(Minghui.org) Saya seorang praktisi Falun Gong di Kota Wuhan. Saya telah menyaksikan banyak kejadian-kejadian yang luar biasa dan mengesankan, yang tidak akan dapat saya lupakan seumur hidup.
Pada tahun 1993, saya beruntung dapat mendengarkan semua (lima kali) ceramah Guru di Kota Wuhan. Seperti praktisi lain, setelah berlatih Falun Gong, semua penyakit saya hilang dan saya menjadi orang yang berbeda. Teman dan rekan-rekan kerja semuanya sangat terkesan dengan kesehatan saya sehingga banyak yang mulai ikut berlatih Falun Gong. Kami menyebarkan Falun Gong dari mulut ke mulut dan dari hati ke hati. Latihan itu tidak saja menyebar ke setiap pelosok Kota Wuhan, tapi juga ke kota-kota kecil di sekitar Wuhan. Praktisi dari berbagai kelompok umur dan sosial semuanya mematut diri berkultivasi Xinxing (watak, kualitas moral). Standar moral mereka meningkat, dan tubuh mereka bertambah sehat.
Saat Tahun Baru China tahun 1999, personil dari Komisi Olah Raga Wuhan mengundang praktisi Falun Gong ke sebuah pertemuan. Setelah penyidikan, mereka percaya Falun Gong adalah sebuah latihan yang bagus yang harus disebarkan secara luas. Dalam rangka mendorong lebih banyak penduduk untuk berlatih, orang dari Komisi Olah Raga meminta Pusat Pembina Falun Gong Wuhan untuk menyelenggarakan sebuah konferensi berbagi pengalaman kultivasi, setelah Tahun Baru China. Penanggung jawab Pusat Pembina menjanjikan tiga hal. Pertama, akan ada kegiatan besar praktisi belajar Fa dan berlatih bersama. Kedua, mereka akan mengadakan survei efek penyembuhan dan kebugaran dari praktisi yang telah berlatih Falun Gong. Dan terakhir, Pusat Pembina Falun Gong akan menyelenggarakan sebuah konferensi berbagi pengalaman kultivasi.
Komisi Olah Raga menulis surat persetujuan yang menyatakan kapan saja praktisi Falun Gong mengadakan kegiatan di taman, kantor administrasi taman tersebut harus mempermudah mereka. Selain itu, surat tersebut menyatakan kegiatan ini akan disetujui oleh Departemen Kepolisian, dan Pusat Pembina Falun Gong akan mengurus perijinan dan tempat penyelenggaraan konferensi. Komisi Olah Raga juga menyatakan perwakilan mereka akan menghadiri konferensi.
Pagi hari tanggal 11 April 1999, di tengah hujan, lima ribu praktisi di Wuhan membentuk huruf “Falun Dafa” dan menghadiri konferensi berbagi pengalaman
Pagi hari tanggal 11 April 1999, walaupun cuaca hujan dan dingin, ribuan praktisi menghadiri konferensi. Beberapa bahkan ada yang datang dari provinsi lain. Beberapa orang yang bukan praktisi juga menghadiri konferensi. Cuaca tidak bersahabat, namun banyak praktisi yang datang tanpa memperdulikan hujan. Ada sekitar lima ribu orang yang menghadiri konferensi. Komisi Olah Raga menghubungi Pusat Pembina dan mengatakan mereka tidak dapat datang karena cuaca yang buruk. Akan tetapi mereka berharap konferensi dapat diselenggarakan dengan sukses.
Kegiatan pertama adalah membentuk huruf “Falun Dafa.” Lebih dari seribu praktisi berdiri di tengah-tengah taman membentuk huruf. Karena garis yang dibentuk sebelumnya tersapu hujan, praktisi menggunakan tali untuk membuat kotak, dan kemudian semua berkumpul di dalam kotak tersebut membentuk huruf, mereka harus tetap berada ditempatnya duduk dan tidak boleh bergerak. Banyak tempat tergenang air, beberapa praktisi merasa ragu ketika melihat genangan air, tetapi ada praktisi lainnya tanpa ragu-ragu langsung duduk ditempat. Sebelum konferensi dimulai, semua praktisi duduk dengan posisi lotus sempurna dan tangan membentuk simpul.
Orang-orang yang hadir terkagum-kagum. Seorang pejabat militer berusia lima puluh tahun berkata, “Akan membutuhkan waktu lebih lama bagi tentara saya untuk melakukan hal yang sama.” Seorang pria tua mengatakan, “Saya sudah berumur lebih dari tujuh puluh tahun, belum pernah saya melihat hal seperti ini sebelumnya. Atas kemauan sendiri, ribuan orang berdiri di tengah hujan dalam waktu begitu lama.” Banyak orang yang bertanya lokasi tempat latihan dan memutuskan untuk mulai berlatih Falun Gong.
Setelah itu praktisi mulai berbagi pengalaman mereka. Hujan sangat lebat, para praktisi berbagi pengalaman mereka dalam sebuah tempat berlindung agar peralatan audio terhindar dari air. Wajah orang-orang terlihat khidmat, semua orang dapat merasakan kekuatan belas kasih. Para praktisi berbagi dari lubuk hati mereka.
Ada empat belas praktisi yang disiapkan untuk berbagi pengalaman mereka. Petugas keamanan dari Taman Hanshui menginginkan agar konferensi secepatnya selesai. Akhirnya hanya sembilan orang praktisi yang berbagi pengalaman mereka. Mungkin karena prihatin dengan orang-orang yang kehujanan di sana.
Banyak praktisi yang membawakan payung untuk orang lain. Namun, banyak sekali orang yang hadir sehingga kekurangan payung. Para pria memberikan payungnya kepada wanita, dan praktisi lama memberikan payungnya kepada praktisi baru. Praktisi lokal memberikan payung mereka kepada praktisi yang datang dari tempat lain, dan praktisi muda memberikan payung mereka kepada manula. Semua orang memikirkan orang lain. Seorang praktisi membawa mobilnya untuk membeli payung satu bagasi penuh. Payung-payung tersebut menjadi hiasan indah bagi Huruf “Falun Dafa.”
Ada seorang praktisi berumur delapan puluhan yang cucunya (bukan praktisi) ingin memegangi payung untuknya. Namun, dia menolak dan mengembalikan payung itu ke cucunya. Cucunya menolak dan berkata, “Kakek, kakek berbeda dari praktisi lainnya. Kakek sudah berumur delapan puluh tahun nanti kakek bisa kena flu.”
Di tempat konferensi, semua orang diperlakukan seperti keluarga. Sekelompok praktisi muda disuruh memakai payung, namun mereka menolak dan memberikannya kepada praktisi senior. Ada juga sekelompok praktisi yang baru satu bulan mendapatkan Fa, mereka datang dari desa sehari sebelum konferensi. Walaupun mereka masing-masing diberikan payung, tetapi setelah konferensi selesai mereka semua tetap saja basah kuyub. Mereka berkata, “Kami sangat terkesan. Hujan begitu lebat tetapi praktisi tetap bertahan mendengarkan sepenuh hati, tidak ada yang batuk, ataupun mengeluarkan suara. Ini benar-benar ajaib!”
Beberapa praktisi menyewa dua buah truk lift dan menaikinya untuk mengabadikan saat-saat bersejarah ini.
Kegiatan ketiga adalah latihan bersama. Saat berlatih, tiba-tiba, orang-orang bertepuk tangan dan bersorak. Sebuah lingkaran perak bersinar, perlahan-lahan terbit dari belakang sebuah gedung pencakar langit di sisi sebelah kiri taman. Seseorang berteriak, “Guru datang.” Semua orang tidak berani berkedip dan terus menatap lingkaran perak itu. Ketika perlahan-lahan naik hingga mencapai titik tertinggi, ada sebuah figur raksasa yang melambaikan tangannya ke arah bawah, lalu kami melihat awan berwarna merah, kuning, hijau dan ungu mengalir turun seperti air terjun, yang kemudian berubah menjadi ribuan Falun yang berputar dan terbang di antara praktisi. Seorang wanita tua berkata sambil menangis, “Mana mungkin saya tidak percaya ini?” Wajah gembiranya bercahaya terkena sinar ungu.
Di tengah hujan lebat, ribuan praktisi menyelesaikan keempat latihan. Semuanya basah dan beberapa penonton ikut berlatih dengan mereka.
Setelah konferensi, kami tidak mendengar ada yang terkena flu karena kehujanan. Malah, kami menedengar ada praktisi yang sakit kaki dan punggungnya lenyap. Seorang wanita praktisi baru, belum lama menjalani operasi kanker payudara, luka bekas operasi belum mengering, dan mengeluarkan cairan berwarna kuning. Dokter mengatakan lukanya akan infeksi jika terkena air. Namun hari itu, seluruh tubuhnya basah kuyub, lukanya tidak infeksi, juga tidak mengeluarkan cairan kuning.
Selesai latihan, selesai pula seluruh kegiatan. Seorang pegawai Taman Hanshui berkata, “Latihan Anda benar-benar luar biasa. Begitu musik dimulai, semua praktisi, tua dan muda, meletakan payungnya dan mulai berlatih mengikuti musik. Ekspresi wajah mereka memancarkan harapan.” Pegawai yang lain mengatakan, “Ini sungguh sulit dibayangkan terjadi di masyarakat sekarang. Jika Anda menyuruh orang lain datang ke sebuah pertemuan untuk menerima hadiah di tengah hujan, mereka akan memaki-maki Anda.”
Karena hujan yang sangat lebat, dan banyak praktisi yang datang, beberapa bagian lapangan rumput ada yang rusak. Praktisi mengatakan kepada pegawai taman mereka akan membantu untuk memperbaikinya. Pegawai tersebut mengatakan itu tidak menjadi masalah karena praktisi telah menyewanya. Namun, para praktisi tetap memberikan empat ratus yuan untuk memperbaiki lapangan rumput tersebut. Dengan kagum, pegawai-pegawai taman melihat para praktisi yang berkultivasi Sejati-Baik-Sabar itu pergi.
Pada bulan Desember 1998, Pusat Pembina Falun Gong Wuhan mengadakan sebuah survei terhadap praktisi. Pusat pembina secara acak memilih 2.005 praktisi dari 50 tempat latihan di kota. Survei itu di bagi dalam tujuh aspek, yaitu umur, pekerjaan, pendidikan, lama berlatih Falun Gong, efektivitas peningkatan fisik, biaya pengobatan dan kebiasaan tidak sehat mereka. Survei tersebut menekankan pada perubahan kondisi fisik dan tingkah laku ke 2.005 orang praktisi terpilih tersebut sebelum dan sesudah berlatih Falun Gong. Tim survei menyimpulkan para praktisi mengalami perubahan fisik yang sangat nyata setelah mereka berlatih Falun Gong. Lebih dari 750 orang kandidat mengatakan penyakit mereka sembuh total. Kandidat yang dapat menghemat biaya pengobatan juga sangat besar, 95,51 persen dari praktisi ini menjadi sehat setelah berlatih Falun Gong, mereka tidak lagi perlu mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan.
Setelah Falun Gong tersebar di Wuhan pada tahun 1993, banyak orang yang terkesan dengan prinsip-prinsipnya, kemudahannya untuk dipelajari, dan efek penyembuhannya yang ajaib. Tersebar dari mulut ke mulut, lebih banyak lagi orang yang berlatih Falun Gong. Namun, pada tahun 1999, pemimpin komunis Jiang Zemin yang sangat cemburu dengan popularitas Falun Gong meluncurkan kampanye brutal menindas praktisi Falun Gong di China. Para praktisi berusaha mematut diri mereka sendiri sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar. Pemerintah tidak menemukan kesalahan Falun Gong. Terlebih lagi, beberapa pejabat pensiunan Kongres Rakyat Nasional, dipimpin oleh Qiao Shi, yang melakukan investigasi menyeluruh terhadap Falun Gong menyimpulkan, “Falun Gong memberi banyak manfaat kepada negara dan rakyatnya, sama sekali tidak berbahaya.”
Lebih dari sepuluh tahun telah lewat sejak penganiayaan dimulai pada tahun 1999, semakin banyak orang yang menyadari fakta Falun Gong. Walaupun praktisi Falun Gong masih dianiaya di China, latihan ini terus tersebar ke lebih banyak negara di seluruh dunia.