Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Penganiayaan Luas Terhadap Falun Gong di China Terus Berlanjut - Berkedok "Penegakan Hukum dan Ketertiban"

16 Maret 2011

Sedikitnya 557 Praktisi Falun Gong Dijatuhi Hukuman Penjara Pada Tahun 2010

(Minghui.org) Partai Komunis China (PKC) telah merekayasa banyak kebohongan yang secara jelas berupaya "membenarkan" penganiayaan terhadap Falun Gong dan menyembunyikan skala dan betapa seriusnya kejahatan kemanusiaan ini dari dunia luar. Kampanye propaganda terus-menerus dan skala luas telah didalangi secara licik dari awal, lebih dari sebelas tahun lalu. PKC kemudian telah merubah kampanye penganiayaan itu menjadi lebih tersembunyi, menyesatkan orang-orang dengan propaganda pada permukaan, sementara secara luas menggunakan perangkat hukum, di bawah kedok "penegakan hukum dan ketertiban," untuk menganiaya Falun Gong.

Menurut "Laporan Penahanan dan Kerja Paksa Yang Diterapkan Terhadap Praktisi Falun Gong Sejak Olimpiade 2008" yang diterbitkan oleh WOIPFG, Organisasi Dunia untuk Penyelidikan Penganiayaan Terhadap Falun Gong pada tanggal 15 Juli 2010 (tersedia dalam bahasa Mandarin - http://www.zhuichaguoji.org/node/3111), setidaknya 1.361 praktisi dijatuhi hukuman penjara dari Januari 2008 hingga Februari 2010, dengan jangka waktu paling lama 18 tahun dan masa tahanan rata-rata lima tahun dan satu bulan. Pada tahun 2010, setidaknya 557 praktisi dijatuhi hukuman penjara,  65 di Provinsi Liaoning, dan 51 di Provinsi Heilongjiang. Penganiayaan juga sangat parah di Shandong, Sichuan dan Provinsi Guangdong.


Distribusi pemenjaraan praktisi Falun Gong di tiap provinsi dari Januari 2010 sampai Januari 2011

Hukuman penjara kebanyakan lebih dari tiga tahun,  94 praktisi dijatuhi hukuman  berkisar antara 7-13 tahun. Para praktisi yang dijatuhi hukuman berasal dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk: guru, pejabat pemerintah, eksekutif, pekerja pabrik dan petani.

Penganiayaan Meningkat Tajam

Pada tahun-tahun awal penganiayaan, PKC terutama menggunakan kamp kerja paksa untuk menahan para praktisi Falun Gong. Hal ini mungkin dilakukan untuk menghindari prosedur hukum. Di China, polisi dapat menjatuhkan hukuman kerja paksa tanpa melalui pengadilan atau proses hukum. Pada tahun-tahun awal,  sebagian besar, hanya praktisi Falun Gong yang menjadi pembina telah dijatuhi hukuman penjara. Dalam beberapa tahun terakhir, karena propaganda luas yang dirancang untuk mengubah opini publik terhadap Falun Gong telah berkurang, penganiayaan berlanjut dengan cara yang berbeda, lebih banyak praktisi sekarang "disidang" di pengadilan dan dijatuhi hukuman penjara jangka panjang.

Sebagai contoh, di Kota Jianyang, Provinsi Sichuan, hanya ada satu praktisi yang dihukum dan dipenjara pada tahun 2006, ada empat pada tahun 2007, dan enam pada tahun 2009, dengan Lei Jinxiang (perempuan) dijatuhi hukuman sembilan setengah tahun, Jia Zhengfen (perempuan) delapan setengah tahun, Zhang Shixiang  enam tahun, Liu Dehui (perempuan) empat-tahun, dan Peng Xiuqiong (perempuan) tiga tahun.

Contoh lebih lanjut dilaporkan sebagai berikut:

Mulai dari tanggal 16 Juli 2009, Kota Dandong  dan Kota Donggang di Provinsi Liaoning bersama-sama menghukum para praktisi Falun Gong selama lima bulan, dan kemudian menahan 14 praktisi dan keluarga mereka pada tanggal 22 Desember 2009. Diantara 14 praktisi, lima orang dihukum berat,  Zou Jiling dihukum 10 tahun, Wang Chunhua tujuh setengah tahun, dan Wang Fuhua tujuh tahun.

Selama World Expo 2010, beberapa lusin praktisi Falun Gong ditangkap di Shanghai, dan di antaranya, tujuh orang dihukum dan dipenjarakan.

Pengadilan Distrik Louxing di Kota Loudi, Provinsi Hunan menghukum sembilan praktisi Falun Gong dalam sidang rahasia pada tanggal 3 Agustus 2010. Cao Gongxun dihukum sepuluh tahun; Liu Xinping hingga sembilan tahun; Zhou Qingfeng untuk lima setengah tahun; Ouyang Zhong untuk tiga setengah tahun; He Jinlin sampai dua tahun; Deng Lianzhen, Xie Guirong, Li Zaiying dan Yuan Qiudi masing-masing menerima tiga tahun, dengan masa percobaan selama empat tahun.

Di bawah komando pejabat Kota Changde, Provinsi Hunan, Kepala Kantor 610 Wang Yongkang dan beberapa ratus petugas menggeledah rumah lebih  30 praktisi Falun Gong, menangkap mereka, dan delapan praktisi dijatuhi hukuman berat pada tanggal 4 November 2010. Liu Xianju (perempuan) dijatuhi hukuman sepuluh tahun; Li Yunfang (perempuan) sembilan setengah tahun; Wang Xiaohui  sembilan tahun; Li Haijun delapan setengah tahun; Liu Huiping (perempuan) sampai tujuh setengah tahun ; Zeng Lihua (perempuan) sampai tujuh tahun; Man Sanqing sampai lima tahun, dan Chen Lingci dihukum tiga tahun.

Pengadilan Kota Xichang di Provinsi Sichuan menjatuhkan hukuman lokal terberat sejak penindasan Falun Gong dimulai, pada bulan September 2010. Gao Deyu (perempuan), 72, dijatuhi hukuman 12 tahun; Dia Xianzhen dihukum 10 tahun; Cheng Donglan sampai 10 tahun, dan He Zhengqiong,  seorang praktisi perempuan baru, dijatuhi hukuman tujuh tahun.

Bukti Bobroknya Sistem Hukum China

Melalui semua kasus yang dipublikasikan di situs Minghui, kebobrokan sistem hukum PKC terlihat jelas. Kantor 610 adalah sebuah organisasi di luar kerangka hukum yang bertindak di luar Konstitusi China. Lembaga ini secara khusus diciptakan untuk menganiaya langsung dan ditempatkan pada semua tingkatan kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Kita melihat polisi membuat bukti palsu, jaksa menangkap dan mengajukan tuntutan hukum ilegal, dan pengadilan mengeluarkan putusan secara rahasia. Banyak hakim, jaksa, dan pejabat departemen kepolisian mengatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas kasus ini, karena mereka harus mengikuti arahan dari Kantor 610 dalam setiap langkah. Beberapa pengacara yang membela keadilan menunjukkan bahwa penggunaan sistem hukum untuk menghukum para praktisi Falun Gong adalah pelecehan terhadap Konstitusi, karena Falun Gong tidak ilegal dan praktisi tidak melanggar hukum. Penganiayaan terhadap Falun Gong adalah penganiayaan terhadap praktik spiritual yang penuh damai dan merupakan bencana utama hak asasi manusia.

1.Polisi Menangkap dengan Kekerasan dan Merampok Praktisi

Kasus 1.

He Yixing dan istrinya Zhang Yueqin tinggal di Kota Tangshan, Provinsi Hebei. He pensiunan Pusat Pembangkit Listrik Kota Tanshan. Pada pagi hari tanggal 10 Juli 2008, pejabat Kota Tangshan mengirim petugas polisi dari Diaoyutai menangkap He Yixing dan Zhang Yueqin secara ilegal. Pada pukul 10:00 banyak mobil polisi berdatangan. Polisi mencoba membuka paksa kunci rumah, tapi tidak berhasil. Mereka kemudian mengirim dua truk pemadam kebakaran memanjat dan masuk ke jendela selatan dan utara lantai keenam, lokasi rumah He. Mereka menerobos masuk melalui jendela dan menangkap Zhang Yueqin dan suaminya. Mereka menyita lebih dari 600.000 Yuan dari putri mereka yang baru meminjam uang untuk bisnis, beserta mobil vannya. Pada bulan Januari 2009, Pengadilan Distrik Lubei menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara kepada He, dan Zhang Yueqin dikenakan lima tahun penjara.

He Yixing dan istrinya Zhang Yueqin

Kasus 2.

Bai Sanyuan, 47, tinggal di Desa Jinxia, Kecamatan Pingbao, Kabupaten Jingyuan, Kota Baiyin, Provinsi Gansu. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada tahun 2000 karena ia pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Ia disiksa sangat kejam, beberapa kali hidupnya dalam bahaya, dan dua kali orang mengira ia telah meninggal di penjara. Setelah pembebasannya, tubuhnya penuh cedera. Dia harus meninggalkan rumah untuk menghindari penangkapan lebih lanjut.

Pada tanggal 16 Mei 2010 pukul 19:00, wakil kepala Kepolisian Kota Jingyuan, Chen Mingyue dan Kepala Divisi Keamanan Domestik Pan Qianrui, memimpin delapan petugas berpakaian preman pergi ke rumah Bai. Karena pintu gerbang terkunci, para petugas memanjat dinding, lalu dengan paksa membuka pintu rumah. Bai bersembunyi di gudang gandum. Para petugas Departemen Kepolisian Kota Baiyin meminta bantuan. Hampir 30 petugas polisi berseragam tiba. Pada pukul 10:00, petugas melemparkan bom gas air mata ke dalam penyimpanan biji-bijian, menyebabkan Bai pingsan. Polisi langsung membawanya ke Pusat Penahanan Kabupaten Jingyuan. Pada tanggal 20 Mei 2010, dua petugas datang ke rumah Bai, dan memerintahkan istrinya untuk menandatangani dokumen, tapi istri menolak. Bai dijatuhi hukuman enam tahun penjara dan dikurung di Bangsal Keenam Penjara Kota Lanzhou pada tanggal 20 Juli 2010.

Gigi depan istri Bai Sanyuan rontok akibat kebrutalan polisi

2. Menggunakan Penyiksaan Untuk Mendapatkan Pengakuan Palsu

Kasus 1.

Guo Xiaojun adalah dosen yang bekerja di Departemen Computer Universitas Jiaotong Shanghai. Pada bulan Januari 2010, petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Baoshan menangkapnya tanpa alasan apa pun, dia ditahan di sel isolasi di Pusat Penahanan Distrik Baoshan, dan disiksa dengan pelarangan tidur jangka panjang. Penyiksaan ini mengakibatkan tekanan darah tinggi, kehilangan penglihatan, dan masalah fisik lainnya. Dia menyatakan di pengadilan bahwa "semua bukti diperoleh petugas melalui penyiksaan." Namun jaksa Chen Weidong dan hakim Xu Minfang menjatuhi hukuman empat tahun penjara.

Guo Xiaojun

Kasus 2.

Pada tanggal 15 April 2010, He Binggang (pria), praktisi Falun Gong, pemilik dan general manager operasi komputer di Yuwen Technology di Kabupaten Changning Shanghai, dijebak oleh agen rahasia dari Kantor 610 di Distrik Changning dan dibawa pergi. Kasusnya telah menerima banyak perhatian di luar, dan taktik licik pihak berwenang telah banyak diungkap. Meskipun nama dan jabatan mereka telah banyak dipublikasikan, Kejaksaan Changning masih mengajukan He ke pengadilan.  

He Binggang, 35 tahun, meraih gelar Master dari Universitas Fudan di Shanghai. Pada tanggal 15 April 2010 jam 10:00, Wang Jue dari Brigade Keamanan Domestik (afiliasi dari Kantor Polisi Changning) mengirimkan agen rahasia ke perusahaan He dengan kedok hendak menjual  komputer bekas berharga rendah. Seorang staf di departemen operasi komputer membeli komputer tersebut. Wang Jue berpakaian sipil dan telah menunggu di tangga bangunan dari Changning Technology selama dua jam, lokasi perusahaan He. Setelah agen rahasia keluar gedung, Wang berganti menggunakan seragam polisi, bersama beberapa petugas lain, menerobos masuk ke bagian operasi komputer, mengumumkan bahwa mereka petugas polisi dari Distrik Tianshanlu Changning, dan telah menerima telepon yang mengatakan bahwa ada barang curian yang disembunyikan di perusahaan He. Setelah mereka mencari, mereka menemukan sebuah kotak berisi buku-buku Falun Gong (yang telah ditaruh oleh agen rahasia itu pada kunjungan pertamanya), serta DVD Shen Yun Performing Arts, dalam lemari kabinet. Wang Jue membawa He ke pos polisi Tianshan, di mana ia dipukuli dan disiksa untuk memaksa dia mengakui bahwa buku-buku dan DVD Shen Yun itu miliknya.

Pada bulan Januari 2011, jaksa Zhu Liqun,  kepala bagian pengaduan di Kejaksaan Changning, dan Gao Xun, mengajukan He ke Pengadilan Negeri Changning. Dia juga memerintahkan Pengadilan Changning untuk menjatuhkan hukuman berat, karena He menyimpan buku-buku Falun Gong dan dia memberi sebuah DVD yang berisi informasi tentang penganiayaan Falun Gong kepada seorang manajer di perusahaannya.

3. Menahan Informasi Kepada Anggota Keluarga Mengenai Keberadaan Praktisi Yang Dipenjara

Pihak berwenang sengaja menahan informasi dan tidak memberi tahu pihak keluarga praktisi di mana praktisi ditahan, kapan kasus diajukan ke kejaksaan, kapan gugatan didaftarkan di pengadilan, atau kapan sidang pengadilan dijadwalkan. Dengan demikian keluarga tidak dapat menyewa pengacara. Apa yang disebut "Sidang Terbuka" sebagian besar dilakukan secara rahasia.

Misalnya, setelah menahan Mo Jiaxing selama sembilan bulan, Kantor 610 Kabupaten Ji di Provinsi Henan diam-diam menjatuhkan hukuman lima tahun penjara tanpa memberi tahu keluarganya. Wang Sulan dari Kota Tangshan, Provinsi Hebei ditangkap di Beijing pada bulan Februari 2009, tapi keluarganya tidak pernah diijinkan untuk mengunjungi dia sampai satu tahun kemudian, dan pengadilan mengirimkan surat penetapan vonis ke keluarganya bahwa korban telah dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.

Kasus lain adalah Yan Congzhi (perempuan), 62, yang tinggal di Kecamatan Dazhong, Kabupaten Baiquan, Provinsi Heilongjiang. Kepala Pos Polisi Dazhong Wang Xugang menipunya untuk pergi ke pemerintahan kabupaten pada tanggal 30 September 2010, tetapi mereka menangkap dan menahannya di Pusat Penahanan Pertama Kota Qiqihar. Keluarga Yan meminta ijin kunjungan berkali-kali, tapi terus ditolak. Januari 2011, anaknya menemukan bahwa dia dihukum empat tahun penjara. Dia bertanya mengapa keluarga tidak diberitahu selama persidangan,  pejabat PKC berbohong, mengatakan bahwa mereka tidak bisa menemukan keluarganya.

4. Membuat Jebakan dari Sistem Hukum

Shao Changfen dan Shao Changhua adalah dua praktisi perempuan bersaudara yang tinggal di Kecamatan Zhenxing, Kota Dandong, Provinsi Liaoning. Mereka ditahan pada tanggal 6 September 2010. Polisi Distrik Zhenxing pertama memutuskan untuk menahan mereka selama 15 hari, tapi kemudian menghukum mereka masing-masing  18 bulan kerja paksa pada tanggal 12 dan 14 September 2010. Polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan, dan berencana untuk mengajukan tuntutan dan menjebloskan dua bersaudara itu ke penjara. Ketiga keputusan bertentangan satu sama lain, karena seseorang tidak mungkin ditahan,  dihukum kerja paksa atau diadili secara bersamaan. Pembela menunjukkan bahwa pengadilan tidak menghormati hukum, para terdakwa tidak melakukan kejahatan, dan menyatakan bahwa mereka harus dibebaskan tanpa syarat. Hakim Tao Zhenhua menyatakan sidang ditangguhkan, tetapi memberi tahu keluarga Shao Changhua bahwa ia telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara sepuluh hari kemudian, sementara Shao Changfen dihukum empat tahun penjara.

5. Divonis Penjara Selama Menjalani Hukuman Kerja Paksa

Ding Lu (perempuan), 60, seorang pensiunan dokter dari Pabrik Perahu Kota Dalian, ditangkap pada Maret 2009, dan dikurung di Kamp Kerja Paksa Masanjia yang terkenal kekejamannya di Kota Shenyang selama 18 bulan. Setelah disiksa lebih dari selusin hari dan dilarang tidur, ia terpaksa menerima cuci otak ketika berada dalam keadaan pikiran linglung. Pada akhir tahun 2009, para penjaga memintanya untuk menceritakan kepada semua praktisi Falun Gong yang ditahan tentang bagaimana ia telah "berubah". Dengan pikiran yang jernih, ia mengambil kesempatan untuk mengekspos taktik cuci otak yang telah digunakan pada dirinya. Para penjaga dengan cepat menekannya ke lantai, menyiksa sampai dia tidak bisa berpikir jernih lagi. Mereka membawanya kembali ke Pusat Penahanan Yaojia di Kota Dalian, dan diam-diam dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara antara bulan Februari dan Maret 2010.

6. Menghalangi Pengacara yang Menegakkan Keadilan

PKC sangat takut pada pengacara yang menegakkan keadilan dan membela praktisi Falun Gong yang tidak bersalah, dan mereka mencoba untuk menghalangi pengacara bertemu dengan klien mereka, membaca data kasus mereka, dan mengancam pihak keluarga agar mereka memecat pengacara atau memaksa pengacara untuk mundur dari kasus ini. Mereka mengadakan pengadilan rahasia tanpa memberi tahu para pengacara, dan secara tidak wajar membatasi atau menghentikan pengacara  berbicara di pengadilan, dan bahkan memukuli mereka seperti mafia. Pengacara Wang Yonghang bekerja di Kantor Hukum Ganjun di Provinsi Liaoning beberapa kali membela praktisi Falun Gong, yang membuat PKC gusar. Polisi menangkapnya, dan memukuli hingga kakinya patah. Dia dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada tanggal 27 November 2009 oleh Pengadilan Distrik Shahekou di Kota Dalian. Pada tahun 2009, setidaknya 21 pengacara yang menegakkan keadilan - lisensi praktek hukum mereka dicabut, atau pendaftaran mereka ditunda. Di antaranya, 17 adalah mereka yang membela praktisi Falun Gong.  

Kasus 1: Keluarga Guo Xiaojun menyewa lima pengacara untuk membela dirinya, tapi mereka semua diancam oleh PKC dan harus berhenti membela karena takut akan bahaya yang mengancam kehidupan mereka. Tanpa bantuan hukum, Guo Xiaojun dihukum empat tahun penjara pada tanggal 7 Juli 2010 (lihat Kasus 2  poin 2. Penggunaan Penyiksaan Untuk Memperoleh Pengakuan Palsu).

Kasus 2: Persidangan kedua dari Gong Shunhui diadakan di Pengadilan Kota Miyi oleh Mahkamah Banding Kota Panzhihua pada tanggal 12 Januari 2010. Pengacara Li Jinglin dan Li Subin dari Beijing membela Gong Shunhui. Polisi tidak mengizinkan pembela dan keluarga untuk masuk ke pengadilan, dan tiba-tiba pengacara Li Subin ditolak untuk membela kliennya. Gong Shunhui mencoba menuntut haknya untuk menggunakan dua pengacara, dan hakim segera menghentikan dia berbicara, dan mengatakan ia harus mendengarkan hakim, kalau tidak, hakim akan meninggalkan sidang. Akhirnya Li Subin menyerahkan haknya untuk membela kliennya demi persidangan dapat berjalan tepat waktu, dan ia duduk di antara penonton.

Li Jinglin membela praktisi Gong Shunhui yang tidak bersalah. Dia menyatakan: "Kepala Divisi Keamanan Domestik Kota Miyi, Yang Zihua dan wakil kepala Li Xuesong memimpin petugas Zhou Sen mengganggu secara ilegal di rumah Gong Shunhui dan melanggar konstitusi.  Gong tidak mungkin melanggar hukum seperti dakwaan jaksa, karena tidak eksis kejahatan yang dituduhkan. Praktisi Falun Gong menerapkan Sejati-Baik-Sabar, dan ini sesuai dengan kebebasan beragama yang dijamin konstitusi, dan tak seorang pun memiliki hak untuk mencampuri keyakinan individu." Hakim mengancam dia, "Anda bukan orang China, tapi Falun Gong telah mengirim Anda dari AS. Agen polisi dan Keamanan Negara menunggu di luar jika Anda melanjutkan."

Kasus 3: Pada bulan November 2010, Teng Yingfen mendapat surat perintah penangkapan, yang berarti dia akan diajukan ke pengadilan. Suaminya menyewa pengacara dari Beijing untuk membela dirinya. Sidang diadakan diam-diam pada bulan Desember 2010, tidak membiarkan keluarga atau pengacara masuk ke pusat penahanan di mana sidang rahasia diadakan. Selain itu, polisi menangkap suaminya, Teng Sun Guo, dan menghukum Teng Yingfen empat tahun penjara.

Kasus 4: Ye Qiaoming adalah karyawan Universitas Provinsi Fujian. Pengadilan Distrik Cangshan sebelumnya memutuskan untuk mengadakan sidang pada tanggal 4 Maret 2010, tapi langsung dibatalkan setelah mendengar bahwa anaknya menyewa dua pengacara dari Beijing, dan meminta saksi ditampilkan di persidangan pada tanggal 3 Maret 2010. Agen Keamanan Domestik Kota Fuzhou memaksa anak Ye, seorang mahasiswa perguruan tinggi, untuk berhenti menyewa pengacara, dan mengancam dia di Departemen Kepolisian. Dia harus menandatangani dokumen di bawah tekanan besar. Ye dihukum tiga tahun penjara tanpa pengacara, dengan masa percobaan empat tahun.

Kasus 5: Jiang Xiqing, 66, adalah seorang pensiunan pegawai dari Kantor Pajak Distrik Jiangjin di Chongqing. Ia disiksa hingga meninggal di Kamp Kerja Paksa Xishanping pada tanggal 28 Januari 2009. Pada sore hari 13 Mei 2009, putra Jiang menyewa pengacara Zhang Kai dan Li Chunfu (keduanya dari Beijing), yang berusaha menyelidiki kasus kematiannya, namun mereka dipukuli dan dilukai oleh lebih dari 20 petugas. Mereka dilemparkan ke lantai, tangan diborgol di belakang, digantung di  kurungan logam, dan diinterogasi selama lebih dari lima jam sambil digantung dan dipukuli.

7. Hukuman Rahasia Setelah Penundaan Sidang

Kasus 1: Pengadilan Kota Donggang di Provinsi Liaoning mengadakan sidang pengadilan untuk Zou Jiling, Wang Fuhua dan Wang Chunhua pada tanggal 1, 2, dan 22 Juli 2010. Enam pengacara membela mereka, menyatakan klien mereka tidak bersalah. Hakim dan jaksa tidak memiliki kata-kata untuk disampaikan, dan mengumumkan sidang ditunda, tapi masih menghukum tiga praktisi masing-masing 10 tahun, 7 tahun, dan 7 tahun penjara.

Kasus 2: Tujuh praktisi dari Distrik Bayuquan, Kota Yingkou, Provinsi Liaoning ditangkap dan rumah mereka digeledah pada tanggal 23 September 2009. Mereka adalah Dong Bing, Bi Shijun, Sun Li, Shen Guanghai, Yu Zhihong, Wang Zhiyuan, Teng Wenmin. Pengadilan Distrik Bayuquan menggelar sidang pertama pada tanggal 23 Maret 2010. Keluarga para praktisi ini menyewa empat pengacara untuk membela ketidakbersalahan klien mereka, dan meminta pembebasan mereka di pengadilan karena bukti-bukit tidak mendukung dakwaan. Hakim mengumumkan "penundaan."
Pada tanggal 1 Juni 2010, sidang kedua dilakukan, tetapi pihak pengadilan sengaja tidak memberi tahu pengacara. Ketujuh praktisi membela diri, dan seorang praktisi mengungkapkan bagaimana dia disiksa selama interogasi. Hakim segera mengumumkan "penundaan" lagi.

Pengadilan kembali mengadakan sidang rahasia setelah satu bulan, tanpa memberi tahu pihak keluarga atau pengacara. Sun Li menolak untuk hadir ketika ia melihat bahwa tidak ada anggota keluarga atau pengacara. Para petugas polisi memukuli dan melukai dia. Mereka masing-masing dihukum berat: Dong Bing dan Bi Shijun masing-masing menerima tujuh tahun; Shen Guanghai dan Li Sun masing-masing mendapat lima tahun; Wang Zhihong tiga setengah tahun; Wang Zhiyuan dihukum 18 bulan, dan Teng Wenmin dihukum tiga tahun dengan masa percobaan lima tahun.

8. Pengadilan Banding Menegaskan Kembali Hukuman Pengadilan Pertama Tanpa Proses Persidangan

Mahkamah Banding juga dikendalikan oleh sistem Kantor 610. Sebelum Olimpiade 2008, tujuh praktisi dari Kota Tangshan, Provinsi Hebei ditangkap dan ditahan. Mereka adalah  Jiao Xuemei, Luo Zhijian, Sun Cuiqing, Zhao Yabin, Sun Fengli, Zhang Yueqin, He Yixing. Beberapa dari mereka rumahnya digeledah lalu mereka dihukum. Para praktisi Falun Gong mengajukan banding. Sebelum sidang kedua digelar oleh Pengadilan Banding, keluarga menyewa pengacara yang meminta agar sidang diadakan secara terbuka bagi Jiao Xuemei, Luo Zhijian, Sun Cuiqing, dan Zhao Yabing. Hakim Pengadilan Banding mengatakan ia akan menetapkan hukuman pengadilan pertama, dan ia tidak menggelar sidang terbuka.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/2/16/打着法律幌子的大规模迫害-236232.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/28/123516.html