Sedikitnya 557 Praktisi Falun Gong Dijatuhi
Hukuman Penjara Pada Tahun 2010
(Minghui.org) Partai Komunis China (PKC)
telah merekayasa banyak kebohongan yang secara jelas berupaya
"membenarkan" penganiayaan terhadap Falun Gong dan menyembunyikan
skala dan betapa seriusnya kejahatan kemanusiaan ini dari dunia
luar. Kampanye propaganda terus-menerus dan skala luas telah
didalangi secara licik dari awal, lebih dari sebelas tahun lalu.
PKC kemudian telah merubah kampanye penganiayaan itu menjadi lebih
tersembunyi, menyesatkan orang-orang dengan propaganda pada
permukaan, sementara secara luas menggunakan perangkat hukum, di
bawah kedok "penegakan hukum dan ketertiban," untuk menganiaya
Falun Gong.
Menurut "Laporan Penahanan dan
Kerja Paksa Yang Diterapkan Terhadap Praktisi Falun Gong Sejak
Olimpiade 2008" yang diterbitkan oleh WOIPFG, Organisasi Dunia
untuk Penyelidikan Penganiayaan Terhadap Falun Gong pada tanggal 15
Juli 2010 (tersedia dalam bahasa Mandarin -
http://www.zhuichaguoji.org/node/3111), setidaknya 1.361 praktisi
dijatuhi hukuman penjara dari Januari 2008 hingga Februari 2010,
dengan jangka waktu paling lama 18 tahun dan masa tahanan rata-rata
lima tahun dan satu bulan. Pada tahun 2010, setidaknya 557 praktisi
dijatuhi hukuman penjara, 65 di Provinsi Liaoning, dan 51 di
Provinsi Heilongjiang. Penganiayaan juga sangat parah di Shandong,
Sichuan dan Provinsi Guangdong.
Distribusi pemenjaraan praktisi Falun Gong di tiap provinsi dari
Januari 2010 sampai Januari 2011
Hukuman penjara kebanyakan lebih
dari tiga tahun, 94 praktisi dijatuhi hukuman berkisar
antara 7-13 tahun. Para praktisi yang dijatuhi hukuman berasal dari
seluruh lapisan masyarakat, termasuk: guru, pejabat pemerintah,
eksekutif, pekerja pabrik dan petani.
Penganiayaan Meningkat Tajam
Pada tahun-tahun awal penganiayaan, PKC terutama menggunakan kamp
kerja paksa untuk menahan para praktisi Falun Gong. Hal ini mungkin
dilakukan untuk menghindari prosedur hukum. Di China, polisi dapat
menjatuhkan hukuman kerja paksa tanpa melalui pengadilan atau
proses hukum. Pada tahun-tahun awal, sebagian besar, hanya
praktisi Falun Gong yang menjadi pembina telah dijatuhi hukuman
penjara. Dalam beberapa tahun terakhir, karena propaganda luas yang
dirancang untuk mengubah opini publik terhadap Falun Gong telah
berkurang, penganiayaan berlanjut dengan cara yang berbeda, lebih
banyak praktisi sekarang "disidang" di pengadilan dan dijatuhi
hukuman penjara jangka panjang.
Sebagai contoh, di Kota Jianyang, Provinsi Sichuan, hanya ada satu
praktisi yang dihukum dan dipenjara pada tahun 2006, ada empat pada
tahun 2007, dan enam pada tahun 2009, dengan Lei Jinxiang
(perempuan) dijatuhi hukuman sembilan setengah tahun, Jia Zhengfen
(perempuan) delapan setengah tahun, Zhang Shixiang enam
tahun, Liu Dehui (perempuan) empat-tahun, dan Peng Xiuqiong
(perempuan) tiga tahun.
Contoh lebih lanjut dilaporkan sebagai berikut:
Mulai dari tanggal 16 Juli 2009, Kota Dandong dan Kota
Donggang di Provinsi Liaoning bersama-sama menghukum para praktisi
Falun Gong selama lima bulan, dan kemudian menahan 14 praktisi dan
keluarga mereka pada tanggal 22 Desember 2009. Diantara 14
praktisi, lima orang dihukum berat, Zou Jiling dihukum 10
tahun, Wang Chunhua tujuh setengah tahun, dan Wang Fuhua tujuh
tahun.
Selama World Expo 2010, beberapa lusin praktisi Falun Gong
ditangkap di Shanghai, dan di antaranya, tujuh orang dihukum dan
dipenjarakan.
Pengadilan Distrik Louxing di Kota Loudi, Provinsi Hunan menghukum
sembilan praktisi Falun Gong dalam sidang rahasia pada tanggal 3
Agustus 2010. Cao Gongxun dihukum sepuluh tahun; Liu Xinping hingga
sembilan tahun; Zhou Qingfeng untuk lima setengah tahun; Ouyang
Zhong untuk tiga setengah tahun; He Jinlin sampai dua tahun; Deng
Lianzhen, Xie Guirong, Li Zaiying dan Yuan Qiudi masing-masing
menerima tiga tahun, dengan masa percobaan selama empat
tahun.
Di bawah komando pejabat Kota Changde, Provinsi Hunan, Kepala
Kantor 610 Wang Yongkang dan beberapa ratus petugas menggeledah
rumah lebih 30 praktisi Falun Gong, menangkap mereka, dan
delapan praktisi dijatuhi hukuman berat pada tanggal 4 November
2010. Liu Xianju (perempuan) dijatuhi hukuman sepuluh tahun; Li
Yunfang (perempuan) sembilan setengah tahun; Wang Xiaohui
sembilan tahun; Li Haijun delapan setengah tahun; Liu Huiping
(perempuan) sampai tujuh setengah tahun ; Zeng Lihua (perempuan)
sampai tujuh tahun; Man Sanqing sampai lima tahun, dan Chen Lingci
dihukum tiga tahun.
Pengadilan Kota Xichang di Provinsi Sichuan menjatuhkan hukuman
lokal terberat sejak penindasan Falun Gong dimulai, pada bulan
September 2010. Gao Deyu (perempuan), 72, dijatuhi hukuman 12
tahun; Dia Xianzhen dihukum 10 tahun; Cheng Donglan sampai 10
tahun, dan He Zhengqiong, seorang praktisi perempuan baru,
dijatuhi hukuman tujuh tahun.
Bukti Bobroknya Sistem Hukum China
Melalui semua kasus yang dipublikasikan di situs Minghui,
kebobrokan sistem hukum PKC terlihat jelas. Kantor 610 adalah
sebuah organisasi di luar kerangka hukum yang bertindak di luar
Konstitusi China. Lembaga ini secara khusus diciptakan untuk
menganiaya langsung dan ditempatkan pada semua tingkatan
kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Kita melihat polisi membuat
bukti palsu, jaksa menangkap dan mengajukan tuntutan hukum ilegal,
dan pengadilan mengeluarkan putusan secara rahasia. Banyak hakim,
jaksa, dan pejabat departemen kepolisian mengatakan bahwa mereka
tidak bertanggung jawab atas kasus ini, karena mereka harus
mengikuti arahan dari Kantor 610 dalam setiap langkah. Beberapa
pengacara yang membela keadilan menunjukkan bahwa penggunaan sistem
hukum untuk menghukum para praktisi Falun Gong adalah pelecehan
terhadap Konstitusi, karena Falun Gong tidak ilegal dan praktisi
tidak melanggar hukum. Penganiayaan terhadap Falun Gong adalah
penganiayaan terhadap praktik spiritual yang penuh damai dan
merupakan bencana utama hak asasi manusia.
1.Polisi Menangkap dengan Kekerasan dan Merampok
Praktisi
Kasus 1.
He Yixing dan istrinya Zhang Yueqin tinggal di Kota Tangshan,
Provinsi Hebei. He pensiunan Pusat Pembangkit Listrik Kota Tanshan.
Pada pagi hari tanggal 10 Juli 2008, pejabat Kota Tangshan mengirim
petugas polisi dari Diaoyutai menangkap He Yixing dan Zhang Yueqin
secara ilegal. Pada pukul 10:00 banyak mobil polisi berdatangan.
Polisi mencoba membuka paksa kunci rumah, tapi tidak berhasil.
Mereka kemudian mengirim dua truk pemadam kebakaran memanjat dan
masuk ke jendela selatan dan utara lantai keenam, lokasi rumah He.
Mereka menerobos masuk melalui jendela dan menangkap Zhang Yueqin
dan suaminya. Mereka menyita lebih dari 600.000 Yuan dari putri
mereka yang baru meminjam uang untuk bisnis, beserta mobil vannya.
Pada bulan Januari 2009, Pengadilan Distrik Lubei menjatuhkan
hukuman tujuh tahun penjara kepada He, dan Zhang Yueqin dikenakan
lima tahun penjara.
He Yixing dan istrinya Zhang
Yueqin
Kasus 2.
Bai Sanyuan, 47, tinggal di Desa Jinxia, Kecamatan Pingbao,
Kabupaten Jingyuan, Kota Baiyin, Provinsi Gansu. Dia dijatuhi
hukuman tiga tahun penjara pada tahun 2000 karena ia pergi ke
Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Ia disiksa sangat
kejam, beberapa kali hidupnya dalam bahaya, dan dua kali orang
mengira ia telah meninggal di penjara. Setelah pembebasannya,
tubuhnya penuh cedera. Dia harus meninggalkan rumah untuk
menghindari penangkapan lebih lanjut.
Pada tanggal 16 Mei 2010 pukul 19:00, wakil kepala Kepolisian Kota
Jingyuan, Chen Mingyue dan Kepala Divisi Keamanan Domestik Pan
Qianrui, memimpin delapan petugas berpakaian preman pergi ke rumah
Bai. Karena pintu gerbang terkunci, para petugas memanjat dinding,
lalu dengan paksa membuka pintu rumah. Bai bersembunyi di gudang
gandum. Para petugas Departemen Kepolisian Kota Baiyin meminta
bantuan. Hampir 30 petugas polisi berseragam tiba. Pada pukul
10:00, petugas melemparkan bom gas air mata ke dalam penyimpanan
biji-bijian, menyebabkan Bai pingsan. Polisi langsung membawanya ke
Pusat Penahanan Kabupaten Jingyuan. Pada tanggal 20 Mei 2010, dua
petugas datang ke rumah Bai, dan memerintahkan istrinya untuk
menandatangani dokumen, tapi istri menolak. Bai dijatuhi hukuman
enam tahun penjara dan dikurung di Bangsal Keenam Penjara Kota
Lanzhou pada tanggal 20 Juli 2010.
Gigi depan istri Bai Sanyuan
rontok akibat kebrutalan polisi
2. Menggunakan Penyiksaan
Untuk Mendapatkan Pengakuan Palsu
Kasus 1.
Guo Xiaojun adalah dosen yang bekerja di Departemen Computer
Universitas Jiaotong Shanghai. Pada bulan Januari 2010, petugas
dari Departemen Kepolisian Distrik Baoshan menangkapnya tanpa
alasan apa pun, dia ditahan di sel isolasi di Pusat Penahanan
Distrik Baoshan, dan disiksa dengan pelarangan tidur jangka
panjang. Penyiksaan ini mengakibatkan tekanan darah tinggi,
kehilangan penglihatan, dan masalah fisik lainnya. Dia menyatakan
di pengadilan bahwa "semua bukti diperoleh petugas melalui
penyiksaan." Namun jaksa Chen Weidong dan hakim Xu Minfang
menjatuhi hukuman empat tahun penjara.
Guo Xiaojun
Kasus 2.
Pada tanggal 15 April 2010, He Binggang (pria), praktisi Falun
Gong, pemilik dan general manager operasi komputer di Yuwen
Technology di Kabupaten Changning Shanghai, dijebak oleh agen
rahasia dari Kantor 610 di Distrik Changning dan dibawa pergi.
Kasusnya telah menerima banyak perhatian di luar, dan taktik licik
pihak berwenang telah banyak diungkap. Meskipun nama dan jabatan
mereka telah banyak dipublikasikan, Kejaksaan Changning masih
mengajukan He ke pengadilan.
He Binggang, 35 tahun, meraih gelar Master dari Universitas Fudan
di Shanghai. Pada tanggal 15 April 2010 jam 10:00, Wang Jue dari
Brigade Keamanan Domestik (afiliasi dari Kantor Polisi Changning)
mengirimkan agen rahasia ke perusahaan He dengan kedok hendak
menjual komputer bekas berharga rendah. Seorang staf di
departemen operasi komputer membeli komputer tersebut. Wang Jue
berpakaian sipil dan telah menunggu di tangga bangunan dari
Changning Technology selama dua jam, lokasi perusahaan He. Setelah
agen rahasia keluar gedung, Wang berganti menggunakan seragam
polisi, bersama beberapa petugas lain, menerobos masuk ke bagian
operasi komputer, mengumumkan bahwa mereka petugas polisi dari
Distrik Tianshanlu Changning, dan telah menerima telepon yang
mengatakan bahwa ada barang curian yang disembunyikan di perusahaan
He. Setelah mereka mencari, mereka menemukan sebuah kotak berisi
buku-buku Falun Gong (yang telah ditaruh oleh agen rahasia itu pada
kunjungan pertamanya), serta DVD Shen Yun Performing Arts, dalam
lemari kabinet. Wang Jue membawa He ke pos polisi Tianshan, di mana
ia dipukuli dan disiksa untuk memaksa dia mengakui bahwa buku-buku
dan DVD Shen Yun itu miliknya.
Pada bulan Januari 2011, jaksa Zhu Liqun, kepala bagian
pengaduan di Kejaksaan Changning, dan Gao Xun, mengajukan He ke
Pengadilan Negeri Changning. Dia juga memerintahkan Pengadilan
Changning untuk menjatuhkan hukuman berat, karena He menyimpan
buku-buku Falun Gong dan dia memberi sebuah DVD yang berisi
informasi tentang penganiayaan Falun Gong kepada seorang manajer di
perusahaannya.
3. Menahan Informasi Kepada Anggota Keluarga Mengenai
Keberadaan Praktisi Yang Dipenjara
Pihak berwenang sengaja menahan informasi dan tidak memberi tahu
pihak keluarga praktisi di mana praktisi ditahan, kapan kasus
diajukan ke kejaksaan, kapan gugatan didaftarkan di pengadilan,
atau kapan sidang pengadilan dijadwalkan. Dengan demikian keluarga
tidak dapat menyewa pengacara. Apa yang disebut "Sidang Terbuka"
sebagian besar dilakukan secara rahasia.
Misalnya, setelah menahan Mo Jiaxing selama sembilan bulan, Kantor
610 Kabupaten Ji di Provinsi Henan diam-diam menjatuhkan hukuman
lima tahun penjara tanpa memberi tahu keluarganya. Wang Sulan dari
Kota Tangshan, Provinsi Hebei ditangkap di Beijing pada bulan
Februari 2009, tapi keluarganya tidak pernah diijinkan untuk
mengunjungi dia sampai satu tahun kemudian, dan pengadilan
mengirimkan surat penetapan vonis ke keluarganya bahwa korban telah
dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.
Kasus lain adalah Yan Congzhi (perempuan), 62, yang tinggal di
Kecamatan Dazhong, Kabupaten Baiquan, Provinsi Heilongjiang. Kepala
Pos Polisi Dazhong Wang Xugang menipunya untuk pergi ke
pemerintahan kabupaten pada tanggal 30 September 2010, tetapi
mereka menangkap dan menahannya di Pusat Penahanan Pertama Kota
Qiqihar. Keluarga Yan meminta ijin kunjungan berkali-kali, tapi
terus ditolak. Januari 2011, anaknya menemukan bahwa dia dihukum
empat tahun penjara. Dia bertanya mengapa keluarga tidak diberitahu
selama persidangan, pejabat PKC berbohong, mengatakan bahwa
mereka tidak bisa menemukan keluarganya.
4. Membuat Jebakan dari Sistem Hukum
Shao Changfen dan Shao Changhua adalah dua praktisi perempuan
bersaudara yang tinggal di Kecamatan Zhenxing, Kota Dandong,
Provinsi Liaoning. Mereka ditahan pada tanggal 6 September 2010.
Polisi Distrik Zhenxing pertama memutuskan untuk menahan mereka
selama 15 hari, tapi kemudian menghukum mereka masing-masing
18 bulan kerja paksa pada tanggal 12 dan 14 September 2010. Polisi
mengeluarkan surat perintah penangkapan, dan berencana untuk
mengajukan tuntutan dan menjebloskan dua bersaudara itu ke penjara.
Ketiga keputusan bertentangan satu sama lain, karena seseorang
tidak mungkin ditahan, dihukum kerja paksa atau diadili
secara bersamaan. Pembela menunjukkan bahwa pengadilan tidak
menghormati hukum, para terdakwa tidak melakukan kejahatan, dan
menyatakan bahwa mereka harus dibebaskan tanpa syarat. Hakim Tao
Zhenhua menyatakan sidang ditangguhkan, tetapi memberi tahu
keluarga Shao Changhua bahwa ia telah dijatuhi hukuman tujuh tahun
penjara sepuluh hari kemudian, sementara Shao Changfen dihukum
empat tahun penjara.
5. Divonis Penjara Selama Menjalani Hukuman Kerja
Paksa
Ding Lu (perempuan), 60, seorang pensiunan dokter dari Pabrik
Perahu Kota Dalian, ditangkap pada Maret 2009, dan dikurung di Kamp
Kerja Paksa Masanjia yang terkenal kekejamannya di Kota Shenyang
selama 18 bulan. Setelah disiksa lebih dari selusin hari dan
dilarang tidur, ia terpaksa menerima cuci otak ketika berada dalam
keadaan pikiran linglung. Pada akhir tahun 2009, para penjaga
memintanya untuk menceritakan kepada semua praktisi Falun Gong yang
ditahan tentang bagaimana ia telah "berubah". Dengan pikiran yang
jernih, ia mengambil kesempatan untuk mengekspos taktik cuci otak
yang telah digunakan pada dirinya. Para penjaga dengan cepat
menekannya ke lantai, menyiksa sampai dia tidak bisa berpikir
jernih lagi. Mereka membawanya kembali ke Pusat Penahanan Yaojia di
Kota Dalian, dan diam-diam dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara
antara bulan Februari dan Maret 2010.
6. Menghalangi Pengacara yang Menegakkan
Keadilan
PKC sangat takut pada pengacara yang menegakkan keadilan dan
membela praktisi Falun Gong yang tidak bersalah, dan mereka mencoba
untuk menghalangi pengacara bertemu dengan klien mereka, membaca
data kasus mereka, dan mengancam pihak keluarga agar mereka memecat
pengacara atau memaksa pengacara untuk mundur dari kasus ini.
Mereka mengadakan pengadilan rahasia tanpa memberi tahu para
pengacara, dan secara tidak wajar membatasi atau menghentikan
pengacara berbicara di pengadilan, dan bahkan memukuli mereka
seperti mafia. Pengacara Wang Yonghang bekerja di Kantor Hukum
Ganjun di Provinsi Liaoning beberapa kali membela praktisi Falun
Gong, yang membuat PKC gusar. Polisi menangkapnya, dan memukuli
hingga kakinya patah. Dia dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada
tanggal 27 November 2009 oleh Pengadilan Distrik Shahekou di Kota
Dalian. Pada tahun 2009, setidaknya 21 pengacara yang menegakkan
keadilan - lisensi praktek hukum mereka dicabut, atau pendaftaran
mereka ditunda. Di antaranya, 17 adalah mereka yang membela
praktisi Falun Gong.
Kasus 1: Keluarga Guo Xiaojun menyewa lima pengacara untuk membela
dirinya, tapi mereka semua diancam oleh PKC dan harus berhenti
membela karena takut akan bahaya yang mengancam kehidupan mereka.
Tanpa bantuan hukum, Guo Xiaojun dihukum empat tahun penjara pada
tanggal 7 Juli 2010 (lihat Kasus 2 poin 2. Penggunaan
Penyiksaan Untuk Memperoleh Pengakuan Palsu).
Kasus 2: Persidangan kedua dari Gong Shunhui diadakan di Pengadilan
Kota Miyi oleh Mahkamah Banding Kota Panzhihua pada tanggal 12
Januari 2010. Pengacara Li Jinglin dan Li Subin dari Beijing
membela Gong Shunhui. Polisi tidak mengizinkan pembela dan keluarga
untuk masuk ke pengadilan, dan tiba-tiba pengacara Li Subin ditolak
untuk membela kliennya. Gong Shunhui mencoba menuntut haknya untuk
menggunakan dua pengacara, dan hakim segera menghentikan dia
berbicara, dan mengatakan ia harus mendengarkan hakim, kalau tidak,
hakim akan meninggalkan sidang. Akhirnya Li Subin menyerahkan
haknya untuk membela kliennya demi persidangan dapat berjalan tepat
waktu, dan ia duduk di antara penonton.
Li Jinglin membela praktisi Gong Shunhui yang tidak bersalah. Dia
menyatakan: "Kepala Divisi Keamanan Domestik Kota Miyi, Yang Zihua
dan wakil kepala Li Xuesong memimpin petugas Zhou Sen mengganggu
secara ilegal di rumah Gong Shunhui dan melanggar konstitusi.
Gong tidak mungkin melanggar hukum seperti dakwaan jaksa, karena
tidak eksis kejahatan yang dituduhkan. Praktisi Falun Gong
menerapkan Sejati-Baik-Sabar, dan ini sesuai dengan kebebasan
beragama yang dijamin konstitusi, dan tak seorang pun memiliki hak
untuk mencampuri keyakinan individu." Hakim mengancam dia, "Anda
bukan orang China, tapi Falun Gong telah mengirim Anda dari AS.
Agen polisi dan Keamanan Negara menunggu di luar jika Anda
melanjutkan."
Kasus 3: Pada bulan November 2010, Teng Yingfen mendapat surat
perintah penangkapan, yang berarti dia akan diajukan ke pengadilan.
Suaminya menyewa pengacara dari Beijing untuk membela dirinya.
Sidang diadakan diam-diam pada bulan Desember 2010, tidak
membiarkan keluarga atau pengacara masuk ke pusat penahanan di mana
sidang rahasia diadakan. Selain itu, polisi menangkap suaminya,
Teng Sun Guo, dan menghukum Teng Yingfen empat tahun penjara.
Kasus 4: Ye Qiaoming adalah karyawan Universitas Provinsi Fujian.
Pengadilan Distrik Cangshan sebelumnya memutuskan untuk mengadakan
sidang pada tanggal 4 Maret 2010, tapi langsung dibatalkan setelah
mendengar bahwa anaknya menyewa dua pengacara dari Beijing, dan
meminta saksi ditampilkan di persidangan pada tanggal 3 Maret 2010.
Agen Keamanan Domestik Kota Fuzhou memaksa anak Ye, seorang
mahasiswa perguruan tinggi, untuk berhenti menyewa pengacara, dan
mengancam dia di Departemen Kepolisian. Dia harus menandatangani
dokumen di bawah tekanan besar. Ye dihukum tiga tahun penjara tanpa
pengacara, dengan masa percobaan empat tahun.
Kasus 5: Jiang Xiqing, 66, adalah seorang pensiunan pegawai dari
Kantor Pajak Distrik Jiangjin di Chongqing. Ia disiksa hingga
meninggal di Kamp Kerja Paksa Xishanping pada tanggal 28 Januari
2009. Pada sore hari 13 Mei 2009, putra Jiang menyewa pengacara
Zhang Kai dan Li Chunfu (keduanya dari Beijing), yang berusaha
menyelidiki kasus kematiannya, namun mereka dipukuli dan dilukai
oleh lebih dari 20 petugas. Mereka dilemparkan ke lantai, tangan
diborgol di belakang, digantung di kurungan logam, dan
diinterogasi selama lebih dari lima jam sambil digantung dan
dipukuli.
7. Hukuman Rahasia Setelah Penundaan Sidang
Kasus 1: Pengadilan Kota Donggang di Provinsi Liaoning mengadakan
sidang pengadilan untuk Zou Jiling, Wang Fuhua dan Wang Chunhua
pada tanggal 1, 2, dan 22 Juli 2010. Enam pengacara membela mereka,
menyatakan klien mereka tidak bersalah. Hakim dan jaksa tidak
memiliki kata-kata untuk disampaikan, dan mengumumkan sidang
ditunda, tapi masih menghukum tiga praktisi masing-masing 10 tahun,
7 tahun, dan 7 tahun penjara.
Kasus 2: Tujuh praktisi dari Distrik Bayuquan, Kota Yingkou,
Provinsi Liaoning ditangkap dan rumah mereka digeledah pada tanggal
23 September 2009. Mereka adalah Dong Bing, Bi Shijun, Sun Li, Shen
Guanghai, Yu Zhihong, Wang Zhiyuan, Teng Wenmin. Pengadilan Distrik
Bayuquan menggelar sidang pertama pada tanggal 23 Maret 2010.
Keluarga para praktisi ini menyewa empat pengacara untuk membela
ketidakbersalahan klien mereka, dan meminta pembebasan mereka di
pengadilan karena bukti-bukit tidak mendukung dakwaan. Hakim
mengumumkan "penundaan."
Pada tanggal 1 Juni 2010, sidang kedua dilakukan, tetapi pihak
pengadilan sengaja tidak memberi tahu pengacara. Ketujuh praktisi
membela diri, dan seorang praktisi mengungkapkan bagaimana dia
disiksa selama interogasi. Hakim segera mengumumkan "penundaan"
lagi.
Pengadilan kembali mengadakan sidang rahasia setelah satu bulan,
tanpa memberi tahu pihak keluarga atau pengacara. Sun Li menolak
untuk hadir ketika ia melihat bahwa tidak ada anggota keluarga atau
pengacara. Para petugas polisi memukuli dan melukai dia. Mereka
masing-masing dihukum berat: Dong Bing dan Bi Shijun masing-masing
menerima tujuh tahun; Shen Guanghai dan Li Sun masing-masing
mendapat lima tahun; Wang Zhihong tiga setengah tahun; Wang Zhiyuan
dihukum 18 bulan, dan Teng Wenmin dihukum tiga tahun dengan masa
percobaan lima tahun.
8. Pengadilan Banding Menegaskan Kembali Hukuman Pengadilan
Pertama Tanpa Proses Persidangan
Mahkamah Banding juga dikendalikan oleh sistem Kantor 610. Sebelum
Olimpiade 2008, tujuh praktisi dari Kota Tangshan, Provinsi Hebei
ditangkap dan ditahan. Mereka adalah Jiao Xuemei, Luo
Zhijian, Sun Cuiqing, Zhao Yabin, Sun Fengli, Zhang Yueqin, He
Yixing. Beberapa dari mereka rumahnya digeledah lalu mereka
dihukum. Para praktisi Falun Gong mengajukan banding. Sebelum
sidang kedua digelar oleh Pengadilan Banding, keluarga menyewa
pengacara yang meminta agar sidang diadakan secara terbuka bagi
Jiao Xuemei, Luo Zhijian, Sun Cuiqing, dan Zhao Yabing. Hakim
Pengadilan Banding mengatakan ia akan menetapkan hukuman pengadilan
pertama, dan ia tidak menggelar sidang terbuka.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/2/16/打着法律幌子的大规模迫害-236232.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/28/123516.html