(Minghui.org) Pada tanggal 5 Maret 2011,
praktisi Falun Gong - Zhou Xiangyang, seorang mantan insinyur
dari Institut Desain Eksplorasi No. 3 Kota Tianjin, ditangkap dan
dibawa ke Penjara Guangbei Kota Tianjin untuk kedua kalinya.
Petugas polisi di penjara menyiksanya secara brutal, termasuk
menggandoli dia dengan gelang besi dan menyetrum dengan tongkat
listrik. Di kampung halaman Zhou, Kabupaten Changli Kota Qingdao,
sekitar 2.300 warga desa menandatangani surat petisi untuk
mendukungnya. Hal ini dilaporkan di media luar negeri dan
memperoleh banyak perhatian. Pihak berwenang China takut
masyarakat akan mengenali fakta penganiayaan, menghasut para
petugas polisi untuk mengganggu dan mengancam orang-orang yang
menandatangani petisi.
Praktisi Falun Gong Zhou
Xiangyang, mantan insinyur dari Institut Desain Eksplorasi No. 3
Departemen Kereta Api Tianjin
Penduduk desa yang menandatangani
petisi telah pergi memohon di pengadilan. Mereka sangat bersemangat
dan bahkan terang-terangan menunjukkan kebencian mereka terhadap
Partai Komunis China (PKC). Hal ini membuat PKC sangat gugup.
Ketika anggota keluarga Zhou mengirimkan surat kepada departemen
kehakiman di Kota Tianjin, Kabupaten Changli, dan Kota Qihuangdao,
tidak ada jawaban. Juga tidak ada tanggapan dari Kejaksaan Tianjin
setelah penyelidikan ala kadarnya. Daerah penandatangan petisi
menyebar dari desa setempat sampai sepuluh kecamatan di kabupaten
yang sama. Jumlah orang yang menandatangani surat itu menjadi
2.300. Dampaknya telah membesar. Mereka yang tidak mengenal Zhou
juga menandatangani petisi. Banyak orang telah berpikir tentang
Falun Gong sebelumnya, jadi kali ini mereka sangat senang dapat
membantu seorang praktisi. Media luar negeri juga melaporkan
tentang fenomena ini. Ketika penduduk desa diwawancarai, mereka
sangat vokal dan mengungkapkan kebencian mereka terhadap PKC. Ada
yang mengatakan, "Partai ini benar-benar jahat, benar-benar jahat!"
Surat permohonan menjadi topik utama dan hangat bagi penduduk
setempat. Banyak orang senang bahwa di bawah kekuasaan PKC, mereka
mampu mengekspresikan pendirian mereka. Beberapa juga mengirimkan
puisi untuk memuji masyarakat setempat.
Hampir 1.500 warga setempat
menandatangani petisi menuntut pembebasan Zhou dan mengajukan
orang-orang yang menyiksa Zhou ke pengadilan
Menanamkan rasa takut adalah
praktek umum yang digunakan oleh rejim PKC dan juga merupakan
perwujudan dari ketakutannya sendiri. Kabar baru-baru ini
mengatakan bahwa mereka yang menandatangani petisi terus-menerus
diganggu. Pada 19 Oktober 2011, dua petugas polisi dari Kantor
Polisi Kota Matuodian di Kabupaten Changli, Kota Qingdao, Tim
Houmatuo menyelidiki petisi. Kedua petugas pergi menemui orang
yang bertanggung jawab di desa. Ia membawa mereka ke pabrik
manufaktur pakaian yang dijalankan oleh saudara Zhou. Manajer
pabrik memanggil kepala regu, dan polisi mulai menantang warga desa
yang menandatangani petisi sambil memegang fotokopi petisi di
tangan, berkata, "Kalian menandatangani surat untuknya. Apakah
kalian menentang Partai atau apa?" Seorang warga desa menjawab,
"Kami menandatangani petisi untuk membantu Zhou. Jika mereka datang
kepada Anda meminta bantuan, bukankah Anda akan menandatanganinya?!
Orang yang bertanggung jawab atas desa kami juga harus menaruh cap
di atasnya." Para petugas polisi pun pergi.
Pada 3 November sekitar pukul 16:00, dua petugas dari Kantor Polisi
Kotapraja Changli dan dua petugas dari Kantor Polisi Kotapraja
Matuodian datang berbicara dengan saudara Zhou dan iparnya. Mereka
bertanya tentang petisi dan mencatat apa yang mereka katakan. Kakak
Zhou mengakui bahwa ia yang memulai petisi. Para petugas berusaha
memaksanya tanda tangan di catatan yang mereka ambil, tetapi
ayahnya menghentikannya. Sekitar pukul 18:00, kaki tangan PKC pergi
setelah mengancam bahwa mereka akan kembali.
Pada 4 November, petugas pemerintah dan petugas dari Kantor Polisi
Matuodian pergi ke rumah Zhou untuk mengganggu mereka, bertanya,
"Siapa yang menulis petisi? Siapa yang mengirim keluar? Siapa yang
membuat fotokopi?" Catatan yang mereka ambil hari sebelumnya
tertinggal di kantor polisi. Mereka meminta saudara praktisi Zhou
datang dan menandatangani catatan, dan mengatakan bahwa jika dia
tidak punya waktu, maka mereka akan datang lagi ke rumahnya.
Petugas polisi mengatakan bahwa perintah tersebut datang dari atas
dan kemudian disaring di setiap tingkat bawah. Mereka juga
menyebutkan beberapa praktisi yang telah menandatangani petisi itu,
tengah dicari. Kemudian ayah Zhou membawa putranya pergi dari rumah
mereka.
Masyarakat mengajukan permohonan kepada pemerintah dengan
menggunakan petisi, benar-benar untuk kepentingan orang lain. Ini
seharusnya didukung oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini juga
menunjukkan bahwa orang-orang masih memiliki harapan bahwa
pemerintah akan melakukan hal yang benar. Namun, PKC tidak
menghormati kehendak warganya, dan bahkan menafsirkan tindakan
tersebut sebagai tindakan melawan Partai, yang sungguh
menggelikan.
Sudah dikatakan bahwa petisi yang ditandatangani oleh 2.300 orang
dari Distrik Qinhuandao untuk mendukung praktisi Falun Gong
merupakan fenomena pertama bahwa orang-orang yang bukan praktisi di
China telah mendukung Falun Gong secara terbuka dan besar-besaran
dalam 12 tahun terakhir. Ini telah membuat jajaran inti PKC sangat
gugup. Oleh karena itu, orang-orang dari Kota Tianjin dan Kantor
610 Provinsi Hebei telah menaruh perhatian besar terhadap kasus
ini. Mereka mencoba menentang kehendak warga dan menanamkan
teror untuk mencegah penyebaran masalah ini. Pada 29 Oktober 2011,
agen-agen dari Divisi Keamanan Domestik Tangshan menangkap istri
Zhou, Li Shanshan, dan membawanya ke Pusat Pencucian Otak Tangshan.
Dia kemudian dipindahkan ke tempat lain, dan keberadaannya saat ini
tidak diketahui.
Masyarakat lokal dan media luar negeri telah menaruh perhatian
besar pada masalah ini.
Kepala Kantor Polisi Kotapraja Matuodian: +86-335-2069242
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/6/两千村民联名营救工程师-恶警骚扰签名者-248808.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/17/129526.html