(Minghui.org) Baru-baru ini, beberapa
laporan di website Clearwisdom menyebutkan penganiayaan Liang Bo,
wanita, mantan guru di Fakultas Sastra, Jurnalisme dan Komunikasi
di Universitas Pusat Nasional. Karena keyakinannya pada Falun Gong,
dia ditangkap, ditahan, disiksa, dan diadili. Saat ini, kondisi
Liang Bo semakin serius akibat penganiayaan.
Saat kami menyerukan untuk
pembebasan segera Liang Bo, praktisi lain, Zhao Xin, wanita, muncul
di pikiran. Juga seorang dosen perguruan tinggi, ia bekerja di
Universitas Perindustrian dan Administrasi Perdagangan di Beijing.
Dia ditangkap pada 2000 dan kemudian dipukuli dengan keras sampai
tulang lehernya retak. Dia meninggal dunia pada malam hari, 11
Desember 2000.
Liang Bo, yang mengajar di Fakultas Sastra, Jurnalisme dan
Komunikasi di Universitas Pusat Nasional
Zhao Xin, dosen di Universitas Perindustrian dan Administrasi
Perdagangan Beijing
Zhao Xin, yang sehat dan baik hati, disiksa oleh polisi di Beijing
sampai tulang lehernya retak. Dia meninggal dunia pada 11 Desember
2011
Partai Komunis China (PKC)
menganiaya praktisi Falun Gong selama 12 tahun. Metode penyiksaan
dan tingkat kekejaman yang digunakan terhadap sekelompok orang ini
yang mengikuti prinsip Sejati, Baik dan Sabar, sangat
mengejutkan.
Detail tentang Kematian Zhao Xin
Zhao Xin, 32, adalah seorang anggota fakultas terbaik di
Universitas Perindustrian dan Administrasi Perdagangan di Beijing.
Pada 19 Juni 2000, petugas dari Biro Polisi Haidian menangkapnya
ketika dia sedang berlatih latihan Falun Gong di Taman Zizhuyuan.
Dia dibawa ke pusat penahanan, di mana ia dipukuli dengan brutal
sampai tulang lehernya retak. Kepalanya terluka sedikit, mata
kirinya bengkak, satu paru-parunya terluka, dan dia tidak bisa
bernapas. Ketika jiwanya berada dalam bahaya, dia dibawa ke Rumah
Sakit Haidian, di mana dia diberi suntikan dan oksigen untuk tetap
hidup. Zhao Xin meninggal dunia pada pukul 06:50, 11 Desember
2000.
Informasi lebih lanjut tentang Zhao Xin dapat dibaca di sini:
http://clearwisdom.net/emh/special_column/death_cases/31/v3104.html
Liang Bo dalam Kritis
Selama sepuluh tahun terakhir, PKC terus meningkatkan penganiayaan
terhadap praktisi Falun Gong. Meskipun media telah berhenti
memfitnah Falun Gong dalam skala besar dan bahkan jarang menyebut
Falun Gong lagi, PKC tidak pernah berhenti menganiaya praktisi
Falun Gong dengan kejam. Pada 2001, Liang Bo, 43 tahun, juga
seorang dosen perguruan tinggi yang berlatih Falun Gong, dipecat
oleh pejabat Universitas Pusat Nasional. PKC telah berkali-kali
menganiayanya.
Liang Bo adalah seorang anggota fakultas di Fakultas Sastra China
di Universitas Pusat Nasional. Karena keyakinannya pada Falun Gong,
pihak kampus memutasi dia sebagai penasihat kelas dan kemudian
tidak membolehkan dia memberikan kuliah serta tidak memberikan
tugas kepadanya. Sebaliknya, polisi dari kantor keamanan kampus
mengikuti dan mengawasi dia selama 24 jam sehari. Universitas Pusat
Nasional menunda pembayaran gaji Liang pada Agustus 2004 dan
memecatnya pada Maret 2009.
Informasi lebih lanjut tentang Liang Bo dapat dibaca di sini:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/10/30/121137.html
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/9/15/120006.html
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/6/18/117914.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/6/24/108550.html
Gambar: Pintu depan Universitas Pusat Nasional
Pada 20 Mei 2010, petugas dari
Divisi Keamanan Domestik, Biro Polisi Haidian, masuk ke rumah Liang
Bo dan menyeretnya ke Pusat Penahanan Haidian. Pada 18 Juni, Dong
Yongping, seorang polisi di pusat penahanan, memerintahkan Liang
untuk mengenakan seragam penjara. Ketika Liang menolak apa yang
diperintahkan karena dia ditangkap secara ilegal, Dong Yongping
menahannya di lantai dan memotong rambutnya
Menurut Cheng Hai, pengacara untuk Liang Bo serta pengacara hak
asasi manusia di Beijing, "Mereka menginjak kakinya di kamar mandi,
lalu meminta seorang pria gemuk untuk duduk di atas perutnya selama
lebih dari satu jam. Akibatnya, kakinya menjadi mati rasa. Sejak
itu, kaki mengalami masalah. Kemudian, ia ditahan di sel isolasi,
di mana ia diborgol dan kakinya dibelenggu selama lebih dari
sepuluh hari. Dia tidak diizinkan untuk berganti baju, mandi, atau
menggunakan kamar kecil. Pada 12 Agustus, dia didorong jatuh ke
dasar lantai sel. Akibatnya, lututnya membengkak, tangan kanannya
terluka, dan dia tidak bisa berjalan. Dong Yongping menekan kaki
kirinya ke dada Liang Bo. Setelah itu, Liang mengalami rasa sakit
yang hebat di ruas dada, punggung, dan dada.” Dong Yongping
memiliki berat badan lebih dari 75 kg, ketika ia menduduki kaki dan
menekan dada Liang, menyebabkan tulang rawan di sekitar tulang
rusuknya patah dan berdarah.
Pada pagi hari, 8 September 2010, pejabat dari Pengadilan Distrik
Haidian di Beijing menyidangkan Liang Bo. Dia dihukum tiga setengah
tahun penjara.
Sumber informasi mengungkapkan bahwa Liang Bo memiliki berat badan
hanya 30 kg dan menderita demam setiap hari. Tekanan darahnya 40
sampai 60. Dia menunjukkan gejala pembekuan darah dan hidupnya
dalam bahaya.
Informasi lebih lanjut dapa dibaca di sini:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/13/123221.html
Liang Bo and dua putranya yang lucu
Mu Benli, mantan wakil sekretaris
dan direktur Komite PKC serta Komisi Urusan Etnis Nasional,
bertugas menganiaya praktisi Falun Gong. Dia mengikuti PKC untuk
menganiaya praktisi dalam skala besar selama bertahun-tahun. Mu
Benli berada di balik penganiayaan terhadap Liang Bo. Perbuatan
jahatnya menyebabkan keluarganya menderita, yang sebenarnya
merupakan peringatan dari langit agar berhenti melakukan kejahatan.
Namun, ia tidak pernah menyesali perbuatannya. Dia menderita kanker
paru-paru dan meninggal dunia pada 24 Oktober 2010. Ini adalah
prinsip langit bahwa kebaikan akan mendapat balasan baik dan
kejahatan akan menuai balasannya. Tak seorang pun yang bisa
menghindarinya.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/2/6/两位北京市大学女教师的遭遇-235746.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/23/123415.html