Nama: Ma Chunli
(马春丽)
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: tidak diketahui
Alamat: Jiamusi, Provinsi Heilongjiang
Tanggal Penangkapan Terakhir: 17 Maret 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa
Perempuan Harbin (哈尔滨戒毒劳教所)
Kota: Harbin
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang Diderita: Kerja paksa, siksaan,
hukuman illegal
(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Ma
Chunli disiksa di Kamp Kerja Paksa Perempuan Harbin sampai
mengalami cacat fisik. Dia menunjukkan gejala kurang darah yang
serius dalam jangka panjang. Kerabat Ma mengunjunginya di kamp
kerja pada September 2011, dan menemukan dia kurus dan pucat. Dia
memakai tongkat darurat untuk bisa berjalan. Satu kakinya mengalami
cacat parah dan tidak menyentuh lantai, dan kaki yang satunya
kehilangan berat tubuh dan tidak dapat menyentuh tanah. Setiap
menyentuh tanah merasakan sangat sakit.
Sekitar jam 10 pagi, pada 17 Maret 2010, Sun Lei bersama dua
petugas dari kantor polisi Jiadong, menangkap praktisi Falun Gong
Jiamusi Ma Chunli di rumahnya. Mereka membawanya ke kantor polisi
Jiadong setelah merampas komputernya, buku-buku Dafa, bahan-bahan
yang menjelaskan fakta Falun Gong, dan barang-barang pribadi, yang
kemudian digunakan sebagai "bukti kejahatan" untuk menahannya di
Pusat Panahanan Jiamusi. Setelah disiksa di pusat penahanan selama
dua puluh satu hari, Ma dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa dan
dibawa ke Kamp Kerja Paksa Perempuan Harbin. Selama keseluruhan
masa itu, keluarganya tidak menerima berita keberadaannya, atau
sumber berita yang bisa dipercaya sehubungan dengan penahanan atau
hukumannya.
Sewaktu Ma ditahan, kerabat, dan teman-temannya ditemani oleh putra
satu-satunya, menempuh perjalanan panjang melelahkan ke kamp kerja
untuk menemuinya. Selama kunjungan mereka, mereka menemukan kondisi
fisiknya semakin memburuk. Petugas polisi memantau kunjungan
mereka, oleh karena itu dia tidak diijinkan memberitahu mereka
kejadian yang sebenarnya, namun kerabatnya mendesak supaya
menjelaskan keadaannya, jadi dia mengatakan dengan hati-hati, "Saya
mulai mengalami kejang-kejang beberapa hari yang lalu dan muntah
darah. Saya menderita TBC.” Kerabatnya jadi mengerti bahwa dia
telah disiksa sampai cacat supaya tidak bisa mempertahankan
keyakinannya terhadap Falun Gong. Mereka mengunjungi pejabat kamp
kerja paksa dan memohon pembebasan Ma untuk berobat.
Kerabat Ma mencoba beberapa kali untuk menemui pajabat untuk
melaporkan kasus mereka. Akhirnya mereka bisa berbicara kepada Liu
Ming, seorang petugas polisi dari kelompok 3. Liu Ming menyangkal
bahwa Ma Chunli muntah darah dan berkata, "Kami punya dokter, jadi
kami bisa merawatnya, dan oleh karena itu tidak dapat
membebaskannya.
Kerabat Ma berbicara dengan Zhao Jiakun, pegawai yang sedang
bertugas, dan membuat permohonan yang sama. Kerabatnya mengatakan,
"Ma memuntahkan darah lagi mulai Agustus. Anda telah melakukan
pemeriksaan fisik terhadap para narapidana sejak awal tahun.
Penyakitnya membahayakan jiwanya, dan juga mempengaruhi kesehatan
teman narapidana lain. Dia tidak hanya muntah darah, tapi tidak
bisa berjalan. Tidakkah anda melihat kondisinya? Waktu dia diajak
ke sini dia sehat, tapi anda menyiksanya sampai keadaannya
mengerikan! Apakah anda menginginkan dia cacat fisik?" Zhao Jiakun
menjawab, "Dia melakukan itu terhadap dirinya sendiri. Mengapa dia
tidak ikut dalam kegiatan buruh? Mengapa dia tidak bekerja sama
dengan kami? Setiap orang bergabung, tapi hanya dia yang menolak
dan hanya berbaring diranjang sepanjang hari." Keluarga Ma
memperhatikan dan berkata, "Dia bahkan tidak bisa bicara. Mengapa
anda memaksanya kerja berat?" Zhao Jiakun berkata, Dia tidak bisa
dibebaskan sebab tidak memenuhi standar. Kami bisa bebaskan dia
ketika dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri."
Kerabat Ma mengatakan, "Anda tidak membolehkan kami membawanya,
walaupun dia sudah sakit demikian parah. Mengapa anda menunggu?
Kami telah mendengar baru-baru ini ada orang meninggal di sini."
Petugas yang dipersalahkan tersebut menjawab, "Jangan bicara
demikian dengan saya" Ia buru-buru berbalik dan pergi.
Putra Ma, Zhao Xin yang berumur belasan ditemani kerabatnya melihat
ibunya di Kantor Polisi Jiadong, dimana pejabat Lu Jingling dan Liu
Dehui menghadapinya, dengan memberikanya pukulan yang mengerikan.
Sun Lie membawa Zhao Xin ke kantornya, mengunci pintu dan
menatarnya. Tentu saja kata-kata kotor terdengar dari dalam kantor.
Zhao Xin dengan panik berlari keluar dari dalam kantor. Sejak
ibunya ditahan, Zhao Xin tidak punya sumber dana, dan terpaksa
berhenti sekolah. Sementara rekan-rekannya mempunyai orang tua yang
bisa diandalkan untuk menyekolahkan mereka, Zhao Xin harus mencari
cara sendiri untuk bisa bertahan hidup.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/9/27/马春丽被哈尔滨戒毒劳教所迫害致残-247215.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/10/21/128896.html