Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

“Saudari Saya adalah Seorang Dewi”

30 April 2011 |   Oleh: praktisi daratan China


(Minghui.org) Pada pukul 4 sore, di hari sebelum Tahun Baru Imlek. Saya sedang menunggu bus, untuk pergi ke sebuah konferensi berbagi pengalaman Falun Dafa. Saat itu mendung dan berangin. Di papan halte bus dinyatakan bahwa bus terakhir pada pukul 6 sore. Saya menunggu sampai pukul 6 sore, namun tiada bus yang datang. Saya mengatakan pada diri sendiri bahwa ini tidak sepenuhnya hal yang buruk dimana saya tidak dapat pergi karena tidak ada bus, karena sudah hampir tiba waktunya bagi saya untuk memyiapkan makan malam Tahun Baru. Jadi, saya membeli beberapa makanan dari toko dan pulang ke rumah.

Ketika akan menyeberang jalan, sebuah sepeda motor listrik berkecepatan tinggi menabrak saya saat menghindari sebuah taksi yang mendekatinya. Sepeda motor itu menabrak kaki saya dan menghempaskan saya ke udara. Pertama-tama kepala saya menghantam tanah, lalu sepeda motor jatuh menimpa saya. Darah keluar dari mulut dan hidung saya, dan melukai wajah saya. Pakaian saya robek. Saya bangkit, namun berjalan terpincang-pincang. Pengendara sepeda motor dan pengemudi taksi menawarkan untuk membawa saya ke rumah sakit namun saya menolaknya. Saya mengatakan pada mereka bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Saya akan baik-baik saja karena saya berada dalam perlindungan Guru. Saya membiarkan mereka pulang ke rumah untuk makan malam Tahun Baru.

Saya menyeret diri pulang sampai di lantai enam. Pada saat itu, saya tinggal sementara dengan keluarga saudari saya. Mereka terkejut ketika melihat saya dan segera ingin  membawa saya ke rumah sakit. Saya menolak, "Anda tahu saya telah berlatih Falun Dafa dan tidak mengunjungi rumah sakit manapun atau minum obat apapun selama sepuluh tahun belakangan ini. Saya punya Guru yang menjaga saya."

Saya terkejut ketika memeriksa diri di cermin. Pipi kiri saya terluka dan bengkak melebihi hidung. Gigi saya patah dan mengeluarkan darah. Saya menarik celana dan melihat memar besar serta benjolan bengkak di kedua kaki. Saya membersihkan luka dengan aliran air di kamar mandi. Setelah itu, saya duduk di lantai dan memancarkan pikiran lurus. Pada awalnya, ketika menyilangkan kaki dalam posisi Lotus, sangat menyakitkan, dan saya harus berhenti. Saya tidak dapat mengangkat lengan saya. Saya melafalkan "Ketika sulit bersabar, anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan, anda harus mampu melakukannya." (Zhuan Falun).

Saya berpikir, ini merupakan kemunduran besar, mengindikasikan saya memiliki celah pada kultivasiku. Saya mencari ke dalam: Di mana kebocoranku? Saya ingin merayakan Malam Tahun Baru, tapi saya bisa naik taksi untuk menghadiri konferensi seperti yang saya janjikan. Saya duduk untuk memancarkan pikiran lurus. Jalur saya diatur oleh Guru. Saya sepenuhnya percaya pada Guru, sepenuhnya percaya pada Fa. Saya meminta Guru memberi saya kekuatan. Sementara memancarkan pikiran lurus, saya merasakan energi berputar-putar dari kepala sampai ke jari kaki . Setelah beberapa saat, saya bisa menahan menegakkan lengan, kemudian duduk dengan posisi lotus, saya merasakan luka di bibir disembuhkan.

Sementara merasakan perubahan-perubahan halus, putra saya mengetuk pintu. Saya bangkit, merasa jauh lebih baik. Saudari saya menelepon putraku dan pacarnya untuk datang dan membawa saya ke rumah sakit. Saya berkata pada saudari saya, "Lihat saya. Apakah saya tidak terlihat lebih baik dari sebelumnya?” Dia memandang saya dengan heran - tidak ada perdarahan lagi di wajah saya, dan sesuatu yang tampak seperti luka kering terbentuk di sekitar luka. Adik ipar meminta saya berjalan. Saya berjalan dengan mudah tanpa merasa sakit. Mereka berkata, "Bagaimana mungkin bisa secepat itu?"

Putra saya dan pacarnya pergi. Keluarga saudari saya pergi tidur. Saya mulai berlatih Gong, lalu memancarkan pikiran lurus di tengah malam. Seluruh tubuh saya berkeringat dan merasa segar kembali. Saya berterima kasih kepada Guru atas belas kasihan dan penyelamatannya.

Ketika saudariku memeriksa saya keesokan paginya, dia melihat beberapa luka kering di wajah saya sudah hilang. Dia meminta saya jalan. Saya berjalan dan meregangkan lengan dan kaki. Dia berkata, "Luar biasa." Tidak lama kemudian, putra saya dan pacarnya datang lagi. Kami membuat kue bersama. Mereka semua menyaksikan keajaiban Falun Dafa.

Di dalam hati saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru atas belas kasihnya - karena membuat keluargaku menyaksikan belas kasih Falun Dafa. Saudari dan ipar saya kemudian mengatakan kepada teman-teman mereka, "Saudari saya adalah seorang dewi."

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/3/24/“我家小妹是神仙”-238022.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/4/10/124329.html