(Minghui.org) Salam hormat kepada Shifu,
salam teman-teman praktisi,
Tulisan ini sudah lama ada di draft email saya - namun belum sempat
dikirim. Saya menyadari ini adalah gangguan, maka pagi ini saya
rampungkan dengan harapan sharing ini dapat memperteguh keyakinan
kita pada Shifu dan Dafa.
Beberapa minggu lalu istri dan
saya dikejutkan dengan keajaiban yang ditunjukkan Shifu dan
Dafa.
Saya ceritakan dari awal. Istri saya telah lama menderita benjolan
pada bibir vagina. Saya tidak tahu apakah itu tumor, karena istri
tidak memeriksakan diri ke dokter.
Pada awalnya kecil - tapi seiring berjalannya waktu ia semakin
membesar sampai sebesar telor bebek. Ia selalu mengeluh karena
benjolan itu sangat mengganggu aktivitasnya. Pada awalnya saya
kasihan melihatnya dan hati ini sempat goyah. Pikiran manusia biasa
saya muncul, bahkan mau ajak istri ke dokter untuk operasi, apalagi
saya memiliki fasilitas asuransi di tempat kerja, sehingga biaya
tidak menjadi masalah.
Saya merenung kembali, istri saya kan praktisi - bukan manusia
biasa - apakah operasi medis akan dapat menyelesaikan masalahnya?
Saya teringat ceramah Shifu dalam Zhuan Falun,
"Taraf terapi medis sekarang adalah sama dengan taraf Iptek yang
kita miliki, yakni berada pada tingkat di tengah manusia biasa,
oleh karena itu memang demikian efektivitas terapinya, ada sebuah
masalah perlu dijelaskan, penyembuhan Qigong secara umum dan
penyembuhan rumah sakit adalah mendorong ke belakang kemalangan
yang merupakan sebab fundamental timbulnya penyakit, didorong ke
paruh hidup bagian belakang atau sesudah itu, karma sama sekali
tidak diusik."
Juga teringat ceramah yang pernah saya baca "Prinsipnya dapat
diutarakan seperti ini: Bagaimana dapat seorang Dewa diobati
penyakitnya oleh manusia biasa? Bagaimana manusia biasa dapat
mengobati penyakit Dewa?" (Tanya Jawab Ceramah Fa di Los Angeles -
25 Februari 2006)
Lalu kami duduk berdua sharing pemahaman mengenai masalah
ini.
Saya bertanya padanya: “Bagaimana apakah mau ke dokter?" Ia ragu.
"Kalau kamu mau ke dokter saya siap antar, tapi mari kita lihat
masalahnya dari sisi Fa. Kamu sekarang orang Xiulian bukan manusia
biasa. Bagaimana orang Xiulian memandang masalah ini." Lalu saya
ceritakan pengalaman saya saat jatuh dan karenanya kaki patah
beberapa bulan lalu. Tulang punggung atas turut tergeser. Berkat
Shifu pulih seperti sediakala. Serta bagaimana orang tua saya di
kampung melewati ujian karma penyakit.
Saya katakan, "Saya yakin suatu saat nanti kalau kondisi Xiulian
kamu baik, tumor akan pecah dengan sendirinya." Pada awalnya ia
ragu, "Masa bisa pecah?"
“Coba lihat nanti, sekarang mari mematut diri melakukan tiga hal
dengan baik, lupakan sakit itu. Takut apa - toh kita sudah dapat
Fa." Ia menjawab, "Baik, kita tidak perlu ke dokter."
Hari-hari ia lalui tanpa mengeluh. Ia tetap aktif di Marching Band
Tianguo, juga membantu NTD sebagai narator - saya lihat tiga hal
tetap dilakukannya. Ia bahkan berjalan beberapa kilometer saat
Marching Band tampil, juga tidak mengeluh akan penyakitnya, seperti
ia telah melupakannya.
Beberapa minggu lalu istri beli nasi goreng, kemudian duduk di
bangku, tiba-tiba bangku itu terasa panas. Ia mengira menduduki air
panas. Tiba di rumah ia ganti celana di toilet, namun tumor
itu sudah lenyap. Ia seolah tidak percaya - memanggil saya, "Pa,
sudah hilang, pecah." Ternyata panas yang ia rasakan datang dari
tumor yang berubah menjadi air. Ia heran tumor yang dulunya keras
bagaimana bisa berubah menjadi air. Saya tersenyum dan berterima
kasih kepada Shifu yang belas kasih.
Istri terharu, "Kog bisa ya.." "Ya tentulah....apa pun Shifu bisa
lakukan."
Banyak ujian karma penyakit yang telah saya dan keluarga lalui.
Semua ujian akan berlalu dengan sendirinya disaat kita dapat
melepaskan keterikatan hati termasuk mengejar kesembuhan. Saya
terkadang kasihan melihat teman-teman yang hanya sakit kepala harus
berobat ke dokter. Tapi itu tidak salah karena tingkat pemahaman
yang berbeda.
Shifu berkata, "Jika anda benar-benar dapat Xiulian, disaat anda
benar-benar melepaskan keterikatan terhadap hidup dan mati, dan
bukan dilakukan untuk diperlihatkan kepada orang lain namun didalam
hati sesaatpun tidak dapat dilepas, maka penyakit apa pun dari anda
semua akan sembuh. Perihal Xiulian, memang adalah selisih dari
sekilas pikiran antara manusia dan Dewa. Tetapi selisih sekilas
pikiran tersebut, tidak semudah yang dikatakan, itu adalah sesuatu
yang baru dapat diwujudkan dengan melalui fondasi Xiulian yang
dalam dan kokoh. Bila diri sendiri benar-benar dapat mengerahkan
upaya belajar Fa, anda niscaya dapat mewujudkannya.” (Tanya Jawab
Pada Konferensi Fa di New York Tahun 2004)
PDA Berfungsi Kembali
Saya sudah lama memiliki PDA, sekitar 5 tahunan. Di dalamnya hanya
terisi materi-materi Dafa. Saya sangat terbantu olehnya, karena
saya dapat baca lebih banyak di manapun dan kapanpun saya ada
waktu. Awalnya ia tak pernah rewel dibandingkan dengan punya
rekan-rekan lain yang tipenya sama. Namun beberapa bulan lalu, ia
tidak mau hidup lagi dan tidak dapat digunakan sama sekali.
Sempat saya pergi ke service center, namun staf toko berkata, ini
model lama tidak ada suku cadangnya. Pernah saya bermaksud kirim ke
Jakarta, siapa tahu di sana ada suku cadangnya, namun entah kenapa
rekan yang saya titipkan, batal membawanya. Malah PDA sempat lama
tergeletak di rumah rekan praktisi.
Ada teman belakangan meminta pensil penunjuk-nya, namun saya lupa
terus membawanya. Sempat juga terbersit hendak memberikan sarung
pembungkusnya ke teman, namun tidak juga kesampaian. Lalu saya
letakkan dengan baik di meja, di samping buku-buku Dafa.
Saya merasa kehilangan. Ia dulunya dengan mudah saya bawa ke
manapun saya pergi. Namun kini tidak ada PDA di samping saya. Saya
merasa beban kalau membawa buku Zhuan Falun atau ceramah-ceramah
lain ke tempat kerja. Sedangkan waktu untuk baca paling banyak saat
istirahat kerja. Ada keterikatan rasa malu kalau dilihat baca buku
oleh teman-teman. Kalau PDA kan tidak menyolok. Walau bagaimanapun
saya harus bawa buku, kalau tidak saya tidak dapat belajar Fa,
karena di rumah waktu sudah habis di depan komputer, mengerjakan
media.
Jadi saya lewati hari-hari tanpa PDA. Namun dalam hati saya tetap
percaya ia akan berfungsi lagi, entah kapan. Saya merasa pasti ada
celah kekosongan pada diri saya. Saya teringat kata-kata Shifu
dalam Zhuan Falun,
"Maka sejak sekarang di saat menghadapi konflik, anda jangan
menganggapnya sebagai suatu kebetulan. Karena saat konflik terjadi,
dapat muncul tiba-tiba, namun bukan eksis secara kebetulan, itu
digunakan meningkatkan Xinxing anda. Asalkan anda memperlakukan
diri selaku praktisi Gong, anda akan dapat mengatasinya dengan
baik."
Saya terlalu terikat padanya. Saya menomer-duakan buku. Sempat
dalam satu hari saya tidak buka buku Zhuan Falun karena saya merasa
sudah baca dari PDA. Saya merasa beban membawa buku ke tempat
kerja, malu membaca buku Zhuan Falun saat istirahat - hal yang
sesungguhnya demikian baik. Singkatnya, kalau digali, terkait PDA
saja, banyak keterikatan hati yang harus saya lepaskan.
Shifu maha belas kasih, Shifu ingin saya menyadari keterikatan ini
dan meningkatkan diri. Memang kelihatannya sepele, namun di balik
peristiwa ini dampaknya besar sekali.
Saya mulai bawa buku Zhuan Falun ke tempat kerja. Membacanya saat
istirahat. Hari-hari saya lalui bersama buku Zhuan Falun di tangan.
Saya mulai melupakan PDA.
Dua hari yang lalu sepulang dari kerja, hati tergerak untuk
mengambil PDA dan mencoba menghidupkannya. Sekali tekan tombol
tidak mau, dua kali masih tidak mau. Lalu saya coba tekan tombol
reset - MAAUU.... Ia menyala. Saya penasaran apa benar. Saya mulai
membuka-buka file-nya. NORMAL dan anehnya tanggal dan jam sesuai
dengan jam dan tanggal saat hidup kembali, padahal ia sudah lama
‘mati.’ Berarti Ia HIDUP...
Dari kejadian ini saya menyadari disaat hati telah selaras dengan
Fa, apa pun akan baik-baik saja. Ia adalah alat keampuhan Fa,
demikian juga alat apa pun yang digunakan praktisi untuk
membuktikan kebenaran Fa seperti tape, MP3, komputer, printer, mic
dan lain-lain. Bila ia ada masalah itu karena hati kita yang
bermasalah. Bergegas cari ke dalam, meluruskan dan meningkatkan
diri, maka kita akan menemukan alat keampuhan Fa kita akan
baik-baik saja.
Guru berkata dalam Zhuan Falun,
"Tidak memperkenankan makan daging itu sendiri bukan merupakan
tujuan, tujuannya adalah supaya anda tidak punya keterikatan hati
tersebut. Jika dalam kurun waktu tidak dapat makan daging, anda
berhasil menyingkirkan keterikatan hati tersebut, kelak mungkin
akan dapat makan daging lagi, tidak berbau amis lagi, juga tidak
begitu memualkan jika dimakan, pada waktu itu anda boleh makan,
tidak ada masalah."
Juga masih terngiang dalam ingatan saya Ceramah Shifu pada
Lokakarya Seni Lukis 2003,
"Dewa apapun juga memiliki alat keampuhan Fa, lagi pula tidak hanya
satu. Semua itu dikultivasikan keatas, alat keampuhan Fa terbentuk
seiring Xiulian seseorang. Umpamanya mangkuk, untaian tasbih dan
muyi (kentongan kecil) yang sering digunakan oleh biksu, kebutan
bulu, pedang pusaka dan lain-lain yang digunakan oleh Tao, semua
itu dapat menjadi alat keampuhan Fa seiring Xiulian seseorang.
Tasbih yang ada di tangan seorang rahib, tiap hari dipilin sambil
melafal nama Budha, seiring membumbungnya tingkatan dia, energi di
tangannya juga bertambah besar, dengan tiada henti dipilinnya,
energi yang terisi di dalamnya sudah sangat padat, hakiki dari
tasbih tersebut juga telah terjadi perubahan, dikemudian hari
setelah berhasil berkultivasi, setiap butiran manik adalah alat
keampuhan Fa, tasbih seutuhnya juga merupakan sebuah alat keampuhan
Fa, bagi yang tingkatnya tinggi, setiap manik seperti sebuah dunia
dengan apapun ada didalamnya. Beraneka ragam benda mungkin saja
menjadi alat keampuhan Fa. Pengikut Dafa di dalam membuktikan
kebenaran Fa, anda menulis artikel yang membuktikan kebenaran Dafa,
pena yang setiap hari anda pegang itu juga memiliki jasa pahala,
mungkin pena anda kelak juga akan menjadi alat keampuhan Fa. Benda
yang digunakan oleh orang Xiulian begitu telah memiliki jasa
pahala, mungkin saja menjadi alat keampuhan Fa, termasuk kuas
gambar yang pernah kalian gunakan didalam membuktikan kebenaran
Fa."
Terima kasih Shifu.
Salam gigih maju untuk teman-teman praktisi.