(Minghui.org) Taiwan Chunghwa Telecom
tidak memperpanjang kontrak dengan New Tang Dynasty Televisi Asia
Pasifik (NTDTV AP) karena mendapat tekanan dari Partai Komunis
China (PKC). Siaran NTDTV melalui satelit Chunghwa bisa ditangkap
di daratan China. Banyak orang melihat situasi ini sebagai aib bagi
kebebasan pers, dan pada saat yang sama juga membatasi hak rakyat
China untuk mengetahui. Penolakan Chunghwa Telecom untuk
memperbaharui kontrak bisa disamakan dengan penganiayaan terhadap
rakyat China bersama dengan PKC.
Amerika Serikat
Menunjukan Keprihatinan atas Pelanggaran PKC terhadap kebebasan
Pers
Pada 2 Juni 2011, Komite Dewan Urusan Luar Negeri mengadakan sidang
bagi seluruh anggota. Gus M. Bilirakis dari Florida
menyebutkan ada laporan media tentang campur tangan PKC terhadap
media di Asia. Dia menunjukkan keprihatinan atas masalah ini.
Anggota Kongres, Gus M. Bilirakis menyatakan, "Baru-baru ini,
laporan media dari Economist, BBC dan Taipei Times mengungkapkan
bahwa Beijing menekan beberapa negara di Asia untuk mengganggu dan
bahkan menghentikan beberapa media independen di negara-negara ini
untuk penyiaran lokal maupun ke Cina daratan. Media tersebut
mencakup Radio Era Baru di Indonesia, jaringan Radio Sound of Hope
di Vietnam, dan New Tang Dynasty TV di Taiwan, hal ini menjadi
masalah bagi dua dari tiga negara demokrasi."
Sophie Richardson, direktur advokasi Hak Asasi Manusia Divisi Asia
mengatakan dalam sebuah wawancara, "Kasus-kasus ini telah
dilaporkan. Saya pikir jelas menunjukkan bahwa pemerintah China
telah melakukan upaya untuk menutup transmisi jenis media tertentu
yang berafiliasi dengan Falun Gong, dan kami sangat peduli dengan
upaya untuk memastikan mereka dapat melakukan penyiaran baik di
daratan atau komunitas berbahasa China di seluruh Asia
Tenggara."
Pemerintah AS telah lama khawatir tentang penindasan PKC terhadap
demokrasi dan kebebasan Negara-negara di Asia. Bilirakis menulis
surat kepada Pemerintah Indonesia bersama dengan dua anggota
kongres lainnya tahun lalu, dan asisten Kongres juga bertemu dengan
Kedutaan Besar Indonesia untuk mengatasi gangguan PKC terhadap
Radio Era Baru. Kedutaan Besar AS di Indonesia sudah khawatir
tentang gangguan terhadap Radio Era Baru. Saat ini, perwakilan
kantor Taiwan - Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei di
Washington DC, AS, telah berulang kali menerima pertanyaan berbagai
cara dari kantor Senat dan DPR di AS, untuk mengungkapkan
keprihatinan mendalam mereka terhadap intervensi dalam perpanjangan
kontrak NTDTV.
Anggota Parlemen Kanada: Kebebasan Pers Merupakan Nilai
Universal
Jason Kenney – Menteri Kependudukan, Imigrasi dan Multikultural
Kanada
Jason Kenney, Menteri
Kependudukan, Imigrasi dan Multikultural, menghadiri peringatan
Pembunuhan Massal di Lapangan Tiananmen yang diadakan di Toronto.
Ketika ia mengetahui perpanjangan kontrak NTDTV dengan Chunghwa
Telecom mengalami masalah, ia menyatakan, "Kami percaya pada
kebebasan berbicara, dan kami percaya ini adalah nilai universal.
Saya tidak tahu secara khusus mengenai perjanjian kontraknya, tapi
kami berharap bahwa negara-negara yang percaya pada kebebasan
berbicara akan memberikan ekspresi praktis untuk itu, dan tidak
akan menyensor stasiun karena isinya."
Akan Mempengaruhi Perkembangan Kebebasan Pers dan Hak Asasi
Manusia
Liao Fu-Te, Wakil Presiden Asosiasi Hak Asasi Manusia Taiwan,
mempertanyakan alasan Chunghwa Telecom menolak untuk melanjutkan
layanan untuk NTDTV. Chunghwa menyatakan karena bandwidth tidak
mencukupi. Dia mengatakan ini akan menjadi masalah yang serius jika
bisnis Chunghwa Telecom berhubungan dengan PKC akan meredam
kebebasan pers Taiwan dan perkembangan hak asasi manusia.
Dr. Liao Fu-Te, Wakil Presiden Asosiasi Hak Asasi Manusia
Taiwan
Dr. Liao mengatakan dalam
wawancara baru-baru ini bahwa ia mempertanyakan apakah mungkin ada
kasus seperti ini di mana seorang pelanggan yang ingin menyewa
saluran tidak dikabulkan. Cara Chunghwa Telecom menangani masalah
ini benar-benar tidak sejalan dengan praktek komersial dan tidak
sesuai dengan perkembangan demokrasi. Dia menunjukkan bahwa
Chunghwa harus bertanggung jawab secara sosial, dan bahkan tanggung
jawab terhadap perkembangan kebebasan pers di seluruh negara.
Chunghwa harus tulus dalam menghadapi perpanjangan kontrak NTDTV,
dan memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat kriteria apa
yang dia gunakan.
Banyak orang percaya bahwa campur tangan PKC membuat Chunghwa
mengakhiri kontrak dengan NTDTV. Dr. Liao mengatakan bahwa ini
sangat memprihatinkan. Dengan demikian PKC mengontrol isi pers
Taiwan dan menekan kebebasan pers Taiwan.
Tonggak Sejarah bagi Kebebasan Pers Taiwan
Chuang Feng-chia, Wakil Ketua Editor Central News Agency, percaya
bahwa jika NTDTV dapat memperpanjang kontrak dengan Chunghwa
Telecom, ini akan menjadi tonggak sejarah bagi kebebasan pers
Taiwan.
Taiwan Eksekutif Yuan dan Legislatif Yuan telah berjanji bahwa
NTDTV dapat menggunakan ST-2, tetapi sikap Chunghwa yang masih
tidak pasti. Chuang (pria) mengatakan dalam wawancara televisi
bahwa perilaku Chunghwa telah mempengaruhi kebebasan pers Taiwan.
Dia khawatir jika Chunghwa mengenyampingkan janji pemerintah, efek
yang mengerikan pada sektor media akan komprehensif dan luas, media
akan membatasi dirinya sendiri, dan akan berusaha untuk tidak
meliput berita negatif tentang China serta berita-berita yang
berhubungan dengan Falun Gong. Chuang menekankan bahwa perpanjangan
kontrak NTDTV bukan hanya masalah NTDTV, tetapi juga krisis bagi
semua media dan rakyat Taiwan, sehingga setiap orang harus
menyatakan dukungan kepada NTDTV.
Chuang percaya bahwa Taiwan membutuhkan media yang lebih
independen. Seandainya NTDTV dapat memperpanjang kontraknya dalam
kasus ini, maka akan menjadi tonggak kebebasan pers di Taiwan, dan
media lain tidak akan khawatir untuk mengkritik PKC.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/6/9/挺住新唐人-树立媒体自由里程碑(图)-242197.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/6/10/125927.html