(Minghui.org) Shen Yun Performing Arts
membuka tirainya pertama kali di Busan Korea pada tanggal 19
Januari dalam rangkaian tur dunianya tahun 2011. Ini adalah
pertunjukkan pertamanya di Korea Selatan yang akan dilanjutkan ke
Daegu dan Goyang. Setelah Korea Selatan Shen Yun akan mengunjungi
Taiwan, Jepang, dan Australia. Berpusat di New York, tertulis di
situs webnya, tujuan Shen Yun Performing Arts adalah untuk
“menghidupkan kembali jiwa kebudayaan tradisional China” melalui
pertunjukkan musik dan tarian klasik China.
Adegan penutup Perusahaan International Shen Yun Performing Arts,
di Daegu, Korea tanggal 21 Januari 2011
Lee Hong: “Saya sangat
terkesan. Saya serasa di dalam mimpi, berjalan-jalan di
surga.”
Lee Hong, cicit perempuan Kaisar Gojong dan Ratu Myeongseong dari
Korea, yang juga seorang model dan bintang film.
Lee Hong, bintang film dan model
terkenal, juga adalah cicit Kaisar Gojong dan Ratu Myeongseong dari
korea. Dia menonton pertunjukkan pertama di Daegu tanggal 20
Januari.
Seperti sudah diduga sebelumnya, Ms. Lee berpakaian sangat modis.
Dia mengatakan hampir saja tidak datang karena sedang shooting
iklan.
Tapi Ms. Lee menyatakan dia tidak akan melewatkan kesempatan ini.
Dia sangat tersentuh dengan penampilan Shen Yun karena menurutnya
atmosfer pertunjukan membuatnya merasa seperti berada dalam mimpi,
mimpi yang membuatnya merasakan 5.000 tahun sejarah dan kebudayaan
China.
“Kostum, tarian dan musik orkestranya sangat berbeda dengan seni
Korea. Pertunjukkan ini sungguh brilian dan penuh warna,” kata Ms.
Lee.
Ms. Lee mengatakan dia mendapat banyak pelajaran dari lirik-lirik
lagu Shen Yun.
“Liriknya seperti moto yang diperlukan dalam kehidupan. Saya yakin
saya harus mematrinya dalam hati,” katanya.
Kostum yang mewah mengesankan Ms. Lee, terutama yang digunakan oleh
tuan putri Dinasti Qing. “Terlihat menarik. Saya ingin memakai
sepatu high heel seperti itu,” ujarnya.
Menurut Ms. Lee, dia merasa sungguh-sungguh bebas dari kekhawatiran
dan merasa sangat gembira ketika menonton tarian Bunga Plum
Bermekaran, dan ketika dia mendengar penyanyi solo bernyanyi.
Sepertinya setiap bagian mengesankan dia: “Acara terakhir,
Terbukanya Pintu Surga, juga sangat fantastis!”
Yang ditangkap Ms. Lee dari pertunjukkan itu adalah cinta dan
harapan. “Bagi mereka yang berada dalam bahaya, kita harus membantu
dan menyelamatkannya. Meskipun dalam penderitaan, kita tidak boleh
kehilangan harapan,” pungkasnya.
Dialog kedua pembawa acara yang memperkenalkan setiap bagian
membuat acara sepanjang dua setengah jam ini menarik dan terasa
terlalu singkat bagi Lee. Dia mengatakan akan nonton lagi bersama
ibu dan putrinya.
Dr. Choi Sangyoon, Presiden Asosiasi Kesenian Busan:
“.......menyatukan dengan sempurna tempo, gambar, latar belakang,
dan kemampuan super dari para artis.”
Presiden Asosiasi Kesenian Busan, Choi Sangyoon, memuji dengan
mengatakan Shen Yun mempersembahkan seni pertunjukkan jenis
baru.
Presiden Asosiasi Kesenian Busan,
Dr. Choi Sangyoon, menonton pertunjukan pertama Shen Yun Performing
Arts di Busan pada tanggal 19 Januari. Perusahaan yang berpusat di
New York ini memberikan suatu pengalaman baru baginya. “Pertunjukan
ini memadukan berbagai bentuk seni, jadi dalam hal tertentu, saya
pikir ini merupakan pertunjukan jenis baru, terutama ketika
pertunjukan ini menyatukan dengan sempurna tempo, gambar, latar
belakang, dan kemampuan super para artis.”
“Menonton pertunjukan memberikan pengalaman yang luar biasa,” Kata
Mr. Choi
Mr. Choi bergelar Ph.D. bidang sastra, seorang Dosen Emeritus di
Universitas Asia Timur, dan perwakilan komite organisasi paduan
suara Korea Selatan. Dia berkata dengan gembira, “Karena
pertunjukan ini sangat istimewa, saya akan merekomendasikan orang
lain untuk menontonnya.”
Dia memuji keanekaragaman acara Shen Yun, dan mengatakan
keseluruhan tema yang disajikan sangat jelas. “Salah satu tema yang
paling simbolis dan konsisten dari pertunjukan ini adalah ‘Sejati,
Baik dan Sabar,’ nilai universal dari sejarah manusia.”
“Melalui acara ini, kita dapat melihat orang-orang yang dianiaya
tetap mempertahankan kepercayaan mereka, ini membuat masyarakat
kita memikirkannya lebih mendalam.” Kata Mr. Choi.
Kritikus dan profesor sastra terinspirasi oleh Shen
Yun
Zhen Yingzi, kritikus dan profesor sastra, berada di Shen Yun
Performing Arts di Busan, Korea Selatan.
Terpesona oleh keindahan
pembukaan dari pertunjukan, Zhen Yingzi, kritikus dan profesor
sastra di Departemen Sastra Korea Universitas Silla, memuji bagian
pembukaan, Ketika Raja Mengikuti Sang Pencipta Turun ke Bumi.
Ms. Zheng, presiden ke 15 Asosiasi Penulis Busan juga menjabat
sebagai wakil direktur Asosiasi Umum Penulis Korea, menghargai
persembahan dari 5.000 tahun kebudayaan China yang terinspirasi
oleh dewa.
“Pertunjukan dimulai dengan semua dewa mengikuti rajanya turun ke
dunia,” ujarnya, dan diakhiri dengan orang yang menjadi raja
seluruh bangsa, membangun kebudayaan di seluruh dunia.
Penampilan penyanyi bariton Qu Yue mempesona profesor, liriknya
mengingatkan orang untuk melepaskan nama, keuntungan, nafsu dan
kebencian. Dia sangat terkesan, hingga menghapalkan kata-kata
itu.
Pada tahun 1980, Profesor Zheng Yingzi dikenal karena komentarnya
mengenai sastra modern. Tahun 1987 dia memenangkan Penghargaan
Kritikus Sastra Korea ke 6, Penghargaan Kebudayaan Busan, dan
Penghargaan Sastra Korea kategori Kritik Sastra, dia juga menjabat
sebagai Presiden Asosiasi Penelitian Sastra Feminis Korea, dan
Ketua Institut Persiapan Hadiah Sastra Feminis Busan.
Mantan Walikota Daegu Cao Haining: “Pertunjukan yang indah
dan menyentuh.”
Setelah menonton pertunjukan pertama di Daegu tanggal 22 Januari,
Mantan Walikota Daegu Cao Haining berkata, “Pertunjukan Shen Yun
tidak ada tandingannya.”
Mr. Cao, 67, dua kali menjabat sebagai Walikota Daegu, kini menjadi
ketua Komite Kejuaraan Atletik Dunia Daegu tahun 2011. Dia
menghadiri pertunjukan Shen Yun bersama istri, karena dia tertarik
dengan reputasi Shen Yun yang hebat.
Berbicara mengenai alasan dia menonton pertunjukan, dengan senang
dia berkata, dia dan istri mendengar betapa indahnya pertunjukan
ini di suatu pertemuan sosial. “Seseorang memberitahu kami bahwa
Shen Yun adalah pertunjukan spektakuler yang mengambarkan
kebudayaan serta sejarah panjang China. Makanya kami ada di sini.”
Katanya.
Menyatakan pertunjukan itu luar biasa, dia memuji Shen Yun dengan
mengatakan, “Dari pertunjukan Shen Yun, kami jadi menghargai
keindahan tarian klasik China. Mengenai penataan panggungnya,
pemrosesan gambarnya, tata panggung dengan gaya kuno dan tempo dari
tariannya, membuat pertunjukan Shen Yun tanpa cela dan tanpa
tandingan. Latar belakangnya sempurna. Shen Yun benar-benar
pertunjukan yang indah dan menyentuh.”
Mr. Cao mengatakan bahwa ada banyak keterkaitan antara kebudayaan
China kuno dengan kebudayaannya, dan lima ribu tahun kebudayaan
dewa China sangat sempurna digambarkan dalam pertunjukan itu.
Karena itulah dia sangat tersentuh. Katanya, “Kisah-kisah legenda
yang dibawakan oleh Shen Yun diambil dari sejarah China, saya
sangat tersentuh.”
Pemerintah Komunis China Gagal Menghentikan Pertunjukan Shen Yun di
Korea
Tanggal 16 Januari, penduduk
Busan, Korea Selatan berdiri di tengah-tengah cuaca terdingin Busan
memprotes usaha Kedutaan Besar China mengintervensi tur Shen Yun
Performing Arts di Korea Selatan.
Rencana pertunjukan di Busan, Korea dibatalkan karena tekanan dari
pejabat konsulat China, walaupun promotor pertunjukan, Himpunan
Falun Dafa Korea Selatan, telah memiliki kontrak dengan teater.
Tapi setelah datang perintah dari pengadilan tujuh jam sebelum
waktu pertunjukan pada tanggal 19 Januari, tiga pertunjukan pertama
di Busan berjalan sesuai rencana.
Himpunan Falun Dafa Korea mengatakan ini bukan kali pertamanya
rejim China mengganggu pertunjukan Shen Yun di Korea Selatan.
Pada tahun 2007, panitia setempat harus mengganti teater sebanyak
tiga kali karena tekanan dari Konsulat China. Akhirnya pada tahun
itu pertunjukan diselenggarakan di Gedung Kesenian Dom di
Seoul.
Pada tahun 2008, karena intervensi dari rejim China, TV KBS Busan
membatalkan kontrak sewa. Pada tahun yang sama selama pertunjukan
Shen Yun di Universitas Kyung Hee, Seoul, Konsulat China mengancam
untuk menolak visa China semua siswa Universitas Kyung Hee jika
universitas tersebut tidak membatalkan pertunjukan.
Pada tahun 2009, awalnya pertunjukan dijadwalkan di Pusat Kesenian
Universal di Seoul, tetapi teater tersebut membatalkan kontrak.
Keterlibatan langsung dari Konsulat China sekali lagi
terungkap.
Pada tahun 2010, ketika Shen Yun mengadakan pertunjukan di Daegu,
Busan pejabat konsulat, Zhang Shuhuao meminta pemerintah Kota Daegu
untuk menghentikan pertunjukan Shen Yun. Permintaan tersebut
ditolak.
Sumber:
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49795/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49810/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49800/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49802/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/49633/
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/1/23/122820.html