(Minghui.org) Sejarawan Romawi Tacitus
menulis bahwa pada stadion milik pribadi kaisar, beberapa pengikut
agama Kristen dipaksa mengenakan kulit binatang sehingga mereka
akan diserang dan dibunuh oleh binatang, dan beberapa diikat ke
sebuah salib dan dibakar sebagai obor di malam hari. Kaisar,
bersama yang lain, duduk dan menyaksikan orang-orang Kristen mati.
Siapa yang mengarahkan penganiayaan brutal ini? Kaisar Romawi
Nero.
Pada malam 18 Juli 64 Setelah
Masehi, kebakaran hebat terjadi di Roma. Tacitus menulis bahwa api
menyebar dengan cepat dan membakar kota selama lima hari. Pendapat
yang beredar mengatakan bahwa Nero memerintahkan prajuritnya mulai
membakar untuk membersihkan lahan, sehingga ia bisa menyita
properti dari keluarga kaya.
Dari 14 distrik di kota, tiga hancur dan tujuh rusak berat.
Beberapa orang mengklaim telah melihat Nero berdiri di atas menara,
dengan pakaian kebesaran, mengamati api, sambil bermain kecapi dan
menyanyikan salah satu balada yang ditulisnya.
Setelah kebakaran besar, Nero membangun istana megah untuk dirinya
sendiri. Rakyat secara terbuka mengkritik bahwa dia mengatur
kebakaran untuk mendapatkan tanah bagi kompleks istananya. Dalam
menanggapi kritik, Nero menyalahkan orang Kristen atas kebakaran
tersebut. Dia kemudian menuduh para pengikut Kristen "membenci
kemanusiaan." Karena sebagian besar pengikut Kristen adalah orang
miskin, para budak, atau orang asing, sangatlah mudah untuk
menganiaya mereka. Namun, orang-orang Romawi pada akhirnya
menentang pembantaian kejam Nero terhadap pengikut Kristen.
Masyarakat Romawi segera memasuki era kemunduran dan runtuh.
Dua ribu tahun kemudian, "kebakaran besar" yang lain terjadi, kali
ini di daratan China.
Pada tanggal 23 Januari 2001, insiden "Bakar Diri Tiananmen"
mengguncang dunia. Satu jam setelah kejadian, kantor berita Xinhua
(corong Partai Komunis China) mengumumkan bahwa lima praktisi Falun
Gong telah membakar diri mereka di Tiananmen. Kemudian, mereka
mengubah angka korban menjadi tujuh.
Namun, siaran berita China Central Television (CCTV), yang juga
milik negara, menimbulkan banyak pertanyaan. Sebagai contoh,
petugas yang berpatroli di Lapangan Tiananmen biasanya tidak
membawa alat pemadam kebakaran saat patroli keliling, namun hari
itu dalam waktu yang sangat singkat, banyak alat pemadam kebakaran
digunakan untuk memadamkan api. Orang-orang meninggal dalam waktu
yang sangat singkat setelah menyiram dirinya dengan bensin dan
menyulut dirinya.
CCTV tidak memiliki kamera TV di Lapangan Tiananmen sepanjang
waktu. Mengapa ada begitu banyak kamera di lokasi menyorot insiden
"bakar diri"? Tidak hanya itu, bahkan ada rekaman jarak dekat yang
diambil dari berbagai sudut. Ketika video dimainkan dalam gerakan
lambat, Anda dapat melihat bahwa Liu Chunling, yang meninggal di
lokasi kejadian, roboh ke tanah setelah seorang pria berpakaian
mantel tentara memukul kepalanya dengan benda tumpul yang tidak
diketahui.
Pada hari yang sama, Pusat Informasi Falun Dafa meminta
penyelidikan independen atas insiden tersebut.
Pada tanggal 4 Februari 2001, Washington Post menerbitkan "Api
Manusia Menyulut Misteri China - Motif Untuk Membakar Publik
Mengintensifkan Perang Terhadap Falun Gong," melaporkan bahwa
"Tidak ada yang pernah melihat [Liu Chunling] berlatih Falun
Gong."
Pada bulan Agustus 2001, situs Minghui (versi bahasa Mandarin dari
Kebijakanjernih.net) memublikasikan "Video: Analisa Mendalam Atas
Misteri 'Bakar Diri Tiananmen,'” yang mengekspos rincian
kebohongan insiden bakar diri.
Sebuah komite PBB membuat pernyataan dalam sesi ke-53 dari
sub-komite bagi promosi dan perlindungan hak asasi manusia pada
tanggal 14 Agustus 2001, menunjukkan bahwa insiden itu diarahkan
oleh pemerintah China dan mengutuk penganiayaan PKC terhadap
praktisi Falun Gong melalui "terorisme negara."
Organisasi Dunia Bagi Penyelidikan Penganiayaan Falun Gong (WOIPFG)
didirikan di Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2003. WOIPFG
melakukan penyelidikan insiden "Bakar Diri Tiananmen" sebagai kasus
pertama.
Pada tanggal 14 Maret 2003, WOIPFG mengadakan konferensi pers di
Washington D.C. untuk merilis temuannya. Laporan itu menyatakan
bahwa menurut hasil analisa pembicaraan Wang Jindong (yang diduga
menjadi salah satu pelaku bakar diri) yang dilakukan oleh Lab
Bahasa di Universitas Taiwan Nasional, suara-suara (Wang Jindong)
yang disiarkan dalam tiga program di CCTV berasal dari orang-orang
yang berbeda.
Pada tanggal 8 November 2003, sebuah film yang menganalisa insiden
tersebut, berjudul ‘Api Palsu’ oleh New Tang Dynasty TV,
memenangkan penghargaan di Festival Film dan Video Internasional
Columbus ke-51.
Pada saat itu, fakta bahwa PKC telah merekayasa "Bakar Diri
Tiananmen" untuk mengubah opini publik terhadap Falun Gong telah
terungkap ke seluruh dunia.
Falun Gong mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar. Ini bukan saja
meningkatkan kesehatan masyarakat, juga memperbaiki standar moral
rakyat. Latihan ini diajarkan secara gratis dan telah tersebar di
seluruh dunia. Prinsip-prinsip Falun Gong melarang membunuh
kehidupan dan secara jelas menyatakan bahwa bunuh diri adalah dosa.
Sejak Falun Gong pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992, belum
ada insiden serupa baik di China atau negara lain.
Sejak PKC mulai menganiaya Falun Gong pada 20 Juli 1999, PKC telah
mencoba merekayasa alasan pembenaran bagi kejahatan mereka. Tapi
Falun Gong sangat lurus, maka tidak peduli apa yang PKC coba, tidak
dapat menciptakan sebuah "perjuangan." Jiang Zemin, Luo Gan, dan
pengikut mereka, menggunakan beberapa trik kotor ala Nero dan
merekayasa insiden "Bakar Diri Tiananmen" untuk membangkitkan
kebencian publik terhadap Falun Gong, dengan demikian memiliki
alasan untuk mengintensifkan penganiayaan.
Adalah bertentangan dengan sifat alami manusia untuk menganiaya
keyakinan yang lurus. Itulah mengapa Kekaisaran Romawi yang begitu
kuat mulai merosot ketika mereka mulai menganiaya pengikut Kristen.
Saat ini, PKC tengah menganiaya Falun Gong. Untuk menindas
Sejati-Baik-Sabar, PKC mempromosikan
Kebohongan-Kejahatan-Kekerasan-Seks bebas di masyarakat, yang telah
mengikis kepercayaan masyarakat terhadap PKC dan menyebabkan
kemerosotan moralitas.
Sekarang, gelombang pemunduran lebih dari 100 juta orang dari PKC
dan organisasi afiliasinya tak terbendung lagi. Orang bijak akan
mengambil momen ini dan keluar dari PKC untuk memastikan
keselamatan mereka!
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/10/10/ 古罗马 大火 与 天安门 自焚
伪 案-247680.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/11/129372.html