(Minghui.org) Kamp Kerja Paksa Wanita
Wuhan yang awalnya adalah Divisi 6 dari Kamp Kerja Paksa Hewan yang
terkenal kejam. Kemudian pindah lokasi dan dikombinasikan dengan
Pusat Rehabilitasi Narkoba Wuhan pada tanggal 26 September
2005.
Kamp kerja paksa yang menggunakan
banyak metode penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong wanita.
Mereka melepaskan pakaian dari praktisi wanita di depan umum,
menyetrum mereka dengan tongkat listrik, memaksa mereka untuk
berdiri dalam jangka waktu yang lama, melarang mereka tidur,
menggantung mereka dengan borgol selama beberapa hari, melarang
mereka menggunakan kamar kecil, menolak untuk membiarkan mereka
bertemu dengan anggota keluarga mereka, dipaksa makan obat yang
tidak diketahui, dan menerapkan teknik pemaksaan pemberian makan,
dan masih banyak lagi.
Berikut menggambarkan beberapa contoh dari kengerian yang dialami
para praktisi Falun Gong baru-baru ini di kamp kerja paksa
Wuhan.
1. Disetrum dengan tongkat listrik
Reka Ulang Penyiksaan: disetrum
dengan tongkat listrik
Menurut artikel Clearwisdom
tanggal 23 Maret 2011, "Guru Kota Wuhan Disiksa di Kamp Kerja Paksa
Hewan (Foto)"
(http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/3/23/123983.html),
Zhu Huimin (wanita), seorang guru di Sekolah Bisnis Pertama Kota
Wuhan, ditahan di Kamp Kerja Paksa Hewan dua kali, di mana dia
kekurangan tidur, dipaksa-makan, disetrum dengan tongkat listrik,
dan digantung dengan borgol. Dia bercerita, "Para pejabat
memindahkan sementara saya dan praktisi Duan Yuying ke Divisi 6
dalam rangka untuk 'mengubah' kami. Wakil Direktur Divisi 6 Hu Fang
(perempuan, pertengahan umur 30-an) mengintruksi seluruh proses
menyiksa kami. Seorang penjaga tinggi dan kuat bernama Liu Yan
(perempuan, 32) meminta dua narapidana untuk memegangi tangan saya,
dengan seorang di setiap sisi, sementara ia menyetrum lengan saya
dengan tongkat listrik. Melihat bahwa saya tidak menjerit, ia
menyetrum saya dengan tongkat listrik untuk jangka waktu yang lebih
panjang dan lebih lama. Kemerahan bekas luka bakar segera terbentuk
pada lengan saya, yang mulai membengkak. Hu Fang juga menyetrum
mulut Duan Yuying dengan tongkat listrik."
Yang Weifang, 44 tahun, dari Kabupaten Qiaokou di Wuhan, memiliki
pengalaman serupa. Ketika ia menolak untuk mengenakan seragam
penjara, Penjaga Wu Lizhen menyetrum mulut, wajah, dan lehernya
dengan tongkat listrik, dia tersungkur ke tanah dua kali.
2. Digantung untuk jangka waktu yang lama
Reka Ulang Penyiksaan: digantung
dengan borgol
Menurut Zhu, "Para penjaga
menggantung kami dengan borgol di pergelangan tangan kami,
jari-jari kaki hampir menyentuh tanah, karena lebih dari 10 hari
tanpa tidur. Kaki kami berdua yang sangat bengkak."
3. Dipaksa berdiri untuk jangka waktu yang lama tanpa
tidur
Menurut Zhu, "Liu Hui pernah memaksa saya untuk berdiri selama 15
hari berturut-turut tanpa tidur. Karena saya begitu lelah, saya
sering menutup mata saya dan tidak bisa berdiri diam. Saya harus
memegang tempat tidur terdekat atau bingkai jendela untuk tetap
berdiri. Namun demikian, kepala saya kadang-kadang menabrak dinding
atau bingkai logam, dan saya sering jatuh. Tahanan di sel saya
mengatakan kepada Liu Hui mengenai saya, dan Liu semakin
menjadi-jadi menyiksa saya dengan memaksa saya untuk berdiri tidak
bergerak dalam ruangan kosong.Tidak ada yang untuk dipegang, jadi
saya pasti terjatuh setidaknya 60 kali. Saya sangat pusing, dan
saya bisa mendengar suara keras kepala saya membentur
lantai."
Reka Ulang Penyiksaan: berdiri
dalam jangka panjang
Para tahanan memaksa Yang (W)
untuk berdiri selama lima hari tanpa tidur di bawah perintah
penjaga Liu Hui, Hu Fang, Wu Lizhen, dan Liu Yan.
Menurut artikel Clearwisdom 1 Oktober 2011, "Penganiayaan yang
diderita oleh Wang Yujie, Wanita Muda dari Provinsi Hubei, sebelum
Kematiannya."
(http://clearwisdom.net/html/articles/2011/10/1/128441. html), Wang
Yujie dari Kota Wuhan meninggal pada usia 24 tahun. Artikel itu
menyatakan, "Di kamp kerja paksa, kepala tim Hu Fang memerintahkan
narapidana narkoba untuk menyiksa Wang. Dia dipaksa untuk jongkok
selama enam hari dan enam malam. Dia terus-menerus dilecehkan oleh
narapidana narkoba yang melarangnya tidur."
4. Pemaksaan-makan
Reka Ulang Penyiksaan:
pemaksaan-makan
Menurut Zhu, "Liu Hui
memerintahkan tahanan untuk menahan saya di lantai dan memaksa-
saya makan. Saat saya melawan, makanan yang mereka paksakan masuk
ke tubuh saya berhamburan di seluruh tempat. Hidung dan tenggorokan
terluka oleh pipa karet, ini terjadi berulang kali. Selain itu,
dokter sengaja menarik dan mendorong pipa di dalam hidung saya,
menyebabkan pendarahan yang banyak. Saya pernah berdarah begitu
banyak sehingga mereka berhenti setengah jalan, mereka takut akan
membunuh saya."
5. Dipukuli dengan kejam
Yang terus-menerus dipukuli dan ditendang. Para tahanan membuka
kelopak matanya dengan selembar karton, menuangkan air di atas
kepalanya, menyumpal mulutnya, dan mengikat tangannya di belakang
punggungnya.
Wang juga dipukuli. "Karena dia tetap teguh dalam keyakinannya, Hu
Fang memerintahkan narapidana narkoba Cao Wenli untuk mematahkan
kaki kirinya dan memukul kepalanya. Setelah itu, Cao Wenli dan
narapidana lain, Zhou Yan, memborgolnya, dan menyetrumnya dengan
tongkat listrik, memukulinya selama 40 menit, dan menjambak
rambutnya."
6. Dikunci di ruang oven untuk jangka waktu yang
lama
Wang juga disiksa dengan cara dipanggang. "Penjaga Hu Fang menyeret
Wang ke ruang oven di musim panas dan dibiarkan di sana selama
lebih dari 12 jam, jam 6:00 pagi - 6:30 sore. Dia bermandi keringat
dan hampir pingsan karena panas. Kepalanya terasa seolah-olah akan
meledak. Panas yang berlebihan sangat membahayakannya."
7. Melarang kunjungan keluarga
Banyak praktisi dilarang dikunjungi keluarga karena mereka berlatih
Falun Gong. "Dia [Wang] dipaksa untuk melakukan kerja paksa di
pabrik dan dipantau 24 jam sehari. Dia juga tidak diperbolehkan
untuk berbicara dengan siapa pun dan tidak diizinkan untuk melihat
keluarganya sama sekali."
Xiao Yingxue (W), seorang karyawan dari Administrasi Distrik
Qiaokou untuk Industri dan Perdagangan, dijatuhi hukuman satu tahun
kerja paksa. Penguasa kamp menolak permintaan keluarganya untuk
mengunjunginya dengan alasan bahwa dia telah menolak untuk
melepaskan Falun Gong. Orangtuanya, berumur 70an tahun, tidak bisa
melihat putri mereka selama satu tahun dan dipenuhi dengan
kesedihan yang mendalam.
Menurut artikel Clearwisdom tanggal 11 Januari 2011, "Lima Praktisi
Ditahan di Kamp Kerja Paksa Wanita Kota Wuhan (Foto)"
(http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/1/11/122419.html),
Juhua Li (W), 55, dari Kabupaten Huangpi di Wuhan, ditangkap oleh
agen dari Kantor 610 Huangpi pada tanggal 19 Agustus 2009. Dia
dijatuhi hukuman untuk 18 bulan penjara, dan saat ini ditahan di
Divisi 6 dari Kamp Kerja Paksa Wanita Wuhan. Keluarganya telah
mengunjunginya lima kali, dan setiap kali mereka telah ditolak
haknya untuk bertemu. Penjaga Hu Fang berkata, "Tidak ada kunjungan
keluarga yang diizinkan untuk Li Juhua."
8. Dipaksa makan / disuntik dengan obat yang tidak
diketahui
Reka Ulang Penyiksaan: disuntik
dengan obat yang tidak diketahui
Li (W) dipaksa untuk memakan obat
yang tidak diketahui di Kamp Kerja Paksa Wanita Wuhan. Ketika dia
kembali ke rumah, dia menunjukkan gejala seperti sakit kepala,
lumpuh pada satu sisi tubuhnya, penglihatan kabur pada kedua mata,
dan tubuhnya sangat lemah.
Wang Jue (W), dari Kabupaten Xihu, dikirim ke Kamp Kerja Paksa
Wanita Wuhan pada usia 18 tahun. Selama penahanan, ia diberi makan
dengan obat-obatan yang tidak diketahui. Ketika dia kembali ke
rumah, ia menderita sakit kepala, ia kadang-kadang menjadi tidak
rasional, dan kadang-kadang tidak bisa mengendalikan diri.
Yang (W) dipenjara di Kamp Kerja Paksa Wanita Wuhan dari Maret 2010
sampai Maret 2011. Dia disuntik dengan obat yang tidak diketahui
ketika di Kamp. Dia kemudian dibawa ke Pusat Pencucian Otak
Kabupaten Qiaokou pada tanggal 29 Maret 2011. Dia mengalami sebuah
benjolan besar yang menyakitkan di perutnya dan mengalami lemah
tubuh.
Kami meminta bantuan dan perhatian dari masyarakat internasional.
Harap memperhatikan dan menyelidiki apa yang terjadi di Kamp Kerja
Paksa Wanita Wuhan. Harap membantu untuk menghentikan penindasan di
sana.
Mereka yang bertanggung jawab atas penganiayaan di Kamp Kerja Paksa
Wanita Kota Wuhan:
Kamp Kerja Paksa Wanita Kota Wuhan: +86-27-65681626
Yao Aijun, kepala Divisi 6: +86-27-65681593 (Kantor)
Hu Fang: +86-27-65681766 (Kantor), +86-27-65681611 (Kantor)
Referensi:
(1) Penganiayaan yang diderita oleh Wang Yujie, Wanita Muda dari
Provinsi Hubei, sebelum kematiannya
(http://clearwisdom.net/html/articles/2011/10/1/128441.html)
(2) Guru Kota Wuhan Disiksa di Kamp Kerja Hewan
(http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/3/23/123983.html)
(3) Lima Praktisi Ditahan di Kamp Kerja Kota Wuhan Wanita
(http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/1/11/122419.html)
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/9/25/武汉市女子劳教所的酷刑迫害-247138.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/10/9/128615.html