Nama: Lei
Yangfan ((雷扬帆)
Jenis Kelamin: Pria
Umur: 36 tahun
Alamat: Kota Changsha, Provinsi Hunan
Pekerjaan: Personalia
Tanggal Penangkapan Terakhir: 8 Mei 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa
Xinkaipu (新开铺劳教所)
Kota: Changsha
Provinsi: Hunan
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, pencucian
otak, kerja paksa, pemberian makan secara paksa (cekok), pemukulan,
menolak kunjungan
(Minghui.org) Lei Yangfan melakukan mogok
makan untuk memprotes penganiayaan di Divisi 7 Kamp Kerja Paksa
Xinkaipu, Provinsi Hunan. Lei sebelumnya telah dua kali melakukan
mogok makan untuk protes penganiayaan di kamp kerja paksa, karena
itu petugas kamp kerja paksa memperpanjang masa tahanannya.
Pada 7 Desember 2010, ayah Lei pergi ke kamp kerja paksa dan
mengajukan kunjungan untuk bertemu anaknya, tetapi petugas
menolaknya.
Lei Yangfan
Lei Yangfan adalah mantan
personalia di Bank of China Cabang Hunan.
Dia pernah menderita penyakit bronkitis selama bertahun-tahun,
menyebabkan banyak masalah di pekerjaan dan kehidupan
sehari-harinya. Tidak lama setelah berlatih Falun Gong, penyakitnya
hilang dan tidak pernah kambuh lagi. Dia dikenal sebagai orang baik
di tempat kerjanya, dan sangat dihormati.
Lei ditangkap secara ilegal oleh petugas dari Kantor Polisi
Shazitang di Kota Changsha pada 8 Mei 2010, ketika sedang
menjelajahi web di sebuah warnet, dan kemudian dipindahkan ke
Kantor Polisi Wenyilu di Kota Changsa, yang bertanggung jawab untuk
wilayah di mana Lei tinggal. Pada malam harinya, tanpa melalui
prosedur legal, Lei dikirim ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sistem Legal Changsha, yang terletak di Kotapraja Laodaohe, Distrik
Kaifu, Kota Changsha, yang sebenarnya merupakan pusat pencucian
otak yang digunakan untuk menahan praktisi Falun Gong.
Lei melakukan mogok makan selama hampir 20 hari untuk memprotes
penganiayaan di pusat pencucian otak itu. Dan selama masa itu,
personil dari Kantor 610 Changsha menyiksanya dengan berbagai cara
kejam. Seorang saksi mata melihat beberapa petugas membaringkan Lei
di sebuah ranjang dan menyuntiknya secara paksa.
Pada 27 Mei 2010, tanpa prosedur legal, dokumen tertulis, atau
pemberitahuan kepada keluarganya, Lei, dalam kondisi lemah setelah
disiksa, dikirim ke Kamp Kerja Paksa Xinkaipu.
Di Divisi 7 Kamp Kerja Paksa Xinkaipu, petugas memerintahkan tiga
narapidana narkoba secara bergantian mengawasi Lei setiap jam. Lei
tidak mempunyai kebebasan sama sekali.
Lei melakukan mogok makan 2 kali untuk protes penganiayaan di kamp
kerja paksa. Petugas memperpanjang masa tahanannya menjadi 10 hari
lagi pada saat mogok makan pertama.
Lei melakukan mogok makan kedua kurang lebih tujuh hari pada akhir
Agustus 2010, dia diberi makan secara paksa. Petugas memerintah
narapidana untuk memegang kedua tangan dan kakinya, kemudian
membuka mulutnya dengan sebuah alat. Mulutnya dipaksa tetap terbuka
untuk selama satu jam sebelum petugas mencekoknya. Giginya hampir
copot akibat penyiksaan ini. Petugas kemudian memperpanjang masa
tahanannya lagi, dengan alasan mogok makan tersebut. Dou Xianglin,
deputi intruktur di Divisi 7, adalah orang yang paling bertanggung
jawab terhadap penganiayaan Lei.
Setelah penangkapan dan hukuman kamp kerja paksa Lei, keluarga Lei
pergi ke Komite Politik dan Hukum Changsha, Kantor 610 Changsha,
Departemen Kepolisian Changsha, dan Biro Administrasi Kerja Paksa
Hunan untuk meminta hukuman di kamp kerja paksa yang tidak sah itu
dicabut, tetapi pihak berwajib tidak memberikan respon terhadap
permohonan itu. Keluarganya sangat cemas setelah mendengar Lei
melakukan mogok makan lagi.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penganiayaan
ini:
Divisi 7 Kamp Kerja Paksa Xinkaipu
Kepala Liu Chao, Wakil Kepala Mao Wei, Instruktur Li Zhiqiang,
Deputi Instruktur Dou Xianglin: 86-731-85260066,
86-731-85260065, 86-731-85260064 ext. 9271 dan 9272
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/2/12/雷扬帆在湖南新开铺劳教所遭迫害(图)-236194.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/2/22/123406.html