(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa Bali mengadakan pawai budaya untuk menutup tahun 2010. Pawai praktisi ini diadakan di Kabupaten Bangli, Bali. Acara akhir tahun ini dilepas pada pukul 17: 28 oleh Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta. Sebelum pawai diberangkatkan, praktisi menampilkan beberapa tarian dan atraksi genderang pinggang.
Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta melepas barisan pawai praktisi
Sang Nyoman mengatakan, “Tarian
dan gerakan yang ditampilkan bagus sekali dan Falun Dafa bisa
sebagai terapi kesehatan. Kami sebagai wakil masyarakat Bangli
mengucapkan terima kasih karena Falun Dafa sendiri telah
berpartisipasi merayakan pergantian tahun di Kabupaten Bangli. Dari
penampilan atraksi, saya kira semua berguna untuk kesehatan.”
Pawai yang menempuh jarak 6 km ini diikuti oleh sekitar 200
praktisi dari seluruh Bali. Dimulai dari lapangan Kapten Mudita,
pawai ini diawali dengan beberapa atraksi. Tari mawar yang
ditarikan oleh 9 anak Sekolah Minghui, kemudian diikuti oleh
atraksi genderang pingggang, dan lima penari kipas menunjukkan
keindahannya di hadapan para petinggi daerah Bangli.
Anak-anak Sekolah Minghui Bali menampilkan tarian mawar
Pawai praktisi dikawal oleh dua petugas dari LLAJR. Barisan berbaris dengan rapi. Barisan terdepan adalah spanduk Falun Dafa, kemudian genderang pinggang, tarian mawar, spanduk Sejati-Baik-Sabar, panji-panji Falun Dafa, lalu barisan terbanyak dan terpanjang, yaitu barisan latihan Gong yang terdiri dari seratus lebih praktisi. Barisan terakhir adalah enam spanduk Falun Dafa dengan iringan penari kipas.
Barisan pawai Falun Dafa
Barisan terpanjang dan terbanyak, latihan Gong
Tarian kipas
Perahu Fa
Yang tampak menonjol dan menarik
perhatian penduduk adalah perahu Fa yang dirancang oleh praktisi
dengan beberapa praktisi memperagakan latihan Falun Dafa di
atasnya.
Hujan gerimis tidak menyurutkan semangat para praktisi untuk
membawakan keindahan Dafa bagi masyarakat setempat. Pawai
berakhir di tempat yang sama pada pukul 19:00.