Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menyadari Seriusnya Kultivasi

22 Juni 2011 |   Oleh: Nuan Yu dari China


(Minghui.org) Menjadi praktisi muda, saya sering memiliki kondisi pikiran yang kurang bertanggung jawab. Setiap kali saya melihat seorang praktisi lanjut usia dianiaya dalam bentuk penyakit serius dan meninggal dunia, saya tidak mencari ke dalam. Saya bahkan tanpa sadar merasakan di benak, bahwa saya sungguh beruntung – saya masih muda, saya masih punya banyak tahun ke depan dan hal ini tentunya tidak akan terjadi pada saya. Saya mengambil resiko mengendurkan diri sedikit dan tidak terlalu rajin dalam kultivasi, dan tidak berpikir bahwa saya akan mengalami konsekwensi yang serius. Saya pikir, masih sangat muda saya tidak akan menghadapi bahaya direngut kehidupannya pada waktu yang telah ditentukan, maka saya pasti akan dapat mengikuti Guru hingga akhir. Karenanya, saya tenang-tenang saja meskipun tengah mengendurkan diri.

Ketika saya memikirkan lebih lanjut tentang hal ini, saya menemukan keterikatan menggantungkan diri pada faktor eksternal untuk menjaga diri tetap aman dan memiliki keterikatan hati yang kuat akan waktu. Saya pernah memandang kekuatiran rekan-rekan praktisi lanjut usia akan usia tua dan tidak memiliki cukup waktu sebagai keterikatan akan waktu. Bagi kami para praktisi muda, banyak dari kami berpikir bahwa kami masih punya banyak waktu, maka kami tidak memandang masalah ini dengan serius seperti rekan-rekan yang telah lanjut usia, dan kami cenderung mengendurkan diri dari waktu ke waktu. Bukankah ini juga bentuk lain dari keterikatan akan waktu?

Kami pernah menjadi anak-anak yang berlatih bersama orang tua kami. Sekarang kami telah tumbuh dewasa melalui tahun-tahun penuh penganiayaan ini, namun beberapa dari kami masih tergantung pada orang tua dan berpikir orang tua akan mengurusi segalanya, maka kami tidak perlu melakukan terlalu banyak. Namun, kriteria kultivasi bagi setiap orang adalah sama, tidak memandang usia. Kami tidak lagi seharusnya berprilaku seperti anak-anak. Kami seharusnya belajar bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kami buat, besar atau kecil. Contoh, beberapa tidak dapat mencapai hening saat belajar Fa dan dengan cepat terganggu oleh hal-hal lain. Beberapa merasa mengantuk dan tidur sebentar, yang sering berakibat pada keterlambatan pada hal-hal penting. Beberapa berjanji lagi dan sekali lagi kepada Guru tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, namun tidak lama setelah itu, melakukan lagi kesalahan yang sama. Manusia biasa memiliki pribahasa yang mengatakan, “Sebuah janji adalah sebuah hutang, dan sebuah janji berharga seribu batang emas.” Kita adalah praktisi xiulian dan seharusnya mematut diri dengan standar yang bahkan jauh lebih tinggi daripada pribahasa itu! Tanpa tekad yang teguh, kita akan menghancurkan diri sendiri, dan mengendurkan diri akan berakibat pada kehilangan kesempatan kultivasi, pelurusan Fa dan penyelamatan makhluk hidup. Kita barangkali tidak tahu betapa besar kehilangan itu, tetapi kita tidak dapat menggunakan ini sebagai alasan untuk menyangkal konsekwensi dari perbuatan kita.

Keputusan seorang manusia biasa memengaruhi kehidupannya dan dia harus menerima konsekwensinya. Kita menjadi pengikut muda dan lebih penting lagi, kita adalah praktisi Xiulian yang datang ke sini untuk membantu Guru meluruskan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Sebelum mengambil setiap keputusan, kita harus memikirkan dampak dan akibatnya, dan bertanggung jawab atas semuanya.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/6/6/认识修炼的严肃-241987.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/6/15/126042.html