Membaca Artikel “Memanfaatkan Setiap
Kesempatan untuk Meningkatkan Xinxing”
(Minghui.org) Akhir-akhir ini, pikiran
buruk, karma buruk, dan pikiran yang tidak hormat terhadap Shifu
sering kali muncul di benak saya. Ini sungguh meresahkan hati, dan
saya merasa pikiran yang muncul ini begitu menyiksa sehingga saya
sangat sengsara. Saya tahu bahwa Dafa dan Shifu adalah yang paling
lurus dan paling suci, benar-benar paling baik, kalau demikian
mengapa saya sering mempunyai pikiran yang demikian buruk?
Situasi ini sedikit membaik
setelah pemancaran pikiran lurus, tetapi tidaklah hilang
seluruhnya. Saya merasa putus asa dan tidak dapat menemukan akar
penyebabnya ketika saya mencari ke dalam. Kemudian saya membaca
artikel berbagi pengalaman di situs Minghui yang berjudul
“Memanfaatkan setiap kesempatan untuk Meningkatkan Xinxing.”
Artikel itu berisi paragraf berikut:
“Saya bertanya kepada diri sendiri, di mana dunia saya. Tiba-tiba
saya menyadari dan bertanya kepada diri sendiri, ‘Apakah saya yang
merasa sakit demikian berat seakan-akan menembus tulang atau
jantung saya terasa mau lepas?’ Mereka adalah konsep dan pikiran
manusia saya yang terbentuk pasca-lahir. Mereka merasa tidak
nyaman. Saya seharusnya tidak mengakui mereka sebagai diri saya
yang asli, karena jati diri saya yang asli telah berasimilasi
dengan Dafa. Pikiran buruk yang saya miliki perlahan-lahan
menghilang. Saya pergi bekerja dengan hati tenang dan damai.”
Setelah membaca artikel ini, saya menyadari bahwa pikiran buruk
saya itu tidaklah berasal dari jati diri saya yang asli. Diri
‘saya’ pasca-lahir tengah memanfaatkan celah kekosongan saya. Shifu
berkata, “Selain itu ada juga karma yang pengaruhnya sangat kuat
terhadap praktisi Xiulian disebut karma pikiran.” (Zhuan
Falun)
Karma pikiran mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada karma
biasa. Dia mengganggu kesadaran utama seseorang. Seseorang akan
mengira bahwa itu adalah pikirannya sendiri jika dia tidak dapat
membedakan jati dirinya yang asli. Inilah yang membuat dia
melakukan kesalahan atau bahkan dimusnahkan. Kekuatan lama
memanfaatkan karma pikiran untuk mengganggu saya, membuat saya
berpikir bahwa saya tidak pantas sebagai praktisi Dafa. Pengaruh
karma pikiran ini hampir sama dengan penganiayaan para praktisi di
kamp kerja paksa dan di dalam penjara. Seseorang harus selalu
membersihkan pikirannya dengan Fa dan menjaga pikiran lurusnya
sepanjang waktu.
Ada beberapa orang praktisi setempat yang tertinggal karena hal
ini. Ada seorang rekan praktisi adalah reporter koran PKC lokal.
Dia (perempuan) telah mempertaruhkan segalanya untuk memohon
keadilan demi Dafa di Beijing dan mempunyai pemahaman yang cukup
baik tentang Fa. Kemudian dia menjalin hubungan dengan seseorang
yang menganut agama Buddha. Dia merasa bahwa dirinya lebih buruk
daripada mereka sekalipun dia telah berlatih Falun Dafa selama
bertahun-tahun. Dia merasa dirinya kotor dan tidak pantas menjadi
praktisi Dafa. Dia pikir bahwa pikiran buruk dia itu berasal dari
jati dirinya yang asli. Dan perlahan-lahan mengendur dalam
melakukan tiga hal. Bahkan setelah kami berusaha berbagi pemahaman
dengannya, dia perlahan-lahan menjauhkan diri dari rekan-rekan
praktisi dan berhenti melakukan tiga hal. Materi klarifikasi fakta
yang praktisi kirim kepadanya setahun sebelumnya masih berada di
tempat tinggalnya dan belum disebarkannya. Karma pikiran telah
menyeret dirinya jatuh ke
bawah.
Tentu saja, segala sesuatu punya alasan di belakangnya. Di balik
setiap pikiran buruk pasti ada pikiran manusia yang tidak dapat
dirasakan yang memberikan medan hitam bagi eksistensinya. Saya
menenangkan hati untuk memikirkannya lagi. Saya menyadari bahwa ada
banyak faktor di belakang saya, seperti keterikatan melakukan
sesuatu, mentalitas bersaing, kebutuhan mengkritik diri saya
sendiri, mentalitas pamer, mentalitas pendendam, mentalitas
membuktikan kebenaran diri sendiri, takut mempunyai pikiran tidak
hormat kepada Shifu, tidak sabar, mentalitas menganggap diri paling
sempurna, mendambakan kemudahan dan kenyamanan, keterikatan
melepaskan keterikatan itu sendiri, tidak belajar Fa dengan serius,
kesadaran pikiran yang tidak jernih, pikiran lurus yang tidak kuat,
dan seterusnya. Saya juga menyadari bahwa saya tidak mencari ke
dalam berdasarkan Fa dan tidak rasional. Saya selalu berusaha untuk
memetik pelajaran tetapi saya juga memikirkan berbagai hal dari
sisi negatif. Untuk membersihkan keterikatan-keterikatan hati
tersebut, saya berusaha menghadapi karma pikiran itu dengan cara
paksa serta cara-cara biasa yang juga merupakan sebuah keterikatan.
Oleh karena itu saya tidak berhasil melenyapkan mereka dari
akarnya.
Shifu berkata,
“Untuk menyelami bidang ini, kita perlu secara fundamental mengubah
konsep manusia biasa, bila tidak wajah asli alam semesta selamanya
tetap menjadi legenda umat manusia dan manusia biasa selamanya
merangkak dalam bingkai yang terbentuk oleh kepandirannya
sendiri.“ (“Lunyu’’ dalam Zhuan Falun)
Bagaimana kita bisa melepaskan diri dari “bingkai yang terbentuk
oleh kepandiran kita sendiri?” Pertama-tama, kita harus jelas
tentang apa itu “jati diri yang asli” dengan “diri yang bukan
sebenarnya.” “Jati diri kita yang asli” telah berasimilasi dengan
Sejati-Baik-Sabar dan nampak menakjubkan serta paling lurus.
Pikiran buruk itu adalah sesuatu yang tidak kita inginkan. Kita
harus menolaknya serta tidak boleh mengikutinya. Kita harus secara
tegas menyingkirkan dan menghapus segala konsep-konsep manusia yang
ada di balik mereka. Dengan pikiran lurus yang kuat, kita akan
mampu menyingkirkan pikiran-pikiran buruk itu serta meningkatkan
Xinxing dan dengan demikian kita bisa melakukan tiga hal dengan
mantap.
Kultivasi itu benar-benar serius, khususnya pada masa pelurusan Fa
ini. Setiap hari para pengikut Dafa mempunyai misi untuk membantu
Shifu dalam meluruskan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup.
*) Xinxing = Watak, kualitas moral
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/1/13/交流--分清假相和真我-234783.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/1/31/122955.html