(Minghui.org) Bali adalah sebuah pulau
kecil di Indonesia, dan salah satu tempat wisata paling terkenal di
Asia. Dengan budaya dan pemandangan alam di pinggir pantainya yang
unik, Bali menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya.
Karena hampir semua orang di Bali
religius dan ada kuil di hampir setiap rumah tangga, Bali juga
disebut Pulau Dewata. Dengan manfaat kesehatan dan
prinsip-prinsipnya yang mendalam, latihan Falun Dafa bergema di
masyarakat Bali.
Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, pertama kali diajarkan
di Bali pada bulan April 2001. Ajaran tersebut dengan cepat
menyebar dan jumlah praktisi tumbuh pesat. The Jakarta Post
melaporkan berita Falun Dafa di Indonesia pada tanggal 28 Mei
2009.
Para praktisi di Bali membentuk
huruf dan melakukan latihan di Taman Renon
Dalam laporan tersebut, polisi
Roby dari Denpasar, Bali, menggambarkan bagaimana latihan tersebut
telah membuatnya lebih damai dan berpikiran terbuka. "Saya telah
berlatih Falun Dafa sejak 2003, karena saya melihat bahwa hal itu
bisa meningkatkan moral, semangat, dan kebijaksanaan seseorang.
Saya merasa bahwa jika saya mengikuti ajaran Falun Dafa, saya akan
menjadi seorang polisi dan warga negara yang lebih baik, dan bisa
lebih baik melayani masyarakat."
Pada 13 Mei 2008, praktisi di
Indonesia mengucapkan selamat Ulang Tahun kepada Guru Li Hongzhi
dan merayakan tahun ke-16 Falun Dafa pertama kali diajarkan di
China pada 1992
Empat Ratus Murid
Melakukan Latihan Bersama
Pada 24 Juli, praktisi Falun Gong Indonesia mengunjungi SMK PGRI
Badun di Kabupaten Badung. Mereka memperagakan latihan kepada 400
murid di Lapangan Mengwi.
Murid-murid SMK PGRI Badun belajar
latihan Falun Gong
Kepala Sekolah, I Gusti Ketut
Sukadana, berkata bahwa dia telah mencari sebuah cara untuk
membantu murid-murid meningkatkan standar moral mereka. Dia
berharap bahwa murid-murid akan meningkat secara fisik dan
spiritual setelah belajar Falun Gong.
Kadek Agus Sudiarta, seorang murid kelas tiga, berkata, “Saya
merasa rileks selama meditasi. Saya menyukainya. Saya penuh dengan
energi setelah latihan.”
Konferensi Fa Membantu Peningkatan dalam
Kultivasi
Seorang pejabat pemerintah
Indonesia menghadiri konferensi Fa Indonesia yang pertama dan
menerima buku Zhuan Falun,VCD instruksi latihan, dan materi
klarifikasi fakta yang disampaikan oleh Himpunan Falun Dafa
Indonesia
Konferensi Fa pertama di
Indonesia diselenggarakan pada Maret 2002 di Jakarta. Seorang
praktisi di Bali mengatakan bahwa jumlah praktisi meningkat dengan
cepat. Dalam waktu kurang dari satu tahun, hampir 1000 orang di
pulau Bali berlatih Falun Dafa. (Jumlah penduduk Indonesia adalah
sekitar 230 Juta.)
31 Mei 2003, praktisi belajar Fa
bersama selama konferensi Fa di Bali
Pada 31 Mei 2003, Himpunan Falun
Dafa Indonesia mengadakan Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi
Falun Dafa 2003 di Pulau Bali, Indonesia. Yang menghadiri
konferensi Fa adalah praktisi Dafa dari berbagai tempat di
Indonesia, termasuk Medan, Batam, Payakumbuh, Jakarta, Surabaya,
Sidoarjo, Pasuruan, Tulungagung. Praktisi dari Singapura, Malaysia,
dan Taiwan juga hadir.
Pada 10 Agustus 2003, 1200 praktisi di Indonesia menghadiri
Konferensi Fa Berbagi Pengalaman di Hotel Sanur Paradise di
Bali.
Pada 9 April 2006, konferensi Fa
lainnya diadakan di Bali. Foto diambil saat praktisi memancarkan
pikiran lurus selama konferensi tersebut
Falun Dafa Diperkenalkan di Sekolah untuk Orang Buta di
Denpasar
Sedang berlatih perangkat kelima
Falun Gong
Dria Raba adalah sekolah untuk
orang buta di Denpasar. Pada November 2003, praktisi memperkenalkan
Falun Dafa kepada murid-murid dan staf pengajar. Praktisi memegang
tangan murid-murid untuk mengikuti setiap gerakan latihan untuk
membantu mereka mempelajari latihan. Bekerja sama dengan staf
pengajar di sekolah itu, praktisi menerjemahkan ceramah-ceramah
Zhuan Falun ke dalam tulisan Braille. Pada 27 April 2004, untuk
pertama kalinya, murid-murid tersebut dapat secara bersama belajar
Zhuan Falun versi bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan
Braille.
Mendapat Penghargaan sebagai Kelompok Terbaik di Karnival
Kuta
Para murid berpartisipasi pada
pawai Falun Dafa di bulan Juli 2005
Spanduk yang menarik perhatian dengan tulisan
“Sejati–Baik–Sabar”
Sekitar 100.000 wisatawan dari
seluruh dunia, bersama-sama dengan penduduk setempat, menyaksikan
pawai Karnival Kuta pada Juli 2005. Setelah pawai, panitia karnival
memilih Falun Gong sebagai "Kelompok Terbaik" berdasarkan jumlah
peserta, kostum, dekorasi, dan penampilan secara keseluruhan.
Praktisi mendapat penghargaan tertinggi di karnival tersebut, Piala
Juara Pertama.
Pada 26 Oktober 2008, sebuah pawai diadakan untuk Karnival Kuta
yang keenam di Bali. Praktisi memperagakan latihan dan memberitahu
kepada wisatawan tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di
China, dan Tim Genderang Pinggang juga tampil. Banyak orang
mempelajari latihan dan berterima kasih kepada para praktisi karena
membawakan keindahan Falun Dafa kepada mereka.
Sebuah Aktraksi Baru di Pantai Kuta
Para Praktisi melakukan latihan di
Pantai Kuta, Bali
Pejalan kaki membaca poster yang mengungkap penindasan brutal rezim
China terhadap Falun Gong
Kerumunan orang-orang untuk menonton pernampilan Marching Band
Dunia Surga Falun Dafa
Pada 12 Agustus 2008, Marching
Band Dunia Surga Falun Dafa tampil di Pantai Kuta, memberikan kesan
mendalam bagi penduduk setempat dan wisatawan asing. Para penonton
bertepuk tangan dan bersorak untuk band. Pada 27 September 2009,
penyelenggara Pawai Karnival Kuta 2009 mengundang Marching Band
Dunia Surga Falun Dafa dan Tim Genderang Pinggang untuk tampil di
festival tersebut.
Marching Band Dunia Surga Falun
Dafa mendapat sambutan oleh wisatawan di pawai Bali
Pejabat pemerintah Bali
mengundang Marching Band Dunia Surga untuk tampil di Bali lagi pada
3 Oktober 2010. Lebih dari 130 praktisi bergabung dalam acara
tersebut. Ini adalah sebuah kelompok megah yang menarik banyak
perhatian dari para wisatawan dan media lokal.
Melalui Latihan Falun Gong, Narapidana di Sebuah Penjara di
Bali Kembali Menjadi Orang Baik
Praktisi Falun Gong menawarkan
kelas gratis di Penjara Bangli, Bali setiap Kamis sore
Pada 2002, pada pertemuan kota,
direktur Penjara Bangli, Bali menyadari bahwa Falun Gong dapat
membantu orang untuk menjadi baik. Ia menghubungi praktisi Falun
Gong di Bali dan mengundang mereka untuk mengajar Falun Gong kepada
narapidana. Setelah mengikuti latihan, banyak narapidana mengatakan
bahwa mereka mengalami perubahan positif pada jiwa dan raga.
Pikiran mereka menjadi damai setelah membaca Zhuan Falun dan mereka
secara teratur berpartisipasi dalam belajar bersama dan melakukan
latihan.
Mengungkap Kejahatan Penindasan Falun Gong
Pada 2 Oktober 2004, praktisi
Falun Dafa ikut serta dalam pawai selama perayaan di Bali
Praktisi menampilkan poster untuk
memberitahu publik tentang penyiksaan dan penindasan brutal yang
dihadapi oleh praktisi di China. Praktisi menyerukan kepada
orang-orang untuk membantu menghentikan malapetaka ini.
Reatrikal rezim PKC mengambil
organ praktisi Falun Dafa secara ilegal untuk mendapatkan
keuntungan. Sekelompok dokter China mengambil organ praktisi yang
tidak bersalah dan menjualnya kepada pasien yang tak tahu asal usul
organ tersebut
Pada 8 April 2006, 350 praktisi
bergabung dalam pawai di Bali untuk memprotes penindasan brutal
rezim China terhadap Falun Gong. Mereka mengungkap tindak kejahatan
yang sedang terjadi di kamp-kamp kerja paksa dan penjara di China -
pengambilan organ praktisi yang masih hidup.
Semakin Banyak Orang Memahami Kebenaran Falun
Dafa
Pameran seni lukis dan foto
Sejati-Baik-Sabar di Bali
Pada 13 Mei 2007, untuk merayakan
Hari Falun Dafa Dunia dan peringatan tahun ke-15 Falun Gong
diperkenalkan kepada masyarakat, praktisi Falun Gong mengadakan
Pameran Seni Lukis dan Foto Sejati-Baik-Sabar di Supermarket Alfa
di Denpasar, Bali. Pameran tersebut, yang berlangsung selama lebih
dari dua minggu, menggambarkan sejarah Falun Dafa selama 15 tahun
terakhir dan ketekunan praktisi Falun Gong menghadapi penganiayaan
kejam oleh Partai Komunis China (PKC).
Orang-orang mengunjungi stan Falun
Dafa untuk mempelajari lebih banyak tentang latihan tersebut
Praktisi Falun Dafa di Gianyar,
Bali, berpartisipasi di Expo Seni Gianyar yang diselenggarakan pada
tanggal 9-31 Agustus 2009. Mereka menunjukkan foto-foto yang
memperlihatkan bagaimana Falun Dafa telah menyebar ke seluruh dunia
dan mengungkap penganiayaan PKC terhadap praktisi Falun Gong.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2010/11/29/修者足迹遍天涯--印尼巴厘岛(图)-233094.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/4/123029.html