(Minghui.org) Walau mengalami berbagai gangguan dari Partai Komunis China (PKC) melalui Konjen-nya, tidak membuat perkembangan Falun Dafa di Surabaya terhenti. Terbukti ada seorang dosen keperawatan dari salah satu Perguruan Tinggi swasta Surabaya, ibu Maria, justru tertarik mengadakan pengenalan latihan olah jiwa dan raga ini kepada sekitar 50 lansia dari Kelurahan Ngagel Rejo, Surabaya.
Mengapa ia memperkenalkan kepada Lansia? Ibu Maria ingin mengadakan penelitian terhadap Falun Dafa dan efek kesehatannya setelah berbagai syarat baik dari Perguruan Tinggi tempat bekerja maupun Depkes terpenuhi. Hasil penelitian ini, menurut ibu Maria, digunakan untuk memenuhi tesis S2 Magister Keperawatan. "Tapi saat ini saya masih dalam tahap sosialisasi dulu," tukas Maria, Sabtu 2/7 saat ditemui disela-sela kesibukannya.
Seorang praktisi memperkenalkan Falun Dafa kepada para lansia
Acara pengenalan yang berlangsung di balai RT tampak begitu guyup. Para lansia tampak antusias mendengarkan pengenalan Falun Dafa melalui layar slide yang dijelaskan oleh seorang praktisi Falun Dafa. Ibu Maria sendiri juga menjelaskan kepada hadirin di sana tentang Falun Dafa yang selain berlatih fisik tapi juga olah jiwa. Hadir pula 20 praktisi Falun Dafa yang datang untuk membantu memperkenalkan Falun Dafa ini.
Para lansia melakukan lima perangkat latihan Falun Dafa
Setelah sesi pengenalan melalui
layar slide, kemudian langsung dilanjutkan dengan
memperkenalkan 5 perangkat gerakan latihan Falun Gong. Seorang
praktisi Falun Dafa memimpin sesi latihan dengan dibantu beberapa
praktisi lainnya yang langsung membantu memperbaiki gerakan. Para
lansia antusias mempelajari latihan ini.
Saat ini, ibu Maria masih belum melakukan penelitian. “Karena untuk
berlanjut ke tahap penelitian tentu masih ada syarat dan kriteria
yang harus saya penuhi dulu," jelasnya.
Ada tiga syarat yang harus ia penuhi dulu yakni pertama, usia 55 -
64 tahun sesuai aturan Depkes, kedua, tekanan darah di atas 140 dan
di bawah 180 dan kadar kolesterol antara 150-200. "Saat ini saya
baru melakukan pengukuran tekanan darah para lansia sebelum dan
sesudah berlatih. Yang rutin adalah pemeriksaan tensi dari setiap
kali latihan gerakan dalam sebulan ke depan dari jadwal latihan
sepekan 2 kali latihan. Untuk pemeriksaan gula darah dan kolesterol
hanya dilaksanakan di awal latihan pertama dan di akhir latihan
setelah berjalan 1 bulan," tambahnya.
Yang masuk dalam kriteria ketiga hal tersebut, menurut ibu Maria,
itu baru dijadikan responden. Guna terlaksana acara ini, ibu
Maria menyediakan tempat dengan bekerja sama LKMK (Lembaga
Ketahanan Masyarakat Kelurahan dari Kelurahan). Ketua LKMK juga
hadir dalam acara ini.