(Minghui.org) Selama sepuluh tahun
berkultivasi, saya telah melihat begitu banyak hal supernormal.
Segala macam perasaan muncul ketika mulai menuliskannya. Saya hanya
dapat menuliskannya sedikit, karena kata-kata tidak dapat
melukiskan apa yang saya alami. Cerita-cerita ini hanya mewakili
sebagian kecil dari banyaknya kejadian supernormal selama ini,
ketika pengikut Dafa di masa Pelurusan Fa sedang berada di
bumi.
Pertama Kali Menggunakan
“Kaki Ajaib”
Pertama kali saya menggunakan kemampuan supernormal adalah pada
musim gugur tahun 2001. Saya dan praktisi lain sedang menggantung
spanduk Dafa dan membagikan materi informasi tentang Falun Dafa ke
rumah-rumah. Materi kami hampir meliputi seluruh jalan utama dan
gang-gang di kota. Orang-orang mulai memahami bahwa propaganda
Partai Komunis China (PKC) terhadap Falun Gong hanyalah fitnahan.
Pihak berwenang takut akan hal itu. Akibatnya, tiba-tiba ada banyak
polisi dan petugas berpakaian sipil di jalan-jalan utama dan di
daerah perumahan.
Suatu malam ketika saya dan Wujie meninggalkan rumah praktisi
lainnya, kami memperhatikan ada dua orang sedang mengawasi kami
dari pagar komunitas di sisi lainnya. Mereka mengikuti kami dan
menyamakan kecepatan kami. Saya dan Wujie berpisah dan pergi arah
yang berbeda di sebuah pintu gerbang. Dua pengejar tersebut juga
berpisah dan mengikuti kami. Jantung saya berdegup kencang, seraya
dapat mendengar langkah-langkah kaki tepat di belakang saya. Saya
tiba-tiba terpikir "kaki ajaib" dan berbicara pada diri sendiri di
dalam hati, "Anda tidak dapat menangkap saya. Saya menggunakan
‘kaki ajaib’. Orang di belakang saya hanya satu langkah jaraknya
dan mencoba menangkap saya. Namun, dia tidak dapat mengapai saya
bagaimanapun dia berusaha keras. Tampaknya kami terpisah oleh
dimensi yang berbeda. Saya mulai berbicara dalam hati kepada
gerbang keamanan unit apartemen kami, "Cepat dan buka pintu untuk
saya." Ketika sampai di pintu gerbang, saya tidak menggunakan
kunci, namun pintu itu terbuka otomatis. Saya masuk gedung
apartemen, menutup pintu gerbang, dan mengatakan pada pintu gerbang
tersebut, "Jangan biarkan dia masuk Hentikan dia!" Saya cepat-cepat
naik tangga dan mendengar orang tersebut meminta beberapa warga
untuk membuka pintu gerbang melalui intercom. Ketika tiba di rumah,
saya mematikan lampu dan mendengarkan di pintu. Setelah beberapa
saat, saya mendengar langkah kaki menaiki tangga. Orang tersebut
berada di antara pintu saya dan pintu di seberang, kemudian mereka
perlahan-lahan turun ke bawah. Wujie kemudian menelepon dan
memberitahu bahwa dia juga selamat tiba di rumah. Dia mendengar
borgol berguncang di saku pengejar di belakangnya, namun dia mampu
kabur dalam perjalanan pulang.
Saat itu saya tidak tahu bahwa saya seharusnya tidak pulang ke
rumah setelah menghadapi situasi seperti ini. Saya adalah praktisi
baru dan kurang bijaksana. Namun, melalui kejadian itu, saya bisa
memahami bahwa praktisi benar-benar berbeda dari manusia biasa.
Saya tidak akan bisa meloloskan diri pada hari itu jika saya tidak
belajar Dafa. Sejak hari itu, saya percaya semua kemampuan
supernormal yang disebutkan di dalam buku Dafa.
Pemikiran Dewa Memerintah Petugas Polisi “Mengenai
Wajah”
Dua praktisi berada di rumah saya pada suatu pagi di musim gugur
2001. Kami belum bicara lama ketika tiba-tiba, saya menggigil. Saya
merasakan ada kemalangan besar akan terjadi dan mendesak praktisi
lain untuk segera pergi atau akan terlambat. Setelah mereka pergi,
saya segera membersihkan sekeliling rumah dan pergi. Tepat setelah
tiba di lantai dasar, saya mendengar suara di luar gedung
perumahan. Melalui jendela, saya melihat sekelompok polisi di luar
apartemen berteriak. Beberapa dari mereka pernah ke rumah saya dan
saya bertanya-tanya apakah mereka datang untuk saya. Lalu, saya
melihat dua polisi memasuki apartemen. Saya segera berbalik dan
naik ke atas. Saya berhenti di depan pintu rumah dan baru saja akan
mengambil kunci saat saya berpikir, "Ini tidak benar. Saya bukan
manusia biasa. Saya adalah praktisi Falun Dafa." Saya mengingat
puisi Guru, "Arhat besar di dunia, Dewa dan hantu paling takut."
("Kewibawaan," Hong Yin). Di bumi, siapa yang seharusnya takut?
Saya berbalik dan turun dengan ringan dan percaya diri. Di lantai
dua, saya melihat dua polisi yang akan naik ke atas. Mengejutkan,
mereka tidak melihat saya dan terus turun ke bawah. Saya terkejut,
mereka tidak melihat saya dan sedang bergumam, "Apakah unit ini?
Mari tanyakan pada seseorang dahulu." Mereka berbalik dan turun ke
bawah. Mereka menanyai seorang orang tua setelah keluar pintu
gerbang, "Apakah si anu tinggal di sini?" Orang tua itu menjawab,
"Tidak. Coba pergi ke tempat lain."
Setelah beberapa saat saya tidak mendengar orang berbicara, jadi
saya membuka pintu gerbang. Orang tua yang tinggal di sebelah
sedang duduk di luar pintu gerbang. Dia berbisik, "Sekarang pergi.
Mereka datang mencari Anda. Saya menyuruh mereka pergi." Saya pikir
polisi sudah pergi, membuka pintu gerbang dan melangkah ke luar.
Saya melihat dari sudut mata bahwa polisi sedang berdiri di luar
pintu gerbang apartemen lainnya. Saya telah melangkah keluar pintu
gerbang dan terlambat untuk sembunyi. Saya memancarkan pikiran yang
kuat, "Mengenai wajah!" Ketika saya memancarkan pikiran tersebut,
saya lupa akan rasa takut dan berpaling melihat mereka.
Mengejutkan, enam polisi berbalik dan berdiri membelakangi saya
seakan mereka berdiri dalam formasi. Saya segera teringat untuk
menggunakan kemampuan supernormal untuk "membekukan" para polisi
itu. Saat meninggalkan gedung, saya mendengar seorang polisi
bertanya pada seorang penduduk melalui intercom, "Apakah si anu
tinggal di sini?" Warga tersebut menjawab dengan tidak sabar, “Saya
tidak tahu.” Para polisi menekan intercom penduduk lainnya dan
bertanya lagi. Saya berjalan pergi tepat di depan hidung
mereka.
Pertama-tama saya pergi ke rumah kakak. Tepat tiba di sana, kakak
saya menelepon dari tempat kerjanya. Dia mengatakan polisi lama
mengetuk pintu saya dan kemudian pergi ke tempat kerja kakak saya.
Mereka mencoba memaksa kakak saya memberitahu keberadaan saya,
namun kakak tidak tertipu, dan menyuruh mereka pergi. Tetangga
kemudian memberitahu saya bahwa polisi menyadari bahwa mereka
memiliki alamat yang benar dan kembali ke rumah saya setelah saya
pergi.
Kejadian ini secara keseluruhan membuat takjub keluarga saya dan
tetangga yang bukan praktisi. Mereka berkomentar bahwa seorang
praktisi Falun Gong tidak akan terpengaruh sekalipun berjalan di
ranjang paku. Sejujurnya, saya juga takjub dan sepenuhnya yakin
bahwa praktisi Dafa memiliki kemampuan supernormal.
Melenyapkan Penganiayaan Menggunakan Kemampuan
Supernormal
Polisi menangkap praktisi Dafa dalam skala besar pada pertengahan
April 2002. Saya dibawa ke sebuah pusat penahanan. Saya melancarkan
mogok makan setibanya di sana. Kepala pusat penahanan, dokter
penjara, dan sekitar delapan penjaga mencekok saya. Mereka
mendorong saya ke tanah, menjepit hidung, menarik lengan, dan
mendorong kaki ke bawah. Mereka menggunakan sejenis alat untuk
membuka mulut dan memasukkan selang ke dalam kerongkongan saya.
Mereka menuangkan banyak obat dan separuh botol garam ke dalam
selang, yang terhubung ke tabung. Lalu mereka menuang air dingin ke
tabung, untuk mendorong obat dan garam turun. Penjaga Zou
menginjak kepala saya dan berteriak “Paksa dia makan!” Saya sangat
sulit bernapas dan sangat menyakitkan. Air asin masuk ke dalam
tubuh dan saya hampir tercekik. Segera saya teringat untuk
menggunakan kemampuan supernormal yang kuat untuk "mengirim
kembali" air asin tersebut. Dalam pikiran, saya juga meminta
bantuan Guru. Dalam sekejap, air asin dimuntahkan keluar dari mulut
saya, meskipun tabung dan selang masih terpasang. Air asin
tersembur ke seluruh penjaga. Saya melihat mereka jengkel. Mereka
menarik tabung keluar dan pergi.
Kepala pusat penahanan memerintahkan penjaga untuk membelenggu saya
ke gelang-gelang di tanah. Saya memancarkan pikiran, "Menggunakan
kemampuan supernormal untuk mengembalikan semua obat-obatan yang
telah mereka cekok ke saya kepada para penganiaya ini." Kami
mendengar dia muntah di lorong tepat setelah keluar dari sel.
Setelah penjaga pergi, saya muntah setengah baskom air. Ada bekas
darah di dalam air, bahkan ada ngengat dan potongan benang. Saya
tahu telah mendorong benda-benda buruk keluar dari tubuh saya
dengan kemampuan supernormal. Seorang rekan praktisi menangis dan
bertanya apakah saya bisa mengatasinya. Saya menjawab ya. Lalu saya
melafal kata-kata Guru, "Dalam menciptakan seorang manusia, suatu
kehidupan, maka elemen kehidupannya yang spesifik dan sifat
esensinya sudah terkomposisi sampai taraf ekstrem mikroskopis."
(Zhuan Falun). Rekan-rekan praktisi dan narapidana semuanya
menangis.
Saya jatuh tertidur dan ketika bangun, saya merasakan sebuah
perasaan hangat di hati dan tidak merasa sakit lagi. Saya
mengatakan pada praktisi lain bahwa Guru datang di dalam mimpi.
Dalam mimpi, saya seorang anak kecil. Saya sedang ditahan di sebuah
kurungan oleh orang-orang jahat dan tidak diperbolehkan makan. Guru
menepuk kepala saya dan mengatakan beberapa kata untuk menghibur.
Dia juga membawakan sepiring pangsit panas dengan isi sayuran
lezat. Saya tidak dapat mengingat kata-kata Guru ketika bangun,
namun saya terharu dan meneteskan air mata. Praktisi lain juga
terinspirasi ketika mendengarnya.
Seorang praktisi memberitahu saya bahwa penjaga memasukkan obat
pencahar yang sangat kuat ke dalam air asin agar saya diare dan
lemas. Saya segera memancarkan pikiran, "Menggunakan kemampuan
supernormal untuk mengatasinya." Hasilnya, saya dibebastugaskan
selama delapan hari dimana saya terkunci pada gelang-gelang.
Pada hari-hari berikutnya, para penjaga meningkatkan dosis
obat-obatan dan garam, dan mencekok saya beberapa kali. Mereka
ingin membuat saya haus sehingga akan meminta air. Dengan tegas
saya menolak penganiayaan tersebut. Saya begitu terkejut pada
kenyataan bahwa sepiring pangsit dari Guru membuat saya tidak
merasa lapar ataupun haus selama delapan hari. Saya tidak merasakan
sakit sama sekali. Saya merasakan Guru terus-menerus menjaga saya
dan tanpa keraguan mengetahui bahwa Dafa mahakuasa.
Mematikan Monitor Kamp Kerja Paksa
Saya ditahan di sebuah kamp kerja paksa pada 2003. Praktisi Falun
Gong dibagi dalam dua kelompok yang berbeda. Saya mengetahui bahwa
praktisi di kelompok lain tidak memiliki artikel Guru. Saya
memikirkan sebuah cara untuk mendapatkan artikel bagi mereka dan
meminta kepala kelompok untuk memberi kami satu jam untuk tidur
sebentar. Tidur sebentar berarti kedua kelompok harus makan bersama
untuk menghemat waktu bagi tidur siang. Kami menggunakan waktu
makan untuk menyalurkan artikel Guru.
Suatu malam, saya mengganti baju dan mengenakan kemeja tertentu dan
pergi ke kafetaria. Praktisi dari kelompok lain segera menyadari,
karena saya selalu memakai kemeja ini saat memberikan artikel.
Namun, penjaga terus-menerus mengamati saya. Sulit untuk mendekati
praktisi. Saya merasa sedih ketika melihat mereka memperhatikan
saya dengan mata bersemangat seperti itu. Saya memancarkan pikiran
lurus saat makan malam. Sementara itu, saya memancarkan pikiran,
"Menggunakan kemampuan supernormal untuk mematikan lampu." Saya
bisa menyampaikan artikel dalam kekacauan berikut. Praktisi
memperhatikan dan menunggu tindakan saya. Saya membungkus artikel
Guru dengan kain bersih, berdiri dan berjalan menuju ruang air.
Ketua kelompok melihat dan menyuruh saya berhenti. Saya mengatakan
ingin minum air. Dia mengatakan saya seharusnya meminta orang
lain mengambilnya. Saya tidak menjawab dan terus berjalan. Dia
membuntuti saya. Seorang praktisi dari kelompok lain juga berjalan
menuju ruang air. Saya memancarkan pikiran kuat ke lampu: "Mati."
Saya juga meminta bantuan Guru. Delapan buah lampu mati seketika.
Ada lebih dari 200 orang di kafetaria dan berubah menjadi kacau.
Kepala kelompok lupa bahwa dia sedang membuntuti saya dan dia
berteriak, "Jangan takut. Semuanya tetap di tempat." Praktisi itu
dan saya tidak pergi ke ruang air. Kami berjalan saling mendekat
dan saya memberikan artikel tersebut padanya saat berpapasan.
Beberapa detik kemudian, lampu berkedip dua kali dan menyala
kembali. Ketua kelompok tersebut berteriak, "Sekarang sudah normal.
Mungkin konsleting." Saya dan praktisi itu sudah kembali ke meja
masing-masing. Para praktisi dari kedua kelompok memahami apa yang
terjadi. Mereka hanya saling tersenyum.
Saya menyaksikan berbagai cara yang digunakan penjaga dalam
menganiaya praktisi di kamp kerja paksa. Saya ingin menulis sepucuk
surat untuk mengekspos dan mengungkap kejahatan tersebut. Namun,
kami diawasi ketat dan ada dua orang yang ditugaskan untuk
mengawasi setiap sel. Saya bertanya-tanya bagaimana menemukan
kesempatan untuk menulis surat semacam itu.
Saya menghabiskan beberapa hari untuk memancarkan pikiran lurus
untuk membersihkan medan dimensi. Ketika tiba harinya bagi saya
untuk menulis surat tersebut, saya memancarkan pikiran yang kuat,
pertama-tama menggunakan kemampuan supernormal untuk mematikan
monitor kamar. Lalu saya memancarkan pikiran untuk "membekukan" dua
orang yang bertindak sebagai pengawas dan membuat mereka tertidur.
Saya juga memancarkan pikiran untuk membuat petugas jaga jatuh
tertidur dan tidak datang memeriksa kamar kami. Dua orang yang
mengawasi sel kami mendengkur selama setengah jam berikutnya. Saya
mulai menulis surat dan terus meminta perlindungan dan dukungan
Guru. Petugas jaga tidak melihat ke dalam ruangan kami dan saya
kadang-kadang dapat mendengar dengkuran. Malam itu, saya merasa
berada di dalam ruang dimensi lain; sebuah dimensi yang merupakan
milik saya, dan saya dapat melakukan apapun yang ingin saya
lakukan.
Saya menyelesaikan surat tersebut saat fajar. Siang hari, saya
mendengar percakapan antara dua pengawas dan petugas jaga. Mereka
semua menyebutkan bahwa mereka tidak pernah tidur selama itu.
Mereka mengatakan serasa dibekukan oleh sesuatu dan tidak dapat
bangun. Saya gembira mendengar apa yang mereka katakan dan
berterima kasih atas bantuan Guru.
Seorang praktisi dibebaskan pada hari berikutnya dan dia membawa
surat itu untuk dikirim. Dia mengirim surat itu ke Reformasi
Melalui Biro Tenaga Kerja di provinsi ini. Biro tersebut mengirim
personil ke kamp kerja paksa untuk melakukan inspeksi selama 14
hari berikutnya. Meskipun kamp kerja paksa diberitahu oleh orang
dalam sebelum inspeksi, dan mereka mencoba menyembunyikan bukti
yang memberatkan, mereka tetap menemukan masalah pada makanan
kafetaria dan harga serta kesegaran makanan di toko bahan pangan.
Kemudian kamp kerja paksa tersebut harus membuat beberapa
penyesuaian. Makanan kantin ditingkatkan dan toko bahan pangan
hanya menjual makanan yang belum kadaluarsa.
Melenyapkan Kejahatan dan Meninggalkan Kamp Kerja
Paksa
Saya dikurung di sel isolasi untuk beberapa waktu. Lebih dari
sepuluh orang bergantian berusaha untuk "mengubah" saya setiap
hari. Alasan mereka sangat lemah sehingga saya tidak tergerak. Enam
bulan telah berlalu dan saya tetap tidak menyerah. Mereka mengurung
saya di ruang paling dingin di kamp kerja paksa. Tidak ada pemanas
dalam ruangan tersebut dan jendela serta sudut-sudut sel tertutup
es. Saya tahu saya tidak akan "berubah" bagaimanapun yang terjadi
pada saya. Namun, cuaca begitu dingin di dalam ruangan sehingga
saya menggigil. Saya tidak bisa menahan rasa sedih.
Pada suatu malam saya sangat ngantuk. Saya baru saja tertidur
ketika mendengar lagu berdering di telinga. Saya terbangun saat
baris keempat dari lagu tersebut. Saya merasa sangat diringankan
oleh dorongan Guru, tiba-tiba saya melihat kilauan emas di dinding.
Saya duduk dan melihat dua kata terukir "Jian-ding" ("tabah") di
dinding. Saya berlinang air mata dan tidak merasa dingin ataupun
sakit lagi. Diam-diam saya berkata, "Guru, saya akan berjalan
keluar dari sini!"
Saya melafal Fa setiap hari dan terus-menerus menyadari
prinsip-prinsip baru dari Fa. Saya menyadari bahwa saya bisa pulang
bahkan di tengah pengaturan kekuatan lama ini. Kejahatan tidak
mempunyai alasan untuk menahan saya. Namun bagaimana ini bisa
terjadi? Saya meminta bantuan Guru. Saya bermimpi malam itu. Dalam
mimpi, saya berdiri di atas gundukan tanah menikmati beberapa
panekuk dan sosis. Kebetulan saya melihat ke bawah dan menemukan
saya berdiri di tempat sampah. Saya melihat lebih dekat dan
menemukan bahwa panekuk dan sosis juga terbuat dari sampah. Saya
tidak ingin makan lagi. Ketika bangun, saya menyadari bahwa kamp
kerja paksa adalah seperti tempat pembuangan sampah. Ada berbagai
macam orang di sana dan itu bukan tempat bagi para praktisi Dafa.
Ini adalah sebuah petunjuk dari Guru sehingga saya dapat keluar
dari kamp kerja paksa dengan melakukan mogok makan.
Para penjaga tahu saya melancarkan mogok makan empat hari kemudian.
Kepala kelompok berbincang dengan saya. Dia mencoba membujuk saya
untuk menyerah, tapi saya tidak takut dengan itu. Saya teringat
kata-kata Guru bahwa kekuatan lama memiliki seperangkat pengaturan
untuk semua pengikut Dafa. Tidaklah mungkin sebuah pengaturan
dibuat agar seseorang dianiaya di dalam kamp kerja paksa atau
penjara tertentu? Kemudian tidak mungkin mereka mengatur untuk
saya, agar dianiaya di kamp kerja paksa ini, oleh kelompok ini dan
dalam sel ini? Saya berbicara kepada seluruh dimensi yang membentuk
kamp kerja paksa, "Anda telah menahan saya begitu lama dan saya
tidak mampu melihatnya sampai hari ini. Saya tidak akan pasif
menerima penahanan dan penganiayaan mulai sekarang ini. Anda dapat
menahan saya jika tidak takut. Saya akan memancarkan pikiran lurus
untuk mencerai-beraikan Anda, sampai Anda lenyap sepenuhnya!”
Setelah itu, saya menggunakan kemampuan supernormal untuk
menghancurkan penganiayaan yang diatur kekuatan lama bagi saya.
Saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan semua makhluk
jahat dalam pengaturan tersebut, termasuk faktor-faktor jahat di
balik rumput, pepohonan dan partikel udara. Beberapa hari kemudian
saya merasakan, bahkan rumput ingin berbicara dengan saya dan ingin
saya pulang. Kemudian kepala kelompok meminta ijin direktur penjara
untuk membawa saya ke dokter. Saya tahu Guru membantu saya. Ketika
kendaraan kami keluar dari pintu gerbang, saya mempertahankan
pikiran kuat ini, "Kamp kerja paksa iblis, Anda tidak akan lagi
menahan saya!"
Dokter memeriksa dengan gastroskop. Ia memasukkan tabung ke dalam
kerongkongan saya, terus memasukkan dan menariknya keluar. Ini
sangat menyakitkan hingga saya menangis. Saya berpikir, "Biar saya
mati. Saya tidak tahan lagi!" Mereka sedang melihat monitor dan
berkata bahwa mereka tidak menemukan masalahnya. Saya sangat
kesakitan. Tiba-tiba, saya teringat bahwa saya ingin pulang.
Bagaimana saya bisa mengatakan bahwa saya ingin "mati"? Diam-diam,
saya mengeluarkan tangisan muram, "Guru selamatkan saya!" Saya
menangis dari dasar sebagai makhluk hidup dan merasa bergema di
lembah dan menembus langit. Dalam sekejap, salah satu dokter
berkata, "Lihatlah apa yang ditunjukkan indikator ini." Para dokter
saling memandang dan terkejut hasilnya. Saya meneteskan air mata
karena saya tahu Guru ada di sana untuk menyelamatkan saya.
Ketika kami kembali ke kamp kerja paksa, penjaga dan dokter kamp
mencoba membujuk saya untuk minum obat dan menjalani operasi untuk
memperbaiki kondisi saya. Mereka mengatakan saya memiliki polip di
perut dan hanya dibutuhkan sebuah operasi kecil untuk
menyingkirkannya. Mereka kemudian mengatakan bahwa akan
membahayakan jika saya tidak menjalani operasi. Saya tahu itu bukan
polip. Saya menyimpulkan bahwa ilusi yang Guru manifestasikan ini
pasti kelihatan mengancam nyawa. Saya tahu bahwa saya tidak
memiliki penyakit. Guru telah mengubah situasi untuk mengeluarkan
saya dari kamp kerja paksa. Saya menolak menjalani operasi
apapun.
Saya menjelaskan kepada keluarga, cara mereka untuk benar-benar
membantu saya adalah terus-menerus meminta pembebasan saya. Mereka
akhirnya mengerti dan memberikan dukungan. Saya menulis surat
kepada direktur kamp kerja paksa dan kepala kelompok, meminta
pembebasan tanpa syarat. Saya dibebaskan sepuluh hari
kemudian.
Keajaiban Saat Melakukan Tiga Hal
Saya mengalami banyak keajaiban saat melakukan tiga hal. Saya
menempelkan beberapa stiker informasi Dafa di dinding dalam keadaan
gelap, dan saya memperhatikan penempatan stiker tersebut. Saya
berpikir, "Akan lebih baik jika ada cahaya." Dengan segera, tangan
saya memancarkan cahaya merah setiap kali mengambil stiker. Saya
menempelkan beberapa stiker pada tiang listrik dan seseorang
mendekati saya. Dalam pikiran saya mengatakan kepadanya untuk
"kembali," ia berbalik dan pergi. Di lain waktu, saya membagikan
materi Falun Gong di siang hari. Seorang wanita tua yang membawa
seorang anak melihat dan mendatangi saya. Saya memancarkan pikiran,
"Saya sedang menyelamatkan manusia. Silakan pergi ke tempat
lain." Dia berbalik dan pergi. Kadang-kadang saya menghadapi
gonggongan anjing saat menyebarkan materi. Saya membayangkan mulut
anjing dengan sepotong kain di dimensi lain. Gonggongan anjing itu
akan segera berhenti dan suaranya teredam. Ketika akan naik kereta
api, saya memancarkan pikiran kepada orang-orang, "Datang ke sini
jika kalian ingin mengetahui fakta sebenarnya tentang Dafa." Akan
selalu ada orang yang datang dan duduk di sisi saya dan
memulai percakapan. Beberapa dari mereka keluar dari PKC dan
organisasi terkaitnya.
Tidak peduli betapa banyak manusia merasa ilmu pengetahuan sekarang
dapat menjelaskan alam semesta dengan tepat, itu hanyalah permainan
anak-anak bila dibandingkan dengan Fa Buddha. Banyak hal-hal
supernormal ini merupakan hal biasa bagi pengikut Dafa. Ilmu
pengetahuan manusia butuh perkembangan selama ribuan tahun untuk
memahami hal-hal ini. Ini adalah keajaiban yang ditinggalkan Dewata
kepada manusia selama periode Pelurusan Fa. Mungkin periode ketika
dewa dan manusia hidup berdampingan akan berlalu dengan cepat.
Namun, semua yang telah terjadi selama waktu yang luar biasa ini
tidak akan terlupakan. Peristiwa ini akan dicatat sebagai bagian
dari sejarah Pelurusan Fa. Banyak kejadian supernormal dan
keajaiban akan dikenang sepanjang zaman!
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/2/19/征文选登--关键时刻神念醒-236389.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/3/10/123721.html