
Ketika saya menggali lebih dalam, saya melihat ketidakmampuan saya
untuk tekun ketika dihadapkan dengan keterikatan ini secara
langsung karena saya tidak sepenuhnya percaya pada apa yang Guru
telah ajarkan pada saya selama bertahun-tahun, jadi saya tidak
mengambil langkah penting untuk mengubah pemikiran konvensional dan
memerangi keterikatan manusia saya. Saya masih memandang ringan
belas kasih dan peringatan Guru.
Dikatakan lebih serius, saya masih tidak percaya 100% pada Guru.
Saya mungkin mengatakan saya percaya. Tapi ketika masalah seperti
ini muncul, saya jelas bisa melihat bagaimana saya masih tidak
mengikuti apa yang Guru katakan secara ketat dalam semua aspek
kultivasi saya. Saya tidak melakukan hal-hal menurut apa yang telah
Guru ajarkan kepada kita agar dengan tekun mengultivasi diri, jadi
bagaimana mungkin saya bisa mengatakan bahwa saya percaya 100%
kepada Guru?
Pada kenyataannya jika Guru berdiri di samping saya dan meminta
untuk pergi ke utara, saya akan pergi ke utara. Jika Guru berkata
ke barat saya akan pergi ke barat. Mengapa demikian sulit mengikuti
saja apa yang Guru katakan ketika berkultivasi
sehari-harinya?
Saya percaya kesuksesan di masa depan kita dalam segala hal yang
kita lakukan adalah berdasarkan kepercayaan 100% kita pada Guru dan
kemampuan tidak hanya sekedar menyadari suatu prinsip Fa, dan
melupakannya satu jam kemudian, tetapi secara mendasar memahami
pentingnya kultivasi diri dan bagaimana ini secara langsung terkait
dengan pikiran lurus kita dan keberhasilan semua proyek kita.
Saya harus ingat untuk tidak mengubah apa yang Guru inginkan, tapi
untuk menyumbangkan ide-ide dan pendekatan terbaik saya untuk
mengharmoniskan dan menyempurnakan hal-hal menurut apa yang Guru
katakan, ini merupakan pikiran lurus terbaik yang sebuah kehidupan
di alam semesta dapat miliki.
Dalam pemahaman saya bagaimana saya dapat melakukan hal ini
merupakan penampilan sesungguhnya dari tingkat kepercayaan yang
saya miliki pada Guru kita.
Saya merasa belas kasih Guru yang maha besar bukan hanya untuk
menyelamatkan makhluk hidup, tetapi lebih lanjut memberikan para
praktisi di seluruh dunia kesempatan besar untuk berhasil dalam
kultivasi mereka. Terima kasih.
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/8/17/119320.html