Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Apakah Keterikatan Takut Itu?

26 Juli 2011 |   Oleh: praktisi Falun Dafa di China


(Minghui.org) Apakah rasa takut itu? Secara umum saya memahami, rasa takut adalah refleksi dari keterikatan akan kenyamanan. Partai Komunis China baru-baru ini telah menganiaya banyak rekan praktisi di wilayah saya. Saya khawatir akan keselamatan mereka dan kemajuan pelurusan Fa. Saya khawatir para praktisi yang tengah dianiaya barangkali tidak sanggup menanggung penderitaan dan secara teguh melanjutkan kultivasi mereka. Saya juga merasa tertekan dan setelah memikirkannya, saya menemukan bahwa tekanan yang saya rasakan, berasal dari rasa takut saya akan keamanan diri sendiri. Sementara memikirkannya, saya mengingat kembali kisah kultivasi Buddha Milarepa.

Buddha Milarepa memiliki masa kanak-kanak yang penuh penderitaan. Menyadari kejadian demi kejadian pada manusia yang terus berubah dan penderitaan duniawi, dia dengan teguh bertekad menjadi Sang Sadar. Tekadnya yang kuat untuk menjadi Sang Sadar memungkinkan dirinya melepaskan emosi, perasaan (qing) akan hal-hal duniawi dan maju dalam jalur kultivasi. Dia mengasingkan diri dan berkultivasi sendirian di pegunungan yang sepi. Dia bukan hanya menghadapi gangguan dari iblis, hewan buas, serangga dan ular berbisa, tetapi juga menghadapi musim dingin, kelaparan dan kesepian.

Sekarang, jika sikap kita terhadap kultivasi dan pelurusan Fa tidak sepadan dengan sikap dari Milarepa, itu pasti berhubungan dengan kegagalan kita untuk melepaskan emosi, perasaan (qing). Kita tidak datang ke dunia hanya untuk sekedar berkultivasi. Karena janji prasejarah kita, kita datang sebagai pengikut Dafa untuk membantu Guru meluruskan Fa. Untuk memenuhi misi ini, kita seharusnya dapat lebih baik lagi dari Buddha Milarepa terkait sikap kita terhadap kultivasi. Berapa banyak dari kita, sebagai pengikut Dafa, sungguh-sungguh memahami tanggung jawab dan kewajiban kita? Kita perlu terbangun dari ilusi manusia. Kita perlu dengan segera mengembangkan, dengan pikiran lurus kita, kekuatan yang tak tertandingi, sekuat ‘Pasukan Baja Hitam’ di jaman Dinasti Tang; untuk mengatasi kekuatan lama selama pelurusan Fa. Ketika saya membaca artikel “Dimanakah ‘Pasukan Baja Hitam’ hari ini?” yang dipublikasikan pada situs Minghui pada 16 Juni (dan Clearwisdom pada 6 Juli 2011), saya terkejut dan sungguh bertanya-tanya di manakah Pasukan Baja Hitam hari ini, saya sungguh-sungguh merekomendasikan rekan praktisi untuk membaca artikel berikut:

(http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/6/126538.html)

Latar belakang ‘Pasukan Baja Hitam’ (cuplikan dari link di atas):

Dalam artikel tersebut di atas, diceritakan kembali, bahwa 1.400 tahun yang lampau karena Kaisar Yang dari Dinasti Sui sangat kejam dan tidak bermoral, seluruh China dalam kekacauan dan banyak bermunculan pemberontakan. Li Shimin, yang belakangan menjadi Kaisar Taizong yang terkenal (dari Dinasti Tang) mulai melakukan serangan militer untuk mengambil alih kekuasaan atas China ketika dia baru berusia delapanbelas tahun. Dia belakangan mengalahkan Liu Wuzhou, Wang Shichong, dan Dou Jiande, serta para panglima perang lainnya dan menyatukan China. China mengalami masa keemasan di bawah Dinasti Tang besar.

Perang paling krusial dalam upaya Li Shimin menyatukan kembali China adalah Pertempuran di Kota Luoyang, yang berada di China tengah. Saat itu, Luoyang adalah ibukota timur dari Dinasti Sui, dan memiliki pertahanan yang terkuat. Luoyang dikuasai oleh Wang Shichong. Li memimpin pasukan dari Kota Xi’An menyerang Luoyang. Perang berlangsung lama. Pada masa itulah, Li Shimin membentuk ‘Pasukan Berjubah Baja Hitam’ yang tangguh, melihat mereka saja para musuh sudah bergetar ketakutan.

Pasukan Baja Hitam pernah mengalahkan musuh yang jumlah pasukannya sepuluh kali lebih besar. Dalam Perang Hulao, Li sekali lagi memimpin Pasukan Baja Hitam sebagai pasukan terdepan. Dia memerintahkan tiga ribu pasukan berkuda untuk langsung menyerang musuh. Pasukan itu mengalahkan bala tentara Dou Jiande yang berkekuatan lebih dari 100 ribu tentara dan menangkap lebih dari 50 ribu dari mereka. Wang Shichong putus asa dan menyerah. Karena kemenangan ini, Li Shimin diangkat menjadi Jenderal Utama Istana Tiance oleh Kaisar Gaozu dari Dinasti Tang, sebuah posisi yang berada di atas jabatan lainnya. (Kaisar Gaozu adalah Li Yuan, ayah dari Li Shimin, merupakan kaisar pertama Dinasti Tang).

Kekuatan perang dari Pasukan Baja Hitam yang menakutkan lawan bukanlah sebuah mitos, tapi sebuah kenyataan dalam sejarah. Dalam artikel di atas, dipertanyakan darimana kekuatan itu berasal?

Yang pertama, setiap tentara dalam Pasukan Baja Hitam sangat baik dalam peperangan, merupakan tentara pilihan.

Kedua, Pasukan Baja Hitam sebagai kesatuan memiliki kekuatan tempur besar. Dalam ‘Buku Perubahan’ dikatakan, “Sepanjang dua individu dapat melakukan berbagai hal dengan pola pikir yang sama, upaya bersama tersebut sekuat pedang tajam yang dapat membelah metal menjadi dua bagian.” Studi ilmu pengetahuan modern juga menunjukkan bahwa jika dua orang bekerjasama tanpa konflik, maka kekuatan gabungan itu tidak sama dengan penjumlahan sederhana dari kekuatan 1 + 1, melainkan beberapa kali lipat lebih kuat. Kekuatan dari 1000 tentara, yang secara kesatuan memiliki tujuan yang sama dan melakukan upaya bersama, akan jauh lebih besar daripada lawan yang memiliki bala tentara 10 kali lipat lebih besar, tetapi tidak bekerjasama sebagai satu kesatuan.

Ketiga, Pasukan Baja Hitam berada di bawah komando panglima-panglima yang cakap, semuanya adalah jenderal terkenal, dengan komandan tertinggi adalah Li Shimin, seorang ahli strategi perang yang sangat berbakat.

Keempat, Pasukan Baja Hitam memiliki tekad besar untuk menang, demikian pula memiliki moral tinggi. Para tentara ini memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan, tidak peduli betapa besar dan kuat musuh yang terlihat di depan mereka.

Kita sebagai pengikut Dafa adalah satu tubuh. Betapa besar kekuatan yang dapat ditampilkan satu tubuh ini dan seberapa besar peran yang satu tubuh kesatuan ini dapat lakukan sangatlah terkait dengan empat faktor di atas. Yang pertama adalah kultivasi masing-masing pengikut Dafa. Kedua adalah kerjasama antarpengikut Dafa. Ketiga adalah peran para koordinator. Keempat adalah tekad dan rasa percaya diri pengikut Dafa.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/7/11/针对“怕心”的反思-243744.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/19/126841.html