Pemerintah Hong Kong telah mengintensifkan penindasan atas kebebasan berekspresi di depan umum dan media baru-baru ini. Misalnya, dengan alasan menjaga kerapian dan kebersihan kota menjelang pemilihan tingkat distrik mendatang, pemerintah setempat telah mencoba untuk mencabut spanduk dan poster klarifikasi Falun Gong dari tempatnya. Hal ini telah menarik perhatian khalayak luas di kota, dan banyak yang khawatir bahwa pemerintah Hong Kong sekali lagi mencoba untuk menyenangkan Partai Komunis China (PKC) dengan menekan kebebasan yang dinikmati oleh penduduk Hong Kong. Mereka mengkhawatirkan apa yang disebut kebijakan "Satu Negara-Dua Sistem" tidak akan dihormati.
(Minghui.org)
Poster klarifikasi Falun Gong di
tempat-tempat wisata yang berbeda di Hong Kong diperintahkan untuk
dicabut
Sejak penganiayaan Falun Gong di
China dimulai pada Juli 1999, praktisi Falun Gong Hong Kong telah
mengklarifikasi fakta penganiayaan di berbagai sudut jalan dan
lokasi wisata. Banyak lambang dan spanduk Falun Gong telah
dipandang oleh banyak orang sebagai indikator dari kebebasan
berekspresi di Hong Kong.
Namun, sejak kunjungan terakhir wakil perdana menteri PKC Li
Keqiang pada bulan Agustus 2011, pemerintah Hong Kong telah
mengambil serangkaian langkah-langkah untuk menekan kebebasan
hak-hak sipil dalam berekspresi dan untuk membatasi kegiatan media
umum. Pada tanggal 2 September beberapa tempat klarifikasi Falun
Gong menerima surat dari Departemen Kebersihan Makanan dan
Lingkungan (FEHD) yang menuntut para praktisi agar mencabut poster
dan spanduk serta memberikan sangsi denda sampai $ 10.000 HKD dan
selanjutnya $ 300 HKD / hari. Pada 8 September, lebih dari 10
tempat telah menerima surat semacam itu. Sebagai contoh, lebih dari
10 petugas FEHD baru-baru ini pergi ke Lok Ma Chau dan mereka
mengikat sebuah surat yang dibungkus plastik pada setiap spanduk
dan poster praktisi. Mereka juga mengatakan kepada praktisi untuk
segera mencabutnya karena akan diadakan pemilihan tingkat distrik.
Mereka berdiam di tempat sekitar satu jam, mengganggu para praktisi
yang sedang melakukan klarifikasi rutin mereka. Para petugas FEHD
mengancam akan mengambil tindakan lebih lanjut dalam beberapa hari
mendatang.
Seorang juru bicara Falun Gong Hong Kong mengatakan kegiatan
klarifikasi fakta mereka, termasuk menampilkan spanduk dan poster
di tempat umum, merupakan hak dasar kebebasan berekspresi yang
dijamin oleh Undang-Undang Dasar Hong Kong. Dia berkata:
"Semua poster kami atur setiap hari pada awal kegiatan dan dicabut
pada akhir kegiatan. Poster dan spanduk kami tidak membahayakan
orang yang lewat, lalu lintas atau kesehatan masyarakat. Kegiatan
cinta damai tidak sepatutnya ditindas oleh pemerintah. Dalam
12 tahun terakhir, kami telah mengadakan protes damai semacam ini
untuk secara terus-menerus meningkatkan kesadaran publik akan
penindasan di China, dan mereka telah menjadi daya tarik tersendiri
di kota. Namun, kegiatan kami baru-baru ini diintervensi oleh
Departemen Kebersihan Makanan dan Lingkungan. Telah terbukti,
mereka bermaksud membatasi kebebasan berbicara dan berekspresi
kami. Misalnya, ketika wakil perdana menteri PKC mengunjungi Hong
Kong pada bulan Agustus lalu, orang-orang bahkan tidak diizinkan
untuk mengenakan t-shirt [berkaitan dengan pembantaian Lapangan
Tiananmen tahun 1989]"
Juru bicara itu menekankan bahwa warga Hong Kong memiliki hak untuk
berdemonstrasi secara damai dan melakukannya di tempat umum. Campur
tangan dari pemerintah terhadap kegiatan klarifikasi Falun Gong,
termasuk relokasi paksa dan penyitaan materi demonstrasi, melanggar
Undang-Undang Dasar. Sebagai korban gangguan tersebut, praktisi
akan menggunakan hak mereka untuk mencari keadilan di
pengadilan.
Dalam beberapa hari terakhir, banyak praktisi telah mengunjungi
FEHD dan instansi terkait untuk mengklarifikasi fakta dan
mengungkapkan pendapat mereka. Mereka secara jelas menyatakan bahwa
mereka tidak akan mencabut setiap spanduk dan poster. Menurut
praktisi Liao Qiulan yang telah terlibat dalam upaya ini, beberapa
pejabat tingkat tinggi itu terdiam dan tidak berdaya menghadapi
klarifikasi praktisi.
Juru bicara mengatakan gangguan ini mengungkapkan bahwa pemerintah
Hong Kong sekali lagi bekerja sama dengan PKC untuk mengimpor
tirani ke Hong Kong dan menginjak-injak nilai-nilai dasar Hong
Kong. Masyarakat umum tidak akan setuju dengan ini dan pegawai
negeri tidak akan membantu pemerintah dalam perbuatan salah ini.
Dia menyerukan kepada masyarakat umum untuk melindungi nilai-nilai
dasar Hong Kong.
Leung Kwok-hung, anggota dewan legislatif, mendesak masyarakat umum
untuk waspada terhadap pelanggaran pemerintah atas hak-hak sipil.
"Menurut Undang-Undang Dasar, kebebasan berekspresi adalah salah
satu hak asasi dasar. Insiden ini tidak hanya menargetkan Falun
Gong, itu menargetkan seluruh masyarakat. Kita tidak bisa
membiarkan pemerintah membatasi hak-hak warga negara dengan alasan
apa pun."
Raymond Wong, anggota dewan legislatif, menunjukkan bahwa kebebasan
berekspresi tidak boleh terancam tak peduli peraturan apa yang akan
ditetapkan untuk pemilihan tingkat distrik mendatang. Dia percaya
bahwa kejadian ini sudah direncanakan oleh pemerintah dan PKC ada
di belakangnya karena PKC tidak dapat menolerir upaya-upaya damai
Falun Gong untuk mengakhiri penganiayaan.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/9/11/港府屈从中共-订恶法企图拆除真相展板(图)-246584.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/9/13/128067.html