- Oleh: penulis
Salam kepada Guru agung nan belas kasih!
Salam kepada teman praktisi!
Rongsokan Tak Berdaya Karena Sakit Parah Selama Tiga Tahun;
Memperoleh Kesempatan Baru Dalam Hidup Hanya Tujuh Hari Setelah
Berlatih Falun Gong
Saya dulu teracuni sangat dalam oleh logika salah dari PKC jahat.
Saya adalah seorang remaja saat Revolusi Kebudayaan. Dimulai dari
kelas 3, kami tidak diperbolehkan untuk mempelajari buku pelajaran
biasa, melainkan, kami membaca, mengingat, atau menyanyikan semua
kandungan PKC. Hidup saya dipenuhi frustrasi; ada begitu
banyak kali saya berteriak pada langit, ”Mengapa orang baik
tidak menerima hal baik?” Saya merindukan sebuah hidup yang
bahagia.
Suami dan saya mempunyai kepribadian yang sangat berbeda. Ia
seorang yang cepat marah, menggunakan kata-kata kotor, dan memukul
saya terus-menerus. Saya sering kali memar karena pukulannya. Pada
tahun 1995, karena kekecewaan dan kebencian terus-menerus
dalam kehidupan selama bertahun-tahun, saya jatuh sakit. Saya
menderita hepatitis, peradangan kantung empedu, pankreatitis,
pembesaran limpa, TBC ginjal, ulkus, peradangan jantung, dan
migren. Suatu hari, suami menampar wajah saya, menyebabkan cedera
telinga bagian dalam. Tubuh saya ditutupi oleh cedera. Suami pernah
mendorong saya ke lantai, mematahkan 2 tulang rusuk saya. Setelah
itu, saya menjadi sakit dan tidak dapat bekerja lagi.
Suatu hari, saya sedang menunggu injeksi di sebuah klinik ketika
saya tertidur. Dalam mimpi, saya melihat banyak patung Buddha
sebesar manusia, duduk di atas sungai. Di antara mereka, ada satu
Buddha yang sangat khusus. Setelah saya bangun, saya menceritakan
mimpi saya kepada dokter. Dokter tersebut berkata melihat Buddha
dalam mimpi adalah pertanda baik. Saya merasa sangat senang
mendengar hal ini, jadi saya berkata, ”Apakah ini artinya saya
tidak akan meninggal?”
Bahkan setelah saya jatuh sakit, suami terus membuat saya marah
setiap hari, seperti biasa. Sebagai akibatnya, penyakit saya
bertambah parah. Ibu saya telah berumur 72 tahun, tetapi ia masih
perlu mengurus saya. Saya kehilangan sumber pendapatan dan suami
benar-benar mencampakkan saya. Setelah saya pergi, ia membawa
wanita lain ke rumah saya. Putra saya yang berumur 17 tahun mulai
bekerja untuk menghasilkan uang untuk membantu menutupi biaya
pengobatan saya. Putri saya yang berumur 15 tahun juga bekerja
magang di sebuah toko. Mereka lahir dalam lingkungan keluarga yang
seperti ini, dan harus mengurus diri mereka sendiri. Pada awalnya,
saya masih dapat berjalan dan pergi mengambil obat sendiri. Saya
sering pergi ke rumah sakit, dan setiap saya membeli sebuah botol
obat, saya berharap bahwa itu merupakan botol dan kunjungan
terakhir saya. Gaji putra saya hanya 500 yuan, yang tidak cukup
untuk menutupi biaya pengobatan saya. Kemudian, putra saya kembali
ke kampung halaman saya untuk memulai bisnis; kehidupan saya bahkan
terlihat semakin tidak ada harapan.
Saya menggantungkan harapan pada putri saya, dan memintanya untuk
mencari beberapa macam pekerjaan, akan tetapi, toko di mana ia
bekerja magang tidak ingin ia pergi. Pemilik toko menawarkannya 200
yuan setiap bulan, yang adalah sangat rendah. Ia menabung selama 4
bulan untuk membelikan saya sebuah alat fisio-terapi, yang saya
gunakan siang dan malam. Namun, kulit pada perut saya terbakar
karena saya membiarkannya bekerja terlalu lama. Kulit saya terlihat
seperti dipatuk oleh seekor ayam, dan cairan kekuningan mengalir
dari luka tersebut. Akhirnya, saya bahkan tidak mempunyai kekuatan
untuk duduk. Saya belum mengganti pakaian saya selama satu tahun
dan memakai baju, sepatu, dan topi saya siang dan malam. Saya tidak
mampu mengurus diri sendiri dan bergantung sepenuhnya pada ibu
untuk membantu saya menggunakan kamar kecil. Biasa saya mengonsumsi
lebih dari selusin tablet yang berbeda setiap hari. Saya sangat
pemilih dengan makanan sebelum saya jatuh sakit, tetapi sekarang,
saya memakan apa pun yang orang katakan baik untuk menyembuhkan
penyakit saya. Saya bahkan meminum sebaskom penuh empedu babi—yang
hanya mengakibatkan penyakit bertambah parah. Saya mendengar
memakan belut hidup dapat mengurangi penyakit kuning, jadi demi
kelangsungan hidup saya, saya menutup mata dan menelan belut
tersebut, satu per satu. Selama masa 3 tahun penuh penyakit ini,
saya telah menelan 2-3 baskom belut. Semua yang saya coba tidak
membantu. Saya bertanya pada diri saya, ”Haruskah saya mati seperti
ini, dan kapan hidup dalam neraka ini akan berakhir?”
Masalah lainnya juga terjadi. Adik perempuan saya juga jatuh sakit
disebabkan oleh cairan selaput paru-paru (air dalam paru-paru),
jadi ia juga pindah ke rumah ibu saya (yang telah diceraikan). Ia
sekamar dengan saya, dan kesehatannya juga memburuk. Dalam dingin,
musim dingin yang menggigit, ia berbaring di tangga beton di luar
rumah dengan perut terbuka, karena itu merupakan satunya-satunya
cara agar merasa lebih baik. Para pejalan berpikir bahwa ia
menderita penyakit mental. Ibu yang sudah berusia lanjut harus
menjaga 2 putrinya yang sakit-sakitan. Para tetangga sangat
khawatir dengan ibu. Itu benar-benar tertimpa bencana setelah
bencana lainnya.
Suatu hari pada tahun 1998, adik saya melihat beberapa praktisi
Falun Gong memeragakan lima perangkat latihan di sebuah taman kecil
tidak jauh dari tempat kami tinggal. Ia tersentak oleh kata-kata
pada spanduk yang bertuliskan,”Tubuh Vajra yang tidak bisa rusak.”
Ia mengatakan hal itu pada saya, tetapi saya tidak tergerak. Saya
telah tercuci otaknya oleh ideologi PKC, jadi saya tidak
mempercayai hal seperti itu dapat terjadi. Setelah saya jatuh
sakit, 5 orang mencoba memengaruhi saya untuk masuk agama Kristen,
tetapi saya menolak. Pada hari saat adik saya pergi ke tempat
latihan untuk mencoba belajar latihan adalah agak hangat, tetapi ia
menggunakan sebuah jaket yang sangat kotor, jadi para praktisi
mengira ia mungkin punya masalah mental. Mereka mengajukan beberapa
pertanyaan untuk memastikan apakah ia mampu atau tidak
berlatih.
Setelah ia kembali dari tempat latihan, ia mengumumkan bahwa ia
telah memutuskan untuk menghentikan semua pengobatannya. Saya
sangat terkejut, karena ia tidak pernah melewati bahkan satu dosis
sebelumnya. Saya berpikir mungkin saya akan percaya padanya apabila
ia tetap baik-baik saja tanpa obat selama 24 jam. Keesokan harinya,
adik saya turun dari ranjang dan berjalan masuk dan keluar rumah –
seperti orang normal. Ia membantu ibu saya dengan beberapa
pekerjaan rumah, dan bahkan membawa dan mengosongkan sebuah ember
yang penuh dengan air; mengambil kapak dan memotong papan pemujaan
yang ia beli setelah jatuh sakit menjadi kepingan, karena papan
pemujaan itu menggunakan setan serigala, musang, hantu dan ular
untuk menyembuhkan. Saya lagi-lagi terkejut, karena hanya seorang
yang sehat yang mampu mengangkat kapak tersebut. Saya menyaksikan
kehebatan Falun Dafa.
Setelah adik saya berlatih Falun Dafa selama 7 hari, saya
memutuskan bahwa saya juga ingin berkultivasi. Karena saya belum
keluar dari rumah selama lebih dari 1 tahun, saya takut saya tidak
dapat berlatih, tetapi Guru melihat keinginan saya untuk
berkultivasi, dan mengatur sebuah kelompok belajar Fa di seberang
rumah saya malam itu. Saya berjalan keluar dari rumah dengan susah
payah, dan memohon Guru untuk membantu saya agar sampai di tempat
(saya telah mendengar ceramah Guru yang adik saya bawa pulang ke
rumah). Pada saat itu, saya menderita busung, dan perut saya
bengkak seperti ibu hamil. Melihat praktisi lain duduk dalam posisi
sila ganda, saya mencoba untuk mengikutinya. Saya berkeringat di
mana-mana, tetapi akhirnya, saya dapat duduk dalam posisi lotus
penuh. Ini merupakan pertama kalinya saya melangkah ke dalam jalan
kultivasi. Setelah belajar Fa selesai, saya pulang ke rumah. Cuaca
sangat berangin, tetapi itu tidak mengganggu saya, meskipun tubuh
berkeringat. Saya dulu mudah masuk angin karena sangat
lemah.
Saya tidak memakan obat apa pun, dan juga tidak menggunakan alat
fisio-terapi sejak hari pertama saya mulai melakukan latihan.
Kesehatan saya meningkat setiap harinya. Pada hari ketiga, meskipun
mata saya tertutup, saya melihat buku Zhuan Falun terbang di depan
saya; lalu ia terbang pergi setelah beberapa detik. Saya mengerti
bahwa Guru ingin saya mengambil buku itu. Pada hari ke-5, saya
sedang berdiri di tempat latihan dan menutup mata saya, ketika saya
melihat sebuah sinar cahaya merah mengitari kepala saya 4 atau 5
kali. Saya mengerti bahwa Guru sedang memurnikan otak saya. Pada
hari ketujuh, saya mencuci semua baju saya untuk pertama kalinya
dalam beberapa tahun, dan saya pun mulai menjalankan rutinitas
kebersihan pribadi yang lengkap dan sehat. Saya adalah rongsokan
tak berdaya karena sakit dan terbaring di tempat tidur selama 3
tahun, tetapi saya memperoleh kesempatan baru dalam hidup setelah
berlatih Falun Gong hanya dalam 7 hari. Saya berterima kasih kepada
Guru karena telah menyelamatkan hidup saya. Hidup kami dikembalikan
kepada kami oleh Dafa. Ibu berkata dengan gembira, ”Terima Kasih
Guru! Guru sangat mengagumkan! Ia menyelamatkan hidup dua putri
saya.”
Melalui belajar Fa, saya mulai menyadari bahwa menyebarkan Falun
Dafa bukan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi untuk memurnikan
tubuh praktisi, memungkinkan mereka untuk berkultivasi. Saya juga
belajar bahwa ada persyaratan xinxing (kualitas moral) tinggi bagi
para praktisi. Saya memutuskan untuk berkultivasi, jadi saya
belajar Fa, melakukan latihan, menyebarkan ajaran Falun Dafa dan
mengambil bagian dalam konferensi berbagi pengalaman setempat. Saya
bergabung dalam sebuah kelompok latihan dengan ribuan orang yang
berpartisipasi – pemandangan ini sangat menakjubkan.
Saya telah bergelut dalam penderitaan sepanjang hidup saya, dan
melayang-layang antara hidup dan mati selama 3 tahun sebelum saya
menemukan makna sesungguhnya dari hidup. Saya memahami alasan
datang ke dunia ini, dan mengapa saya begitu menderita, Semua
pertanyaan tak terjawab ini dengan cepat terselesaikan. Setelah
itu, hidup saya tenang, penuh makna, dan kebahagiaan yang tidak
pernah saya rasakan sebelumnya.
Seluruh keluarga saya menyaksikan keajaiban Falun Dafa, dari
manfaat yang adik dan saya peroleh. Selanjutnya, lebih dari 20
diantara mereka mulai berkultivasi. Sebagai tambahan, beberapa
tetangga juga mulai berlatih Falun Gong. Suatu pagi ketika saya
pergi ke sebuah taman untuk melakukan 5 perangkat latihan, cuaca
sangat dingin dan jari-jari saya menjadi kaku. Saya merasa mual
ketika berlatih perangkat ke-2 “Memeluk Roda diatas Kepala,”
bagaimanapun, saya tetap melanjutkan dan menyelesaikan latihan.
Dalam perjalanan pulang, jari saya sangat beku sampai saya tidak
dapat melepaskan sarung tangan saya. Beberapa waktu kemudian, saya
akhirnya dapat melepaskan sarung tangan tetapi jari terasa sangat
sakit. Tidak lama kemudian, mereka kembali berfungsi dengan benar
seperti tidak terjadi apa pun. Tidak ada tanda radang dingin. Jari
seorang yang bukan praktisi mungkin telah rusak. Falun Dafa
sangatlah mengagumkan!
Setelah beberapa waktu, putra saya datang untuk membawa saya
kembali ke rumah. Saya agak enggan untuk meninggalkan lingkungan
kultivasi, tetapi lalu berpikir bahwa ini mungkin saja sebuah
pengaturan Guru agar saya pulang menyebarkan Falun Gong, maka saya
kembali dengan putra saya. Ia tahu bahwa ayahnya telah berhubungan
dengan wanita lain selama 3 tahun, jadi saya tidak dapat kembali ke
rumah. Ia menyewa sebuah rumah kecil untuk saya. Mulanya, saya
tidak tahu ada sebuah tempat latihan di dekatnya, jadi saya
berlatih sendiri di rumah. Lalu, saya mendengar ada sebuah tempat
latihan yang jauh dari rumah. Saya mulai melakukan latihan pukul
5:00 pagi, dan pergi ke tempat latihan setelah menyelesaikan
perangkat ke-5 (meditasi). Saya juga menemukan kelompok belajar Fa
setempat. Saya belajar Fa dan berlatih setiap hari, pergi ke
pedesaan untuk menyebarkan Fa dan membimbing praktisi baru untuk
belajar Fa dan berlatih. Saya merasa sepenuhnya terbebas dari
kekhawatiran, dan sangat bahagia.
( Bersambung ke
bagian 2 )
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/11/明慧法会--我的命是大法给的-走回来了(1)-248921.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/24/129679.html