(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi
Falun Gong asal Provinsi Liaoning. Saya mulai berlatih Falun Gong
pada 12 Juli 1995. Pada waktu itu, saya tidak memiliki buku-buku
Dafa ataupun CD Dafa. Latihan diajarkan oleh tetangga kepada kami.
Kami berlatih bersama setiap hari dan berusaha untuk saling
mengoreksi gerakan. Karena tidak memiliki musik latihan, gerakan
kami tidak serempak.
Sebulan kemudian, dua praktisi
dari Beijing membawakan beberapa buku Zhuan Falun, kaset musik
latihan, dan foto Guru. Kami semua sangat gembira.
Saya memegang buku Zhuan Falun dan melihat foto Guru serta berkata,
“Ah, saya pernah bertemu Guru. Sekitar sebulan lalu, saya bermimpi
dan melihat Guru duduk di sisi kasur nenek saya. Guru berkata
kepada saya, ‘Kamu memiliki banyak penyakit. Biar saya periksa.’
Guru menekan lengan saya sambil berkata, ‘Kamu sekarang sudah
sembuh. Satu-satunya yang tersisa adalah kamu kadang-kadang akan
mengalami sakit kepala. Ketika kamu sakit kepala, kamu akan merasa
baikan setelah menepuk kepalamu.’ Saya berkata, ‘Saya memiliki
semua jenis penyakit kecuali sakit kepala.’ Guru berkata, ‘Kamu
kadang-kadang akan sakit kepala.’ Saya perhatikan kulit Guru yang
bersih dan rambut hitamnya serta cahaya putih yang berkilauan di
atas kepalanya, dimana terlalu silau bagi mata saya. Saya menderita
penyakit jantung dan liver selama beberapa tahun terakhir. Saya
selalu merasa sesak di dada. Setelah sentuhan Guru, saya merasa
berbeda dan sangat nyaman. Saya berpaling untuk meminta sedikit
uang kepada nenek untuk diberikan kepada Guru. Saya kemudian
terbangun dan menyadari bahwa itu hanyalah sebuah mimipi. Sejak
itu, saya tidak pernah lagi merasakan sesak di dada.”
Setelah mendengar cerita saya, semua rekan praktisi berkata bahwa
saya memiliki takdir pertemuan yang besar dengan Dafa dan Guru.
Meskipun saya belum mulai berlatih Falun Gong, Guru sudah mengurus
saya.
Guru Melindungi Diriku
Setelah mulai berlatih Dafa, semua penyakit saya sirna. Setiap
hari, kami pergi ke Sekolah Menengah ke-32 untuk berlatih dan
belajar Fa sampai pukul 10.30 malam. Kami tidak pernah absen
meskipun hujan maupun teriknya sinar matahari.
Suatu malam ketika keluar dari sekolah itu, sekitar pukul 11 malam.
Salju di tanah sudah setinggi lutut dan tidak ada cara untuk bisa
berjalan dengan cepat. Namun, di malam itu saya merasa bagaikan
mengambang di atas salju - seakan sedang terbang. Tidak butuh
banyak waktu bagi saya tiba di depan gang kecil dimana rumah saya
berada. Saya melihat seseorang berdiri di dekat rumah saya. Ketika
dia melihat saya, dia memalingkan muka, membalik badan agar saya
bisa lewat. Ketika saya berputar, saya melihat pintu rumah telah
terbuka. Saya segera sadar bahwa orang itu adalah pencuri terkenal
di daerah kami dan dia berada di situ untuk merampok saya. Saya
masuk ke dalam rumah dan menyalakan lampu. Ruangan di dalam
diselimuti sebuah cahaya putih yang berasal dari foto Guru dan dua
poster Falun. Cahaya putih itu sangat terang, dan saya perhatikan
tidak ada barang apapun yang diambil dari rumah saya. Saya
menyadari bahwa cahaya putih ini adalah manifestasi suci dari Guru.
Guru telah melindungi saya dan rumah saya; saya sangat
bersyukur!
Keesokan malamnya, seorang rekan praktisi menceritakan
pengalamannya. “Sungguh, Guru juga pernah melindungi rumah saya. Si
pencuri berkeliling rumah saya dan tidak dapat masuk.”
Falun Berputar Dimana-mana
Di provinsi Liaoning, semua orang tahu Falun Dafa karena tempat
latihan berada dimana-mana. Setiap pagi tempat latihan selalu penuh
dengan praktisi yang berkumpul untuk berlatih Gong. Falun besar
berwarna-warni berputar di atas tempat latihan dan tempat belajar
Fa. Saya pernah sekali menyaksikan banyak Falun berputar di atas
Sekolah Menengah ke-32 selama delapan hari berturut-turut.
Setelah permohonan damai 25 April, para praktisi mulai diganggu.
Grup latihan besar kami dibagi menjadi beberapa grup yang lebih
kecil. Ada kelompok belajar Fa di rumah saya. Suatu malam saat
sedang berdiri di halaman belakang setelah selesai meditasi, saya
tiba-tiba melihat sembilan Falun besar berputar sangat cepat di
atas rumah saya. Saya tidak dapat melihat dengan jelas simbol
Taichi maupun 卍. Saya hanya melihat warna merah terang yang sangat
indah.
Falun dan Fashen Guru
Setelah penganiayaan dimulai pada 20 Juli 1999, kami pergi ke
lapangan yang terletak di depan kantor pemerintah kota pada pukul 7
pagi. Kantor polisi juga berada di sana. Kami berencana pergi ke
biro kota dan kantor pengaduan untuk klarifikasi fakta. Dalam waktu
singkat, para praktisi dari beberapa kabupaten dan kota di
sekitarnya, semuanya berkumpul bersama di lapangan tersebut. Kami
menunggu dengan diam di trotoar bagi perwakilan kami untuk
bekerja.
Tiba-tiba, seseorang berteriak, “Lihat! Guru ada di atas langit!”
Kami melihat ke atas dan melihat seluruh langit diselimuti Falun
berwarna-warni dan Fashen Guru. Kami semua sangat gembira hingga
mengeluarkan air mata.
Para perwakilan muncul setelah waktu yang lama; namun; hasilnya
mengecewakan. Polisi juga memperlakukan para praktisi dengan kasar.
Pada sore harinya, beberapa kelompok polisi datang dan berdiri di
depan kami tanpa mengatakan apapun. Sejenak kemudian, seorang
petugas polisi datang menghampiri kami. Dia mendorong sekelompok
praktisi tua sampai jatuh, dan kepala belakang mereka membentur
tanah. Kemudian dia pergi mendorong kelompok praktisi tua lainnya,
lalu saya melompat ke depan para praktisi dan berdiri tidak
bergeming di situ, menghadapinya. Ketika dia berjarak dua kaki dari
saya, dia tiba-tiba melangkah mundur, sesak nafas dan berkeringat.
Dia tidak berani mendekat.
Pada kenyataannya saya tidak melakukan apapun, namun saya tahu
bahwa Guru berada di samping saya.
Pena yang Diberikan Guru Kepada Saya
Kejahatan menangkap praktisi dimana-mana, dan saya tidak ingat
berapa kali saya ditangkap. Namun, tidak peduli saya berada di
mana, selama kondisi memungkinkan, saya selalu klarifikasi fakta
kebenaran kepada polisi. Banyak dari mereka memahami fakta
sebenarnya dan berusaha sebaik mungkin melindungi kami.
Para narapidana melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
bahan-bahan beracun dan beban kerja sangat berat. Para sipir yang
memahami fakta sebenarnya tidak memaksa kami, para praktisi untuk
melakukan tugas-tugas itu. Mereka hanya memberikan kotak kardus
kepada kami agar kami dapat meletakkan tangan ke dalam dan
berpura-pura bekerja.
Kami terus mengklarifikasi fakta kebenaran mengenai Dafa dan Guru
kepada para narapidana juga, dan memberitahu mereka mengenai
perubahan yang kami alami setelah berlatih Falun Gong. Suatu hari,
seorang narapidana meminta kami menuliskan Hong Yin (puisi Guru)
untuknya agar dia dapat mengingatnya. Di dalam penjara, kita tidak
diperbolehkan memiliki pena ataupun kertas, jadi bagaimana dapat
menuliskan untuknya? Ketika saya memasukkan tangan ke dalam kotak.
Saya menemukan sebuah pen di dalamnya! Saya tidak dapat
mempercayainya, dan para rekan praktisi semuanya sangat terkejut.
Kami segera menuliskan Hong Yin untuknya.
Lambang Falun yang Guru Berikan Kepada Saya
Cucu laki-laki saya melihat lambang Falun pada lencana saya
berputar ketika dia berumur lima tahun. Tiga kata
“Sejati-Baik-Sabar” juga tertulis pada lencana tersebut. Cucu saya
berkata, “Nenek, bola pada lencana yang nenek pakai terus berputar.
Tiga kata itu tidak berputar, hanya bola yang berputar.”
Guru berkata,
“Lencana Falun kita yang kecil itu juga sama, dia sedang berputar.
Kita mengikuti karakter alam semesta Zhen, Shan, Ren, yang
membimbing kita Xiulian. Berlatih mengikuti prinsip evolusi alam
semesta.” (Zhuan Falun)
Pada tahun-tahun itu, kami pergi menyebarkan Fa dimana-mana sambil
memakai lencana Falun. Tidak peduli betapa larutnya kami kembali ke
rumah dari daerah yang jauh, kami tidak pernah merasa lelah. Kami
merasakan sakral dan menakjubkan. Namun, setelah penganiayaan
dimulai, rumah saya digeledah tiga kali oleh polisi. Saya ditangkap
dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Masanjia.
Meskipun para penjaga jahat dan mereka yang tersesat tetap
melakukan perbuatan buruk di sana, Guru selalu membuat pengaturan
untuk saya. Setiap Sabtu sore selama waktu istirahat, para penjaga
mengawasi kami dari dekat. Mereka tetap mengawasi kami saat saya
bermain bola basket, jadi saya mengoper bola kepada mereka. Mereka
tidak ingin bermain karena mereka takut bola itu akan mengenai
mereka, jadi mereka duduk jauh dari lapangan. Suatu ketika, saat
saya sedang menggiring bola ke salah sisi lain lapangan, saya
melihat seorang praktisi. Dia dengan cepat menaruh sebuah kertas
ceramah Guru ke dalam kantong saya. Kemudian kami saling memandang
dan tersenyum.
Kenyataannya, semua itu telah diatur oleh Guru. Para pengawas tahu
bahwa beberapa orang diantara kami selalu menghafal ceramah, jadi
mereka seringkali menggeledah kasur kami tanpa pemberitahuan.
Namun, setiap kali Guru memberikan petunjuk kepada kami untuk
membawa ceramah-ceramah tersebut ketika kami turun ke bawah jadi
para pengawas tidak dapat menemukan apa-apa.
Dengan perlindungan Guru, saya dibebaskan dalam waktu sebulan.
Mereka yang tersesat tidak dibebaskan. Saya tidak pernah melupakan
lencana Falun saya. Suatu hari saya sedang membersihkan lantai di
rumah putra saya. Tiba-tiba, saya mendengar sesuatu jatuh di lantai
- ternyata itu adalah lencana Falun! Saya mengambil lencana itu dan
melompat dengan gembira, seperti seorang anak kecil. Saya berkata,
“Guru, engkau telah menjatuhkan sebuah lencana Falun dari langit
untuk saya!”
Selama 16 tahun saya berlatih Dafa, Guru telah memberi banyak
petunjuk kepada saya. Terima kasih, Guru! Sebagai seorang murid
Dafa dalam periode Pelurusan Fa, kami merasa sangat terhormat bisa
bersama Guru.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/6/28/师父呵护着我-243127.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/11/126644.html