(Minghui.org) Seorang anak autis
(laki-laki) yang dikenal karena prilaku agresifnya menjadi masalah
bagi pengajar di sekolahnya. Semua siswa lain menghindarinya.
Namun, dalam waktu kurang dari dua tahun, anak ini telah berubah
menjadi seorang yang berdisiplin dan memikirkan orang lain. Apa
yang membuatnya berubah?
Yangyang memiliki gejala autis
selama dua tahun pertamanya di sekolah. Suasana hatinya tidak
stabil. Kadang-kadang dia berbuat kekacauan di kelas dan
menyebabkan kesulitan bagi gurunya. Teman-teman kelasnya harus
berhati-hati saat dekat dengannya. Kondisinya memburuk ketika ia
duduk di kelas tiga, dia menjadi ofensif, resah dan cemas. Dia
seringkali bertengkar dengan orang lain di lingkungan sekolah,
gangguan di kelas sampai ke lingkungan sekolah. Dia menjatuhkan
alat pemadam kebakaran dari lantai atas, melempar sapu ke punggung
guru, dan mengejar serta memukul orang lain. Tindakannya yang tidak
terduga membuat guru pembimbingnya mustahil untuk menanganinya.
Ibunya mendatangi sekolah setiap hari, namun tidak membantu.
Perubahan
![](http://www.clearwisdom.net/emh/article_images/2011-3-14-minghui-tw-story-01--ss.jpg)
Li Changbai mengajar di kelas
Yangyang bergabung dengan kelas
baru di kelas lima. Penasihat barunya, Li Changbai (pria), percaya
bahwa dia memiliki takdir pertemuan dengannya dan menerimanya tanpa
khawatir. Dia memiliki beberapa ide cara membimbing Yangyang.
Li mengatakan kepada orangtua murid saat pertemuan tentang filosofi
pendidikan yang menekankan kebajikan. Mengajarkan anak-anak tentang
prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah membangun sebuah landasan moral
yang kokoh bagi mereka. Karena Li sendiri berlatih Falun Dafa, dia
menekankan pentingnya peningkatan kebajikan, dan mematut diri
sendiri untuk memperlakukan orang lain dengan benar-benar baik. Dia
memperoleh manfaat baik secara fisik maupun spiritual dari latihan
Falun Dafa. Dia mendorong anak-anak untuk membaca Zhuan Falun dan
belajar menjadi orang baik, sejati, belas kasih, dan sabar dalam
kehidupan sehari-hari. Semua orangtua yang hadir setuju
dengannya.
![](http://www.clearwisdom.net/emh/article_images/2011-3-14-minghui-tw-story-02--ss.jpg)
Murid-murid membaca Zhuan Falun saat istirahat siang
Li menjadwalkan waktu singkat
saat istirahat siang untuk membaca Zhuan Falun dan berbagi
pengalaman dalam menghadapi masalah sehari-hari berdasarkan prinsip
Sejati-Baik-Sabar. Dia memperlakukan Yangyang lebih sabar sambil
menunjukkan kesalahannya jika diperlukan. Pada saat yang sama, dia
menyemangati seluruh kelas berbelas kasih, dan bersama-sama
membantu Yangyang.
Tak lama kemudian, perubahan nyata terjadi pada Yangyang, berhenti
berbicara dan mengganggu saat Li mengajar. Berangsur-angsur
Yangyang mengembangkan nilai-nilai moralnya, menjadi semakin mampu
membedakan yang benar dari yang salah, dan yang baik dari yang
jahat.
Perubahan Perilaku
Li mempertegas prinsip Sejati-Baik-Sabar kepada para siswa dengan
cerita-cerita kebajikan sebagai tambahan, serta melalui prilaku dan
perkataannya. Dia juga berinteraksi dengan para siswa tentang
catatan harian mereka, di mana para siswa memeriksa kata-kata dan
perbuatan mereka sendiri, dan mencatat perbuatan baik mereka.
![](http://www.clearwisdom.net/emh/article_images/2011-3-14-minghui-tw-story-03--ss.jpg)
Catatan harian Yangyang mengenai pengalamannya minggu lalu.
Tanggapan Li Changbai berwarna merah
Membaca Zhuan Falun setiap siang
membantu Yangyang. Semakin dalam dia memahami Sejati-Baik-Sabar,
semakin baik dia mengendalikan dirinya sendiri. Dia mampu
membedakan benar dari yang salah dan memperbaiki prilakunya. Dia
bisa mengakui kesalahan dan meminta maaf. Perubahan yang terjadi
pada hati dan prilaku Yangyang terekam di catatan hariannya.
Pada suatu hari Minggu, keluarga Yangyang pergi ke pusat
perbelanjaan. Keranjang belanja seseorang melindas kakinya, tetapi
orang itu tidak meminta maaf. Yangyang menulis, "Saya bisa
mentolerir hal ini. Karena dia tidak sengaja, saya dapat memaafkan
dia."
Yangyang seringkali bertengkar dengan orang lain pada masa lalu
karena hal-hal kecil. Tidak peduli apakah orang lain telah
melakukan sesuatu dengan sengaja atau tidak, dia selalu
menerjemahkan mereka ingin mengganggu dia, dan dia melawan balik.
Sekarang, dia bisa melihat penyebab konflik, untuk mengendalikan
suasana hatinya, dan untuk mendisiplinkan diri. Yangyang berubah
dari seorang autis, menjadi orang yang mempedulikan orang lain dan
lingkungannya. Dia menulis, "Pada hari Jumat, saya pergi memungut
banyak sampah, karena memungut sampah tidak hanya melenyapkan karma
saya, namun juga melindungi bumi."
"Pada Jumat malam, adik saya menjatuhkan minuman ke lantai. Dia
menimpakan kesalahan pada saya, namun saya dapat
mentolerirnya."
Seiring pemahamannya terhadap belas kasih semakin mendalam,
Yangyang dapat mengendalikan dirinya dengan lebih mudah untuk tidak
melakukan hal-hal buruk. Li berkata, "Meskipun dia tidak dapat
melakukan segala hal dengan 100% benar, dia telah meningkat
80% atau 90%. Untuk hal-hal tidak dilakukan dengan benar, dia dapat
menyadarinya kemudian dan mawas diri."
Contoh, Yangyang menulis, "Pada hari Minggu sore, adik saya memukul
saya dan saya membalas memukulnya. Saya gagal menahan diri."
Dia juga menulis, "Pada hari Minggu malam, adik saya memanggil saya
bodoh. Saya bertanya padanya siapa saudara dan orangtua dari orang
bodoh itu. Dia mengatakan mereka sedikit bodoh dan super bodoh.
Jadi saya memberitahu ibu, dan semua orang tertawa. Untunglah saya
tidak marah, karena saya mampu menyesuaikan diri."
Tanggapan dari Orang Lain
Guru lain juga memperhatikan perubahan Yangyang. Seperti mendadak
tidak ada seorangpun yang berkeliaran di sekolah, seperti yang
sering Yangyang lakukan. Beberapa guru bertanya pada Li, “Mengapa
saya tidak melihat Yangyang akhir-akhir ini?"
Sebelumnya, bahasa Inggris Yangyang paling buruk. Pada semester
ke-2 di kelas lima, guru bahasa Inggris mengatakan pada Li bahwa
Yangyang sekarang bisa duduk diam di kelas, jarang mengganggu siswa
lain, dan adakalanya menjawab pertanyaan.
Kadang-kadang Yangyang mengganggu di kelas dan dibawa ke ruang
konseling. Yangyang berkata kepada penasihat, "Li Changbai
mengajarkan saya untuk mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Saya tahu saya
tidak melakukannya dengan baik. Saya tidak bersabar."
Pada semester ke-2 di kelas enam, seorang guru meminta nasihat Li
mengenai cara menangani kelasnya. Ketika dia mendengar kisah
Yangyang, dia berkata dengan terkejut, "Yangyang ada di kelas Anda?
Saya pikir dia dipindahkan ke sekolah lain."
Suatu kali seorang anak laki-laki melempar sapu ke punggung guru
dan butuh seseorang khusus untuk mengurusnya, Yangyang membuat
orang melupakan semua masalah di masa lalu. Perubahan pada dirinya
sangat menakjubkan sehingga orang-orang bersyukur dan mengagumi
kekuatan Sejati-Baik-Sabar, yang mengkultivasi hati orang.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/3/15/一个自闭儿的转机(图)-237644.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/4/10/124327.html