(Minghui.org) Saya membaca sebuah artikel
Minghui Weekly tentang cara menyangkal pengaturan kejahatan selama
periode penahanan illegal. Saya terutama setuju dengan penulis
ketika dia mengatakan bahwa jangan membuang-buang makanan walau
sedikitpun. Saya ingin berbagi pengalaman mengenai hal ini.
Silahkan di koreksi jika ada yang tidak sesuai.
Mungkin karena saya lahir di
keluarga miskin, saya tidak terikat dengan makanan sejak saya
kecil. Ketika saya ditahan secara illegal, ibu saya datang ke pusat
penahanan dan mengunjungi saya sekali. Dia memasukan 100 Yuan ke
tabungan saya tanpa sepengetahuan saya. Saya memberitahu ibu bahwa
makanan di pusat penahanan jauh lebih mahal dari pada harga pasar.
Tidak mudah bagi ayah saya yang sudah tua untuk mendapatkan uang,
dan saya menolak untuk mengeluarkan uang sepeser pun untuk makanan.
Pada saat itu saya pikir, saya tidak boleh menjadi beban bagi orang
tua saya, sebab sebagai seorang praktisi saya harus selalu
mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu. Selain itu, ditahan
itu sendiri adalah sebuah bentuk penganiayaan, dan semua akibat
yang ditimbulkan adalah penganiayaan dalam bentuk yang
berbeda.
Di pusat penahanan, banyak praktisi makan mie instan setiap hari
bukannya makan makanan yang disediakan oleh pusat penahanan.
Alasannya adalah karena makanannya tidak enak. Makanannya
sungguh-sungguh sangat buruk, tapi masalahnya mereka mempunyai
keterikatan yang serius terhadap makanan. Ketika para praktisi
tidak punya uang, mereka meminjam dari orang lain untuk memuaskan
keterikatannya terhadap makanan dengan alasan, mereka perlu gizi
yang lebih baik untuk mempertahankan kesehatan.
Saya tidak setuju dengan hal ini. Saya tidak membeli makanan untuk
diri saya sendiri atau membeli makanan khusus. Saya juga menolak
makanan yang diberikan praktisi sebab saya tidak suka.
Saya memang tidak suka mie instan atau ham. Kadang-kadang saya
merasa mau muntah jika memakannya. Saya percaya hal itu karena Guru
sedang membantu saya.
Dalam dunia manusia, makanan terkomposisi dari molekul. Beda
tingkat gizi adalah berdasarkan perbedaan susunan molekulnya. Tubuh
fisik kita sudah bertransformasi ke tubuh dewa, mengapa harus
menaruh perhatian lebih pada gizi dan mencari gizi yang diperlukan
untuk kesehatan tubuh kita? Ini adalah keterikatan yang berakar
pada pikiran manusia yang harus kita hilangkan.
Dalam pandangan dewa, makanan di dunia ini adalah kotor. Saya pikir
kita harus makan dan mempertahankan status keluarga, sebab kita
perlu hidup sebagai manusia, untuk mengkultivasi diri kita dan
menyelamatkan makhluk hidup. Pengertian ini adalah krusial.
Umumnya manusia hidup untuk makan.
Karena kita hidup di lingkungan manusia biasa, menaruh perhatian
terhadap makanan adalah layak, tapi kita kita seharusnya tidak
terikat.
Tahun lalu, waktu di pusat penahanan saya tidak membeli makanan,
namun demikian saya sangat sehat. Sebab saya percaya walaupun saya
memakan makanan yang buruk, Guru akan menyesuaikan gizi dalam
makanan yang diperlukan oleh tubuh saya.
Tentu saja, ada jarak antara memahami dan melakukan. Saya teringat
kadang-kadang saya merasa pusing, sepertinya tekanan darah saya
rendah. Saya tahu itu adalah gangguan, dan juga ujian bagi pikiran
lurus saya. Saya pancarkan pikiran lurus dan juga melihat ke dalam.
Saya perkuat keyakinan bahwa apapun yang dimakan tidak akan
menimbulkan masalah bagi saya. Saya menjadi sangat yakin, dan tidak
ada masalah lagi. Tubuh saya kelihatan sangat bersih dan
transparan, dengan kekuatan yang murni, ketika saya melihatnya
dengan Tianmu (mata ketiga).
Sesungguhnya setiap langkah adalah ujian untuk melihat apakah kita
ingin menjadi manusia biasa atau dewa. Jika kita melihat
segala-sesuatunya dari perspektif Fa, kita akan mempunyai pijakan
awal yang lurus dan bisa memperbaiki diri kita dalam hal ini.
Ini adalah pandangan pribadi saya dan untuk referensi anda.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/1/13/交流--营养与观念-234805.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/17/123296.html