(Minghui.org) Bagian 3 dari 4
Bagian 1 diterbitkan:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/23/125468.html
Bagian 2 diterbitkan:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/25/125524.html
6. Mei-Juni 1994, Chengdu, Provinsi Sichuan
Meskipun ruangan itu tidak penuh
selama ceramah pertama, para praktisi merasa bahwa isi kelas Guru
berbeda dari orang lain dan pembicaraan dengan cepat menyebar.
Lebih dari 800 orang hadir pada akhir ceramah, banyak dari mereka
bergegas datang dari Chongqing, bagian timur laut China, Beijing,
Hubei, Guizhou, Guangdong dan Hong Kong setelah mengetahui tentang
kelas ceramah. Setiap hari orang-orang sangat senang setelah
ceramah berakhir karena punya banyak pengalaman untuk
berbagi.
Pada sore hari tanggal 2 Juni 1994, ketika anggota staf sedang
menyiapkan sertifikat kelulusan, seorang murid mengetuk pintu dan
masuk, ia berkata, "Hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa. Guru
di kamar sebelah dan dia akan membuka mata ketiga Anda." Para murid
menutup mata mereka dan langsung terasa seluruh tubuh mereka
memanas. Mereka merasakan sensasi ketat di antara alis mereka dan
semua orang merasakan medan energi yang sangat kuat.
Sesaat kemudian, Guru melangkah masuk. Beberapa murid bergegas
mendatangi-Nya dan berkata, "Guru, kami akan mengikuti Anda
selamanya. Anda harus membawa kami bersama, kami juga ingin bersama
anda di surga." Guru menunjuk pada mereka, satu per satu dan
tersenyum penuh kasih, “Anda semua memiliki kerajaan sendiri di
surga. Anda adalah raja di dunia itu. Ketika saatnya tiba, Anda
tidak akan mengikuti saya bahkan jika saya memintanya.” Semua orang
bungkam mendengar ini. Beberapa murid masih berguman, seperti
anak-anak, "Saya ingin ikut, saya ingin ikut."
Guru mengunjungi patung Buddha Leshan pada 7 Juni 1994. Melihat ke
seberang sungai dari terminal feri, pegunungan Wulong dan Linyun
bersama-sama terlihat membentuk sebuah bayangan Buddha tidur
raksasa.
Perahu mengitari kepala Sang Buddha, yang menyerupai sebuah pulau,
dari sisi lain gunung. Benar-benar Patung Buddha yang sangat besar!
Sang Buddha duduk tegak, dengan kedua tangan di lutut, tampak
sangat bermartabat. Sang Buddha raksasa di Leshan adalah sebuah
patung Buddha Maitreya dan merupakan patung Buddha terbesar di
dunia.
Guru berdiri di samping pagar sepanjang waktu, menatap ke depan.
Ketika perahu mendekati Sang Buddha raksasa Leshan, dengan membuka
mata ketiga nya murid melihat bahwa Sang Buddha Leshan menangis
sedih. Otot-otot di dagu, wajah, dan seluruh tubuhnya gemetar
secara dramatis. Murid itu berkata kepada Guru, "Guru, Buddha
Leshan menangis!" Guru menjawab, "Memang, ia sudah lama menunggu
saya di sini."
Perahu mendarat dan kami berjalan di jalan yang sangat sempit dan
curam. Guru membiarkan orang lain berjalan di depan dan Dia
mengikuti di belakang. Guru selalu memikirkan orang lain. Ketika
Guru mencapai patung Buddha, murid melihat Sang Buddha Leshan
tersenyum bahagia, air mata masih di wajahnya. Murid itu berkata
kepada Guru, "Lihatlah, Sang Buddha Leshan tersenyum." Guru juga
tersenyum.
7. Juni 1994, Zhengzhou, Provinsi Henan
Kelas ceramah berikutnya adalah di Zhengzhou, dan kami berhasil
mendapatkan tiket gerbong tidur. Hari itu adalah hari yang sangat
panas, ketika kami naik kereta yang telah penuh. Seperti kami, Guru
juga memegang barang bawaan-Nya, sekujur tubuh penuh keringat. Kami
berada di gerbong terakhir. Gerbong itu adalah gerbong tambahan
yang tidak berasal dari Biro Jalan Kereta Api Chengdu. Tidak ada
air atau jasa layanan lainnya di gerbong itu, dan pintu menuju ke
gerbong lain terkunci. Saya melihat dua orang murid memegang teko
dan cangkir, melompat keluar ketika kereta berhenti untuk mengambil
air dari gerbong depan. Sebelum mereka sempat kembali ke gerbong,
kereta telah bergerak sehingga mereka harus menunggu sampai
perhentian selanjutnya sebelum mereka bisa kembali ke tempat duduk
mereka. Air yang mereka punya hanya cukup untuk Guru membuat
semangkuk mie instan. Ketika kami naik kereta api, murid di Chengdu
memberikan sekantong buah persik yang besar, tetapi Guru memberikan
semuanya untuk kami.
Gerbong kami berada di bagian terakhir dari kereta. Ketika kereta
melewati Pegunungan Huashan, Guru berdiri di ujung belakang kereta
api untuk waktu yang lama. Menunjuk gunung dikejauhan, Ia berkata
kepada kami, "itu adalah Huashan." Kami melihat ke arah yang
ditunjuk Guru dan melihat banyak orang yang berlatih kultivasi di
gunung turun menemui Guru. Beberapa dari mereka mengikuti kereta
dan beberapa dari mereka mengikuti sampai ke kelas ceramah di
Zhengzhou. Guru berkata kepada mereka, "Apa pendapat Anda tentang
murid saya?" Beberapa dari mereka telah berlatih kultivasi untuk
waktu yang sangat lama. Mereka mengatakan sedikit dari mereka yang
dapat dibandingkan dengan murid-murid Guru. Di kemudian hari, Guru
berbicara tentang kejadian ini saat berceramah. Beberapa praktisi
melihat banyak kultivator mengenakan kostum kuno, berlutut dan
membungkuk kepada Guru di gunung.
Dibandingkan dengan kelas-kelas ceramah lain, kondisi kelas Falun
Gong Zhengzhou adalah salah satu yang terburuk. Penyelenggara,
Asosiasi Riset Qigong Kota Zhengzhou, menggunakan sebuah stadion
olahraga yang telah tidak terpakai untuk mengadakan kelas ceramah.
Lantai kayu di stadion sudah rusak, kursi penonton terbuat dari
batu bata yang sudah tidak utuh. Beberapa jendela bahkan tidak
punya kaca. Kelas ceramah diadakan dari 11-18 Juni 1994. Sekitar
1.500 orang dari seluruh negeri menghadiri ceramah, termasuk
kelompok dari Guizhou dan bagian timur laut China, 110 murid dari
Kota Zhengzhou, sekitar 90 dari Provinsi Henan, sekitar 300 dari
Provinsi Shandong, 400-500 dari Provinsi Hubei, sekitar 100 dari
Provinsi Hebei, sekitar 200 dari Beijing, dan beberapa dari Hong
Kong.
Guru mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan oleh murid dan
memperpendek durasi kelas ceramah dari 10 hari menjadi 8 hari. Pada
dua hari, ceramah diadakan dua kali sehari, satu siang dan satu di
malam hari.
Beberapa hari kemudian di akhir pekan, sebuah insiden terjadi pada
waktu ceramah berlangsung. Saat itu pukul empat sore ketika kelas
dimulai, hari itu matahari bersinar cerah. Tiba-tiba, saat kelas
berlangsung, langit berubah gelap dengan awan badai di seluruh
penjuru langit. Angin bertiup kencang dan hujan mulai deras,
diikuti dengan hujan es. Hujan es menghantam atap, membuat
kebisingan, dan kadang-kadang beberapa jatuh ke dalam hall melalui
celah-celah di antara genteng. Tiba-tiba lampu di hall padam. Hujan
merembes masuk dari langit-langit jatuh ke meja, tempat Guru duduk
untuk mengajar. Guru menggeser meja ke samping dan hujan yang
merembes dari langit-langit mengikuti, menyebabkan gangguan di
kalangan murid. Sambil memindahkan meja, Guru berkata dengan humor,
"Sekarang, kita bisa mendinginkan tubuh sejenak." Semua orang
tertawa. Guru melanjutkan dengan sebuah cerita tentang bagaimana
murid-murid Sakyamuni tetap tenang meski iblis mengganggu ketika ia
sedang memberi ceramah. Dengan segera, murid-murid menjadi tenang
dan itu adalah adegan yang sangat khidmat. Guru duduk di podium dan
melakukan satu set isyarat tangan besar. Kemudian ia membuka botol
air di atas meja, menjulurkan tangan kanan-Nya, menarik dan
mencengkeram di udara. Saya melihat Ia menangkap makhluk aneh besar
yang tampak seperti kuda nil. Kulitnya sangat kasar dan terlihat
sangat tua, dengan kerutan di seluruh wajah dan lehernya. Guru
melakukan isyarat tangan dan makhluk itu menjadi lemas dan
mengecil. Guru memasukkannya ke dalam botol air dan menutup
botolnya. Guru tersenyum dan berkata, "Ada yang berkata jika Tao
tingginya satu kaki, iblis tingginya satu yard. Tidak ada hal
seperti itu. Saya telah melakukan hal yang besar untuk kalian
semua, menyingkirkan banyak hal. " Semua orang bertepuk tangan
untuk waktu yang lama. Saat itu, angin dan hujan berhenti, lampu
menyala kembali, matahari muncul lagi, dan kelas ceramah
dilanjutkan.
Ketika kami keluar setelah kelas ceramah berakhir, stadion
dikelilingi genangan air dan beberapa pohon di jalan dekat stadion
telah disambar petir. Seorang wanita tua penjual es loli menarik
seorang murid dan bertanya, "Apa yang terjadi sekarang ditujukan
pada Anda, benarkah itu?" Murid itu tercengang. Bahkan orang biasa
tahu hal-hal seperti itu. Koran-koran lokal dan stasiun TV
melaporkan bencana yang tiba-tiba ini, menyatakan bahwa pohon-pohon
tumbang dan atap rumah terangkat oleh badai.
Guru hanya makan semangkuk mie instan setelah kelas selesai setiap
malam sekitar jam 21:00. Suatu hari, Guru prihatin
praktisi-praktisi yang membantu di kelas ceramah, bekerja terlalu
keras, membawa mereka ke sebuah toko kecil untuk makan. Ketika
sedang menunggu makanan, kami melihat seorang pemuda berdiri di
pintu selama beberapa saat. Akhirnya ia masuk dan berlutut di depan
Guru, berkata, "Tolong jadikan saya sebagai murid Anda." Guru
segera berdiri, mundur setengah langkah, dan mengangkat dia,
berkata, "Kita tidak melakukan formalitas seperti ini. Jika Anda
ingin menjadi murid saya, rajinlah berlatih dan berkultivasi. Saya
memperlakukan semua murid sebagai pengikut saya. "
Pada akhir kelas ceramah, seorang wakil dari penyelenggara berkata
penuh semangat kepada semua murid, "Mikrofon tidak bekerja selama
ceramah pagi berlangsung pada hari pertama. Akibatnya beberapa
praktisi tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan. Saat
istirahat siang, guru Anda memperbaiki mikrofon. Dia tidak makan
siang atau istirahat hari itu. Dia diam-diam melakukan pekerjaan
kami dan tidak berkata sepatah kata pun tentang hal itu."
Banyak siswa yang mempersembahkan spanduk kepada Guru untuk
menunjukkan apresiasi mereka di akhir kelas ceramah Zhengzhou.
Banner terbesar memiliki karakter “Buddha” yang sangat besar
tertulis di atasnya dan diberikan oleh murid-murid dari Provinsi
Hubei.
Seorang kultivator Tao muda mulai berlatih Falun Gong pada tahun
1993. Ia menghadiri kelas ceramah di Zhengzhou dan secara pribadi
mendengar ajaran Guru. Dia merasakan kebaikan besar Guru dan
memaksa meminta foto berdua saja dengan Guru. Pada hari terakhir
ceramah, Guru berfoto dengan dia. Pemuda itu mengenakan jubah Tao
yang baru dan rambutnya yang panjang dikepang dengan rapi. Dia
mengatakan dengan emosional, "Alangkah bahagianya saya!"
(Bersambung)
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/5/13/【庆祝513】珍贵的记忆-永恒的见证-240538.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/26/125539.html