(Minghui.org) Pada 5 Maret 2011, praktisi Falun Dafa Semarang dan Yogyakarta mengadakan workshop pengenalan Falun Dafa di Kota Semarang. Seminar yang berlangsung dari pukul 13 hingga 17 sore, dimulai dengan pemutaran video berbagai kegiatan praktisi untuk memperkenalkan Falun Dafa kepada masyarakat luas, mulai dari partisipasi pada pawai-pawai budaya dan lain-lain.
Lebih dari 80 peserta hadir dan secara antusias mengikuti workshop tersebut. Seorang praktisi menerangkan apa itu Falun Dafa (disebut juga Falun Gong), menjelaskan bahwa metode Falun Dafa selain melatih raga, juga mengultivasi hati/jiwa mengikuti prinsip universal Sejati-Baik-Sabar.
Para peserta workshop Falun Dafa
Setelah sesi pengenalan, empat
orang praktisi menceritakan pengalaman pribadi mereka berkultivasi
Falun Dafa. Seorang praktisi menceritakan sebelum berlatih penyakit
yang melandanya seperti datang dalam ‘rombongan,’ gaji bulanannya
juga terkuras habis hanya untuk berobat ke sana ke mari. Setelah
berlatih Falun Dafa, satu demi satu penyakitnya lenyap. Suatu saat
bahkan keluar gumpalan kotoran hitam seperti aspal dari telinganya.
Praktisi ini memahami Guru terus tengah memurnikan tubuhnya.
Seorang praktisi lainnya bercerita bagaimana karakternya berubah
setelah berlatih Falun Dafa. Sebelumnya dia sangat memilih-milih
makanan, namun kini dia dapat makan apa saja, demikian pula
kebiasaan merokoknya hilang setelah berlatih Falun Dafa.
Pada sesi tanya jawab, ada terlontar pertanyaan seputar penindasan
Falun Gong di China. Praktisi yang memandu acara menjelaskan memang
benar Falun Gong ditindas di China, dan itu hanya di China, di
lebih dari 100 negara lainnya, termasuk di Indonesia, Falun Gong
berkembang pesat dan bebas dilatih. Semakin banyak orang yang telah
mengenali apa itu Falun Gong dan tidak terkelabui oleh propaganda
penuh fitnahan dari pemerintah komunis China.
Dalam kesempatan yang sama, praktisi memutar video instruksi
perangkat latihan yang dibawakan langsung oleh Guru Li Hongzhi.
Acara ditutup dengan latihan bersama para peserta, di mana satu
praktisi perempuan dan satu laki-laki berdiri untuk melakukan
peragaan di depan, sementara peserta dapat langsung mengikutinya,
dibimbing oleh beberapa praktisi lainnya.
Praktisi memperagakan latihan
Falun Gong
Peserta workshop sedang melakukan latihan Falun gong
Acara workshop tersebut merupakan
kelanjutan dari pawai budaya yang diikuti oleh praktisi seminggu
sebelumnya. Para pembina tempat latihan di Semarang berkata, pada
Minggu (6 Maret 2011) terlihat lonjakan peserta yang latihan Falun
Gong di tempat-tempat latihan. Banyak praktisi baru berkata
tubuhnya merasa nyaman, segar dan ringan setelah berlatih.
Praktisi Semarang juga berencana untuk memutar video Ceramah 9 Hari
Guru Li Hongzhi di Guangzhou mulai tanggal 7 – 15 Maret. Agar para
praktisi baru tersebut dapat memperoleh Fa, dan memahami bahwa
kultivasi hati, menerapkan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam
kehidupan sehari-hari - merupakan kunci utama untuk memperoleh
kesehatan jiwa raga yang menyeluruh dan sempurna.