(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di
Selandia Baru menggelar rapat umum di Queen Elizabeth Square di
pusat kota Auckland pada 16 Juli 2011, menyerukan diakhirinya
penganiyaan Falun Gong yang telah berlangsung selama 12 tahun.
Banyak pejabat pemerintah Selandia Baru mengirimkan surat dukungan
mereka, dan beberapa pejabat pemerintah hadir di rapat umum
tersebut. Kegiatan ini juga telah menarik perhatian dari para
pejalan kaki.
Praktisi muda Kai Xin membawa foto
ibunya saat rapat umum yang diadakan di pusat kota Auckland untuk
menyerukan diakhirinya penganiayaan yang telah berlangsung selama
12 tahun. Ibunda dari Kai Xin, Luo Zhixiang meninggal dunia di
dalam tahanan polisi setelah ditangkap dan ditahan selama 12
hari.
Dukungan dari Pemimpin
Politik
Keith Locke, Anggota Parlemen dari
Partai Green dan juru bicara untuk urusan luar negeri
Keith Locke, Anggota Parlemen
dari Partai Green dan juru bicara untuk urusan luar negeri,
berpidato di rapat umum, “Falun Gong telah dianiaya selama 12
tahun, ribuan orang yang tidak bersalah telah ditahan, dijatuhi
hukuman kerja paksa, disiksa secara fisik, dan bahkan disiksa
hingga meninggal dunia. Ini sungguh menyedihkan.”
Anggota Parlemen Locke mengatakan bahwa ini sangatlah penting bagi
politisi di Australia untuk ikut serta dalam berbagai aktivitas
Falun Gong dalam melawan penganiyaan. Sangat perlu bagi semua orang
untuk menaruh perhatian dan secara intuitif menyaksikan aksi protes
praktisi dan parahnya penganiayaan. Dia berharap pemerintah
Selandia Baru akan melindungi kelompok yang menjadi korban
seperti Falun Gong, dan menyuarakan keadilan bagi ribuan praktisi
Falun Gong yang mengalami penyiksaan.
Margaret Taylor, juru bicara
Amnesti Internasional Selandia Baru
Margaret Taylor, juru bicara
Amnesti Internasional Selandia Baru, mengatakan bahwa Amnesti
Internasional mendukung keyakinan praktisi Falun Gong dan aktifitas
mereka. Dia mengatakan bahwa rezim Komunis China telah melanggar
undang-undang HAM internasional. Amnesti Internasional meminta
pemerintah China segera membebaskan praktisi Falun Gong yang
ditahan.
Barry Wilson, kepala Asosiasi Hal
Sipil Auckland
Barry Wilson, kepala Asosiasi Hak
Sipil Auckland, mengemukakan bahwa Konsulat China pernah meminta
Dewan Auckland untuk tidak memperbolehkan praktisi Falun Gong
menggelar pameran klarifikasi fakta dan pawai untuk menyingkap
penganiayaan. Dia berkata bahwa mereka mendukung penuh kegiatan
praktisi Falun Gong, dan berterima kasih kepada semua praktisi atas
upaya mereka dalam memperjuangkan HAM dan kebebasan
berkeyakinan.
Banyak politisi di Selandia Baru juga mengirimkan surat dukungan
atas upaya praktisi Falun Gong dalam mengakhiri penganiaya. Dr.
Pita Sharples dari Partai Maori, Menteri Luar Negeri Hon Murray
McCully, dan Phil Goff, pemimpin Partai Buruh berharap rapat umum
berlangsung dengan sukses.
Para Pejalan Kaki Memberikan Perhatian, Rakyat China
Mengundurkan Diri dari PKC dan Organisasi
Afiliasinya
Praktsi memperagakan latihan Falun Gong saat rapat umum
berlangsung, dan mengadakan pameran anti penyiksaan dan pameran
foto klarifikasi fakta, yang menyingkap penganiayaan yang
menakutkan dari Partai Komunis China (PKC), dan penyebaran Falun
Gong secara luas di seluruh dunia. Banyak pejalan kaki berhenti
untuk melihat, dan membaca materi-materi dengan dengan seksama. Ada
yang mengambil foto. Banyak orang menandatangani petisi untuk
mendukung upaya praktisi Falun Gong mengakhiri penganiayaan. Dua
puluh tujuh warga China juga menyampaikan pernyataan untuk mundur
dari PKC dan organisasi afiliasinya.
Ellen Rhodes melihat pameran anti penyiksaan, dan menyatakan rasa
simpati dan keprihatinannya. Dia berkata sudah tahu ada banyak hal
yang tidak adil sedang terjadi di China, tetapi melihat mereka
menganiaya praktsi Falun Gong dengan begitu kejam, dia lebih dalam
memahami betapa jahatnya PKC. Ia merasa sangat mengerikan dimana
orang memperlakukan orang lain dengan begitu jahat pada masa
peradaban manusia hari ini.
Suara Praktisi Falun Gong
Song, wanita, baru saja datang ke Selandia Baru. Dia menceritakan
kembali pengalamannya ditahan di pusat tahanan pada 2001. Dia
menyaksikan sendiri bagaimana petugas mencekokin praktisi yang
melakukan aksi mogok makan. Dia ditangkap lagi pada 2008 karena
membagikan materi informasi Falun Gong, dan dijatuhi hukuman dua
tahun kerja paksa. Song mengatakan bahwa hak paling dasar dari
praktisi yang ditahan dirampas, seperti tidur, penggunaan kamar
kecil, dan mandi. Mereka semua menderita penyiksaan secara fisik
dan mental.
Song mengatakan bahwa dia terus klarifikasi fakta mengenai Falun
Gong kepada masyarakat umum, karena mereka yang terbawa oleh
kebohongan dan propaganda PKC merupakan warga tak berdosa, dan
merupakan korban sebenarnya dari penganiayaan PKC.
Yuan, wanita dari Shanghai mulai berlatih Falun Gong pada 1995. Dia
adalah seorang dokter dan mengidap berbagai macam penyakit selama
bertahun-tahun sebelum berlatih Falun Gong. Setelah berlatih, semua
masalah kesehatannya hilang.
Yu mengatakan PKC adalah akar penyebab penderitaan rakyat China,
dan sumber segala kejahatan sosial di China. Dia menyarakan
orang-orang China di luar negeri untuk membaca Sembilan Komentar
Mengenai Partai Komunis, agar bisa melihat dengan jelas watak PKC,
dan mundur dari PKC serta organisasi afiliasinya segera
mungkin.
Latar Belakang
Falun Gong, juga dikenal dengan nama Falun Dafa, adalah latihan
spiritual tradisional China yang ditujukan untuk mengolah jiwa dan
raga. Latihan ini terdiri dari beberapa gerakan yang lembut dan
meditasi. Prinsip bimbingannya berdasarkan pada Sejati-Baik-Sabar.
Latihan ini pertama kali diperkenalkan oleh Guru Li Hongzhi di
China pada 1992 dan dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut ke
seluruh China dan kemudian ke luar negeri. Efek yang menguntungkan
dari latihan ini adalah meningkatkan kesehatan fisik, spiritual,
dan karakter moral seseorang, juga berpengaruh positif pada
komunitas dan masyarakat secara keseluruhan sudah tidak dapat
dipungkiri lagi. Kenyataannya, Falun Gong dipelajari oleh lebih
dari 100 juta orang di lebih 110 negara.
Pada 20 Juli 1999, Partai Komunis China (PKC) melancarkan
penganiayaan brutal terhadap Falun Gong.
Menurut situs Minghui/Clearwisdom, hingga saat ini paling sedikit
3.428 praktisi Falun Gong dipastikan meninggal dunia akibat
dianiaya. Para ahli memperkirakan jumlah yang sebenarnya jauh dari
itu. Ratusan ribu praktisi Falun Gong disiksa di penjara, kamp
kerja paksa, dan rumah sakit jiwa. Selain itu, departemen militer,
keamanan publik, pengadilan, dan tempat perawatan kesehatan yang
dikontrol oleh PKC telah bekerja sama untuk mengambil organ
praktisi Falun Gong secara hidup-hidup dengan menggunakan berbagai
tindakan kejahatan yang paling menakutkan dalam sejarah umat
manusia. Sudah lebih dari dua belas tahun praktisi di seluruh dunia
menyuarakan fakta kebenaran mengenai Falun Gong dan menyingkap
kejahatan PKC melalui upaya yang tak pernah lelah untuk mengakhiri
penganiayaan.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/7/20/新西兰学员反迫害十二周年集会-政要支持(图)-244170.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/22/126906.html