(Minghui.org) Penjara Qinduankou adalah
salah satu penjara yang langsung dikontrol oleh Biro Administratif
Penjara Provinsi Hubei. Penjara ini terletak di 140 Miliangshan
Desa Baru, Jalan Qinduankou, Distrik Hanyang, Kota Wuhan. Ini
adalah salah satu tempat terburuk di mana PKC menganiaya praktisi
Falun Gong di Provinsi Hubei. Sejak tahun 1999, lebih dari 100
praktisi telah ditahan dan dianiaya di tempat ini.
Para praktisi yang ditangkap dan
ditahan di sini dengan teguh percaya pada Falun Dafa dan menolak
penganiayaan. Akhirnya penganiayaan yang terjadi di Penjara
Qinduankou tidak bisa dilanjutkan lagi. Pada tahun 2007, banyak
praktisi Falun Gong yang dipenjara di tempat ini dipindahkan ke
Penjara Fanjiatai di Shayang. Penganiayaan di Penjara Qinduankou
terhenti.
Pintu depan Penjara Qinduankou di Propinsi Hubei
Bagian 1: Kasus
Penganiayaan berat di Penjara Qinduankou
A. Zhou Jiangang Dipukuli Dengan Sangat Brutal, Ia Sekarang
Lumpuh, Keluarganya Meminta Bantuan Kepada Publik
1. Dipukuli Dengan Brutal ketika Memprotes
Penganiayaan
Mr. Zhou Jiangang lahir pada 10 Juni 1959, dan tinggal di 396-5
Zhongshan Road, Distrik Wuchang, Kota Wuhan. Setelah ia mulai
berkultivasi Falun Gong, Ia memperoleh banyak manfaat pada tubuh
dan pikirannya, standar moral pun membaik. Kedamaian mengisi
keluarganya.
Setelah PKC mulai menganiaya Falun Gong, Mr. Zhou memberitahu
orang-orang tentang fakta kebenaran Falun Gong. Ditangkap dan
ditahan beberapa kali, pada tahun 2002, ia dijatuhi hukuman sepuluh
tahun penjara dan dihukum di Penjara Qinduankou di Provinsi
Hubei.
Pada 10 Maret, 2006 dalam pertemuan di penjara di mana Falun Gong
dikritik, praktisi yang ditahan Mr. Feng Zhen dan Mr. Zhou Jiangang
berseru, "Falun Dafa baik!" Akibatnya, mereka dikunci dalam
kurungan terisolasi. Penjaga Qin menghasut para tahanan agar
menyiksa dan memukuli Mr. Feng Zhen dan Mr. Zhou dengan brutal.
Mereka membelenggu Mr. Zhou belenggu seberat lebih dari 13,61 Kg,
dan seorang tahanan menampar wajahnya dengan sepatu plastik.
Wajahnya bengkak parah sehingga tidak ada yang bisa mengenalinya.
Dia dipaksa memakai belenggu selama dua minggu dan dipaksa untuk
melakukan kerja paksa membuat pemantik rokok. Dia sering kali
dilarang tidur karena belum menyelesaikan kuota pada waktunya. Para
tahanan yang lain pergi tidur pukul 10 malam, Ia dipaksa bekerja
sampai jam 11 malam lewat, sebelum diperbolehkan untuk pergi ke
tempat tidur. Kemudian, dia dikunci dalam kurungan
terisolasi.
Peragaan Kembali Penyiksaan: Menampar Wajah Seseorang Dengan
Sepatu
Pada tanggal 25 April 2006, Mr.
Zhou diborgol dan dirantai serta dipaksa untuk berdiri menghadap
dinding. Petugas penjara Xiao Weihua (86-13006377812 [seluler])
dari Bagian Politik Penjara dan wakil instruktur Qin Lin dari Tim
Manajemen Ketat mengatakan bahwa tahanan Li Min, Wang Zhouhua, dan
lain-lain yang bekerja untuk Tim Ketat untuk mengatur tahanan lain.
Mereka berkata, "Kami ingin kau menyiksa mereka (Mr. Zhou dan Mr.
Feng)." Para tahanan dari Tim 11 meminta secara khusus, "Di mana
kami harus memukul mereka? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang
tidak baik?" kata Xiao Weihua," Anda dapat memukul mereka di mana
saja kecuali ginjal. "Jadi para tahanan bersekongkol semua, memukul
Mr. Zhou dengan benda-benda keras pada punggungnya, mematahkan
rusuk keenam dan ketujuh tulang belakangnya. Dia pingsan segera.
Tahanan Wang Zhonghua, Zhu Yong, dan Li Min adalah pelaku utama.
Menurut saksi, kepala dan wajah Zhou Jiangang bengkak seperti ember
air dan ia berada dalam kondisi serius.
Jam 3 sore, awalnya Mr. Zhou dibawa ke Rumah Sakit Keempat di Kota
Wuhan. Rumah sakit melihat bahwa ia dalam kondisi kritis dan tidak
akan menerimanya. Kemudian ia dipindahkan ke Rumah Sakit Tongji.
Dia didiagnosis mengalami retak pada dua rusuk tulang punggung.
Hanya dalam beberapa hari, biaya pengobatannya melebihi 300.000
yuan, yang menunjukkan seberapa parah cedera itu. Dia tidak
sadarkan diri selama beberapa hari sebelum ia secara bertahap mampu
berbicara tentang apa yang telah terjadi padanya.
2. Penjara Membuat Kebohongan untuk Lolos dari Hukuman atas
Kejahatannya
Untuk menutupi kejahatan mereka, para penjaga penjara membuat
skenario palsu berikut: Mereka menaruh ember di lantai dan
mengatakan bahwa Mr. Zhou berdiri di atas ember untuk meraih
sesuatu di atas tempat tidur bertingkat dan tanpa sengaja jatuh.
Para penjaga kemudian menemukan bahwa kebohongan itu tidak akan
kredibel, karena jatuh secara tak sengaja tidak akan bisa
menyebabkan patah tulang belakang majemuk. Mereka kemudian membuat
sebuah cerita baru, mengatakan bahwa karena Mr. Zhou tidak tahan
terhadap tim monitoring ketat, ia melompat dari atas tempat tidur
sendiri, menyebabkan patah tulang majemuk.
Setelah pemukulan pada tanggal 25 April, para petugas penjara
mengirim Mr. Zhou Jiangang ke Rumah Sakit Tongji. Untuk menghindari
tanggung jawab terhadap kemungkinan pembunuhan, para pejabat meramu
beberapa skema.
Meskipun Mr. Zhou telah kehilangan kesadaran, mereka menugaskan
Ketua Tim Yan dari tim monitoring ketat dan lima penjaga untuk
mengawasinya sepanjang waktu, untuk mencegah agar Mr. Zhou tidak
mengungkapkan apa yang telah terjadi. Menurut saksi, ketika Mr.
Zhou pulih di rumah sakit, ia mempunyai memar hitam di punggung dan
paha dari pukulan berat.
Ketika kondisinya telah stabil, tapi secara mental belum waspada,
penjara dengan cepat mengirim satu perempuan dan dua penjaga pria
untuk mewawancarai dan mendokumentasikannya. Mereka menjebaknya
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Para penjaga mengatakan kepada Mr. Zhou dan keluarganya
bahwa jika mereka memberikan jawaban yang menguntungkan ke penjara,
ia akan dibebaskan dan menerima perawatan di rumah. Jika mereka
menolak, konsekuensinya akan berat. Ini adalah bagaimana mereka
memaksa Zhou Jiangang dan anggota keluarganya untuk menandatangani
dokumen dan sidik jari yang berjudul, "Hukuman Zhou Jiangang untuk
Kejahatannya dan Percobaan Bunuh Diri." Para penjaga melakukan ini
untuk menghindari tanggung jawab dan untuk menyembunyikan rincian
serangan.
Mr. Zhou dan keluarganya tidak tahu bahwa, menurut undang-undang
hukum, mereka yang sengaja melukai diri sendiri, tidak memiliki hak
untuk perawatan medis di luar penjara atau di rumah, sehingga para
penjaga merencanakan untuk menggunakan celah ini untuk mencegah dia
dari menerima perawatan di luar penjara. Mereka juga ingin
menahannya di penjara untuk memastikan dia akan mati, memastikan
bahwa kejahatan mereka akan tertutupi.
Ketika Mr. Zhou sedang dirawat di Rumah Sakit Tongji, penjara
memerintahkan istrinya untuk tidak memberitahu anak mereka atau
ayahnya yang berumur, tentang keadaan Mr. Zhou yang menjadi
cacat akibat pemukulan brutal. Salah satu dari mereka bahkan
menekan istrinya agar menceraikannya.
3. Mr. Zhou Masih Dipenjara setelah Menjadi lumpuh, Media
Fokus pada Penganiayaan
Setelah Zhou Jiangang dan keluarganya menandatangani dokumen itu,
para penjaga penjara kemudian menunjukkan niat mereka yang
sebenarnya. Mereka mengurangi jatah makanan dan memindahkannya ke
Rumah Sakit Penjara Hongshan pada tanggal 1 Juni 2006, melarang
setiap kunjungan dari sanak keluarga.
Di rumah sakit penjara, mereka berhenti merawatnya. Pada saat itu,
ia hanya bisa mengambil sedikit makanan cair, nyaris tak sadar, dan
hanya bisa menggerakan mata dan mulut. Dia tidak bisa rileks. Saat
itu musim panas dan sejak ia tidak dirawat, ia mengalami luka
baring yang semakin parah di seluruh tubuhnya.
Kemudian, ketika media luar negeri mempublikasikan apa yang terjadi
pada Mr. Zhou, para petugas penjara yang penuh ketakutan
mengirimnya kembali ke Penjara Qinduankou untuk mengisolasinya
lebih lanjut. Mereka menempatkan dia di sebuah bangsal untuk
pemantauan tahanan yang menunjukkan niat bunuh diri, di mana ia
terus menerus diawasi. Mereka juga memastikan bahwa tidak ada yang
bisa dekat dengannya, kecuali dokter penjara dan beberapa
narapidana yang ditugaskan untuk memonitor dirinya. Mereka harus
menandatangani jaminan tertulis untuk tidak mengungkapkan apa pun
tentang dirinya.
Pada tanggal 7 November 2006, situs Clearwisdom melaporkan,
"Praktisi Falun Dafa Mr. Zhou Jiangang secara ilegal ditahan di
Penjara Qinduankou. Dia dipukuli karena memprotes penganiayaan dan
dikirim ke Rumah Sakit Hongshan untuk perawatan. Dia lumpuh karena
penganiayaan brutal. Dia dikirim kembali ke penjara dengan kursi
roda pada tanggal 2 November 2006. " Para petugas khawatir bahwa
jika kasus Mr. Zhou menerima publisitas lebih banyak lagi, itu akan
menarik perhatian publik. Mereka secara ketat memantaunya dan juga
melarang anggota keluarganya mengunjunginya.
Pada tanggal 20 Maret 2007, diam-diam pihak penjara mentransfer
semua praktisi yang ada di Penjara Qinduankou ke Penjara Fanjiatai
di Shayang, Provinsi Hubei, kecuali Zhou Jiangang.
Untuk menyembunyikan kejahatan mereka, penjara tidak mengizinkan
istrinya untuk mengunjunginya pada berbagai kesempatan, meskipun ia
dalam kondisi kritis. Mereka juga merekam istrinya dalam video.
Suatu ketika ia pergi ke penjara untuk mengunjungi suaminya, mereka
tidak hanya tidak mengizinkannya untuk bertemu dengannya, tetapi
juga menahannya selama beberapa jam dan mengancamnya, dan mencoba
memaksanya untuk menulis pernyataan palsu bahwa suaminya dalam
kondisi baik. Ketika dia menolak untuk bekerja sama, mereka
mengawalnya ke sebuah kendaraan polisi menuju kantor komunitas
jalan di dekat tempat tinggalnya, menyuruh mereka untuk
mengawasinya. Mereka tidak membiarkan Ia melakukan pengaduan resmi
atau meminta bantuan.
Pada tahun 2008, website Minghui melaporkan, "Mr. Zhou Jiangang
telah lumpuh selama dua tahun sebagai akibat dari siksaan di
Penjara Qinduankou di Provinsi Hubei. Lengan dan kakinya telah
hilang rasa. Dia hanya bisa menggerakkan mata dan mulut. Hal ini
seperti neraka baginya." Meskipun petugas di penjara telah
melukainya dengan parah, mereka diam-diam masih menahannya dalam
kurungan terisolasi dan mengikat kakinya dengan tali.
B. Banyak Praktisi Dianiaya hingga Cacat atau Mati, Tapi
Penyiksaan Brutal Tidak Bisa Mengubah Keyakinan Mereka yang
Benar
Kasus Zhou Jiangang bukanlah pengecualian. Banyak praktisi dianiaya
sampai mati atau hingga cacat di Penjara Qinduankou.
Website Minghui melaporkan pada tanggal 8 April 2007, "Menurut
orang dalam, Penjara Kesepuluh Kabupaten Qinduankou di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, memukul seorang praktisi Falun Gong sampai mati
pada tanggal 10 Maret 2007. Berita ini telah ditutup-tutupi selama
seminggu sebelum akhirnya keluar. Rincian mengenai praktisi masih
dalam penyelidikan. Ada tiga praktisi ditahan di penjara kesepuluh
pada waktu itu: Xie Yonggang, Wang Yuchao, dan Hu Zhigang. Menurut
orang dalam, Hu Zhigang adalah yang paling tegas dan blak-blakan.
Situasinya benar-benar serius."
Berikut adalah beberapa kasus yang terverifikasi dari praktisi yang
telah dianiaya dengan kejam.
1. Banyak Praktisi yang Dianiaya Sampai Mati Setelah Mereka
Disiksa Hingga Cacat
Mr. Wan Jixiang adalah seorang karyawan dari Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Kota Yingcheng (Sub-Biro Dongmafang)
di Kota Yingcheng, Propinsi Hubei. Pada tanggal 28 Juni 2003, ia
dijatuhi hukuman dan dibawa ke Penjara Qinduankou. Para penjaga
penjara memerintahkan tahanan untuk memukulinya. Mereka memaksanya
untuk jongkok dalam waktu lama. Mereka juga mengancam, "Kalau dia
tidak ‘berubah’ dalam waktu seminggu, siksa dia sampai mati." Di
bawah tekanan tak tertahankan dan kerja keras yang berlebihan,
rambut Mr. Wan berubah abu-abu. Telinga kirinya mulai sakit. Selain
itu, sebuah tumor ditemukan di tenggorokannya yang menyebabkan dia
sakit parah. Kemudian ia didiagnosis mengalami kanker tenggorokan.
Otoritas penjara tidak ingin membayar biaya medis dan takut bahwa
Mr. Wan akan mati di penjara. Untuk menghindari tanggung jawab,
penjara memberitahu unit kerja Mr. Wan, keluarga, dan polisi di
dekat tempat tinggalnya untuk mengajukan pembebasan bersyarat medis
untuk dirinya. Namun, Nie Moshan dari Unit Keamanan Negara
Kepolisian Yingcheng berkali-kali menunda penyelesaian
dokumentasinya. Akhirnya, setelah permintaan mendesak yang berulang
dari keluarga Mr. Wan dan banyak panggilan telepon dari para
praktisi di seluruh dunia, mengklarifikasi fakta dan meminta
pembebasan Mr. Wan, Mr. Wan dilepaskan untuk perawatan medis pada
tahun 2004. Setelah dibebaskan, ia mengalami kesulitan finansial
karena dia sudah dipecat oleh majikannya. Rasa sakitnya semakin
memburuk, dan ia sangat lemah. Dia tidak bisa mengurus dirinya
sendiri. Dia meninggal pada 24 Mei 2005, sebagai korban
penganiayaan.
Mr. Zhou Chengjian, sekitar 46 tahun, pulih dari kesehatan yang
buruk, segera setelah mulai berkultivasi Falun Gong. Pada akhir
tahun 2003, ia secara ilegal dihukum tiga tahun penjara. Dia secara
brutal disiksa oleh Tim Tengah Kelima dan menderita karma penyakit
yang sangat parah. Dia tidak bisa makan dan mengalami sakit kepala
terus-menerus. Sebuah sumber mengungkapkan bahwa ia menderita
kanker otak. Akhirnya, beberapa bulan setelah ia ditebus untuk
perawatan medis pada Maret 2004, ia meninggal akibat dari
penganiayaan.
Mr. Zhu Zhijun, 73, tinggal di Distrik Hanyang, Kota Wuhan. Pada
akhir tahun 1999, ia ditangkap dan ditahan di Penjara Qinduankou
selama empat tahun. Dia disiksa secara mental dan fisik selama di
penjara. Bahkan setelah ia kembali ke rumah, agen lokal tetap
memantau dan mengganggunya. Dia meninggal pada tanggal 1 Mei
2009.
2. Seorang Petugas Kepolisian Muda Mengalami Gangguan
Mental Karena Penganiayaan
Mr. Wang Yuchao, sekita 30 tahunan, berasal dari Kota Nanhuatang,
Xun County, Kota Shiyan, Propinsi Hubei. Dia adalah seorang pemadam
kebakaran polisi bersenjata yang menonjol. Dia dijatuhi hukuman
lima tahun penjara dan dikurung di Penjara Qinduankou mulai bulan
Agustus 2004. Dia dipaksa untuk meletakkan kepalanya ke tembok
segera setelah ia dipenjarakan. Para pejabat PKC memukul dan
menendang dia, mencoba memaksanya menulis surat yang disebut
“pernyataan pertobatan “ untuk melepas Falun Dafa dan surat yang
memfitnah Dafa. Pada malam hari, dia dianiaya secara mental. Dia
dipaksa untuk membacakan peraturan penjara dan menulis laporan
mengenai "transformasi" dan pelepasan keyakinan pada Falun Gong.
Dia dipaksa melakukan kerja paksa di siang hari. Penyiksaan fisik
brutal dan mental dalam waktu lama telah menghancurkan pemuda yang
kuat ini. Pada Maret 2007, dia dipindahkan ke Penjara Fanjiatai di
Shayang dan terus mengalami penganiayaan brutal. Ia mengalami
gangguan mental dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Dia
ditahan di rumah sakit di dalam penjara. Polisi penjara berkata,
mereka menahan Mr. Wang di dalam sebuah sangkar besi sehingga ia
tidak akan menyakiti orang lain. Mereka kadang-kadang
memperbolehkannya keluar beberapa saat untuk menghirup udara segar.
Tapi mereka biasanya tidak menaruh perhatian pada kondisi atau
keadaannya. Anggota keluarganya tinggal di Kota Shiyan, Propinsi
Hubei, yang jauh dari penjara. Kedua orangtuanya sudah tua, dan
sulit bagi mereka untuk mengunjungi putra mereka.
3. Banyak Praktisi Dianiaya Hingga Mereka Menjadi
Cacat
Mr. Hong Weisheng
Mr Hong Weisheng dikirim ke Penjara Qinduankou pada bulan April
2001. Dia menggunakan pengalamannya sendiri dalam kehidupan
sehari-hari dan saat di penjara untuk membantah tuduhan palsu
polisi. Dia mengungkap kejahatan mereka dan membuktikan kebenaran
Falun Dafa. Menghadapi fakta-fakta, polisi penjara dibuat terdiam
dan tidak mampu menjawab. Setelah Tahun Baru China pada tahun 2003,
polisi penjara mengumumkan, "Hong sangat keras kepala. Namun, kami
tidak khawatir bahwasanya ia sangat kukuh. Kami memiliki banyak
cara untuk membuatnya menderita." Untuk "mengubah" Mr. Hong
Weisheng, penjara mendatangkan seorang konselor bernama Chen
Chuanhong dari unit lain untuk menganiaya Mr. Hong.
Pada saat yang sama, penjara kedatangan tahanan kejam yang dikirim
dari tim pertama. Tahanan ini memukul praktisi dengan brutal agar
masa tahanannya dikurangi. Dia memukul praktisi Mr. Cai Zidong
hingga parah sehingga Ia tidak dapat mengontrol usus
besarnya.
Penjara membuat proposal khusus untuk menganiaya Mr. Hong. Uang dan
materi yang dikirim oleh sanak keluarganya diambil darinya. Dia
bahkan tidak diberi selembar kertas toilet! Dia dipaksa melakukan
pekerjaan berat sepanjang hari.
Penjara tidak mengizinkan dia untuk membersihkan dirinya sendiri,
tidak memberinya cukup makanan untuk dimakan, dan hanya
membiarkannya tidur dalam waktu yang sangat singkat setiap hari.
Penjara tidak memberinya makanan selama tiga minggu. Ketika tahanan
lain makan, dia hanya meminum air. Penjara juga melarangnya untuk
tidur selama lima hari dan lima malam. Di malam hari, polisi
memaksanya untuk menghadap “dinding” (Dalam penyiksaan ini, tangan
praktisi diikat di belakang punggungnya. Dan ia harus berdiri satu
meter dari tembok beton. Kemudian tahanan mendorong kepalanya ke
arah dinding. Sudut tubuhnya harus kurang dari 90 derajat dari
tanah). Dia dipaksa untuk melihat ke bawah dan akan dipukuli secara
brutal meski hanya mengedipkan mata sekali. Beberapa tahanan
dikirim untuk mengawasinya secara bergiliran. Karena ia dipaksa
menghadap "dinding," kulit di kepalanya remuk dan sering
mengalirkan darah dan nanah. Rambut di atas kepalanya juga lepas.
Sebelum Mr. Hong dipenjara, dia memiliki rambut hitam tebal.
Sekarang ia menjadi setengah botak karena penyiksaan, dan rambutnya
memutih. Dia begitu kurus sehingga dia tampak seperti kerangka
terbungkus kulit gelap yang terluka. Keringat dan kotoran menutupi
kulitnya bersama dengan bekas luka dan luka potongan. Satu orang
baik hati berkata, "Jangan bicarakan hal ini. Sulit untuk
menggambarkan perlakuan yang tidak manusiawi ini. Sulit dipercaya
bahwa seorang pejabat pemerintah dapat melakukan hal-hal seperti
ini kepada orang lain."
Penjara memaksa Hong Weisheng untuk melakukan pekerjaan kotor dan
berat yang para tahanan lain tidak ingin lakukan. Pada Maret 2003,
cuaca sangat dingin dan hujan sepanjang waktu. Suatu hari para
tahanan dikirim untuk mengangkat babi mati dari selokan bau.
Biasanya ketika babi yang dipelihara di penjara mati, para tahanan
sangat malas dan mereka hanya melemparkan babi ke dalam selokan.
Babi mati membusuk dan baunya mengerikan. Para tahanan semua
menutup hidung mereka dan berdiri jauh. Tapi mereka memaksa Mr.
Hong turun ke parit dan mengangkat babi sendiri. Dia menahan bau
busuk dan mengangkat semua babi mati. Keringat dan air hujan
membasahi sweater dan jaketnya. Pada malam hari, ketika ia kembali
ke ruang penjara dan hendak melepas sweater dan jaketnya yang
benar-benar basah, para tahanan yang dikirim untuk mengawasinya
segera memerintahkan dia untuk memakai pakaian yang basah kembali
dan berdiri di atas lantai beton beku dengan kaki telanjang. Mereka
memaksanya menghadap ke utara dan membuka jendela agar wajahnya
terkena angin utara yang dingin. Di luar hujan terus turun. Dia
mampu menanggung segala rasa sakit hingga saat ini, tapi kali ini
ia ingin menangis. Para tahanan mengatakan, "Jadi apa? Jika Anda
tidak dapat menanggungnya, maka Anda bisa melepas Falun Gong " Tapi
dengan keyakinan kuat terhadap Falun Dafa, Hong Weisheng menembus
kesengsaraan lagi dan lagi.
Para tahanan juga menggunakan tongkat bambu untuk memukul
pergelangan kaki dan punggung tangan Mr. Hong, menggantungi
lehernya dengan tong air, menampar wajahnya, membungkus kepalanya
dengan drum besi dan memukulnya dengan keras, menjemurnya dengan
brutal, memaksa dia untuk berdiri, dan menyiksanya secara brutal
dengan berbagai cara.
Karena penyiksaan mental dan fisik yang tak ada habisnya, kesehatan
Mr. Hong Weisheng semakin buruk. Suatu hari, perutnya terasa sangat
sakit sehingga ia berguling-guling di tanah. Para tahanan di
dekatnya acuh tak acuh. Mereka bahkan mengatakan ia berpura-pura.
Dia berguling guling untuk waktu yang sangat lama. Para tahanan
melihat wajahnya merah dan ia benar-benar berkeringat. Mereka
akhirnya memanggil dokter penjara. Dokter memeriksa suhu tubuhnya,
yang saat itu hingga mencapai 40 derajat Celcius. Dokter mencaci
tahanan, "Kenapa kau tidak menelepon saya sebelumnya? Ini adalah
usus buntu akut. Jika telah meledak, ia pasti akan mati "Mereka
membawa Mr. Hong ke Rumah Sakit Pu'ai di Kota Wuhan (nama awal
Rumah Sakit Keempat Wuhan). Dokter melihat bahwa itu adalah usus
buntu akut dan bahwa itu sudah meledak. Perutnya penuh dengan
nanah. Dokter segera mengoperasinya. Dokter mengatakan jika
terlambat beberapa menit, dia mungkin tidak bisa
diselamatkan.
Segera setelah dokter mencabut jahitan Mr. Hong, Chen Chuanhong
merencanakan babak baru penganiayaan. Setiap hari mereka
menggunakan banyak cara kotor untuk menyiksa Mr. Hong, coba
memaksanya untuk melepas Falun Dafa. Setelah empat bulan
penganiayaan siang dan malam secara terus menerus, dia berada pada
titik puncak. Tapi ketika ia berpikir tentang Dafa dan bagaimana ia
telah mendapatkan kembali hidupnya karena berlatih, ia menulis tiga
baris: "Keyakinan saya pada Falun Dafa sekokoh batu. Tidak ada yang
bisa mengubah keyakinan teguh saya kepada Guru Li Hongzhi dan Falun
Dafa. Saya ingin selalu mengikuti Guru Li dan menggunakan hidup dan
darah saya untuk menjaga Fa alam semesta."
Mr. Hong Weisheng selesai menulis kalimat tersebut kemudian
menyerahkannya. Terpana, Chen Chuanghong berkata, "Anda sangat
berani. Hukumanmu hampir berakhir. Berani-beraninya kamu menulis
sesuatu seperti ini? Ambil kembali sekarang. Saya akan
melupakannya. Kalau tidak, jika saya menyerahkannya, hukuman Anda
akan segera diperpanjang." Kata Mr. Hong dengan tenang, "Saya tidak
akan menariknya kembali. Saya bertekad. Itu sikap saya." Polisi
penjara tidak tahu harus berbuat apa, tetapi mereka diam-diam
menyuruh para tahanan untuk memperlakukannya lebih brutal. Untuk
memperoleh imbalan dan penghargaan, para tahanan menggunakan segala
cara untuk menyiksa Mr. Hong, seperti menggunakan pemantik rokok
untuk membakar jari-jarinya satu per satu, memaksanya untuk
"berubah."
Mr. Hong Weisheng lebih memilih mati daripada "berubah." Para
tahanan semua sangat mengaguminya.
Ketika menyelesaikan masa empat tahun penjara, polisi mencoba untuk
mengirimnya ke pusat pencucian otak, meskipun ia sudah terluka
parah. Karena protes keras keluarganya, mereka harus
membebaskannya. Ketika Mr. Hong dibebaskan pada tahun 2004, dia
sudah sangat lemah. Tangan kirinya cacat dan tiga tulang rusuknya
patah. Masih ada tiga pelat baja di lengan kirinya. Meski begitu,
personil PKC di Kota Wuhan masih tidak membiarkan dia pergi dengan
mudah. Pada tanggal 11 September 2009, pada malam hari, Mr. Hong
ditangkap di dekat Desa Pertama di Huaqiao oleh Departemen
Kepolisian Kota Wuhan Bagian Pertama dan Kantor Polisi Huaqiao.
Kemudian dia ditahan di pusat pencucian otak di Erdaopeng di
Kabupaten Jianghan.
Mr. Jiang Qixiang
Dr. Jiang Qixiang adalah seorang dokter di rumah sakit karyawan
Dongfeng Auto Company di Kota Shiyan. Selama bulan April dan Mei
2002, ketika Dr. Jiang ditahan di Penjara Qinduankou, Bangsal No.
2, polisi (instruktur) Qi Jianxiong memerintahkan tahanan Hu Tao
dari Penjara Distrik 12 untuk memukul Dr. Jiang dengan tongkat
kayu, mematahkan bagian bawah dari kedua kakinya. Ketika Dr. Jiang
dibebaskan dari penjara pada November 2003, kedua kakinya
cacat.
Mr. Li Min
Mr. Li Min berasal dari Kota Wuhan. Mr. Li secara brutal disiksa di
Penjara Distrik 13, Penjara Qinduankou dan menjadi cacat. Dia juga
sering kali ditahan oleh Tim Ketat.
4. Kasus-kasus Khas Tentang Praktisi Yang
Disiksa
Mr. Xu Xudong
Mr. Xu disiksa di Distrik 11 Penjara Qinduankou dari tahun 2005
hingga 2010. Dia dipaksa berdiri dalam jangka waktu yang lama,
tanpa ampun dipukuli, dilarang tidur, dipaksa untuk "menempelkan"
kepalanya ke pojok ruangan, dikunci dalam sel terisolasi, disuruh
melakukan kerja keras, dijemur di bawah sengatan matahari, dipaksa
menulis sebuah "laporan pikiran," dll. Fang Jianxin, Wang Zhonghua,
Xiong Hui, Li Ziyong, Chang Zhiwen, Liu Qiang, Cao Zhijian,
Huanhuan, Wu Sheng, dan Wang Zhouguo semua berpartisipasi dalam
penganiayaan. Petugas polisi Qi Jianxong, Kuang Min, Qiu Fan, dan
Fang Tianzhi menghasut narapidana di atas untuk melaksanakan
penyiksaan.
Mr. Jiang Guangyang
Mr. Jiang berasal dari Kota Ezhou. Dia disiksa secara brutal. Dia
dipaksa untuk jongkok dalam jangka waktu yang lama, dipaksa
"Membawa Pedang di Punggung," pengurangan jam tidur, dan dipaksa
beberapa kali untuk berdiri selama beberapa jam dengan tong 50-Jin
tergantung di lehernya. Bahkan hingga saat ini ia masih memiliki
bekas luka mendalam pada lehernya.
Mr. Wei Chunping
Wei Chunping berasal dari Kota Wuhan. Dia dijatuhi hukuman lima
tahun penjara oleh Pengadilan Distrik Jianghan dan Pengadilan
Menengah Kota Wuhan pada bulan Desember 2001 and ditahan di Penjara
Qinduankou. Pada akhir Desember 2002, petugas penjara Liu Wensheng
memerintahkan narapidana kriminal Wang Wei, Huang Qishun, dan Fang
Wei untuk menggantung sebuah ember penuh air seberat lebih dari
36,29 kg pada seutas tali plastik tipis di leher Mr. Wei. Mereka
menyuruhnya agar tidak menumpahkan apapun! Begitu Mr. Wei tidak
bisa bertahan lagi dan air tumpah, orang-orang jahat ini memukul
dan menendangnya dengan keras. Mereka memukuli dadanya dengan siku
mereka dan menendang dengan ujung baja sepatu mereka. Pemukulan
kadang-kadang berlangsung selama empat jam, kadang-kadang 17 jam
tanpa istirahat. Para penjaga memaksa Mr. Wei untuk melakukan kerja
berat secara teratur dan juga dijadikan sasaran cuci otak. Selain
itu mereka sering memaksanya berdiri satu setengah kaki jauhnya
dari dinding dan mendorong kepalanya ke dinding, yang mereka sebut
sebagai "menggali secara retrospektif sampai ke akar." Antara April
dan Juli 2003, Mr. Wei dikirim ke rumah sakit penjara untuk
mengobati akumulasi cairan di dadanya. Lebih dari 800 mililiter
cairan diekstraksi selama pengobatan. Antara 3 dan 27 Agustus 2004,
Mr. Wei dipaksa untuk menyelesaikan tugas dan tugas-tugas
"reformasi" dalam upaya untuk memaksanya mengaku bahwa dia salah
karena telah menolak menghadiri sesi cuci otak. Pada tanggal 6
September 2004, narapidana kriminal Gao Wei Xiang membawanya ke
lapangan di mana tidak ada seorangpun di sekitar tempat itu dan
memukulinya dengan brutal. Wei mengajukan keluhan kepada kader Cai
Hong dan Zhang Qinhua dan meminta agar diperiksa di rumah sakit.
Polisi Kuang Min membuat laporan, mengatakan, "Wei melukai dirinya
sendiri," benar-benar mengabaikan bahwa ia telah dipukuli dengan
sangat jelas: pakaian Mr. Wei robek, hidungnya berdarah, dan
wajahnya bengkak. Karena penyiksaan berkepanjangan, Wei Chunping
sering kali menderita sakit yang tak tertahankan. Dia berjalan
perlahan-lahan. Pada tanggal 28 Juni 2005, narapidana kriminal Ma
Zhiqiang memukul dan menendang Mr. Wei, mengatakan ia bergerak
terlalu lambat. Ma meninju punggung, perut, dan dada. Mr. Wei
dipukuli begitu parah hingga dia berbaring di lantai, tak mampu
bergerak. Dia kemudian melaporkan pemukulan kepada penjaga Cai Hong
dan Zhang Qinhua dan meminta agar Ia dikirim ke rumah sakit untuk
perawatan. Mereka segera setuju, tetapi mencoba dengan segala cara
untuk menunda pengobatannya.
Mr. Li Ming
Mr. Li Ming berasal dari Kabupaten Gucheng, Kota Xiangfang. Dia
ditahan di Distrik 4 Penjara Qinduankou. Di Distrik 12, karena ia
menulis "Falun Dafa baik" di bagian belakang mantelnya, ia dikunci
di sel terisolasi pada Januari 2004 hingga lebih dari satu bulan
dan berlanjut lagi pada bulan Juni 2004 selama 40 hari. Polisi
Kuang Min dan Yu membuat tuduhan palsu bahwa dia memukul seorang
perwira polisi. Polisi khusus membawanya ke sel soliter. Mereka
menahannya di papan kayu dengan borgol dan belenggu. Pada bulan
Juni 2005 mereka menempatkan dia di sel soliter lagi karena
diketahui menyembunyikan artikel Guru, kali ini selama sebulan.
Setelah kurungan tersebut, Polisi Zhang Qinhua memindahkannya dari
Distrik 12 ke Distrik 13. Pada tanggal 7 Juni 2006 ia dipindahkan
ke Distrik 4.
Mr. Huang Fangbiao
Mr. Huang Fangbiao berasal dari Kabupaten Echeng. Dia secara brutal
dipukuli oleh narapidana setelah dikirim ke bagian
"penjagaan-ketat." Pada bulan Juni 2005, petugas polisi Zhang
Qinhua dari Distrik 12 yang menjadikan Mr. Huang target pemantauan
khusus. Ia disiksa selama tiga bulan.
Mr. Zhou Rao
Pada bulan Juli 2007 Mr. Zhou Rao duduk di tempat tidur karena
cuaca panas. Ia dikirim ke sel soliter dengan tuduhan telah
melakukan latihan Falun Gong.
Mr. Li Zheng
Mr. Li Zheng berasal dari Huang Shi. Pada akhir 2002 ia tidak bisa
makan, dan memuntahkan apa pun yang ia makan sebagai akibat dari
penyiksaan. Dia lemah. Pada tanggal 23 Januari 2004, ia batuk
berdarah dan tidak bisa bernapas. Dia dikirim ke Rumah Sakit
Penjara Hongshan Hubei dan didiagnosis dengan tuberkulosis
akut.
Mr. Yang Chengsong
Menurut laporan Minghui pada tanggal 24 Agustus 2007, Mr. Yang
Chengsong dijatuhi hukuman empat tahun penjara setelah delapan
bulan penyiksaan di pusat penahanan. Dia dikirim ke Penjara
Qinduankou. Penjaga memaksanya untuk menulis pernyataan pertobatan
dan menugaskan beberapa narapidana memukulinya siang dan malam.
Mereka memukulinya dengan penggaris logam dan tongkat bambu. Mereka
memukulinya di kepala. Mereka mencederai tulang dadanya. Dia
dipaksa untuk menghadiri pelatihan militer, berdiri untuk jangka
waktu yang lama terpanggang sinar matahari dan bersandar dengan
kepala membentuk sudut 45 derajat ke tembok. Dia juga dipaksa untuk
menonton video yang memfitnah Falun Gong dan melafalkan aturan
penjara pada siang dan malam hari. Dia dipaksa bekerja 18 jam tanpa
istirahat kecuali tiga menit istirahat makan. Dia tidak diizinkan
untuk mencuci muka atau mandi selama musim panas. Dia juga dipaksa
untuk menerima obat dan suntikan yang mengandung obat yang tidak
jelas.
5. Praktisi Falun Gong Lansia Dianiaya
Mr. Xia Shilong hampir berumur 60 tahun. Ia sering dipukul dalam
waktu yang lama. Suatu kali dia dijatuhkan ke lantai oleh dua
narapidana.
Mr. Peng Chuang, berumur lebih dari 60 tahun, berasal dari Distrik
Caidian, Kota Wuhan. Dia sering memprotes ketidakadilan yang
dialami praktisi ketika praktisi dipermalukan. Ia diserang oleh
narapidana karena alasan ini. Mereka sengaja datang dengan alasan
untuk memukulinya. Pada suatu kali, beberapa narapidana sengaja
merusak kompor seorang narapidana, tetapi mereka berkata Mr. Peng
yang melakukannya. Mereka kemudian memukulinya dengan parah.
Pengawal sengaja datang terlambat dan menuduhnya mengabaikan aturan
penjara. Suatu kali para penjaga meminta dia keluar dan mengatakan
petugas lapas ingin berbicara dengannya. Ketika dia kembali,
penjaga memukul dan mencacinya, tapi perwira di sebelah dinding
pura-pura tidak mendengar apa-apa.
Mr. Wu Anming, berumur lebih dari 70 tahun, berasal dari Macheng,
Provinsi Hubei. Dia hanya bisa berjalan dengan bantuan orang lain.
Dia menderita banyak penyakit. Dia tidak bisa mendengar atau
melihat dengan baik. Dia juga memiliki masalah dengan giginya. Tapi
dia dipaksa untuk melakukan kerja paksa sehari-hari dan sering
diteriaki.
Ada lebih banyak kasus seperti di atas.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/9/29/发生在湖北省琴断口监狱的迫害与反迫害(上)-247126.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/10/15/128784.html