Suami istri Chang mulai berlatih
Falun Gong pada Maret 2001. Ketiga anak mereka, setelah menyaksikan
keindahan Falun Gong, memutuskan untuk ikut berlatih juga. Sejak
itu, Chang dan istrinya tidak perlu khawatir akan kemampuan
akademis ataupun moralitas anak-anak mereka.
Kehidupan Sulit sebagai
Penjual Buah
Ketika Chang masih kecil, kakak tertuanya memulai bisnis kecil
sebagai penjual sayur. Ketika Chang lulus dari sekolah menengah,
kakak membantunya memulai bisnis penjualan buah. Dia mengajar Chang
bagaimana membeli buah dari pedagang grosir dan menjualnya eceran.
Itu adalah kehidupan keras, membuat pikiran dan tubuhnya lelah.
Karena tidak mempunyai ijin untuk berjualan di jalan, dia harus
selalu waspada terhadap polisi. Dia bangun jam 3 pagi setiap hari,
agar bisa ke pasar grosir tepat waktu pada jam 7; dia hanya
beristirahat selama satu jam di tengah hari. Dia kemudian akan
memindahkan stannya ke pasar sore makanan dan sayur-sayuran, dimana
konsumen akan berbelanja sebelum makan malam. Stan buahnya tetap
buka sampai jam 11 malam.
Setelah empat tahun banting tulang, Chang akhirnya punya cukup uang
untuk menyewa sebuah toko kecil. Ketika itu, dia merasa sudah
terlalu letih. Meski kelelahan, dia menolak untuk mempekerjakan
pegawai dan berkeras melakukan segalanya sendirian. Keputusan ini
berakibat terhadap kesehatannya dan dia setiap hari merasa sangat
kelelahan sebelum hari berakhir, kenyataannya, dia selalu merasa
kelelahan. Kadang dia ketiduran saat menghitung penghasilan harian
dan koin-koin berjatuhan ke lantai dari tangannya. Selagi menyetir,
dia seringkali menepi beberapa kali untuk tidur sebentar, sebelum
dapat menyetir lagi. Sebelum menikah pada usia 26 tahun, Chang di
diagnosis menderita hepatitis C dan rumah sakit tidak mampu berbuat
banyak.
Hal Terbaik Terjadi pada Kehidupan Chang
Dengan bantuan dari
saudara-saudari dan sepupunya, Chang mengembangkan bisnisnya
menjadi 5 toko buah dan sayuran. Karena banyak orang membuka jenis
usaha yang sama, menjadi sulit untuk bekerjasama, jadi setiap orang
menjadi manajer dari toko mereka sendiri. Hasil dari pengundian
acak, Chang mengambil alih operasi toko di Neihu. Sebagai toko
terbaru, memerlukan pengaturan kerja yang intensif. Yang
lainnya berkata bahwa dia tidak beruntung, namun sekarang Chang
mengenang, ”Saya sangat beruntung datang ke Neihu karena saya
memperoleh kesempatan untuk belajar Falun Gong. Hal ini merubah
pandangan hidup, kesehatan dan seluruh mentalitas saya.
Tetangga sebelah Chang di Neihu adalah pemilik restoran organik dan
memproduksi stan. Restoran itu juga merupakan tempat untuk kelas
sembilan hari Falun Gong (menonton video ceramah pencipta Falun
Gong, Li Hongzhi) diadakan secara teratur. Meski Chang penasaran
mengenai latihan tersebut, dia menolak mencari tahu lebih lanjut di
tengah kesibukan mengoperasikan toko baru. Namun, salah seorang
pegawainya mendaftarkan diri untuk menghadiri ceramah gratis
sembilan hari. Setelah berlatih Falun Gong selama enam bulan, dia
mempersembahkan buku Zhuan Falun bersampul emas kepada Chang.
Dibutuhkan waktu hampir sebulan bagi Chang untuk menyelesaikan buku
tersebut, namun saat dia selesai membaca, dia merasakan kuatnya
keinginan hati untuk mengikuti ajaran tersebut. Mulai saat itu, dia
membuat keputusan untuk berlatih Falun Gong, seperti juga
istrinya.
Chang berkata, ”Saya terpesona ketika pertama kali menjumpai
kata-kata ‘Zhen, Shan, Ren adalah Satu-satunya Kriteria Pengukur
Baik Buruk Seseorang’ di dalam Zhuan Falun. Para penjaja jalanan
biasanya tidak saling memperdulikan guna mendapatkan keuntungan.
Mereka akan berlaku tidak jujur jika bisa memperolehnya.
Kelihatannya penting untuk meminimalkan kerugian, jadi mereka tidak
pernah mengakui kesalahan mereka. Penilaian saya sepenuhnya berubah
setelah selesai membaca Zhuan Falun. Setelah menghadiri seminar
gratis Falun Gong selama sembilan hari, saya mulai pergi ke taman
dimana praktisi Falun Gong berlatih bersama. Tidak perduli betapa
lelahnya, saya akan pergi ke tempat latihan. Saya tidak membiarkan
diri menjadi malas dan kehilangan kesempatan tersebut.”
Segera, Chang tidak merasa lelah lagi. Sekarang, dia tidur sedikit,
tetapi merasa bertenaga setiap hari. Pada kenyataannya, dia belum
pernah merasa seenergik ini selama berpuluh-puluh tahun.
Chang berkata, ”Sebelum mulai berlatih Falun Gong, saya tidak
menyangka latihan ini begitu bagus!”
Kehidupan penuh Perselisihan dan Perkelahian
Chang dulunya seorang yang tidak sabaran. Sebelum berlatih Falun
Gong, dia memiliki temperamen yang buruk. Kata-kata dan tindakan
orang lain akan membuatnya kesal. Contohnya, dia menjadi sangat
marah atas percekcokan antara saudari dan kakak iparnya di ruangan
lain. Ketika dia berdiri untuk menghentikan percekcokan, dia
pingsan karena marah.
Sebelum Chang berlatih Falun Gong, dia akan bertengkar dengan
penjaja lain ketika merasa dimanfaatkan. Bahkan kelihatannya normal
untuk melawan. Suatu hari karena Chang dengan agresif meneriakkan
slogan penjualannya, penjaja lain memukulnya karena terlalu keras
berteriak. Chang merasa pemukulan ini tidak beralasan, jadi dia
mencari lima orang pria untuk balas memukulinya. Sesudah itu, dia
mencari perantara untuk mencegah orang itu menuntut secara hukum,
tetapi tetap harus membayar biaya medis akibat pembalasan
tersebut.
Chang mengenang, ”Sebenarnya, rasanya sangat menakutkan untuk
menerima pembalasan. Selama sebulan saya tidak bisa tenang. Saya
takut dia akan membalas dendam setiap saat. Saya hidup dalam
ketakutan. Sungguh menyiksa.”
Mulut ke Mulut Membawa Pelanggan ke Toko
Chang
Sejak Chang berlatih Falun Gong, dia berusaha selalu mengikuti
prinsip kultivasi Sejati-Baik-Sabar. Dia mempraktekkan kesadaran
dan mendahulukan kepentingan orang lain. Peningkatan penting
lainnya tercermin dari cara dia menjalankan bisnisnya.
Sebelum Chang berlatih Falun Gong, dia lebih suka membeli stok dari
lelang karena harganya lebih murah, yang berarti keuntungan lebih
besar. Dia hanya mempertimbangkan membayar dengan harga termurah,
tanpa memperdulikan kualitas. Chang menggambarkan sifat ini sebagai
“Burung bangkai bertengkar atas bangkai. Keuntungan adalah
segalanya. Orang akan melangkahi neneknya sendiri demi
keuntungan.”
Sekarang Chang mempertimbangkan penjaja lain dan pelanggan terlebih
dahulu, sebelum dirinya sendiri. Daripada membeli stok di
pelelangan, dia sekarang membeli dari pedagang grosir. Ini menjamin
kualitas barang baik dan pelayanan yang jujur. Hal ini dengan cepat
menyebar dan dengan segera pelanggan mulai membanjiri
tokonya.
“Jika Semua Orang Seperti Anda, Kita Tidak Perlu Polisi
Lagi”
Ketika Chang membeli dari pasar grosir, dia tidak pernah tawar
menawar harga. Dia mematut kejujuran pada dirinya sendiri dan
memutuskan untuk mempercayai orang lain. Chang berkata, ”Jika saya
melakukan pembelian yang jelek, saya tidak menyalahkan orang lain.
Saya menyalahkan diri sediri karena kurangnya keahlian. Akibatnya,
saya belajar lebih cepat.” Pada awalnya, penjual merasa terkejut
menemukan seseorang sebodoh Chang, namun setelah beberapa tahun,
Chang mendapat kepercayaan mereka. Kadang, jika Chang menemukan
sesuatu yang salah dengan kualitas barang yang dijual, dia dengan
lembut memberitahu pedagang grosir yang bertanggung jawab. Penjual
biasanya akan segera menanyakan untuk mengganti rugi kepada Changi.
Chang selalu menolaknya. Rekan penjaja akan berkomentar, ”Ini tidak
adil. Ketika saya meminta ganti rugi, kalian (para pedagang grosir)
menolaknya. Dia (Chang) tidak ingin ganti rugi dari kalian, bahkan
jika kalian memaksanya.”
Satu hari Chang membeli sepuluh durian. Truknya sudah penuh, jadi
dia meminta seorang penjual untuk menjaganya semetara waktu. Ketika
dia kembali keesokan harinya, penjual itu terlihat kebingungan,
dengan mengatakan, ”Apakah kamu menitipkan durian kepada saya? Saya
tidak melihat ada durian.” Chang menjawab, ”Oh, tidak apa.” Seorang
penjual yang mendengar percakapan tersebut bertanya pada Chang,
”Praktisi Falun Gong sungguh berbeda. Dia memberitahu bahwa durian
itu hilang dan kamu menerimanya? Mengapa kamu tidak berdebat
dengannya? Dia memiliki durian kamu.” Chang menjawab, ”Jika durian
itu ditakdirkan milik saya, maka saya akan memperolehnya kembali
dengan cara lain. Jika bukan milik saya, maka tidak akan kembali
kepada saya. Dia tidak menghilangkannya dengan sengaja.” Setelah 30
menit, penjual itu memberitahu Chang, ”Saya telah menemukan
durianmu.”
Banyak penjual dan pedagang grosir tahu bahwa Chang berlatih Falun
Gong. Banyak yang berkomentar, ”Jika semua orang seperti kamu, kita
tidak memerlukan polisi lagi.”
Latar belakang:
Falun Gong juga dikenal sebagai Falun Dafa. Adalah ajaran kultivasi
aliran Buddha yang diciptakan oleh Li Hongzhi dan diperkenalkan
kepada dunia pada Mei 1992. Latihan ini berdasarkan prinsip
Sejati-Baik-Sabar. Lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia telah
berlatih Falun Gong. Memungkinkan praktisi meningkat ke tingkat
yang lebih tinggi dari latihan kultivasi ini dan membawa banyak
efek positif pada kesehatan, moralitas dan prilaku para praktisi –
bukti bahwa Falun Gong adalah latihan kultivasi yang sangat
bagus.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/9/22/意想不到的好(图)-247019.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/9/27/128362.html