Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via
Internet Kedelapan di China
(Minghui.org)
Kutipan:
Awalnya, saya berpikir bahwa orang-orang yang berpendidikan tinggi
seharusnya memiliki lebih sedikit rintangan untuk memahami
ketidakadilan dari penganiayaan ini; lebih lagi, melalui hubungan
saya dengan para individu ini, mereka seharusnya akan mudah
menyetujui saya. Namun, itu tidak semulus yang saya bayangkan.
Mereka ada yang menolak saran saya untuk mundur dari PKC atau
menjawab dengan kasar, meskipun kami telah lama saling mengenal.
Beranjak dari sana, saya tidak pernah lagi menggunakan
sentimentalitas manusia biasa dan kedekatan hubungan dalam
mengklarifikasi fakta Falun Dafa. Saya memandang setiap orang,
termasuk mereka yang memiliki hubungan erat dengan saya, sebagai
makhluk hidup yang tengah menunggu untuk mendengar fakta kebenaran.
Ketika titik tolak saya berubah, orang-orang yang saya ajak bicara
selalu berkata, “Saya setuju dengan anda” atau “Anda benar.”
- Oleh: penulis
Salam kepada Shifu! Salam kepada rekan-rekan praktisi!
Saya hendak berbagi pengalaman mengklarifikasi fakta Falun Dafa
kepada orang-orang yang berpendidikan tinggi.
Saya bekerja dan hidup di lingkungan orang-orang berpendidikan
tinggi yang menjadi kolega, teman dan anggota keluarga saya. Mereka
merupakan pendengar utama saya dalam klarifikasi fakta.
Awalnya, saya berpikir bahwa orang-orang yang berpendidikan tinggi
seharusnya memiliki lebih sedikit rintangan untuk memahami
ketidakadilan dari penganiayaan ini; lebih lagi, melalui hubungan
saya dengan individu ini, mereka seharusnya akan mudah menyetujui
saya. Namun, itu tidak semulus yang saya bayangkan. Mereka ada yang
menolak saran saya untuk mundur dari PKC atau menjawab dengan
kasar, meskipun kami telah lama saling mengenal. Saya kadang merasa
sangat kecewa dan tidak bahagia, tetapi bergegas menyadari bahwa
aspek itulah yang harus saya kultivasikan dengan rajin dan terus
menyelamatkan makhluk hidup. Karenanya, saya belajar Fa sepenuh
hati, belajar dari artikel sharing rekan-rekan pada situs web
Minghui, dan mendorong diri saya untuk mengejar ketinggalan.
Melalui pemeriksaan diri, saya menemukan bahwa tujuan saya ketika
berbicara dengan orang-orang kurang murni dan belas kasih; lebih
demi menunaikan sebuah tugas. Setelah memetik pelajaran, saya
bertekad untuk melakukannya dengan lebih baik.
Hati Yang Murni Demi Kebaikan Orang Lain
Saya semula mencoba mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada
dua mahasiswa saya yang telah mengembangkan hubungan seperti
ibu-anak dengan saya. Mereka memperlakukan satu sama lain seperti
saudara, dan kami semua merasa seperti satu keluarga. Saya
mengundang mereka ke rumah saya dan memberi tahu apa itu Falun Gong
dan tentang insiden bakar diri yang direkayasa. Kemudian saya
menyarankan mereka agar mundur dari PKC dan organisasi terkaitnya.
Namun, saya terkejut ketika mereka menolak secara langsung.
Hubungan kami yang saling percaya kelihatannya sangat rapuh dalam
pembicaraan itu. Setelah mereka pergi, saya mulai memeriksa kondisi
pikiran saya selama pembicaraan. Saya telah mencoba menggunakan
sentimentalitas dan perasaan (qing) manusia biasa untuk menyakinkan
mereka agar menerima fakta Falun Gong, melupakan bahwa pekerjaan
Dafa selalu menuntut pikiran lurus.
Setelah kejadian itu, saya mengingat ajaran Guru:
“Saya sering mengatakan apabila seseorang adalah sepenuhnya demi
kebaikan orang lain, sedikitpun tidak ada pemikiran dan
tujuan untuk diri sendiri, perkataan yang diucapkannya akan membuat
orang lain meneteskan air mata.” (“Pikiran Jernih” Petunjuk Penting
Untuk Gigih Maju I)
Saya menyadari hanya dengan tulus demi kebaikan orang lain baru
akan menyentuh mereka. Saya segera mengundang mereka ke rumah saya
lagi dan berbicara tentang Falun Dafa secara rinci. Saya lanjut
menjelaskan mengapa saya mulai berlatih Falun Dafa, mengapa Dafa
tengah dianiaya, bagaimana 36 praktisi Barat pergi ke Tiananmen
untuk membuktikan Dafa, dan keagungan Shifu. Ketika saya akhirnya
memberi tahu mereka mengapa saya ingin bicarakan ini, airmata saya
membasahi wajah. Mereka mendengarkan kata-kata dari lubuk hati saya
dan setuju mundur dari PKC dan organisasi pemudanya. Bukan hanya
itu, mereka meyakinkan istri mereka untuk mundur pula. Saya percaya
hati yang murni telah menyentuh mereka untuk menerima kesempatan
diselamatkan.
Beranjak dari sana, saya tidak pernah lagi menggunakan
sentimentalitas manusia biasa dan kedekatan hubungan dalam
mengklarifikasi fakta Falun Dafa. Saya memandang setiap orang,
termasuk mereka yang memiliki hubungan erat dengan saya, sebagai
makhluk hidup yang tengah menunggu untuk mendengar fakta kebenaran.
Ketika titik tolak saya berubah, orang-orang yang saya ajak bicara
selalu berkata, “Saya setuju dengan anda” atau “Anda benar.”
Seorang kolega mulai bekerja di tempat kerja saya setelah saya
pensiun. Dia tidak memiliki reputasi yang baik di tempat kerja.
Dengan pikiran setiap orang pantas memperoleh kesempatan untuk
mengenal fakta, saya memulai pembicaraan setelah sebuah rapat yang
kami turut hadiri. Saya bertanya padanya, “Apa pendapat Anda
tentang Falun Gong?” Dia berkata, “Para praktisi Falun Gong semua
adalah orang baik.” Saya berkata, “Benar, praktisi Falun Gong
percaya pada Sejati-Baik-Sabar karena ‘ini adalah satu-satunya
kriteria pengukur baik buruk manusia’ (Zhuan Falun).” Dia setuju,
dan itu adalah awal dari persahabatan kami. Saya belakangan
mengundang dia dan istrinya makan malam di rumah saya. Ketika saya
bicara tentang penganiayaan Falun Gong, mereka segera dapat
memahami dan setuju untuk mundur dari organisasi PKC.
Ketika saya mengenal dia lebih baik, saya menemukan bahwa dia tidak
seperti yang orang lain katakan. Sejak dia, istri dan saya menjadi
teman, dia mempercayai saya. Karena dia seorang pemusik, saya
memperkenalkan pertunjukan Shen Yun kepadanya. Kejadian dengan
kolega ini membawakan saya pemahaman baru atas apa yang Shifu
ajarkan dalam Zhuan Falun,
“Jika ada orang mengatakan anda baik, belum tentu anda benar-benar
baik, jika ada yang mengatakan anda buruk, belum tentu anda
benar-benar buruk,...”
Menunggu Dengan Sabar
Ketika orang-orang menolak saran saya untuk mundur dari PKC, saya
awalnya merasa dipermalukan, dan mengembangkan perasaan takut untuk
terus mencoba meyakinkan mereka. Saya bahkan berharap tidak bertemu
mereka lagi. Puisi Guru “Belas kasih mampu mencairkan langit dan
bumi untuk mendatangkan musim semi, pikiran lurus dapat menolong
manusia di dunia ini.” (Fa Meluruskan Alam Semesta, Hong Yin II)
mengajarkan saya agar belas kasih dan sabar. Saya tidak seharusnya
menyerah, tetapi perlu mengubah strategi saya.
Setelah analisa mendalam, saya melihat orang-orang yang menolak
mundur dari PKC dapat dikategorikan dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama telah menikmati karir gemilang dan memandang
pemunduran dari PKC, dan menerima perlindungan dewa - tidak akan
menambah manfaat bagi mereka.
Kelompok kedua telah dicuci otak oleh ideologi ateisme dari PKC dan
memandang gagasan pemunduran dari PKC terlalu dibuat-buat.
Kelompok ketiga adalah mereka yang khawatir orang lain mengetahui
pemunduran mereka, yang akan berdampak pada kehidupan dan pekerjaan
mereka.
Guru berkata pada ‘Ceramah Fa di New York 2007’: “Maka saya pikir
jika timbul masalah, tentu harus pergi klarifikasi fakta. Saya rasa
harus diselesaikan melalui klarifikasi fakta, bersamaan juga
mencari tahu apa yang sedang berperan menghalangi.” Maka saya
memikirkan beberapa strategi untuk masing-masing kelompok
ini.
Bagi kelompok pertama, saya perkenalkan argumen-argumen dari
‘Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis,’ kemudian mengingatkan
mereka akan pepatah kuno: “Rencana manusia tidak pernah cocok
dengan rencana dewa” dan “Orang-orang tidak bisa selalu beruntung
sepanjang hidup,” mendukungnya dengan contoh-contoh yang masuk
akal.
Bagi kelompok kedua, yang ateis, saya memberi tahu mereka tentang
kebudayaan prasejarah seperti yang tertera pada Zhuan Falun,
memberi tahu mereka tentang ramalan dan kata-kata zhong-guo
gong-chan-dang wang (‘Partai Komunis China Musnah’) yang terukir
dalam sebuah batu besar di Provinsi Guizhou, dan akibat bagi mereka
yang menganiaya orang-orang tak berdosa. Mereka semua mendengarkan
dengan cermat ketika saya bicara.
Bagi mereka yang takut orang lain akan mengetahui, saya beri tahu
bahwa mereka dapat menggunakan nama samaran (para intelektual di
lingkungan saya jarang menggunakan nama asli mereka untuk mundur
dari PKC) dan meyakinkan mereka semua akan kerahasiaannya.
Bagi mereka yang sangat hati-hati, saya biarkan mereka mengetahui
bahwa saya juga telah mundur. Berdasarkan rasa saling percaya yang
lebih kuat, banyak dari mereka telah mundur dari PKC dan organisasi
pendukungnya.
Namun, beberapa orang ini menolak saran saya berkali-kali. Saya
tidak menyerah, tetapi juga tidak memaksa pula. Pada akhirnya,
persis seperti “Belas kasih mampu mencairkan langit dan bumi untuk
mendatangkan musim semi, pikiran lurus dapat menolong manusia di
dunia ini,” Fa Meluruskan Alam Semesta – Hong Yin II, mereka setuju
untuk mundur dari PKC setelah saya menunggu selama beberapa
tahun.
Bagi mereka yang belum mundur dari PKC, saya harap mereka akan
lakukan itu segera. Suatu kali saya mengundang seorang ibu dan
putrinya, yang juga membawa seorang temannya, ke rumah saya. Sang
ibu adalah direktur sebuah pusat perawatan, putrinya mahasiswi
semester pertama. Sebelum masuk universitas, putrinya pernah
menjadi ketua serikat pelajar dan anggota organisasi pemuda PKC
pada sekolah menengah. Karena dia telah menyerap banyak ideologi
komunis, dia mengajukan banyak pertanyaan, seperti “Mengapa Anda
menunjukkan kami ‘Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis’
bukannya buku-buku Falun Gong?” “Mengapa kita tidak mencoba
menyelamatkan China dengan pengetahuan ekonomi yang kita pelajari
di universitas?” dan “Mengapa tidak boleh lebih banyak orang-orang
muda seperti kita menjadi anggota Partai untuk memurnikan
Partai?”
Saya memberi tahu dia pendapat saya, terutama menunjukkan
pentingnya membedakan Partai dari pemerintah dan negara. Ketika
putrinya berkata dia setuju dengan saya, kawannya berujar tujuan
saya adalah demi kebaikan mereka. Namun, tidak satu pun dari mereka
mundur dari PKC hari itu, tetapi mereka setuju untuk
mempertimbangkannya. Belakangan dia menghubungi saya untuk
mendapatkan buku-buku yang saya rekomendasikan (yaitu: Air Tahu
Jawaban Tentang Kekuatan Informasi Yang Belas Kasih, dan Rahasia
Tengkorak Kristal seputar ramalan suku Maya). Saya berharap dia
serius dengan masa depannya dan akan meninggalkan partai yang telah
menyebabkan bencana demikian besar bagi rakyat China.
Hati Yang Lurus
Ketika saya mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong, saya tidak
fokus lagi pada bagaimana para pendengar saya bereaksi, yang
biasanya berujung pada munculnya rasa malu atau keraguan pada diri
saya. Melainkan, dengan pikiran lurus, saya berfokus untuk memberi
tahu mereka fakta kebenaran. Saya sepenuhnya percaya pada Fa, dan
“Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan
segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat
memperteguh pikiran lurus.” (Menyingkirkan Gangguan – Petunjuk
Penting Untuk Gigih Maju II)
Memahami karakteristik umum dari orang-orang China yang
berpendidikan tinggi seperti sifat khawatir, keras kepala, berdebat
secara berkepanjangan, dan keingintahuan akan informasi, saya mulai
mencari bukti-bukti yang bermanfaat bagi pembicaraan saya. Saya
menyadari bahwa saya tidak seharusnya bersikap memaksa atau ingin
sekali agar mereka mundur dari PKC. Sebaliknya, saya perlu
memaparkan argumen yang meyakinkan dan rasional pada topik
ini.
Saya membaca banyak artikel sharing rekan praktisi di situs web
Minghui, membaca dan menghafalkan data mengenai Falun Gong (seperti
jumlah praktisi di seluruh dunia, informasi terkait insiden bakar
diri), mengumpulkan banyak contoh-contoh dari Zhuan Falun.
Akhirnya, saya mengembangkan tema pembicaraan praktis yang saya
ingat ketika berbicara dengan manusia biasa: 1) Apa itu Falun Gong;
2) Falun Gong tengah dianiaya; dan 3) Mengapa praktisi Falun Gong
berupaya membangkitkan kesadaran publik akan penganiayaan. Ketika
saya mengikuti kerangka demikian, itu memakan waktu lebih lama dari
biasanya – umumnya dua atau tiga jam – tetapi hasilnya secara
signifikan jauh lebih baik.
Suatu hari saya mengundang seorang sekretaris Partai ke rumah saya,
dengan tujuan berbicara tentang Falun Gong dengannya. Berdasarkan
apa yang saya ketahui tentang dirinya, saya memutuskan untuk
langsung masuk ke isu dasar. “Saya mengundang Anda ke sini hari ini
untuk memberi tahu Anda tentang penganiayaan Falun Gong.” Dia
terlihat kaget, dan berkata, “Tidak, Anda jangan...” Menjaga
pikiran lurus yang kuat, saya menatap matanya dan berkata, “Mohon
dengarkan...” Saya memaparkan topik yang saya anggap penting
baginya, terutama konsekuensi penganiayaan praktisi Falun Gong.
Sikapnya berubah dari acuh tak acuh menjadi penuh perhatian.
Akhirnya, dia berkata, “Saya memahami praktisi Falun Gong memiliki
standar moral yang tinggi. Saya tidak akan menganiaya satu pun dari
mereka karena itu merupakan keyakinan spiritual.” Pada akhirnya,
saya menyarankan dirinya mundur dari PKC. Ketika dia tidak
menjawab, saya berkata, “Anda mungkin perlu waktu untuk
memikirkannya karena ini adalah isu yang sangat serius.” Saya
menunjuk ke secarik kertas dan berkata, “Jika Anda mau, Anda bisa
menulis nama samaran yang Anda pilih sendiri untuk digunakan dalam
pernyataan mundur.” Setelah diam sejenak, dia mengambil pulpennya
dan menuliskan nama samaran bagi dirinya di potongan kertas
itu.
Pembicaraan saya fleksibel, dan saya sesuaikan dengan beragam
keterikatan individu. Sebagai contoh, seorang teman dan keluarganya
pernah memeluk agama Buddha selama bertahun-tahun. Saya pernah
menghindari klarifikasi terhadap pengikut agama Buddha, karena saya
tahu betul erosi yang terjadi dalam Buddhisme yang pernah saya
ikuti dalam waktu lama. Namun, Guru berkata dalam ‘Apa yang disebut
sebagai Pengikut Dafa, ”Yang terletak di hadapan anda, tidak ada
pilihan, bila dalam menyelamatkan manusia anda bersikap memilih,
itu adalah salah.” Karenanya, saya mengundangnya ke taman untuk
berbincang-bincang. Pikiran saya adalah untuk menyelamatkan makhluk
hidup dengan menginformasikan apa yang dia tidak ketahui, dan saya
tidak ingin berdebat dengannya mengenai agama, yang pernah terjadi
sebelumnya. Saya mulai dengan paham teisme dan kepercayaan kuat
ilmuwan Newton akan Tuhan, kemudian membicarakan kebudayaan kuno
suku Maya, bukti dari perubahan kosmik, penyaliban Yesus,
keruntuhan kerajaan Romawi, dan ramalan di China maupun kebudayaan
lainnya. Hal-hal ini secara wajar menuntun ke topik Falun Gong.
Ketika melukiskan penganiayaan brutal terhadap para praktisi yang
teguh, airmata berlinang. Saya kemudian ceritakan padanya tentang
keberadaan batu karang yang terukir kata-kata terkait keruntuhan
PKC dan mengapa praktisi Falun Gong mengklarifikasi fakta kepada
manusia biasa. Dia mendengarkan dengan seksama dan terlihat serius,
tanpa memotong pembicaraan. Pada akhirnya, ketika dia harus pergi
karena ada jadwal rapat, waktupun tak tersisa lagi. Dia berkata,
“Saya tidak tahu banyak tentang Falun Gong, hingga hari ini.” Dan
dia setuju membuat janji pertemuan berikut dengan saya.
Memerlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengklarifikasi fakta
kepada orang-orang yang berpendidikan. Namun, menyelamatkan makhluk
hidup adalah tanpa syarat, dan saya harus melakukannya dengan lebih
baik. Guru berkata,
“...namun jalur ini sangatlah sempit, sebegitu sempitnya hingga
anda harus berjalan dengan sangat lurus baru akan berhasil, baru
dapat menyelamatkan manusia.” (Apa yang Disebut Sebagai Pengikut
Dafa).
Bagaimana menjadi lurus? Hanya melalui belajar Fa, dengan rajin
berkultivasi Xinxing, memandang proses mengklarifikasi fakta
sebagai proses kultivasi, dan mengabdikan setiap saat untuk
melakukan tiga hal dengan baik, maka kita dapat menjadi
lurus.
Silakan tunjukkan yang tidak sesuai dengan Fa.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/15/明慧法会--给知识份子讲真相的一些体会-248939.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/30/129772.html