Dari Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Asia 2011
(Minghui.org)
Salam kepada Shifu yang
terhormat! Salam kepada rekan praktisi!
Saya mendapatkan Fa pada bulan Desember 2007, selama kurang dari
empat tahun masa Xiulian saya ini, karena merasa terlambat
mendapatkan Fa, saya selalu mengingatkan diri untuk terus gigih
maju di atas jalan Dewa ini. Dalam ceramah Fa berjudul “Apa Yang
Disebut Sebagai Pengikut Dafa?” Shifu mengatakan, “Kalian adalah
orang Xiulian, perkataan ini bukan berarti anda dahulu, anda
pernah, atau penampilan anda adalah orang Xiulian, perkataan ini
menandakan hakiki anda, makna dari jiwa anda, tanggung jawab yang
anda pikul di pundak, misi sejarah anda adalah orang Xiulian,
dengan demikian anda barulah sebagai pengikut Dafa yang sejati.”
Dengan memahami bahwa misi kita datang ke dunia ini adalah untuk
menyelamatkan manusia, maka begitu mendapatkan Fa dengan cepat saya
pun segera bergabung dengan arus pekerjaan penyelamatan makhluk
hidup dan membantu Shifu meluruskan Fa. Berikut adalah pengalaman
Xiulian saya:
Klarifikasi Fakta Di
Gunung Alishan
Akhir tahun 2008, saya mengajukan permohonan berhenti bekerja
sementara dari sekolah karena harus merawat ayah saya yang harus
dipasang alat bantu kardiovascular. Kemudian karena ayah rajin
berlatih Falun Gong kondisi fisiknya membaik dengan cepat. Musim
semi tahun berikutnya, karena keadaan memang memungkinkan, saya
menetap sekitar setengah tahun di Alishan. Di puncak tertinggi di
pegunungan Alishan itu, saya bertemu banyak wisatawan dari China
dan mengklarifikasi fakta serta menganjurkan mereka agar melakukan
tiga pemunduran.
Waktu itu, Taiwan baru mulai membuka akses bebas bagi wisatawan
China, pos klarifikasi fakta untuk wisatawan China baru memasuki
tahap awal. Bersama beberapa rekan praktisi lama dari berbagai
penjuru Taiwan menganjurkan para wisatawan China agar mengundurkan
diri dari partai, organisasi, dan barisan komunis. Karena saya
adalah praktisi baru, saat berhadapan dengan turis China ada rasa
takut dan tidak berani buka mulut, klarifikasi fakta juga tidak
terlaksana dengan baik, dalam proses itu juga sering mendapat
cercaan dan pelecehan dari para turis yang tidak mengerti fakta
sesungguhnya. Perlahan-lahan dalam proses klarifikasi fakta semakin
lama saya menjadi semakin dewasa, prinsip Fa untuk memperlakukan
makhluk hidup dengan belas kasih juga perlahan dapat saya pahami,
Xinxing pun terus meningkat. Satu persatu, melalui anjuran Tiga
Pemunduran yang penuh belas kasih dan bijaksana, hampir setiap hari
turis China yang mau melakukan pemunduran mencapai 30-40 orang.
Biasanya kami setiap pagi pukul 8 atau pukul 9 tiba di lokasi
wisata, makan siang kami adalah mantou dan gumpalan nasi dingin.
Selain waktu Fa Zheng Nian dan menghafal Lun Yu, sekitar 7-8 jam
sehari kami harus berdiri sampai pukul 4 sore baru mengemas papan
informasi lalu pulang ke asrama, tidak pernah terhalang oleh apa
pun.
Beberapa kali, angin topan menerjang, hujan pun mengguyur deras,
kami tidak ingin para makhluk hidup kehilangan kesempatan untuk
diselamatkan, tetap memakai jas hujan dan payung, melawan cuaca
yang buruk, tetap datang ke lokasi wisata, untuk menyelamatkan para
makhluk hidup yang menunggu kami di tengah hujan. Di saat seperti
itu hanya praktisi Falun Dafa yang mampu berbuat demikian,
mengharukan para turis China dan juga pemandu wisata, bahkan orang
yang berhati keras pun bisa memahami, ini adalah pengorbanan
seorang pengikut Dafa yang tidak egois. Kini setiap kali membaca
“Memberi Anda Jalan Penuh Harapan” dalam “Hong Yin 3” : “Demi siapa
kami tak terhalang hujan dan angin, demi siapa kami didera angin
dan panas, yang berdiri di pinggir jalan adalah pengikut Dafa,
brosur di tangan mengungkap belas kasih dan kesulitan, hanya demi
menyelamatkan anda dari bahaya, memahami fakta anda baru akan
melihat jalan di depan dengan jelas, kami tidak mengharap balasan,
hanya ingin memberi anda sebuah jalan penuh harapan” (versi draft),
saya masih saja tak kuasa menahan air mata.
Selama bencana banjir 8 Agustus 2011, gangguan kejahatan terus
membabi buta, setiap hari curah hujan di Gunung Alishan mencapai
2900 milimeter, jalan terputus, memutus jalan bagi para makhluk
hidup untuk diselamatkan. Selama 11 hari tanpa listrik dan tanpa
air yang tak akan terlupakan ini, kami terus belajar Fa untuk
mencari kebocoran kami masing-masing. Mengapa kami tidak dapat
mempertahankan pos klarifikasi fakta di Alishan ini? Semua rekan
praktisi berekspresi gundah, terasa sakit di hati, juga di tubuh.
11 hari kemudian kami yang berjumlah 11 orang pun menumpang
helikopter tim SAR dengan status “pengungsi” untuk turun gunung.
Saat helikopter perlahan mengudara, melihat lahan di bawah kami
yang hancur karena bencana, hati kami sangat sedih, berapa banyak
makhluk hidup yang kehilangan kesempatan untuk memahami fakta
sebenarnya. Diam-diam saya berkata dalam hati, dalam waktu dekat,
saya harus kembali ke Alishan untuk klarifikasi fakta menyelamatkan
makhluk hidup, kejahatan selamanya tidak akan mampu menghalangi
niat pengikut Dafa untuk menyelamatkan makhluk hidup.
Marching Band Tianguo Tampilkan Kharisma Pengikut
Dafa
Bergabung dengan Marching Band Tianguo, telah membuka jalan lain
bagi saya untuk menyelamatkan makhluk hidup. Di Pulau Saipan, Bali,
Surabaya, India, Hongkong… pergi melanglang buana, membawakan warta
gembira Dafa bagi seluruh makhluk hidup yang berjodoh. November
2009 di tempat asal agama Buddha yakni India, kami membawakan
alunan musik “Falun Dafa Hao” bagi ribuan guru dan pejabat tinggi
pemerintah India, membersihkan hati rakyat India. Ada dua orang
kepala sekolah wanita datang memberi salam Heshi pada saya setelah
selesai pertunjukan, kedua mata mereka merah menahan air mata haru.
Benar, meskipun kami tidak memahami bahasa masing-masing, namun
keharuan itu timbul sekaligus setelah melalui penantian ribuan
tahun lamanya.
Masih ingat, belum lama setelah bergabung dalam Marching Band
Tianguo, dan turut serta dalam pawai Tuidang di Hongkong. Itu
adalah hari di musim panas yang sangat menyengat, di bawah cuaca
yang panasnya 350 C, barisan pawai terus mendapat gangguan,
sehingga garis finish baru dapat dicapai setelah empat setengah
jam. Sebagai anggota baru, pengalaman sangat kurang, pikiran lurus
juga sangat minim. Baru saja berjalan sebentar, perut saya terasa
sangat tegang seperti akan keram. “Mengapa bisa keram?” Saya pun
berpikir, saya adalah dewa, seluruh sel di dalam tubuh saya ini
adalah di bawah kendali saya, bukankah dia harus menurut kalau saya
menyuruhnya untuk tidak keram? Oleh karena itu sambil terus
berjalan saya pun memancarkan pikiran lurus, tak lama kemudian
perut saya pun kembali normal. Belum lama normal, begitu pikiran
saya agak longgar datang lagi ujian, alat musik (cymbals) di tangan
saya semakin lama semakin berat, saking beratnya saya merasa bahkan
tidak bisa mengerahkan tenaga untuk menahannya, bahkan tidak mampu
lagi mengikuti irama band, hati saya terus merasa sangat haus,
alangkah baiknya jika sekarang ini ada sebotol air mineral yang
dingin! Begitu ada satu saja niat pikiran manusia di dalam benak
orang Xiulian, maka iblis pun tidak akan segan-segan menyusup celah
kekosongan. Seluruh otak hanyalah pikiran yang tidak lurus seperti:
“Jarak tempuh pawai Hongkong paling panjang, betapa sulit dan
melelahkan, lain kali saya tidak mau datang lagi.”
Barisan pun berbelok di suatu tikungan, tiba di jalanan yang paling
ramai dipadati oleh warga Hongkong, benar-benar ramai, seketika itu
juga sepertinya semua makhluk hidup keluar dan menunggu di jalanan,
menunggu warta baik dari Dafa. Banyak makhluk hidup yang mengambil
foto dengan kameranya, ada yang mengacungkan jempol pada barisan
pawai kami, ada yang bertepuk tangan bagi barisan pawai, satu
persatu sorot mata yang tergugah, jodoh pertemuan yang telah
dinantikan ribuan tahun, seketika mata saya memerah, perasaan haru
dari dalam hati pun tak kuasa dibendung. Waktu itu Fa Shifu pun
timbul di benak saya, “Lebih menderita lagi pun saya ada di jalan
Dewa, Dewa-lah yang menyuruh saya berupaya demi anda” (Hong Yin 3,
versi draft). Jika ingin menjadi Dewa yang agung, apalah artinya
menahan derita kecil ini? Bahkan lebih menderita pun saya akan
melangkah di jalan Dewa, seketika itu juga semangat saya kembali
bangkit, langkah kaki pun terasa ringan, seperti ada yang mendorong
di telapak kaki, suara cymbal di tangan pun berbunyi nyaring
menggelegar.
Menjual Tiket Shen Yun Menyelamatkan Makhluk Yang
Berjodoh
Saat penjualan tiket Shen Yun tahun 2010, saya pribadi memerankan
sosok pemberi rekomendasi, dengan mengundang rekan praktisi yang
bekerja di NTDTV untuk mengadakan acara “Pengenalan Shen Yun” di
sekolah tempat saya mengajar. Tentu saja, sebelum Shen Yun datang
untuk mengadakan pertunjukan di Taiwan, setiap kali Harian Dajiyuan
memuat informasi mengenai pertunjukan keliling dunia Shen Yun, saya
tidak pernah lupa mengantarkan koran agar para makhluk hidup lebih
memahami wujud seni yang ditampilkan Shen Yun. Sebelum acara
pengenalan itu, saya mengirimkan undangan atas nama saya pribadi,
undangan itu juga saya sertakan setangkai bunga segar, dan saya
antarkan kepada satu persatu guru di sekolah tempat saya mengajar,
mengundang dengan ikhlas agar mereka mau datang. Acara itu
berlangsung dengan gaya santai dalam suatu acara minum teh sore.
Dengan dibantu rekan praktisi yang memberikan pengenalan yang
sangat ramah dan hidup, hasilnya pun sangat menggembirakan,
rekan-rekan guru pun membeli sebanyak 34 lembar tiket kelas
atas.
Selain itu, saya berpikir untuk mencari data kontak para orang tua
murid lama, mencari dan menghubungi salah seorang orang tua murid
yang merupakan ketua Lions Club setempat. Lewat rekomendasinya,
saya bersama sejumlah rekan praktisi pun mengadakan acara
pengenalan Shen Yun di Lions Club; berkumpul dalam acara makan
bersama mereka di kota Chungli, efek yang didapat pun sangat baik.
Lewat rekomendasi ketua Lions Club, rekan praktisi pun pergi lagi
ke acara pertemuan perkumpulan dokter serta sejumlah organisasi
kalangan atas lainnya, dan berhasil menjual banyak tiket dengan
metode acara pengenalan profesional. Asalkan mendapat pengakuan
dari kalangan atas tersebut terhadap makna dan nilai-nilai Shen
Yun, maka hampir dipastikan kami pun akan diperkenalkan lagi pada
organisasi kaum terpandang lainnya. Begitulah terus-menerus ada
yang merekomendasikan kami, satu persatu acara pengenalan kami
adakan dengan baik, penjualan tiket Shen Yun pun sangat
cepat.
Saya memiliki dua orang sanak keluarga yang menjadi perwakilan
warga sebuah desa, tadinya saya jarang berhubungan dengan mereka,
namun untuk menyelamatkan makhluk hidup, saya menelepon mereka.
Saya merekomendasikan rekan praktisi dari media untuk mengunjungi
mereka. Setelah pengenalan yang profesional dan ramah, mereka pun
mengusulkan pada Dewan Perwakilan Warga Desa, dan usulan tersebut
diluluskan, dengan keputusan para anggota perwakilan akan
menjadikan acara Shen Yun sebagai salah satu acara seni budaya
mereka untuk tahun ini. Ketua dewan pun membeli 22 lembar tiket
kelas mahal untuk diberikan pada anggota dewan perwakilan.
Dalam ceramah Shifu berjudul “Pengikut Dafa Harus Belajar Fa”
dikatakan, “Di antara kita benar-benar ada yang melakukan dengan
sangat baik, berkunjung ke kawasan terpandang dengan berlaku wajar
dan luwes, kemudian dengan tenang menyampaikannya kepada orang
bersangkutan, sekali disampaikan dia langsung menyatakan sangat
gembira, sepertinya dia sedang menanti anda. Sesungguhnya memang
demikian, semua alas sudah disiapkan, yang kurang adalah pikiran
lurus anda untuk melakukan hal ini, justru tidak memiliki pikiran
lurus tersebut.” Asalkan pikiran lurus, dan memenuhi kriteria Fa
untuk mendorongnya pada masyarakat kalangan atas, ditambah lagi
dengan kerjasama sesama rekan praktisi, penjualan tiket Shen Yun
dengan cepat dapat meraih pasar. Saya menyadari bahwa meskipun
tidak semua pengikut Dafa berada di tengah kalangan atas, namun
sedikit banyak pasti mengenal sejumlah makhluk hidup dari kalangan
atas, asal dapat menemukan satu orang saja, merekomendasikan
padanya dengan bekerjasama bersama rekan praktisi lain membentuk
satu kesatuan, maka kekuatannya pun tidak terbendung, lalu melalui
rekomendasi mereka secara tidak langsung, membentuk sejumlah
jaringan relasi, lalu memperkenalkan lewat satu persatu jalur yang
ada, para makhluk hidup benar-benar sedang menunggu kita
menyelamatkan mereka. Tidak perlu khawatir kita sendiri tidak
memiliki kenalan, juga tidak perlu memikirkan kita kurang pandai
berbicara, asalkan bekerjasama dengan rekan praktisi, pasti akan
memiliki kekuatan yang dahsyat.
Mengajar Membaca Dajiyuan Untuk Menyelamatkan Makhluk
Hidup
Pengikut Dafa dapat Xiulian pada tingkatan apa pun, itulah harapan
bagi makhluk hidup dari berbagai kalangan untuk terselamatkan. Di
lingkungan sekolah saya memanfaatkan pelajaran membaca Dajiyuan
agar para murid dan orang tuanya mengetahui fakta sebenarnya, dan
secara tidak langsung mengenal Dafa. Pada awal bulan Oktober 2011
di Sun Moon Lake Taiwan diadakan kegiatan mendukung 100 juta rakyat
China yang telah mengundurkan diri dari partai, organisasi, dan
barisan komunis. Dengan alat infocus saya memaparkan foto-foto
kegiatan tersebut di hadapan anak didik saya, dan berkata, “Bu guru
juga ikut dalam kegiatan ini! Bu guru juga latihan Falun Gong,
kalian lihat tulisan Falun Dafa warna biru itu? Kalian lihat
Marching Band Tianguo yang memakai seragam biru?” Anak-anak dengan
semangat menjawab, “Iya, kami melihatnya.” Saya pun berkata, “Ayo,
ikuti bu guru membaca tulisan di papan.” Murid-murid membaca
tulisan itu dengan lantang bersama saya, “Mencerai-beraikan PKC,
hentikan penindasan terhadap Falun Gong”; “Dunia mendukung seratus
juta rakyat China mengundurkan diri dari partai, organisasi, dan
barisan komunis”; “Falun Dafa Hao”; “Zhen Shan Ren Hao.”
Murid-murid bertanya, “Mengapa PKC menindas Falun Gong? Bukankah
praktisi Falun Gong hanya membaca buku, dan menjadi orang baik,
mengapa PKC menindas mereka?” Begitulah fakta saya ceritakan pada
murid-murid, sekumpulan anak-anak yang hanya berusia 6-7 tahun.
Tiga minggu setelah sekolah dimulai, saya membawa murid-murid saya
yang belum begitu mahir baca tulis itu untuk belajar Fa, mereka
belajar dengan penuh konsentrasi dan serius, mampu menghafal
beberapa bait “Hong Yin”, bahkan mematut diri untuk duduk bersila
ganda sambil belajar Fa. Makhluk hidup datang demi Dafa, saya
memenuhi kriteria dari Shifu, menjadi orang baik di tengah manusia
biasa. Dan menjadi guru yang baik di tengah lingkungan sekolah.
Karena saya ingin menjadi seorang pengikut Dafa yang memenuhi
kriteria.
Betapa beruntungnya, dapat hidup di era yang agung ini, menjadi
seorang pengikut Dafa di masa pelurusan Fa ini. Saya hanya dapat
membalas budi baik Shifu, dengan terus mengingatkan diri, dan
melakukan tiga hal dengan baik, serta gigih maju. Terima kasih
Shifu! Terima kasih rekan praktisi!