(Minghui.org) Sekitar 20-an karyawan perusahaan minuman ternama di komplek Taman Malibu, Pekanbaru mengikuti acara workshop pengenalan Falun Dafa yang digelar pada Sabtu, 13 Agustus 2011. Workshop dimulai pukul 15.15 – 17.30 wib tersebut diselenggarakan oleh praktisi setempat bersama dengan praktisi dari Batam.
Rangkaian acara diawali dengan penjelasan mengenai Falun Dafa beserta perkembangannya. Ditampilkan juga foto-foto perjalanan dan penyebaran pesat metode latihan Falun Dafa di seluruh dunia.
Para peserta workshop melakukan latihan Falun Gong
Para peserta cukup antusias
mengikuti acara, terbukti dengan banyaknya pertanyaan pada saat
sesi tanya jawab. Salah seorang manajer menanyakan kenapa Falun
Dafa dilarang di China dan bagaimana respon pemerintah RI terhadap
Falun Dafa. Seorang praktisi menjelaskan bahwa saat awal
diperkenalkannya Falun Dafa di daratan China, pada 1992-1999
mendapatkan respon yang luar biasa. Jumlah orang yang mengikuti
latihan ini semakin banyak di berbagai pelosok China. Efek positif
terhadap kesehatan dan peningkatan moral yang sangat nyata menjadi
daya tarik dan berdampak pada perkembangan yang sangat pesat.
Sebelum 1999, hampir setiap lapangan di China, saat pagi hari penuh
dengan mereka yang berlatih Falun Dafa. Hal ini menimbulkan
kecemburuan pada presiden waktu itu yaitu Jiang Zemin. Ia takut
kekuasaan rejim Partai Komunis China (PKC) akan digeser oleh
perkembangan Falun Dafa yang diminati banyak orang di sana. Hingga
kemudian pada Juli 1999, PKC di bawah rejim Jiang Zemin mulai
melarang Falun Dafa. Bahkan praktisinya ditangkapi dan dipenjara
serta disiksa agar tidak berlatih Falun Dafa lagi, penindasan
tersebut masih berlanjut hingga saat ini.
Lalu bagaimana dengan perkembangan di Indonesia? Falun Dafa di
Indonesia sudah berkembang lebih dari sepuluh tahun, di banyak kota
juga terdapat tempat latihan Falun Gong. Semua kegiatannya bebas
biaya dan keanggotaan. Kegiatan yang digelar pun cukup banyak.
Mulai dari pawai marching band, workshop pengenalan hingga
banyaknya tempat-tempat latihan yang tersebar di kota-kota di
Indonesia. Meski terkadang beberapa kegiatan sempat diganggu oleh
aparat akibat dari tekanan dari kedubes RRC, perkembangan di
Indonesia pun tidak kian surut.
Setelah sesi tanya jawab dilanjutkan dengan berlatih Gong. Seluruh
peserta workshop mengikuti lima perangkat gerakan yang diperagakan
seorang praktisi. Sementara praktisi lainnya memberikan pengarahan.
Beragam reaksi dirasakan oleh para peserta. Ada satu peserta pada
saat gerakan kedua, muka penuh dengan keringat, merasa tidak tahan
serta pusing. Setelah latihan, diketahui bahwa ia menderita
penyakit yang sudah menahun. Efeknya langsung terasa.
Kegiatan diakhiri dengan acara ramah tamah. Pada kesempatan ini
seorang praktisi tamu dari Taiwan yang turut dalam acara,
menjelaskan kondisi Falun Dafa di China. Ia menuturkan apabila
latihan Falun Dafa ini tidak berefek positif pada kesehatan, tidak
mungkin hanya dalam kurun waktu 7 tahun (1992-1999) ada seratus
juta orang yang berlatih Falun Dafa di China. Ia juga menceritakan
perkembangan Falun Dafa di Taiwan, di mana orang yang berlatih
sudah mencapai ratusan ribu orang. Acara ini berakhir pukul 17.30
wib.