Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengajarkan Falun Dafa kepada 600 Murid di Sebuah Sekolah Wanita Di Hyderabad, India

6 Des. 2011 |   Oleh: seorang praktisi di India


(Minghui.org) Saya memiliki sebidang tanah seluas 0,4 hektar yang berjarak sekitar 80 kilometer dari kota saya. Ketika saya tertarik untuk memulai sebuah sekolah Falun Dafa di sana, beberapa praktisi mengatakan itu tidak akan bisa diwujudkan, karena jauh dari kota dan sulit untuk ditangani. Keinginan saya adalah Falun Gong dapat dilatih di sebuah sekolah setiap hari. Hal ini telah menjadi impian saya, tetapi bukan keterikatan hati saya.


Pada waktu itu, seorang praktisi bersama saya mencoba untuk memperkenalkan latihan ini kepada berbagai sekolah negeri dan sekolah swasta, juga kepada orang-orang yang kami temui di jalanan, di kereta api, dan di bis-bis bilamana kami berpergian, atau di berbagai pertemuan dengan kalangan pers dan media. Selama dalam proses itu, saya menemui banyak situasi yang sangat membantu kultivasi saya. Beberapa orang mengangkat masalah, sebagai contoh, mereka mengatakan bahwa prinsip Sejati-Baik-Sabar kami sangatlah baik, tetapi sulit untuk dipraktekkan, atau mereka memiliki penentangan umum dalam menerima hal-hal yang baru.

Paman saya, seorang pensiunan profesor, menghargai latihan ini dan juga berbagai upaya yang kami lakukan. Kami mengajarkan latihan di setiap tempat selama 7 hingga 10 hari. Karena kami sering berpindah-pindah tempat, paman saya ingin mengetahui umpan balik dari apa yang kami sedang kerjakan. Meskipun saya memberitahu dia bahwa terserah kepada setiap individu apakah tertarik untuk terus berlatih atau tidak setelah kami memperkenalkan kepadanya, pertanyaannya membuat saya menjadi sangat penasaran. Saya mendiskusikannya dengan praktisi lain. Kami sadari bahwa ada kesulitan untuk membuat orang dewasa dengan mudah memahami keagungan dari latihan kami, kami berpikir akan lebih baik jika fokus pada sekolah-sekolah terdekat saja. Kami merasakan begitu karena murid-murid muda memiliki hati yang murni, dan akan lebih mudah bagi saya untuk menindalanjuti atau terus mengajar latihan ini  tiga hari dalam seminggu secara teratur.

Kami coba untuk memulainya dengan memilih dua sekolah, satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta. Dalam proses itu, saya sangat termotivasi oleh seorang praktisi wanita dari kota lain. Suatu hari di bulan lalu, bersama dengan seorang praktisi, kami mengajukan stan gratis (kami telah mendapatkan stan gratis selama tiga tahun) pada All India Industrial Exhibition yang akan datang, akan diadakan di Hyderabad pada awal tahun depan. Ketika kami meninggalkan kantor setelah mengajukan stan, saya kebetulan melihat sebuah sekolah wanita ada di dalam tempat pameran. Saya segera terpikir untuk memperkenalkan latihan kepada sekolah tersebut, karena akan menyangkut kelompok yang lebih besar dan juga karena kebanyakan anak-anak itu tinggal dekat situ, serta dapat mendatangi stan Falun Dafa kami bersama dengan orangtua mereka.

Pertama kali pergi ke sana saya tidak mendapatkan izin untuk menemui kepala sekolah. Saya diminta untuk berbicara dengan pengurus pendidikan olahraga, yang mengatakan dia perlu mendapatkan izin dari atasannya. Dia akan mengabari saya dalam waktu seminggu. Ketika tidak mendapat kabar, saya pun pergi ke sekolah tersebut dan beruntung diminta oleh pengurus untuk menjelaskan Falun Dafa kepada kepala sekolah. Saya memperlihatkan foto-foto kepada mereka, dan saya meminta izin untuk memperkenalkan latihan selama satu minggu.

Terima kasih kepada Shifu kita yang terhormat, kepala sekolah langsung menyetujuinya. Melihat ketertarikan yang diperlihatkan oleh para murid dan perubahan secara berangsur-angsur di lingkungan sekolah, kepala sekolah kemudian melibatkan semua guru saat para murid sedang melakukan latihan. Dia mulai menanyai saya terutama mengenai manfaat dari latihan ini, dan juga perbedaan antara Falun Gong dengan latihan lainnya. Karena melihat ketertarikannya, saya bertanya apakah boleh melanjutkan pengajaran latihan tersebut untuk seminggu lagi. Dia dengan senang hati menyetujuinya.

Dengan bantuan praktisi lain, video instruksi latihan diunduh pada sebuah komputer sekolah. Kepala sekolah memberi perpanjangan satu minggu kepada saya dan bertanya apakah saya bisa datang ke sekolah setiap sore hari untuk mengajari sepuluh murid sukarelawan. Dia ingin kesepuluh murid ini akan melanjutkan pengajaran setiap hari. Saya pun menyanggupi permintaannya.





Melalui semua perkembangan ini, saya sepenuhnya menyadari ketertarikannya untuk terus melanjutkan latihan, karena dia melihat latihan kita lebih tepat jika dibandingkan dengan yoga. Dia juga mengatakan sebenarnya ia baru akan memulai kelas yoga di sekolah dan nampaknya saya menghubunginya pada waktu yang tepat. Saya mengatakan padanya bahwa semua kejadian karena takdir pertemuan, dan dia setuju. Dia menanyai saya bagaimana saya bisa mengetahui sekolah itu, karena terletak di dalam gedung pameran dan tidak diketahui oleh banyak orang.



Saya menjelaskan bagaimana saya menemukan sekolahnya, dan dia merasa senang dengan upaya saya. Dia menyarankan untuk memperkenalkan latihan ini pada perguruan tinggi politeknik dan perguruan tinggi wanita, juga terletak di dalam tempat pameran. Saya berterima kasih kepadanya atas informasi ini dan meyakinkan dia bahwa saya akan segera menghubungi orang-orang berkompeten. Untuk memudahkan pekerjaan saya, dia memberikan surat penghargaan dan sebuah salinan jadwal mata pelajaran yang menunjukkan waktu khusus pelatihan Falun Dafa (lihatlah gambar di bawah ini).



Kepala sekolah juga meminta kami untuk terus mengajarkan latihan sampai guru olahraga kembali dari kepergiannya. Dia meminta kami untuk mengajari guru selama beberapa hari, dan setelah itu, dia akan meneruskan latihan kami setiap hari di sekolah. Saya memberinya buku Falun Gong dan Zhuan Falun, versi bahasa Inggris dan India. Dia juga meminta kami untuk membantu orang-orang lain di sekolah-sekolah terdekat, dan saya segera menyetujuinya.

Saya sangat senang karena keinginan awal saya untuk bisa memiliki sebuah sekolah Falun Dafa telah terwujudkan melalui ini. Saya ingin berterima kasih kepada Shifu kita yang mulia. Sekolah tersebut memiliki hampir 600 murid dan terletak tepat di seberang stan pameran yang diberikan kepada kami. Ini merupakan keajaiban.

Untuk mewujudkan permintaan kepala sekolah, saya memperoleh semua izin yang diperlukan dari pejabat pemerintah dan segera mulai mengajar di sekolah mulai dari pukul 15.00 hingga 15.30. Saya akan terus mengajar di sini dua hingga tiga hari setiap minggu. Saya ingin mengatakan bahwa saya akan menyebarkan latihan ini semampu saya. Saya sangat beruntung dapat melakukan pekerjaan surgawi ini.

Saya ingin mengutip kata-kata Shifu dari “Apa yang Disebut sebagai Pengikut Dafa?”

“Saya akhir-akhir ini telah melihat, pengikut Dafa di daratan Tiongkok, makin lama makin sadar jernih, makin mengerti di tengah penganiayaan ini, makin lama makin berbuat dengan baik. Namun seiring membaiknya situasi, pengikut Dafa di tingkat internasional malah ada sedikit mengendur. Ada yang seolah-olah tidak dapat membangkitkan semangat untuk melakukan hal apapun, apalagi untuk bekerja sama.”

dan,

“Saya harap antarpengikut Dafa dapat seperti dulu, seperti pada awalnya kalian memperoleh Fa begitu gigih maju. Dahulu dalam agama Buddha ada sebuah ungkapan, artinya sejak awal hingga akhir selalu sama seperti pada awalnya, dengan demikian anda pasti mencapai kesempurnaan.“

Heshi kepada Shifu kita yang Agung.

Silakan memberikan masukan atau saran apapun untuk peningkatan.