(Minghui.org) Sekitar 30an staf dan pimpinan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Kepulauan Riau melakukan latihan perangkat gerakan Falun Dafa, pada Jum’at (8/4). Latihan yang dimaksudkan sebagai pengenalan Falun Dafa itu pertama kalinya dilakukan di instansi yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di wilayah Kepri itu.
Kepala BPOM Kepri, Drs. I Gde
Nyoman Suandi mewakili BPOM Kepri menyambut baik dan antusias
kedatangan beberapa praktisi Falun Dafa dari Batam yang mengenalkan
metode kultivasi ini.
“Kami sangat senang pada hari ini diberi kesempatan untuk mengenal
lebih jauh tentang senam ini, mudah-mudahan dapat memberikan
manfaat bagi kami,” ujarnya.
Drs. I Gde Nyoman Suadi, Kepala BPOM Kepri
Latihan dimulai sekitar pukul 07.30 wib di halaman kantor BPOM yang cukup luas, di kawasan Nongsa, Batam. Di bawah panduan beberapa praktisi, Kepala BPOM Kepri dan dan wakil serta stafnya yang terdiri dari pria dan wanita bersama-sama mengikuti peragaan gerakan yang dicontohkan seorang praktisi wanita dan pria yang masing-masing berdiri di depan. Sementara praktisi lainnya membetulkan gerakan para peserta yang belum benar.
Para peserta sedang melakukan latihan Falun Gong
Setelah dilakukan peragaan
gerakan, dilanjutkan dengan sharing-sharing pengenalan tentang
Falun Dafa. Seorang praktisi menjelaskan sekitar manfaat latihan
dan juga sekilas sejarah munculnya metode kultivasi Falun Dafa ini.
Ia menuturkan bahwa sejak muncul pada 1992 di China, dalam
perkembangannya Falun Dafa telah menyebar ke berbagai negara dan
terbukti banyak meningkatkan kesehatan jiwa dan raga para
praktisinya. Mulai dari peningkatan kesehatan yang prima, tubuh
bebas dari penyakit serta peningkatan di aspek moral, yakni
perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Apakah latihan ini bisa mengatasi masalah asam urat?” tanya
seorang wanita peserta latihan.
Seorang praktisi menjawab bahwa apabila latihan Falun Dafa ini
dilakukan dengan serius, dan tidak mengejar keinginan, maka dengan
sendirinya peningkatan kesehatan akan diperoleh. Namun apabila
tidak dilakukan dengan serius maka efeknya pun sulit untuk
didapat. Menurutnya banyak orang yang berlatih Falun Dafa
mendapatkan efektivitas penyembuhan penyakit, badan semakin sehat
dan standar moral terus meningkat.
“Saat latihan apakah ada pengaturan khusus tentang pernafasan
kita?” tanya Kepala BPOM Kepri, Drs. I Gde Nyoman
Suandi.
Dijelaskan bahwa Falun Dafa bukanlah sebuah metode latihan
pernafasan, jadi saat latihan tidak ada pengaturan khusus mengenai
pernapasan. Pernafasan normal seperti biasa. Kondisi tetap sadar
dan tidak memikirkan apapun, sambil konsentrasi ke musik. Gerakan
yang dilakukan pun juga mengikuti mekanisme yang ada, tidak ada
segala bentuk pengarahan niat pikiran, dan lain-lain.
Pada kesempatan itu mereka juga berkesempatan melihat foto-foto
kegiatan Falun Dafa di seluruh dunia. Dibagikan pula brosur dan
dikenalkan buku Falun Gong. Dijelaskan pula tentang fakta
penindasan yang dialami oleh para praktisi di China yang
berlangsung hingga saat ini. Para praktisinya ditangkap dan
dilarang untuk ikut latihan ini.
“Pemerintah Partai Komunis China ketakutan akan perkembangan pesat
dari Falun Dafa, takut akan menjadi kekuatan yang membahayakan bagi
pemerintah komunis di sana. Padahal sebelumnya Falun Dafa
mendapatkan banyak penghargaan karena kontribusinya bagi
peningkatan masyarakat di China,” jelas seorang praktisi.
Saat hari beranjak siang, di akhir pertemuan disepakati jadwal
untuk setiap Jum’at pagi, para praktisi akan datang untuk
bersama-sama berlatih Falun Dafa di kantor BPOM Kepri dan lebih
mengenalkan metode kultivasi tingkat tinggi itu.