(Minghui.org) Puluhan praktisi Falun Dafa dari Batam berlatih bersama perangkat latihan Falun Gong di kawasan Pantai Sembulang, Kecamatan Galang, Batam, bertepatan dengan hari libur Tahun Baru 2011, Sabtu (1 Januari 2011). Latihan bersama ini diikuti sekitar 30-an praktisi Falun Dafa dari Batam.
Menggunakan transportasi darat,
perjalanan yang menempuh jarak sekitar 30 km itu ditempuh selama
lebih dari 1 jam dari Kota Batam. Acara ini dilakukan di luar acara
berlatih bersama yang dilakukan rutin setiap Sabtu dan Minggu di
kawasan Batam Kota.
Rombongan tiba di lokasi tengah hari di sebuah kawasan pantai yang
teduh di kawasan Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang, Batam.
Sekitar pukul 13.30 wib diantara rindangnya pohon kelapa yang
banyak tumbuh di tepi pantai, para praktisi baik anak-anak, dewasa,
dan orang tua berlatih gerakan selama 1 jam.
Praktisi sedang melakukan latihan Falun Gong di pantai Sembulang,
Galang
Kesempatan berkumpul bersama ini,
dipergunakan juga sebagai ajang sharing pengalaman kultivasi.
Diantara praktisi itu, salah seorang praktisi baru menyampaikan
pengalamannya yang luar biasa setelah berlatih Falun Dafa. Tio Tek
Bon (72) asal Kabupaten Anambas, Kepri baru mengenal Falun Dafa
selama enam bulan. Namun ia merasakan manfaat yang besar. Di usia
yang lanjut itu, raut muka Tek Bon nampak cerah dengan rona
kemerahan.
“Teman anak saya yang bilang bahwa raut muka saya kelihatan merah
dan segar sekarang, berbeda dari sebelumnya yang nampak pucat,"
kisahnya.
Ia mengaku bahwa sebelum berlatih Falun Dafa ini, dirinya sering ke
rumah sakit di Singapura untuk pengobatan darah tinggi dan asam
urat. Bahkan ia pernah mengalami peristiwa saat mendadak
penyakitnya kambuh cukup parah hingga perlu diopname di salah satu
rumah sakit di Singapura. Namun sejak berlatih Falun Dafa ia
memiliki tubuh yang sehat. Bahkan selang beberapa waktu, ia
melakukan cek kesehatan di rumah sakit bersangkutan, hasilnya
adalah baik dan sudah normal.
“Waktu itu dokter bilang tensi (tekanan darah) saya sudah normal
dan kondisi badan saya baik,” katanya.
Disamping kesehatan yang meningkat, Tek Bon juga merasakan
perubahan pada sifatnya yang tidak baik. Sebelumnya dia adalah
seorang pemarah, namun saat ini ia lebih bisa sabar dan tidak
pemarah lagi.
Mendapatkan manfaat yang luar biasa dari berlatih Falun Dafa ini,
mendorongnya untuk mengenalkan kepada kerabat-kerabatnya.
Pada Desember lalu, Tek Bon pertama kali ikut konferensi Fa yang
diselenggarakan di Singapura. Saat itu ia merasa sangat prihatin
mendengar sharing pengalaman dari praktisi Singapura yang
mengisahkan para praktisi Falun Dafa di China yang dianiaya dan
ditindas. Ia tidak mengerti kenapa mereka tidak boleh berlatih
Falun Dafa yang baik ini.
“Saya berharap penindasan akan segera berakhir, karena Falun Dafa
adalah baik, mengajak orang menjadi baik, Sejati-Baik-Sabar baik,”
katanya.
Praktisi lain turut merasakan manfaat dari kegiatan berlatih dan
sharing bersama ini.