(Minghui.org) Sejak saya masih muda, saya
ingin menjadi orang yang berbeda dan bermimpi mendapatkan ketenaran
dalam semalam. Saya percaya pada keberuntungan, membenci mengikuti
aturan-aturan, dan senang menjahili orang. Sebelum saya mulai
berlatih Falun Gong, saya selalu berpikir bahwa kepribadian saya
menunjukkan kekuatan saya, dan saya bangga bahwa saya tidak pernah
mengikuti orang banyak dan memiliki cara sendiri yang tidak
konvensional dalam melakukan sesuatu. Namun saat saya berkultivasi,
saya mulai melihat bahwa pikiran manusia telah menjadi penghalang
dalam peningkatan saya.
Sebelum saya memperoleh Fa, saya
tidak tahu tentang kebenaran alam semesta, karena itu saya melihat
tidak perlu dibatasi oleh berbagai sekolah pemikiran di dunia
manusia. Saya selalu menganggap diri saya menonjol di antara
kerumunan dan dengan demikian merasa pantas diperlakukan khusus.
Saya memegang rasa superioritas yang kuat dan mengejek peraturan
yang tidak berani dilanggar orang lain. Saya menikmati mengeruhkan
air untuk menangkap ikan [arti peribahasa China bahwa ikan akan
menjadi mudah di tangkap jika air tempat mereka tinggal diaduk dan
menjadi keruh: Digunakan untuk menggambarkan situasi di mana
seseorang mengambil kesempatan yang tidak benar di masa kacau] dan
bangga menjadi seorang ambisius dan oportunistis yang tidak terikat
komitmen. Ketika saya mulai berkultivasi, bagaimanapun, mentalitas
ini ternyata menjadi kendala untuk berasimilasi tanpa syarat ke
dalam Fa. Sebagai fakta, pikiran-pikiran yang mencegah saya untuk
benar-benar percaya pada Guru dan Dafa dari permulaan kultivasi
saya. Saya kesulitan mengikuti persyaratan Dafa dengan sepenuh hati
dan selalu menemukan alasan untuk memotong standar dan mencoba
sesuatu yang berbeda. Singkatnya, saya merasa istimewa dan karena
itu lalai dalam memenuhi persyaratan.
Ketika akhirnya saya serius melihat ke dalam, saya menemukan di
dalam hati saya itu saya memiliki unsur-unsur tertentu yang menolak
pelurusan Fa, dan unsur-unsur pikiran menyimpang ini seprti yang
saya jelaskan di atas. Pikiran yang tersembunyi begitu dalam
sehingga saya tidak dapat mengenali mereka sebelumnya. Cara
berpikir ini juga umum di antara semua makhluk di alam semesta tua
yang egois sifatnya. Khusus perasaan saya, percaya dengan
keberuntungan, menerapkan standar yang lebih tinggi pada orang
lain, tetapi memiliki persyaratan longgar untuk diri saya sendiri
adalah perwujudan khas dari sifat-sifat egois.
Pikiran yang telah merosot ini terungkap sendiri di berbagai aspek
dari kultivasi saya. Saya ragu-ragu untuk benar-benar melepaskan
diri dan selalu punya alasan ketika tiba waktunya untuk melepaskan
semua keterikatan saya. Saya mudah saja meletakkan hal yang tidak
saya anggap penting, tetapi terikat erat ke kegemaran saya. Saya
berhasil menemukan berbagai alasan dari Fa untuk membenarkan
keraguan saya untuk melepaskan keterikatan, dan untuk menutupi
kejahatan saya. Terus terang, saya menghindari pelurusan Fa. Saya
masih memiliki keinginan untuk berkultivasi menjadi makhluk ilahi,
namun tetap sangat ingin memegang konsep-konsep manusia saya dan
menjaga apa yang saya nikmati sebanyak mungkin. Karakteristik egois
ini sangat sulit untuk dideteksi karena mereka tersembunyi sangat
dalam. Seandainya saya tidak menggali cukup keras, saya tidak akan
mampu mengidentifikasi mereka. Kesulitan menemukan akar masalah
saya juga adalah penyebab mengapa saya selalu begitu lama untuk
melewati setiap ujian. Saya tidak memiliki inisiatif untuk
melepaskan diri dari hal-hal yang saya sudah tahu itu tidak baik.
Sebenarnya, saya gagal untuk memisahkan diri saya yang sejati dari
dari diri saya yang menyimpang karena saya sudah terbiasa berpikir
saya yang menyimpang adalah bagian dari hidup saya.
Meskipun saya tidak pernah berani untuk mengakui bahwa saya tidak
ingin mengikuti persyaratan pelurusan Fa, perilaku saya mengatakan
keras-keras. Saya selalu berusaha untuk mencapai standar pelurusan
Fa dengan menggunakan metode yang saya ciptakan sendiri, cerdas,
unik, dan tidak konvensional. Saya merasa bahwa saya cerdas dan
mampu, dan dengan demikian berhak atas hak dan perlakuan khusus.
Karena itu, saya tidak berpikir saya perlu mengikuti persyaratan
Pelurusan Fa, dan selalu berusaha untuk mengubah dan menurunkan
standar untuk diri saya sendiri. Tentu saja, saya tidak pernah
memiliki keberanian untuk menghadapi keadaan pikiran saya
sebenarnya. Setiap kali masalah percaya pada Guru dan Dafa
diajarkan, saya selalu berpikir saya lulus ujian dan saya bahkan
akan marah jika ada orang mengklaim bahwa saya tidak menempatkan
100% percaya pada Guru dan Dafa. Namun, pemeriksaan yang teliti
dari kultivasi saya menunjukkan bahwa tidak hanya perilaku saya
menyatakan sebaliknya, tetapi jauh di dalam hati saya tidak pernah
punya keinginan untuk sepenuhnya sesuai dengan persyaratan
pelurusan Fa. Sisi manusia saya tidak ingin mengakui masalah saya,
tetapi fakta berbicara dengan sendirinya. Ketika saya berkata,
"Saya sangat percaya pada Guru dan Dafa," itu hanyalah di mulut
saja, saya sedang menipu diri sendiri.
Sebelumnya di dalam kultivasi saya, saya tidak mengenali masalah di
atas, tapi kemudian ketika keterikatan yang sama terus bermunculan,
saya memutuskan sudah saatnya untuk tenang dan memilah pikiran
saya. Baru kemudian saya menemukan unsur-unsur dalam diri saya yang
menolak pelurusan Fa. Meskipun mereka disembunyikan dalam dan sisi
manusia saya tidak ingin menyentuh mereka, saya bisa mengukur diri
saya terhadap Fa dengan akal budi dan mengidentifikasi akar masalah
saya. Semua masalah yang telah mengganggu saya begitu lama
diselesaikan dalam sekejap, dan unsur yang menyimpang menghilang
tanpa jejak. Seluruh tubuh saya terasa sangat ringan.
Yang sebelumnya hanya pemahaman saya setelah melihat ke dalam
mengikuti prinsip-prinsip Fa. Mohon tunjukkan bila ada yang tidak
pantas.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/7/25/清除自身抵触正法的因素-244400.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/8/4/127207.html