(Minghui.org) Organisasi Kesenian dan
Kebudayaan nirlaba Swedia mengadakan Pameran Seni Lukis
“Sejati-Baik-Sabar” di Kota Orebro dari tanggal 12-16 November
2011, di pusat bisnis tengah kota. Sebanyak 31 dari 65 karya seni
dipamerkan.
“Orebro yang mengejutkan” adalah moto kota tersebut dan sungguh
tepat, karena pameran ini mengejutkan warganya dengan
lukisan-lukisan luar biasa dan menyentuh. Para senimannya adalah
praktisi Falun Gong, beberapa darinya telah mengalami penganiayaan
dan penyiksaan di China.
Pengunjung melihat karya seni di pameran di Orebro, Swedia
Pada upacara pembukaan, gubernur
Rose-Marie Frebran dan ketua Komite Kebudayaan dan Kemasyarakatan,
Behcet Barsom, memberikan kata sambutan berkenaan dengan tema HAM
yang diusung dalam karya seni tersebut.
Gubernur Rose-Marie Freban
Freban menyambut pameran sebagai
“tamu yang membangkitkan pikiran” untuk Orebro. “Seni dan
kebudayaan harus menghias, menghibur, mengajak dan mempengaruhi.
Kata-kata, suara, warna-warni dan kuas tidak dapat ditekan oleh
kekuatan apapun,” katanya. “Pameran ini membuka pintu ke ruang
kehidupan yang tidak biasa kita jalani, tetapi sekarang dapat kita
menyelaminya.”
“Seni selalu hebat ketika dibebaskan,” kata gubernur. “Saya harap
ketika perwakilan politik kami di Swedia bertemu dengan mereka yang
berwenang di China mereka dapat selalu mendiskusikan masalah HAM
dan menekankan perlunya memperkenalkan HAM, karena dapat dikatakan
HAM tidak eksis di China.”
“Anda tidak akan bisa membangun masyarakat yang baik tanpa
menghormati individu-individunya dan tanpa dapat hidup dalam
kebebasan, pendapat, kepercayaan apapun atau apapun yang kita
ekspresikan. Ini adalah sesuatu yang sebenarnya kita setujui dalam
masyarakat internasional, berarti setiap orang mempunyai hak
seperti diakui dalam Deklarasi HAM PBB.”
Freban juga menyatakan adalah bagus bagi penduduk Orebro untuk
datang dan melihat pameran. “Kita perlu menyadari bahwa masih
banyak orang yang dipaksa (untuk hidup dalam kondisi begitu sulit)
dan kita perlu membela HAM.”
Ketua Komite Kebudayaan dan
Kemasyarakatan, Behcet Barsom, ia sendiri mengalami bagaimana
seseorang bisa menjadi korban pelanggaran HAM, karena orangtuanya
dipaksa pergi dari rumah mereka. Orangtuanya datang dari Turki ke
Swedia pada pertengahan 1970-an, jadi ia tahu bagaimana mesin
kekuasaan dapat memperlakukan warganya dengan diskriminasi dan
pelanggaran-pelanggaran, yang menyebabkan ketidakadilan. Bagi
mereka tidak ada pilihan lain selain pergi.
China adalah negara tertutup, yang mencegah media asing mendapatkan
wawasan kenyataan di situ. Melalui internet, situasi sebenarnya di
negara telah dibocorkan ke luar “melalui laporan bagaimana orang
disiksa, dieksekusi dan dipenjarakan atau pelanggaran lainnya, yang
cukup membuatmu muak,” kata Barsom.
“Para seniman yang kita lihat di ruang hari ini tidak diam, karya
mereka berbicara pada kita. Mari kita mendengarkan mereka dan
bersama setuju dengan mereka bahwa HAM harus dihormati. Ini adalah
tugas kita untuk mereka yang hidup dalam penindasan setiap hari,”
katanya.
Kesan umum yang didapat Barsom atas pameran ini adalah “sangat
kuat” dan “mengungkapkan dengan jelas.” Ia merasa tahu banyak apa
yang para seniman hendak sampaikan, baik personal dan dari apa yang
kakek, ayah dan ibunya ceritakan kepadanya tentang pengalaman
mereka sebelumnya.
“Ada banyak hal yang saya kenali. Apa yang membuatku sedih adalah
orang tidak belajar dari sejarah dan masa lalu. Apa yang sangat
mengerikan adalah masih berlanjut sampai hari ini.”
Barsom percaya sementara negara besar dan kecil dapat
menyembunyikan kesewenangan terhadap warga mereka, di China lebih
mudah karena negara ini sekarang adalah adikuasa dan dapat membeli
kebungkaman dunia.
“Lukisan yang paling mengesankanku adalah ‘Kesedihan Anak Yatim
Piatu.’ Kakekku mengatakan ia juga yatim piatu, pada usia tujuh
tahun. Ia diasuh panti asuhan, dianiaya dan kabur dari situ. Saya
tidak bisa mengerti bagaimana seseorang bisa berbuat begitu pada
anak-anak,” katanya.
Pameran Seni “Sejati-Baik-Sabar” mengunjungi kota Gothenburg dan
Hedemora di Swedia awal tahun ini, menarik banyak pengunjung.
Sampai sekarang, karya-karya seni ini telah dipamerkan di lebih
dari 40 negara dan 200 kota seluruh dunia.
Referensi (bahasa Swedia):
http://www.epochtimes.se/articles/2011/11/16/22329.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/5/129866.html