(Minghui.org) Sekitar 300 tahun yang lalu, 28 orang pada satu tingkat dalam Triloka sedang menunggu untuk reinkarnasi dan saya adalah salah satu di antara mereka. Satu Sang Sadar datang kepada kami dan menunjukkan gambar seorang kaisar. Sang Sadar berkata, "Ini adalah orang yang hebat dan namanya Aisin Gioro Xuanye (Kaisar Kangxi). Pengikutnya akan mendapatkan pahala yang besar. Adakah sukarelawan yang mau melindungi dia?” Semua orang berkata ya. Sang Sadar melanjutkan, "Melindungi seorang kaisar, sulit dan berisiko. Silakan berpikir dengan seksama sebelum kalian membuat keputusan." Beberapa orang bimbang dan 13 dari 28 orang melangkah mundur. Sang Sadar berkata kepada kami berlima belas, "Mari ikuti saya." Dia membawa kami ke ruangan lain, di mana ada 5 gambar. Namun gambar-gambar tersebut, masing-masing tampak putih dan tidak jelas apa yang ada di dalamnya. Sang Sadar kemudian berkata, "Sebuah ujian diperlukan untuk memenuhi syarat sebagai pengawal kaisar. Tujuannya untuk memeriksa apakah Anda memiliki ketekunan dan dapat menahan kesukaran. Ujian ini meliputi lima bagian (rangkaian es, rangkaian cahaya, rangkaian pedang, rangkaian hujan es, dan rangkaian berdiri) dan seseorang harus lulus semuanya." Pada saat itu, tujuh orang lagi melangkah mundur. Sang Sadar berkata kepada kami berdelapan, "Apakah kalian siap?" Kami semua mengangguk. Sang Sadar kemudian mengibaskan tangan dan kami semua masuk ke dalam gambar tersebut.
Saya pertama kali masuk ke dalam
rangkaian es. Saya membeku, dan seluruh tubuh gemetaran sepanjang
waktu. Satu-satunya perasaan hanyalah dingin, dari kepala sampai
ujung kaki. Berangsur-angsur saya merasa diri membeku, menjadi mati
rasa, dan mengeras. Bahkan mata saya tidak dapat bergerak. Perasaan
membeku kemudian masuk ke dalam tubuh, seakan semua organ dalam
membeku, sepotong demi sepotong. Proses membeku sangat jelas dan
saya bahkan dapat mendengar suara pecahan ketika organ saya
bertubrukan satu sama lain karena dibekukan. Pada akhirnya, seluruh
tubuh saya membeku. Saya tidak tahu berapa banyak waktu yang telah
berlalu, namun saya masih memiliki sedikit kesadaran. Pada saat
itu, saya masuk ke dimensi lain, terang dan cerah. Pada awalnya,
saya merasa hangat, lalu tubuh saya mulai mencair dan air keluar.
Seiring organ dalam mencair sepotong demi sepotong, hal tersebut
sangat menyakitkan dan gatal dimana-mana, perasaan sakit sulit
dilukiskan. Ketika proses ini melambat, saya mampu sedikit lega,
kemudian cahaya matahari menjadi panas membakar. Tidak ada apapun
untuk menutupi diri dan cahaya matahari itu begitu kuat sehingga
saya tidak dapat membuka mata. Saya merasakan air di dalam
tubuh menguap, kulit menjadi mengkerut, dan tubuh mulai
mengering.
Kemudian, air pada organ dalam saya juga mulai menguap dan tubuh
saya lemas. Seiring berubah menjadi sesuatu seperti dendeng, dan
berada di ambang kematian, tubuh saya mengapung dan pergi ke
dimensi lain. Di sana, dewa pedang muncul. Dia menunjuk pada
rangkaian pedang di tanah dan berkata, "Silakan!" Saya
meringkukkan tubuh dan berguling seperti bola menuju
deretan pedang yang tak berujung. Pedang-pedang tersebut semakin
tajam, memotong saya satu demi satu, membuat saya semakin sakit.
Pada awalnya, saya merasa tubuh terluka oleh pedang seiris demi
seiris. Setelah daging di tubuh terpotong, tulang saya terlihat dan
dipotong oleh pedang. Kemudian semua organ dalam dipotong oleh
pedang, satu demi satu, sepotong demi sepotong. Dengan gigi
terkatup, saya berguling menanjak menyongsong deretan pedang
lainnya. Yang ini bahkan lebih menyakitkan, karena pedang berubah
cepat dengan pola yang berbeda. Seolah-olah setiap sel tubuh saya
dipotong terbuka dan waktu terasa lama. Saya hanya punya satu
pikiran, "Saya harus melewatinya." Pada akhirnya saya sampai di
puncak bukit. Mencengangkan ternyata itu adalah sebuah
jurang, saya mulai jatuh. Akhirnya, saya menyentuh
tanah dan dalam kondisi kesakitan yang amat sangat, saya berharap
dapat beristirahat. Hanya berfikir demikian, hujan es mulai
menghantam saya - saya memasuki rangkaian hujan es. Pada awalnya,
hujan es yang melanda saya seukuran kacang kedelai.
Hal itu sangat menyakitkan dan membuat saya mati rasa. Lalu lebih
banyak hujan es seukuran telur mulai menghujam dari segala arah.
Ini membuat saya hampir kehilangan kesadaran. Lalu saya
merasa tubuh menjadi semakin besar, sehingga ada tempat yang lebih
luas bagi hujan es untuk menghantam, sehingga membuat saya lebih
menderita. Pada saat itu, tubuh terdapat banyak lubang dimana-mana
akibat hantaman hujan es. Di dalam lubang tersebut, sangat
menyakitkan dan dingin. Hujan es itu menghantam hampir tanpa akhir
dan tubuh hampir limbung. Saya tidak tahu berapa lama hal ini
berlangsung, namun akhirnya hujan es itu berhenti. Kemudian seorang
dewi es muncul. Dia membantu saya berdiri dan mendorong saya ke
dimensi lain. Sementara saya berusaha mencari tahu apa yang sedang
terjadi, sebuah suara memberitahu, "Sekarang pengujian berdiri dan
Anda tidak boleh jatuh ke bawah." Kemudian dua orang datang dan
mendorong saya, hampir memukul saya jatuh. Seiring menepi dan
berdiri tegak, lebih banyak orang datang mendekati saya. Mereka
bergabung bersama untuk mendorong saya, membuat saya kehabisan
napas. Seolah-olah mendorong dengan paksa sepanjang waktu dan
bahkan tidak ada waktu bagi saya untuk bernapas. Saya sangat
kelelahan dan ingin jongkok, namun tidak bisa.
Karena dorongan, saya merasa organ dalam menjadi berubah bentuk dan
karena organ tersebut ditekan keras, maka hampir keluar dari
mulut saya. Saya masih memiliki pikiran bahwa ini adalah uji
berdiri. Pada akhirnya, setelah didorong begitu kuat hingga saya
merasa menjadi seperti sehelai kertas. Lalu, dorongan berhenti dan
saya pindah ke dimensi lain. Di sana, Sang Sadar yang datang
sebelumnya muncul lagi. Ia mengangguk pada kami, "Selamat! Kalian
berdelapan telah lulus ujian." Pada saat itu, kami berdelapan
merasa segar, bertenaga dan rupawan. Kemudian Sang Sadar lainnya,
yang bertanggung jawab atas reinkarnasi, datang. Dia mengeluarkan 8
buku kecil dan berkata, "Ambil sebuah buku dan bersiap untuk
reinkarnasi." Pada sampul buku, rasanya seperti sebuah film. Saya
dapat melihat kelahiran saya, berlatih kung-fu, melindungi kaisar,
sepanjang jalan sampai kematian saya. Setelah menonton ini, kami
berdelapan dipanggil bersama lagi. Sang Sadar mengeluarkan
sebuah kota yang bertuliskan "Master kung-fu kerajaan" dan berkata
kepada kami, "Ini adalah tanggung jawab dan maha kebajikan kalian."
Kemudian kami berdelapan masuk ke dalam kotak tersebut, yang
kemudian turun dan kami bereinkarnasi sekali lagi.
Saya dilahirkan di sebuah keluarga Manchu di Manchuria pada
tahun 1657 dan nama saya Kangcaier. Saya adalah anak tertua di
keluarga tersebut dan saya menyukai kung-fu sejak masih
sangat muda. Ketika berumur 12 tahun, keluarga menawarkan gaji yang
tinggi bagi seorang master kung-fu untuk mengajari saya. Setelah
enam bulan, mereka merasa master itu tidak cukup baik, jadi mereka
berpaling kepada orang yang menyebut dirinya Nanmen (dia
sebenarnya seorang jenderal langit dari Nantianmen). Master
ini sangat menyukai saya dan berkata tubuh fisik saya ideal
untuk berlatih kung-fu. Dia mengajar saya sebanyak yang dia bisa
dan saya belajar dengan cepat. Saya mampu menanggung penderitaan,
dan saya segera menjadi sangat berkemampuan. Tidak hanya mampu
memanjat gedung dan bergerak di antaranya dengan cepat, saya juga
belajar keahlian khusus - biliar besi. Ada dua jenis besi biliar:
yang satu seukuran buah anggur dan yang lainnya berukuran lebih
besar, seukuran telur. Yang berukuran kecil memiliki permukaan
halus, dan dilemparkan secara langsung, yang besar memiliki
permukaan kasar dan berisi pegas didalamnya yang terhubung dengan
tiga manik-manik kecil. Jenis ini sangat kuat karena saat mendekati
sasaran, cangkangnya mencuat terbuka, mengeluarkan tiga manik-manik
yang mengarah pada berbagai titik akupunktur. Karena kekuatannya
yang merusak, master kung-fu meminta saya untuk tidak
menggunakannya sembarangan dan saya juga biasa tidak
membawanya.
Master Nanmen mengajar saya selama tiga tahun dan kemudian pergi.
Setelah itu saya seringkali berjumpa dengan orang-orang yang
menyukai kung-fu dan tinggal bersama mereka. Seiring waktu berlalu,
saya menginjak usia 17 tahun. Pikiran saya masih polos dan
sepenuhnya untuk berlatih kung-fu. Suatu hari, seorang biarawan
pengembara melintas dan, setelah melihat saya, dia berkata,
"Kamu ada jika telinga ada; Kamu menghilang jika telinga
menghilang". Tak seorang pun di keluarga saya mengetahui apa maksud
perkataannya. Ibu saya meminta penjelasan biksu tersebut, yang
hanya berkata, "Tolong jangan khawatir tentang hal itu" dan
pergi.
Selama tahun itu, ada perekrutan untuk penjaga kerajaan dan saya
terpilih. Karena ketekunan, kehati-hatian, dan pengetahuan
saya menguasai kung-fu, saya segera dipromosikan sebagai salah satu
pengawal kaisar. Saya menyadari tanggung jawab tersebut dan selalu
waspada setiap saat. Seiring waktu berjalan, saya mampu mengenali
suara tertentu, terlepas apakah itu seekor kucing yang merangkak di
gedung atau suara lain dari jauh. Saya juga memiliki
penglihatan tajam dan bisa melihat jarak jauh, bahkan di malam
hari. Selama lima tahun tersebut, saya mengalami belasan ancaman
pertempuran dan itu adalah masa yang sangat intens dalam kehidupan
saya.
Sebagai pengawal, kami mengikuti kaisar, ke manapun beliau pergi.
Kami bergantian melindungi kaisar, baik di siang hari maupun malam,
dalam cuaca apapun. Kaisar juga memperlakukan kami dengan baik dan
kadang-kadang memberikan susu hangat di musim dingin atau teh
dingin di musim panas. Kami juga sangat berterima kasih. Tugas jaga
saya berpasangan dengan pengawal Ahyige; kami seringkali berpatroli
di malam hari, tanpa membuat suara. Saat lelah, kami kadang-kadang
bersandar pada sebuah tiang untuk beristirahat. Biasanya,
kaisar masih membaca catatan pemerintahan di malam hari, atau
membaca buku-buku. Terkadang, di tengah malam, dia mengundang salah
satu dari kami masuk untuk berbicara sejenak. Selain itu,
kami jarang mengganggu kaisar dan biasanya dia tidak tahu apa
yang terjadi sepanjang malam sampai keesokan paginya.
Suatu malam, saya melihat seseorang bergerak dan dia mendekat, saya
melemparkan sebuah biliar besi padanya. Dengan suara kecil, dia
terjatuh. Saya datang dengan pedang di tangan, dan menemukan dia
sudah mati. Di waktu yang lain, salah satu biliar saya mengenai
seorang pembunuh. Dia terluka dan lari. Pengawal kerajaan mencari
kemana-mana dan mengejutkan, kami tidak dapat menemukannya. Pada
hari berikutnya, kami menemukannya terbaring di taman kerajaan,
hampir meninggal. Dia membawa surat yang memfitnah kaisar.
Suatu ketika kami menemukan seorang pembunuh yang ahli dalam
penggunaan obat. Salah satu pengawal kaisar adalah seorang pakar
mengenai hal ini. Dia mencium bau yang tidak biasa dan pura-pura
keracunan, terbaring di tanah. Penjaga lain juga menjadi waspada
dan bersembunyi di dekatnya. Ketika pembunuh datang di antara
mereka, kedua penjaga segera menyergap dan menangkap pembunuh.
Sebelum kami berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan, pembunuh
tersebut sudah bunuh diri dengan menelan racun yang
sebelumnya ditempatkan di mulutnya. Orang-orang ini menggunakan
berbagai macam taktik untuk mencoba membunuh kaisar.
Seorang pengawal membutuhkan keberanian maupun kehati-hatian.
Suatu ketika, seorang pengawal melukai seorang pembunuh yang
memiliki senjata rahasia. Tanpa banyak menaruh perhatian, pengawal
tersebut lalu langsung memeriksa tubuh pembunuh. Pembunuh tersebut
tiba-tiba membuka matanya dan meludahkan belasan jarum beracun ke
wajah dan tubuh penjaga. Penjaga lain datang dan membunuh si
pembunuh. Penjaga yang keracunan tersebut langsung bereaksi sangat
serius - seluruh tubuhnya menjadi bengkak bernanah. Dalam kesakitan
yang luar biasa, dia meminta para penjaga lain untuk membunuhnya,
namun tidak seorangpun diantara kami yang bersedia melakukannya.
Pada akhirnya, dia meninggal dalam rasa sakit yang hebat. Kami
semua sangat sedih.
Setelah bekerja sebagai seorang pengawal selama empat setengah
tahun, saya menjumpai beberapa pembunuh berkemampuan tinggi. Pada
awalnya, dua orang yang muncul. Saya dan Ahyige, masing-masing
melawan satu pembunuh. Tepat pada saat itu, saya melihat tiga orang
lagi mendekati pintu kamar kaisar, mencoba masuk ke dalam. Ahyige
juga melihat ini, dan dia berbalik untuk menghentikan mereka,
pembunuh yang bertarung dengannya, membunuhnya. Saya terkejut.
Dengan tiga biliar besar, saya membunuh tiga pembunuh yang mencoba
untuk masuk ke kamar kaisar. Salah satu diantara dua pembunuh
didepan saya, memotong telinga kiri saya, saat saya melontarkan
besi biliar ke arah pembunuh lainnya. Saya bahkan lebih bertekad
menghentikan mereka. Berpikir bahwa penjaga lain akan segera
datang, saya mengibaskan lengan kiri, berpura-pura melontarkan
lebih banyak biliar, sambil memegang pedang di tangan kanan,
menyongsong pembunuh yang lebih tua. Dia bersiap dan terpaksa
mengibaskan tangan ke arah saya. Jadi, saya mengambil kesempatan
ini dan beralih ke pembunuh yang lebih muda dan membunuhnya.
Pembunuh tua sangat marah dan menerjang saya. Saya melompat ke
samping, dan ia pergi ke tubuh pembunuh yang lebih muda, memegang
dia dan menangis, “Putraku, putraku!” Ternyata mereka adalah ayah
dan anak. Saat itu, penjaga lainnya telah tiba. Pembunuh tua
meletakkan tubuh putranya dan mengeluarkan senjata rahasia. Kami
tidak memberinya kesempatan dan meringkusnya. Mengetahui bahwa dia
tidak akan berhasil, pembunuh itu bunuh diri. Pada saat itu, kaisar
keluar dan kami menyambutnya. Kaisar bertanya berapa banyak penjaga
yang terluka. Saat itu, saya baru mulai merasa sangat sakit di
telinga kiri. Hari berikutnya, kaisar mengirim seseorang untuk
memeriksa kami. Ibu Suri Xiaozhuang juga datang mengunjungi kami.
Dengan belas kasih dan bermartabat, permaisuri tampak agung dan
sakral. Dia mengatakan kepada saya untuk beristirahat dengan baik
dan meminta dokter kerajaan untuk memeriksa cedera saya sementara
bersiap untuk memasang telinga buatan bagi saya.
Masa tugas sebagai pengawal kerajaan adalah lima tahun.
Ketika pengawal yang baru tiba, ada masa transisi di mana para
mantan pengawal berbagi banyak pengalaman dan memberikan beberapa
saran untuk memenuhi tugas mereka. Sebelumnya, saya menggantikan
Batu dan pengganti saya adalah Hayimu.
Ketika masa tugas kami telah selesai, kaisar mengundang kami
berenam untuk makan (pada awalnya delapan pengawal, dimana dua
orang di antaranya telah meninggal). Pada awalnya, kami sedih,
berpikir bahwa kami harus segera meninggalkan kaisar. Kaisar
mengatakan dia juga akan merindukan kami dan berbicara dengan kami
sejenak. Ketika kami bersulang untuk berpisah, penjaga Aomu
mewakili kami semua, berkata kepada kaisar, "Baginda, setelah hari
ini, kami tidak tahu kapan kita akan dapat bertemu dengan Anda
lagi. Jika dibutuhkan, kami siap setiap saat untuk tugas apapun."
Kaisar berkata, "Kita seringkali berbicara mengenai hubungan karma.
Ketika kita memiliki kesempatan untuk saling bertemu lagi di masa
mendatang, tolong jangan bersembunyi.” Kami semua merasa lebih
baik, setelah mendengar kata-kata tersebut. Pada akhirnya, kaisar
memberi kami masing-masing sebuah kotak indah. Di dalam setiap
kotak, ada sebuah mutiara besar dan sebuah batu giok ruyi.
Tiga bulan setelah pulang ke rumah, saya mulai merasa sakit di
telinga kiri. Dokter tidak dapat menemukan penyebabnya. Saya
diminta melepas telinga buatan, namun masih sangat menyakitkan,
disertai sakit kepala dan pusing. Dua minggu kemudian saya
meninggal di usia 22 tahun. Sewaktu menjelang ajal, saya teringat
kata-kata biarawan ketika saya berusia 17 tahun, "Kamu ada jika
telinga ada; Kamu menghilang jika telinga menghilang." Saat itu,
saya menyadari bahwa hidup saya sudah diatur
sebelumnya.
Kehidupan Kangcaier sulit dan singkat. Namun saya tidak mengeluh
ataupun menyesal atas pilihan saya.
Pemikiran awal turun dari langit adalah sebuah pilihan. Dalam
perjalanan turun berikutnya, melalui berbagai reinkarnasi, ada juga
banyak kejadian pengambilan keputusan. Pada tingkat saya, saya
menemukan kita masing-masing mempunyai sebuah benang yang terhubung
dengan Dafa. Setiap keputusan kita yang tepat, membentuk simpul
bersinar pada benang, dimana saat diperbesar, dapat menampilkan
semua adegan yang terjadi selama siklus hidup tersebut atau pada
tingkat tersebut. Kekuatan lama menetapkan batas minimal 500 simpul
bersinar bagi seseorang untuk menjadi praktisi Falun Dafa. Saya
punya 618 simpul dan beberapa orang biasa mempunyai 498 atau bahkan
499 simpul.
Artinya, kita telah melalui perjalanan panjang, sulit dan berharga
untuk menjadi seorang praktisi Falun Dafa hari ini. Hal ini tidak
hanya pemikiran masa prasejarah untuk turun ke dunia, namun juga
termasuk pilihan-pilihan yang dibuat sesudahnya - keinginan untuk
bertahan, untuk menderita, menjadi putus asa atau mengambil
tanggung jawab. Setelah semua ini, kita baru bisa mencapai tahap
hari ini, menjadi seorang praktisi Falun Dafa.
Sangat mudah untuk memahami pembuatan pilihan, untuk bertahan atau
menderita, namun apa artinya membuat pilihan untuk menjadi tak
putus asa? Berikut ini adalah salah satu contoh. Siklus hidup
Kangcaier sebelumnya adalah Wei Zhongxian, seorang pejabat tinggi
yang terkenal karena keburukannya di masa Dinasti Ming, yang
membunuh banyak orang dan melakukan banyak dosa. Ketika memutuskan
untuk memainkan peran tersebut, saya melakukannya karena tidak ada
pilihan lain. Bagi Sang Sadar yang memilih untuk turun ke sini,
mereka tidak takut sengsara atau menderita, namun mereka ragu untuk
memainkan peran yang melakukan dosa. Ini karena semua dosa harus
dibayar kembali dan, ketika dosa-dosa tersebut sudah terlalu
banyak, dapat terakumulasi sampai pada titik dimana dapat
menghentikan seseorang untuk menjadi praktisi Falun Dafa. Namun,
jika tidak ada yang mengambil peran khusus tersebut, akan ada
sebuah tempat yang kosong, dimana pada gilirannya menunda
reinkarnasi yang lainnya. Itu sebabnya saya memilih peran Wei
Zhongxian. Saya melakukannya untuk menghindari penundaan bagi yang
lain, dan melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Salah satu
siklus kehidupan Wei sebelumnya adalah seorang biarawan dengan
banyak kebajikan, dimana semua kebajikan tersebut dihabiskan oleh
perbuatan buruk Wei dalam siklus hidupnya. Setelah kematiannya,
meskipun Wei tidak pergi ke neraka, dia membeku selama 100 tahun
(setara dengan 25 tahun di dunia manusia) dalam sebuah istana es di
tingkat langit. Selama waktu itu, hutang karmanya terus-menerus
dibayar kembali dan tubuhnya terus-menerus dimurnikan.
Masih banyak makhluk hidup yang turun dari tingkat yang sangat
tinggi. Mereka datang bersama kita, namun dihalangi menjadi
praktisi Falun Dafa oleh kekuatan lama, yang mengatakan mereka
tidak banyak membuat keputusan yang benar dan tidak menahan cukup
kesulitan di masa lalu. Tentu saja, Guru tidak mengakui pengaturan
oleh kekuatan lama ini dan kita juga seharusnya tidak mengakui
mereka. Namun dari hal ini, kita mengetahui bahwa kesempatan kita
berkultivasi tidak datang dengan mudah dan kita harus benar-benar
menghargainya.
Keberanian dan keyakinan kita yang tanpa kompromi, memungkinkan
kita untuk berjalan melalui masa lampau sampai menjadi
seorang praktisi Falun Dafa. Hal ini belum pernah terjadi
sebelumnya, dan kita beruntung mendapat kesempatan membantu Guru
dalam Pelurusan Fa-Nya. Saat ini kita tidak hanya menyelamatkan
makhluk hidup, namun juga bertanggung jawab bagi masa depan kosmos
di berbagai tingkatan.
Hari ini, kita masih menghadapi banyak pilihan. Artinya, kita
secara tepat memutuskan berapa banyak yang dapat kita kontribusikan
bagi Pelurusan-Fa dan penyelamatan makhluk hidup.
Dengan menghargai masa lalu, dan menghargai kesempatan kita di hari
ini, kita dapat membuat pilihan yang tepat bagi esok hari - sesuatu
yang hanya pengikut Dafa yang berhak melakukannya.
Catatan:
Ada seorang praktisi berumur 60 tahun yang mulai berlatih pada
2003. Dia rajin belajar Fa dan melakukan latihan. Namun, dia tidak
menaruh perhatian pada masalah keselamatan ataupun pada kultivasi
pembicaraan. Dia ingin mengetahui segalanya dan seringkali mengeluh
tentang hal-hal yang tidak kita beritahukan kepadanya. Saat menulis
artikel ini, saya menyadari bahwa dia adalah Ahyige, rekan pengawal
yang terbunuh oleh pembunuh.
Pengawal lain yang disebutkan dalam artikel ini juga adalah
praktisi di sekitar saya.
Pada kenyataan, sepanjang seseorang telah menjadi praktisi, kita
seharusnya memberikan penghormatan penuh padanya. Bagaimanapun,
kita telah menempuh sebuah perjalanan bersama sebelum datang ke
sini seperti itu dan berjumpa lagi hari ini untuk membantu Guru
dalam Pelurusan-Fa. Hubungan karma dimulai di langit, sepanjang
jalan sampai hari ini. Dengan hal ini dalam pikiran, adakah
penghalang diantara praktisi yang tidak dapat kita terobos?
Sekarang, saya menemukan istilah "rekan praktisi"
adalah sebuah kata yang berharga, yang kita semua harus
hargai.